Menjadi ibu rumah tangga sekaligus ibu pekerja memang melelahkan, ya, Bunda. Namun, semua itu terbayar saat melihat si kecil tumbuh cerdas dan hebat.

Tahukah Bunda? Kedekatan emosional ibu dan anak berperan besar dalam membentuk anak yang mandiri dan tangguh. Kedekatan ini membantu anak menghadapi tekanan dan menghindari risiko stres di masa depan. Lalu, bagaimana cara membangun kedekatan emosional dengan si kecil? Yuk, simak penjelasannya!

Apa itu Ikatan Kedekatan Emosional?

Kedekatan emosional merupakan salah satu indikator keintiman, yang didefinisikan sebagai rasa ikatan batin antara individu dalam suatu hubungan (Camarena et al., 2004). Menurut Wikipedia, pengalaman kedekatan emosional memperkuat ikatan keintiman antar individu, baik antara orang tua dan anak maupun pasangan.

Kedekatan emosional memungkinkan seseorang untuk lebih memahami orang lain, mengurangi konflik, dan menciptakan hubungan yang harmonis. Selain itu, ikatan ini berkontribusi dalam membentuk karakter positif, sehingga individu menjadi lebih termotivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Terapkan Cara Ini untuk Membangun Kedekatan Emosional Ibu dan Anak

Menurut seorang Psikolog keluarga, Ajeng Raviando, Psi, mengatakan kedekatan emosional seorang ibu dan anak akan ada tanpa melakukan pendekatan khusus. Beberapa cara sederhana dapat Bunda lakukan agar menumbuhkan kedekatan emosional Bunda dengan si kecil, seperti:

1. The Power of Touch and Hugs

Sentuhan dan pelukan hangat sangat penting dalam membangun ikatan emosional. Ketika Bunda memeluk atau menyentuh si kecil dengan lembut, dia akan merasa dicintai dan dihargai. Sentuhan fisik ini juga bisa meredakan kecemasan dan memberikan rasa nyaman, yang pada akhirnya memperkuat hubungan emosional antara ibu dan anak.

2. The Power of Communication

Berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan anak adalah kunci untuk memahami perasaan dan kebutuhan mereka. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon dengan empati akan membuat anak merasa didengar dan dihargai.

Komunikasi yang baik juga membantu anak belajar mengekspresikan perasaannya dan membangun rasa percaya diri.

3. The Power of Playing Together

Bermain bersama anak adalah cara yang menyenangkan untuk membangun kedekatan. Melalui permainan, ibu dan anak dapat berbagi tawa, kegembiraan, dan momen kebersamaan. Aktivitas bermain tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga membantu anak dalam perkembangan sosial, emosional, dan kognitif.

4. The Power of Habits & Daily Routine

Menciptakan kebiasaan dan rutinitas harian yang konsisten dapat memberikan rasa aman dan stabil bagi anak. Kegiatan rutin seperti membaca buku sebelum tidur, makan bersama, atau berjalan-jalan setiap sore dapat menjadi momen berharga untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. Rutinitas ini juga membantu anak merasa lebih terstruktur dan dihargai dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Kedekatan Emosional Ibu dan Anak Sangatlah Penting?

Bunda, tahukah bahwa kedekatan emosional dengan orang tua adalah kebutuhan psikologis utama anak usia 0-12 tahun? Respons Bunda terhadap emosi anak, seperti rasa sedih, takut, lapar, atau lelah, sangat memengaruhi perkembangan emosinya.

Respons yang hangat, seperti berbicara lembut, memeluk, atau memberikan perhatian, membantu anak merasa aman dan dicintai. Sebaliknya, respons yang dingin atau kasar dapat mempersulit anak mengelola stres di masa depan.

Kedekatan emosional ini menjadi fondasi penting bagi anak untuk membangun ketahanan emosional dan menghadapi tantangan hidup. Interaksi positif yang konsisten juga memperkuat hubungan dan memberikan rasa aman pada anak. Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan penuh kasih dan berkualitas agar si kecil tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan tangguh.

Kedekatan Emosional Ibu dan Anak Ternyata Memberikan Dampak Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Sejak Dini, Lho

Apa dampak dari kedekatan anak dengan orang tua? Beberapa dampak kedekatan dengan orang tua adalah anak akan memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi serta memiliki kemandirian sejak dini, Bunda.

Kedekatan Emosional Ibu dan Anak Berdampak pada Kecerdasan Emosional Anak

Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah konsep yang awalnya dikembangkan oleh Salovey dan Mayer pada 1997, dan kemudian dipopulerkan oleh Goleman. Konsep ini mencakup kemampuan mengenali dan mengelola emosi diri, memotivasi diri, memahami emosi orang lain, serta menjalin hubungan sosial yang baik.

Kemampuan ini tidak bersifat bawaan, melainkan berkembang melalui pendidikan, pengalaman, dan latihan. Oleh karena itu, peran model atau mentor sangat penting dalam proses pengembangannya, terutama dalam memberikan teladan dan pembelajaran praktis.

Orang tua berperan sebagai model dan mentor utama bagi anak-anak, karena keluarga adalah lingkungan pertama tempat anak belajar tentang emosi dan hubungan. Cara orang tua berbicara, bertindak, serta mengelola emosi diri sendiri dan pasangan mereka menjadi pelajaran penting bagi anak-anak.

Penelitian Yulianawati (2008) mengidentifikasi dua karakteristik penting agar orang tua efektif sebagai model kecerdasan emosional bagi remaja:

  1. Waktu yang cukup bersama anak, sehingga anak dapat mengamati dan meniru perilaku serta ucapan orang tua.
  2. Karakter yang dihormati anak, seperti dapat dipercaya, memberikan rasa nyaman emosional, dan mampu menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi anak.
Kemandirian Anak

Kemandirian

Kemandirian adalah kemampuan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan secara mandiri, termasuk mengatasi rasa malu dan keraguan. Dalam tumbuh kembang anak, peran orang tua, terutama ibu, sangat penting meskipun menghadapi berbagai tantangan. Ibu biasanya membekali diri dengan pengetahuan tentang perkembangan anak untuk mendukung proses pengasuhan.

Ikatan emosional antara orang tua dan anak dimulai sejak sebelum kelahiran dan terus berkembang, terutama pada tahun pertama kehidupan. Bimbingan kemandirian dimulai dari keluarga, misalnya dengan memberi anak kesempatan menyelesaikan tugas sederhana, kebebasan mengambil keputusan, serta dorongan untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Proses ini membutuhkan upaya orang tua untuk terus belajar dan memahami kebutuhan anak.

Penelitian mahasiswa UNESA (2022) menunjukkan banyak ibu belum memahami pentingnya kelekatan emosional dan pola asuh yang tepat. Namun, kasih sayang menjadi dasar dalam setiap pola asuh yang diterapkan. Anak-anak yang diteliti sudah menunjukkan tingkat kemandirian yang baik, meskipun kadang dipengaruhi emosi mereka. Setiap ibu memiliki pendekatan unik dalam membangun hubungan yang erat dengan anak-anaknya.

Ini Dia Tips Membangun Kedekatan Emosional Ibu dan Anak

Lakukan tips-tips ini Bunda untuk membantu membangun kedekatan emosional dengan si kecil, di antaranya:

1. Berdamai dengan Pengalaman Hidup dan Masalah Saat Ini

Menghadapi tantangan hidup dan masalah sehari-hari dengan sikap damai dapat membantu kita memperluas ruang kesabaran. Ini berarti menerima masa lalu dan tantangan saat ini tanpa perasaan marah atau frustrasi yang berlebihan.

Dengan demikian, kita dapat lebih tenang dan sabar dalam mengasuh anak, memberikan mereka lingkungan yang lebih stabil dan penuh kasih.

2. Mengelola Emosi dengan Lebih Baik

Belajar mengelola emosi adalah kunci untuk tetap tenang dan terkendali saat menghadapi berbagai situasi bersama anak. Dengan pengelolaan emosi yang baik, ibu dapat menemukan cara-cara efektif untuk mendampingi anak dalam segala kondisi.

Ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan emosional ibu, tetapi juga menciptakan atmosfer yang aman dan nyaman bagi anak.

3. Luangkan Waktu bersama Anak

Menghabiskan waktu minimal satu jam sehari untuk bermain atau beraktivitas bersama anak, seperti menonton film bersama atau bermain di luar rumah dapat mempererat ikatan emosional.

Waktu berkualitas ini penting untuk membangun kenangan indah dan memberikan perhatian penuh pada anak, membuat mereka merasa dihargai dan dicintai.

4. Membangun Komunikasi Positif Dua Arah

Komunikasi yang baik bukan hanya tentang memberikan instruksi atau nasihat, tetapi juga melibatkan pertukaran pikiran dan perasaan.

Dengan membangun komunikasi positif dua arah, anak akan merasa didengar dan lebih terbuka dalam berbagi cerita dan perasaan mereka. Ini membantu dalam membentuk hubungan yang lebih kuat dan saling percaya.

5. Mendengarkan dengan Empati

Mendengarkan cerita dan keluh kesah anak tanpa menghakimi sangat penting. Dengan demikian, anak akan merasa bahwa mereka dapat mempercayai ibu dan melihatnya sebagai teman baik yang selalu ada untuk mereka. Ini juga membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat dan rasa percaya diri.

6. Menyatakan Kasih Sayang dan Kebanggaan

Sering-seringlah mengucapkan kata-kata yang menunjukkan rasa sayang dan kebanggaan kepada anak. Berikan pelukan sesering mungkin. Tindakan dan kata-kata ini membantu anak merasa dicintai dan dihargai, yang sangat penting untuk perkembangan emosional mereka.

7. Memahami Kebutuhan dan Menghargai Usaha Anak

Pahami apa yang dibutuhkan anak dan sesuaikan ekspektasi terhadap mereka. Menghargai usaha yang mereka lakukan, tidak peduli seberapa kecil, akan meningkatkan rasa percaya diri mereka dan mendorong mereka untuk terus berusaha.

8. Berbaik Hati pada Diri Sendiri

Menjadi ibu adalah perjalanan yang penuh dengan pembelajaran dan tantangan. Izinkan diri untuk terus belajar, mencoba, dan terkadang gagal. Yang terpenting adalah terus berproses dan berusaha menjadi ibu dan pribadi yang lebih baik setiap hari.

Berbaik hati pada diri sendiri akan membantu menjaga kesejahteraan mental dan emosional, yang pada akhirnya juga bermanfaat bagi anak.

A Word From Navila

Kedekatan emosional ibu dan anak memiliki peran penting dalam perkembangan anak dan kualitas hubungan ibu-anak. Untuk mencapainya, Bunda perlu berkomitmen menciptakan interaksi positif yang penuh kasih sayang.

Melalui langkah sederhana seperti meluangkan waktu, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menunjukkan kasih sayang, Bunda dapat memberikan dampak besar bagi perkembangan anak sekaligus mempererat hubungan dengan mereka.

Bunda mau terus mendapatkan informasi seputar moms and baby lainnya? Yuk, kunjungi akun media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare Bunda. Semangat selalu Bunda hebat.