Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merujuk pada pola hidup yang menekankan pentingnya kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar. Mengintegrasikan PHBS dalam rutinitas harian sangat penting untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan.

Keterlibatan seluruh anggota keluarga berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung penerapan PHBS. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda dan keluarga untuk mengadopsi PHBS. Berdasarkan definisi World Health Organization (WHO) (1948), PHBS adalah hak asasi manusia yang mendasar untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Lantas, apa saja indikator perilaku hidup bersih dan sehat menurut WHO? Simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)?

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh individu, keluarga, dan masyarakat atas dasar kesadaran. Sehingga mereka dapat mencegah berbagai penyakit, meningkatkan kesehatan, dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Sama halnya dengan menjaga kesehatan keluarga, konsep ini dikembangkan sebagai bagian dari upaya promosi kesehatan yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

PHBS meliputi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih, menjaga kebersihan lingkungan, serta memilih dan mengolah makanan yang sehat.

Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)?

Mengapa PHBS Penting Diterapkan? PHBS sangat penting karena berfokus pada pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas hidup. Menurut data dari WHO, sekitar 40% dari penyakit menular di seluruh dunia dapat dicegah dengan menerapkan praktik kebersihan dasar, seperti mencuci tangan dengan sabun.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi dan menjaga kebersihan lingkungan, berperan penting dalam menurunkan prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI menggalakkan gerakan PHBS sebagai bagian dari strategi nasional untuk mencapai masyarakat yang lebih sehat.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa rumah tangga yang menerapkan PHBS memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan demam berdarah.

Gerakan PHBS memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

1. Meningkatkan Kesadaran dan Pengetahuan Kesehatan

Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.

2. Mengurangi Angka Penyakit Menular dan Tidak Menular

Dengan menerapkan PHBS, risiko penyakit menular seperti diare dan penyakit tidak menular seperti diabetes dapat diminimalisir.

3. Menciptakan Lingkungan yang Lebih Bersih dan Sehat

Mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar, seperti membuang sampah pada tempatnya dan menjaga sanitasi yang baik.

4. Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Melalui penerapan PHBS, diharapkan masyarakat dapat hidup lebih sehat, produktif, dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang.

Implementasi PHBS bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga membutuhkan dukungan dari keluarga, komunitas, dan pemerintah. Dengan kesadaran bersama, gerakan ini dapat menjadi fondasi bagi terciptanya generasi yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih bersih.

Apa saja Manfaat Menerapkan PHBS?

Menerapkan PHBS tidak hanya penting bagi kesehatan pribadi, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan keluarga dan lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan PHBS berdasarkan data dan fakta:

1. Peningkatan Kesehatan Keluarga

Menerapkan PHBS secara konsisten dapat secara langsung meningkatkan kesehatan seluruh anggota keluarga. Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 50% dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) hingga 25%.

Mencuci tangan secara teratur membantu mencegah penyebaran kuman dan bakteri, yang sering menjadi penyebab utama penyakit di rumah tangga.

Selain itu, pola makan yang sehat sebagai bagian dari PHBS berperan penting dalam pencegahan malnutrisi dan penyakit kronis. Data dari WHO menunjukkan bahwa pola makan seimbang yang kaya akan buah dan sayuran dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke hingga 31%. 

Dengan demikian, penerapan PHBS seperti menjaga kebersihan dan memperhatikan asupan gizi, berkontribusi langsung pada kesehatan yang lebih baik bagi seluruh keluarga.

2. Pencegahan Penyakit

PHBS juga merupakan langkah penting dalam pencegahan berbagai penyakit menular. Membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban yang layak, dan menjaga kebersihan air minum adalah indikator penting dalam PHBS yang dapat mencegah berbagai penyakit seperti diare, kolera, dan demam tifoid. 

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 70% kasus diare pada anak-anak dapat dicegah dengan sanitasi yang baik dan kebiasaan mencuci tangan .

Selain penyakit menular, penerapan PHBS juga berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular. Misalnya, pola makan sehat yang merupakan bagian dari PHBS, dapat mencegah obesitas dan diabetes tipe 2, yang semakin umum terjadi di kalangan anak-anak dan dewasa di Indonesia.

3. Lingkungan yang Lebih Bersih

PHBS tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan individu, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman untuk ditinggali. Lingkungan yang bersih berkontribusi terhadap pengurangan risiko investasi vektor penyakit seperti nyamuk dan lalat, yang dapat menyebarkan penyakit berbahaya seperti demam berdarah dan malaria. 

Data dari WHO menunjukkan bahwa lingkungan yang bersih dan sanitasi yang baik dapat mengurangi hingga 77% insiden penyakit berbasis air .

Lebih lanjut, pengelolaan sampah yang baik sebagai bagian dari PHBS dapat mencegah pencemaran lingkungan yang berpotensi merusak kesehatan masyarakat. Sampah yang dibuang sembarangan dapat menjadi sumber polusi udara dan air, yang kemudian berdampak negatif pada kesehatan manusia.

5 Indikator Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut WHO serta Penerapannya

Ini dia 5 indikator utama PHBS dalam kehidupan sehari-hari menurut WHO serta bagaimana pengimplementasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

5 Indikator Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut WHO serta Penerapannya

1. Mencuci Tangan dengan Sabun

Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut WHO: Mencuci Tangan dengan Sabun

WHO menyebutkan bahwa mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Setiap tahunnya, sekitar 1,7 juta anak di bawah lima tahun meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan.

Pastikan mencuci tangan pada lima momen penting: sebelum makan, setelah buang air besar, setelah menyentuh hewan, setelah membersihkan hidung atau batuk, dan sebelum menyentuh makanan

Gunakan sabun dan air mengalir, gosok seluruh bagian tangan termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku selama minimal 20 detik. Gunakan sabun berbasis antibakteri yang telah teruji efektif untuk mengurangi jumlah bakteri.

2. Penggunaan Air Bersih

Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut WHO: Penggunaan Air Bersih

WHO melaporkan bahwa lebih dari 2 miliar orang di dunia tidak memiliki akses ke air minum yang aman. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti kolera, diare, disentri, dan hepatitis A.

Jika tidak memiliki akses langsung ke air bersih, pastikan air yang digunakan untuk minum, memasak, dan kebersihan diri disaring atau direbus. Gunakan filter air atau sistem penyaringan untuk menghilangkan kontaminan. 

Untuk daerah yang memiliki risiko kontaminasi tinggi, air harus direbus selama minimal 1 menit sebelum digunakan. Selain itu, simpan air dalam wadah bersih dan tertutup untuk mencegah kontaminasi ulang.

3. Sanitasi yang Baik (Menggunakan Jamban yang Layak)

Sanitasi yang Baik (Menggunakan Jamban yang Layak)

Sekitar 4,5 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang dikelola dengan aman. Praktik buang air besar sembarangan berkontribusi pada penyebaran penyakit seperti diare, yang membunuh sekitar 525.000 anak di bawah lima tahun setiap tahunnya. 

Pastikan setiap rumah tangga memiliki jamban yang terawat dan mampu mengelola limbah dengan aman. Jamban harus memiliki sistem pembuangan limbah yang memadai untuk mencegah kontaminasi lingkungan. 

Jaga kebersihan jamban dengan rutin membersihkan dan menggunakan bahan pembersih yang efektif. Selalu cuci tangan setelah menggunakan jamban.

4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Benar

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Benar

WHO menyatakan bahwa pengelolaan sampah yang buruk dapat mengakibatkan penyebaran penyakit vektor, seperti demam berdarah dan malaria. Sampah yang menumpuk bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan hewan pengerat. 

Jadi, pisahkan sampah organik dan anorganik. Buang sampah secara rutin dan pastikan pengelolaan sampah dilakukan dengan baik untuk mencegah akumulasi. Gunakan penutup sampah dan hindari membuang sampah sembarangan.

5. Gizi Seimbang dan Aman

Gizi Seimbang dan Aman

WHO menyebutkan bahwa kekurangan gizi dan konsumsi makanan yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti stunting pada anak-anak dan penyakit menular akibat keracunan makanan. Sekitar 1 dari 3 anak di seluruh dunia mengalami kekurangan gizi atau kelebihan gizi.

Pastikan diet mencakup semua kelompok makanan utama: karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Masak makanan hingga matang sempurna dan simpan dalam kondisi yang aman untuk mencegah kontaminasi. 

Dan jangan lupa simpan makanan di lemari es jika diperlukan dan hindari makanan yang telah terkontaminasi atau tidak dalam kondisi baik.

Penerapan PHBS adalah langkah krusial dalam menjaga kesehatan individu dan keluarga, serta menciptakan lingkungan yang bersih dan aman. Indikator Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang ditetapkan oleh WHO memiliki dampak signifikan dalam pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas hidup. 

Mengintegrasikan kebiasaan-kebiasaan ini dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya mengurangi risiko penyakit menular dan tidak menular, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih. 

Bunda tertarik dengan informasi tentang family, parenting, moms and baby lainnya? Yuk, kunjungi media sosial Navila di di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu Bunda dan keluarga!