Menjadi ibu rumah tangga sekaligus ibu pekerja memang melelahkan, ya, Bunda. Namun, semua itu terbayar saat melihat si kecil tumbuh cerdas dan hebat.
Tahukah Bunda? Kedekatan emosional ibu dan anak berperan besar dalam membentuk anak yang mandiri dan tangguh. Kedekatan ini membantu anak menghadapi tekanan dan menghindari risiko stres di masa depan. Lalu, bagaimana cara membangun kedekatan emosional dengan si kecil? Yuk, simak penjelasannya!
- Apa itu Ikatan Kedekatan Emosional?
- Terapkan Cara Ini untuk Membangun Kedekatan Emosional Ibu dan Anak
- Mengapa Kedekatan Emosional Ibu dan Anak Sangatlah Penting?
- Kedekatan Emosional Ibu dan Anak Ternyata Memberikan Dampak Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Sejak Dini, Lho
- Ini Dia Tips Membangun Kedekatan Emosional Ibu dan Anak
- A Word From Navila
Apa itu Ikatan Kedekatan Emosional?
Menurut Camarena et al. kedekatan emosional adalah salah satu pengukur keintiman. Kedekatan emosional diungkapkan secara sederhana sebagai rasa ikatan pada orang lain (Camarena et al., 2004).
Dalam kamus Wikipedia, pengalaman kedekatan emosional adalah salah satu indikator ikatan keintiman antar individu.
Jadi bisa dikatakan, kedekatan emosional merupakan ikatan batin yang terjalin antara individu dalam suatu hubungan.
Ikatan ini dapat terbentuk antara orang tua dan anak maupun antara sepasang kekasih. Kedekatan emosional memungkinkan seseorang untuk lebih memahami orang lain dan mengurangi konflik dalam hubungan.
Selain itu, kedekatan emosional juga dapat membantu membentuk karakter positif, sehingga seseorang menjadi lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Terapkan Cara Ini untuk Membangun Kedekatan Emosional Ibu dan Anak
Menurut seorang Psikolog keluarga, Ajeng Raviando, Psi, mengatakan kedekatan emosional seorang ibu dan anak akan ada tanpa melakukan pendekatan khusus. Namun, banyak dari Bunda yang belum tahu bagaimana cara membangun ikatan dengan anak sedini mungkin. Beberapa cara sederhana dapat Bunda lakukan agar menumbuhkan kedekatan emosional Bunda dengan si kecil, seperti:
1. The Power of Touch and Hugs
Sentuhan dan pelukan hangat sangat penting dalam membangun ikatan emosional. Ketika Bunda memeluk atau menyentuh si kecil dengan lembut, dia akan merasa dicintai dan dihargai.
Sentuhan fisik ini juga bisa meredakan kecemasan dan memberikan rasa nyaman, yang pada akhirnya memperkuat hubungan emosional antara ibu dan anak.
2. The Power of Communication
Berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan anak adalah kunci untuk memahami perasaan dan kebutuhan mereka.
Mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon dengan empati akan membuat anak merasa didengar dan dihargai.
Komunikasi yang baik juga membantu anak belajar mengekspresikan perasaannya dan membangun rasa percaya diri.
3. The Power of Playing Together
Bermain bersama anak adalah cara yang menyenangkan untuk membangun kedekatan. Melalui permainan, ibu dan anak dapat berbagi tawa, kegembiraan, dan momen kebersamaan.
Aktivitas bermain tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga membantu anak dalam perkembangan sosial, emosional, dan kognitif.
4. The Power of Habits & Daily Routine
Menciptakan kebiasaan dan rutinitas harian yang konsisten dapat memberikan rasa aman dan stabil bagi anak. Kegiatan rutin seperti membaca buku sebelum tidur, makan bersama, atau berjalan-jalan setiap sore dapat menjadi momen berharga untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak.
Rutinitas ini juga membantu anak merasa lebih terstruktur dan dihargai dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Kedekatan Emosional Ibu dan Anak Sangatlah Penting?
Bunda, tahukah bahwa kebutuhan psikologis utama anak usia 0-12 tahun adalah kedekatan emosional yang hangat dengan orang tuanya? Saat anak merasa sedih, takut, lapar, atau lelah, cara Bunda merespons sangat memengaruhi perkembangan emosinya.
Respons yang hangat seperti berbicara lembut, memeluk, menenangkan, atau memberikan perhatian akan membantu anak merasa aman dan dicintai. Sebaliknya, respons yang kasar, dingin, atau tidak peduli dapat membuat anak kesulitan mengelola stres di masa depan.
Kedekatan emosional ini menjadi fondasi penting bagi anak untuk belajar menghadapi tekanan dan membangun ketahanan emosional. Interaksi positif yang konsisten antara Bunda dan anak tidak hanya memperkuat hubungan, tetapi juga memberikan rasa aman dan keterampilan mengatasi berbagai tantangan hidup.
Jadi, luangkan waktu untuk berinteraksi secara penuh kasih dan berkualitas dengan si kecil. Hal ini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan tangguh.
Kedekatan Emosional Ibu dan Anak Ternyata Memberikan Dampak Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Sejak Dini, Lho
Apa dampak dari kedekatan anak dengan orang tua? Beberapa dampak kedekatan dengan orang tua adalah anak akan memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi serta memiliki kemandirian sejak dini, Bunda.
Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional, yang dipopulerkan oleh Goleman (1997), sebenarnya berasal dari konsep yang dikembangkan oleh Salovey dan Mayer pada tahun yang sama.
Ini mencakup beberapa elemen, yaitu kemampuan mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi tersebut, memotivasi diri, memahami emosi orang lain, dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Kemampuan-kemampuan ini tidak secara otomatis dimiliki sejak lahir. Kecerdasan emosional berkembang melalui pendidikan, pengalaman, dan latihan (Stein & Book, 2002).
Oleh karena itu, seseorang memerlukan model dan mentor yang bisa mendidik, melatih, dan menjadi teladan untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya.
Orang tua adalah model dan mentor utama dalam kecerdasan emosional bagi anak-anak mereka, karena lingkungan keluarga adalah tempat pertama anak-anak belajar menjalani kehidupan.
Proses belajar emosi pada anak-anak melibatkan perkataan dan perilaku orang tua kepada anak, serta teladan yang diberikan orang tua dalam mengelola perasaan pribadi maupun perasaan terhadap pasangan mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh Yulianawati (2008) mengungkapkan bahwa ada dua karakteristik penting yang mendukung kedekatan emosional, yang diperlukan agar orang tua bisa efektif sebagai model dan mentor kecerdasan emosional remaja:
- Orang tua harus menghabiskan waktu yang cukup dengan anak-anak mereka, sehingga perilaku dan ucapan orang tua dapat diamati dan ditiru oleh anak.
- Orang tua perlu memiliki karakter yang dianggap penting oleh anak, seperti dapat dipercaya, memberikan rasa nyaman secara emosional, dan mampu beradaptasi dengan gaya komunikasi remaja.
Dengan kedua karakteristik kedekatan emosional ini, hubungan antara orang tua dan anak dapat menjadi media yang efektif untuk memberikan contoh dan melatih kecerdasan emosional.
Kemandirian
Kemandirian adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan secara mandiri, serta berupaya sendiri untuk mengatasi rasa malu dan keraguan.
Dalam proses tumbuh kembang anak, orang tua, terutama ibu, memiliki peran penting dalam mengasuh, membimbing, dan mendidik meskipun banyak tantangan yang dihadapi.
Ibu melakukan berbagai upaya untuk membekali diri dengan pengetahuan mengenai perkembangan anak.
Kelekatan atau ikatan emosional antara orang tua dan anak dimulai sejak sebelum kelahiran, kemudian menjadi lebih penting saat kelahiran dan terus berlanjut sepanjang tahun pertama kehidupan.
Bimbingan untuk menjadikan anak mandiri dimulai dari lingkungan keluarga, dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana tanpa bantuan, memberi kebebasan dalam mengambil keputusan, dan mendorong pengembangan diri sesuai dengan bakat, minat, dan kebutuhan mereka.
Dalam proses ini, orang tua terus berusaha menambah pengetahuan mereka agar dapat mendukung perkembangan anak-anak dengan lebih baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UNESA (2022), banyak ibu yang masih kurang memahami pentingnya kelekatan antara ibu dan anak serta konsep pola asuh.
Namun, apapun pola asuh yang diterapkan dalam suatu keluarga, semuanya didasari oleh kasih sayang.
Di sisi lain, anak-anak yang diteliti menunjukkan bahwa mereka sudah mampu dan cakap dalam melakukan aktivitas di rumah tanpa selalu membutuhkan bantuan dari ibu mereka.
Tingkat kemandirian mereka sudah cukup baik, meskipun kadang-kadang masih dipengaruhi oleh perasaan mereka sendiri. Setiap ibu memiliki cara masing-masing untuk membangun kelekatan dengan anak-anaknya.
Ini Dia Tips Membangun Kedekatan Emosional Ibu dan Anak
Lakukan tips-tips ini Bunda untuk membantu membangun kedekatan emosional dengan si kecil, di antaranya:
1. Berdamai dengan Pengalaman Hidup dan Masalah Saat Ini
Menghadapi tantangan hidup dan masalah sehari-hari dengan sikap damai dapat membantu kita memperluas ruang kesabaran. Ini berarti menerima masa lalu dan tantangan saat ini tanpa perasaan marah atau frustrasi yang berlebihan.
Dengan demikian, kita dapat lebih tenang dan sabar dalam mengasuh anak, memberikan mereka lingkungan yang lebih stabil dan penuh kasih.
2. Mengelola Emosi dengan Lebih Baik
Belajar mengelola emosi adalah kunci untuk tetap tenang dan terkendali saat menghadapi berbagai situasi bersama anak.
Dengan pengelolaan emosi yang baik, ibu dapat menemukan cara-cara efektif untuk mendampingi anak dalam segala kondisi.
Ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan emosional ibu, tetapi juga menciptakan atmosfer yang aman dan nyaman bagi anak.
3. Luangkan Waktu bersama Anak
Menghabiskan waktu minimal satu jam sehari untuk bermain atau beraktivitas bersama anak, seperti menonton film bersama atau bermain di luar rumah dapat mempererat ikatan emosional.
Waktu berkualitas ini penting untuk membangun kenangan indah dan memberikan perhatian penuh pada anak, membuat mereka merasa dihargai dan dicintai.
4. Membangun Komunikasi Positif Dua Arah
Komunikasi yang baik bukan hanya tentang memberikan instruksi atau nasihat, tetapi juga melibatkan pertukaran pikiran dan perasaan.
Dengan membangun komunikasi positif dua arah, anak akan merasa didengar dan lebih terbuka dalam berbagi cerita dan perasaan mereka. Ini membantu dalam membentuk hubungan yang lebih kuat dan saling percaya.
5. Mendengarkan dengan Empati
Mendengarkan cerita dan keluh kesah anak tanpa menghakimi sangat penting. Dengan demikian, anak akan merasa bahwa mereka dapat mempercayai ibu dan melihatnya sebagai teman baik yang selalu ada untuk mereka.
Ini juga membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat dan rasa percaya diri.
6. Menyatakan Kasih Sayang dan Kebanggaan
Sering-seringlah mengucapkan kata-kata yang menunjukkan rasa sayang dan kebanggaan kepada anak. Berikan pelukan sesering mungkin.
Tindakan dan kata-kata ini membantu anak merasa dicintai dan dihargai, yang sangat penting untuk perkembangan emosional mereka.
7. Memahami Kebutuhan dan Menghargai Usaha Anak
Pahami apa yang dibutuhkan anak dan sesuaikan ekspektasi terhadap mereka. Menghargai usaha yang mereka lakukan, tidak peduli seberapa kecil, akan meningkatkan rasa percaya diri mereka dan mendorong mereka untuk terus berusaha.
8. Berbaik Hati pada Diri Sendiri
Menjadi ibu adalah perjalanan yang penuh dengan pembelajaran dan tantangan. Izinkan diri untuk terus belajar, mencoba, dan terkadang gagal. Yang terpenting adalah terus berproses dan berusaha menjadi ibu dan pribadi yang lebih baik setiap hari.
Berbaik hati pada diri sendiri akan membantu menjaga kesejahteraan mental dan emosional, yang pada akhirnya juga bermanfaat bagi anak.
A Word From Navila
Itulah dia informasi seputar mengapa kedekatan emosional ibu dan anak sangat penting. Membangun kedekatan emosional dengan anak membutuhkan usaha dan komitmen dari Bunda. Namun, manfaatnya sangatlah besar bagi perkembangan anak dan hubungan ibu-anak.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk selalu berusaha menciptakan interaksi positif dan penuh kasih sayang dengan anak-anak mereka.
Jadi Bunda, luangkanlah waktu untuk anak Bunda, dengarkan mereka dengan penuh perhatian, dan tunjukkan kasih sayang kepada mereka.
Hal-hal kecil ini dapat membuat perbedaan besar dalam perkembangan si kecil dan hubungan Bunda dengan mereka.
Bunda mau terus mendapatkan informasi seputar moms and baby lainnya? Yuk, kunjungi akun media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare Bunda. Semangat selalu Bunda hebat.
16 comments