Gagasan tentang Ibu yang lebih dekat dengan putra daripada putri mereka pernah diulas dalam  Dailymail. Website berita dari Inggris ini mengutip penelitian yang dilakukan oleh situs Parenting Netmum. Sebanyak  88%  Ibu dalam penelitian ini,  mengaku memperlakukan anak laki-laki dan perempuan mereka secara berbeda.  

Sejumlah  55% Ibu juga menyetujui bahwa  mereka merasa lebih mudah terikat dengan putra mereka dan 7% mengiyakan kalau anak-anak laki mereka diberi lebih banyak perawatan daripada anak perempuan mereka. 

Lalu, apa alasan dibalik itu? Berikut penjelasan mengenai alasan kenapa anak laki-laki lebih dekat dengan Ibunya.

Alasan Kenapa Anak Laki-laki Lebih Dekat dengan Ibunya

Faktanya, sebagian besar masyarakat kita melihat bahwa anak laki-laki memang cenderung lebih dekat dengan Ibunya. Apakah anak laki-laki Mams juga yang termasuk? Ternyata topik ini bisa dilihat dari dua perspektif, yaitu perspektif psikologi dan perspektif sosial-budaya. Berikut penjelasannya!

Alasan dari Perspektif Psikologi

Anak Laki-laki Merasa Nyaman dengan Ibunda

Menurut Sigmund Freud, anak laki-laki memiliki ketertarikan pada ibunya dan merasa cemburu terhadap Ayahnya. Hal ini terjadi pada usia 3-5 tahun, dalam fase yang disebut Oedipus Complex.

Pada fase ini, anak laki-laki mulai menginginkan perhatian eksklusif dari Ibunya dan melihat Ayah sebagai pesaing. Namun, setelah fase ini, perasaan tersebut bertransformasi menjadi kasih sayang yang lebih lembut, dan anak mulai melihat Ayah sebagai teladan dalam perilaku.

Selain itu, hubungan dekat dengan Ibu juga berperan penting dalam perkembangan anak laki-laki. Anak laki-laki yang dekat dengan Ibunya cenderung memiliki kecerdasan emosional yang baik, yang membantu mereka dalam berkomunikasi dan berprestasi di sekolah.

Alasan dari Perspektif Sosial-Budaya

Dalam banyak budaya, Ibu sering dianggap sebagai penjaga utama anak-anak, sementara Ayah berfokus pada pemenuhan kebutuhan materi. Ini membuat Ibu lebih terlibat dalam rutinitas sehari-hari anak, seperti memberi makan, memandikan, dan menemani bermain. Hal ini menciptakan kedekatan emosional yang mendalam.

Selain itu, media sering menggambarkan Ibu sebagai sosok penuh kasih sayang, terutama terhadap anak laki-lakinya. Ini memperkuat pandangan bahwa Ibu adalah figur yang lebih dekat dengan anak laki-laki, membuat mereka merasa lebih nyaman mencari dukungan emosional dari ibu.

Manfaat Anak Laki-laki Lebih Dekat dengan Ibunya

Anak laki-laki yang dekat dengan Ibunya cenderung memiliki rasa empati dan kemampuan pengendalian emosi yang lebih baik. Pelukan dari Ibu dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin yang menciptakan perasaan tenang dan bahagia, serta membantu anak lebih terbuka dalam mengekspresikan perasaan. Hal ini juga berpengaruh pada prestasi akademik, karena anak merasa nyaman berbicara tentang masalah sekolah dan mendapatkan dukungan serta solusi dari Ibunya.

Selain itu, kedekatan ini membentuk anak laki-laki menjadi pribadi yang lebih komunikatif dan memiliki mental yang kuat. Mereka lebih siap menghadapi tantangan di masa depan, termasuk dalam karier. Anak yang dekat dengan Ibu juga cenderung lebih bertanggung jawab, tidak hanya dalam pekerjaan rumah tangga, tetapi juga dalam peran mereka di keluarga.

Kedekatan ini membantu mereka menjadi pria yang lebih peka terhadap perasaan orang lain dan siap menjalani kehidupan dengan sikap matang dan penuh tanggung jawab.

Tips Buat Mams yang Anak Laki-lakinya Lebih Dekat dengan Mams

Sebagai orang tua yang baik dan sebagai figur utama, Mams harus memberikan pola asuh yang sesuai, karena sejatinya anak perempuan dan laki-laki memiliki karakteristik yang berbeda. Terkhusus apabila Mams dekat dengan anak laki-laki, berikut beberapa tips yang dapat Mams terapkan dalam melakukan pola asuh, di antaranya:

1. Mendukung Kemandiriannya

Membantu anak laki-laki untuk mandiri adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan mereka menghadapi masa depan. Beberapa langkah yang bisa Mams lakukan antara lain:

  • Berikan tugas yang sesuai usia, misalnya ajak anak untuk melakukan tugas-tugas kecil di rumah seperti membereskan mainan atau membantu menyiapkan meja makan. Ini mengajarkan mereka tanggung jawab dan kemandirian.
  • Dorong pengambilan keputusan, misalnya biarkan anak membuat pilihan sederhana, seperti memilih baju yang akan dipakai atau menu sarapan. Ini membantu mereka merasa dihargai dan percaya diri dalam mengambil keputusan.
  • Ajarkan keterampilan hidup, seperti latih anak melakukan kegiatan sehari-hari seperti mencuci tangan sendiri, memakai sepatu, atau merapikan tempat tidur. Keterampilan ini penting untuk kemandirian mereka.

Menurut penelitian oleh American Psychological Association, anak-anak yang diberikan kesempatan untuk mandiri sejak dini cenderung lebih percaya diri dan mampu mengatasi tantangan dengan lebih baik di masa dewasa.

2. Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang baik adalah kunci hubungan yang sehat antara Mams dan anak laki-laki. Beberapa cara untuk memperkuat komunikasi antara lain:

  • Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita dan keluhan anak tanpa menghakimi. Ini membuat mereka merasa dihargai dan dipahami.
  • Berbicara dengan empati. Saat anak berbagi perasaannya, cobalah untuk merespons dengan penuh pengertian. Misalnya, katakan “Mams mengerti kalau kamu merasa sedih karena itu.”
  • Pastikan Mams untuk menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak agar mereka mudah memahami pesan yang Mams sampaikan.

Menurut studi dari Harvard University, anak-anak yang merasa didengar dan dipahami oleh orang tuanya menunjukkan peningkatan dalam kemampuan komunikasi dan keterampilan sosial.

3. Mengelola Kedekatan

Kedekatan emosional dengan anak laki-laki sangat penting, tetapi Mams juga perlu memastikan bahwa anak dapat mengembangkan kemandirian mereka. Beberapa tips untuk mengelola keseimbangan ini antara lain:

  • Ajarkan anak mengenai batasan, seperti waktu tidur yang teratur atau batasan dalam penggunaan gadget. Ini membantu mereka memahami disiplin dan tanggung jawab.
  • Biarkan anak bermain dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Ini akan membantu mereka mengembangkan rasa ingin tahu dan kemandirian.
  • Berikan pujian atas usaha yang mereka lakukan, bukan hanya hasil akhir. Ini akan meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka.

Menurut International Journal of Environmental Research and Public Health, anak-anak yang memiliki keseimbangan antara kedekatan emosional dan kemandirian cenderung lebih bahagia dan sukses dalam berbagai aspek kehidupan.

A Word From Navila

Jadi kesimpulannya, kedekatan antara anak laki-laki dan ibunya merupakan hasil dari kombinasi antara faktor psikologis dan sosial-budaya. Dari teori Oedipus Complex yang menjelaskan dinamika emosional di masa kecil, hingga peran ibu yang dominan dalam pengasuhan sehari-hari, semua ini turut membentuk karakter anak menjadi pribadi yang hangat, peka, dan bertanggung jawab.

Untuk Mams yang ingin lebih memahami perbedaan pendekatan dalam mendidik anak laki-laki dan perempuan, Navila sudah menyiapkan panduannya secara lengkap. Yuk, pelajari lebih lanjut di: Cara Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan Berkonsep Gender Equality.


References

  • Britanica. Oedipus complex. Retrieved from https://www.britannica.com/science/Oedipus-complex
  • Doyle, A. B., & Markiewicz, D. (2009). Attachment style with father and mother in early adolescence: Gender differences and perceived peer competence. International Journal of Developmental Science, 3(1), 80-93. https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.3233/DEV-2009-3109
  • Kamza, A. (2019). Attachment to mothers and fathers during middle childhood: an evidence from Polish sample. BMC psychology, 7, 1-18. https://link.springer.com/article/10.1186/s40359-019-0361-5
  • Verywell Mind. What You Should Know About the Oedipus Complex. Retrieved from https://www.verywellmind.com/what-is-an-oedipal-complex-2795403
  • American Psychological Association. Developing Adolescents. Retrieved from https://www.apa.org/pi/cyf/develop.pdf
  • Izzo, F., Baiocco, R., & Pistella, J. (2022). Children’s and adolescents’ happiness and family functioning: a systematic literature review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(24), 16593. https://www.mdpi.com/1660-4601/19/24/16593