Stretch mark sering kali menjadi jejak alami dari perjalanan luar biasa seorang ibu. Garis-garis halus yang muncul di perut, paha, atau payudara merupakan tanda bahwa kulit sedang beradaptasi dengan perubahan bentuk tubuh. Meski tidak berbahaya, banyak Mams yang merasa kurang nyaman melihat perubahan ini. Tak heran jika berbagai krim stretch mark menjadi pilihan utama selama kehamilan dan setelah melahirkan, dengan harapan kulit tetap lembut, kenyal, dan elastis.
Namun, kenyataannya tak sedikit Mams yang merasa hasilnya kurang memuaskan. Padahal, bukan berarti krimnya tidak bekerja, sering kali kesalahan pakai stretch mark cream lah yang menjadi penyebab utama. Mulai dari waktu pemakaian yang terlambat, tidak konsisten, hingga mengoles tanpa teknik yang benar. Ketiganya bisa membuat manfaat krim jadi tidak optimal. Yuk, pelajari tiga kesalahan paling umum agar Mams bisa merawat kulit dengan lebih tepat dan maksimal selama masa kehamilan.
1. Mulai Menggunakan Terlambat
Salah satu kesalahan pakai stretch mark cream yang paling sering terjadi adalah menunggu hingga garis-garis putih mulai tampak baru mulai memakai krim. Pada tahap ini, elastisitas kulit sudah berkurang dan proses perbaikan menjadi jauh lebih sulit. Stretch mark terbentuk akibat pecahnya jaringan kolagen dan elastin di bawah permukaan kulit karena peregangan yang cepat. Itulah mengapa langkah pencegahan jauh lebih efektif daripada mengobati.
Waktu terbaik untuk mulai perawatan adalah sejak trimester pertama, atau saat kulit mulai terasa kencang dan gatal. Ini adalah sinyal bahwa kulit sedang meregang dan memerlukan bantuan untuk tetap lentur. Di masa inilah kulit paling responsif terhadap bahan aktif pelembap.
Penelitian dalam Journal of Cosmetic Dermatology menunjukkan bahwa penggunaan pelembap secara rutin sejak dini dapat membantu mengurangi risiko munculnya stretch mark. Efek pencegahannya paling terasa di area yang rentan mengalami peregangan, seperti perut, pinggul, dan paha.
Perlu diingat, bukan hanya waktu mulai yang penting, tapi juga konsistensinya. Menjadikan pemakaian krim sebagai rutinitas harian, bukan sekadar respons terhadap gejala, adalah langkah bijak. Dengan menjaga kulit tetap lembap sejak awal, Mams sedang membangun fondasi kuat agar kulit tetap sehat dan lentur sepanjang kehamilan.
2. Tidak Rutin dan Konsisten
Harapan akan hasil instan sering membuat Mams kecewa jika tak melihat perubahan cepat. Padahal, manfaat krim stretch mark bekerja perlahan, memperbaiki elastisitas dan menjaga kelembapan kulit dari waktu ke waktu. Ketika pemakaian tidak teratur, proses perawatan terganggu dan perlindungan kulit jadi tidak maksimal. Konsistensi adalah kunci, Mams.
Kulit yang tidak mendapatkan hidrasi rutin akan mudah kehilangan kelembapan dan daya lenturnya. Ini bisa mempercepat kerusakan jaringan, terutama saat tubuh mengalami pertambahan berat badan atau peregangan karena pertumbuhan janin. Mengoles krim dua kali sehari, pagi dan malam setelah mandi, sangat dianjurkan, karena pada saat itu pori-pori terbuka dan lebih siap menyerap nutrisi.
Tambahkan sedikit pijatan selama 2–3 menit untuk membantu sirkulasi darah dan meningkatkan penyerapan krim. Dengan kedisiplinan sederhana ini, kulit akan tetap dalam kondisi optimal. Maka, alih-alih menunggu hasil, nikmati prosesnya sebagai bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri, ya, Mams.
3. Mengoles Tanpa Pijatan atau di Area Terbatas
Menggunakan krim hanya dengan menepuk cepat atau tanpa pijatan lembut juga termasuk kesalahan pakai stretch mark cream yang umum. Tanpa stimulasi fisik, bahan aktif tidak akan menyerap dengan maksimal ke dalam kulit. Padahal, pijatan dengan tekanan ringan membantu membuka pori-pori mikro dan meningkatkan suhu kulit lokal, sehingga krim bekerja lebih efektif dalam menutrisi lapisan terdalam.
Selain mempercepat penyerapan, pijatan juga memberikan efek fisiologis yang mendukung regenerasi kulit. Aliran darah yang meningkat membawa oksigen dan nutrisi lebih banyak ke sel kulit, merangsang produksi kolagen dan elastin, dua komponen penting untuk menjaga kelenturan kulit selama masa perubahan bentuk tubuh. Hasilnya, kulit menjadi lebih kuat dan tidak mudah retak saat meregang.
Satu hal lagi, jangan hanya fokus di area perut. Stretch mark juga bisa muncul di paha, pinggul, bokong, dan payudara karena semua area ini mengalami peregangan selama kehamilan. Jadi, pastikan Mams mengoleskan krim secara merata di seluruh area yang berisiko, dengan pijatan ringan setiap harinya. Perawatan menyeluruh seperti ini akan menjaga keseimbangan elastisitas kulit secara merata.
Cara yang Benar agar Hasil Lebih Maksimal
Waktu terbaik menggunakan stretch mark cream adalah setelah mandi, saat kulit bersih dan pori-pori terbuka. Tapi pastikan kulit sudah setengah kering agar krim tidak tercampur air dan mudah meresap. Gunakan dua kali sehari secara konsisten untuk menjaga kelembapan dan mengurangi rasa gatal akibat peregangan yang kerap muncul seiring pertumbuhan si kecil di dalam kandungan.
Gunakan ujung jari dan pijat dengan gerakan melingkar selama beberapa menit. Ini bukan hanya membantu penyerapan, tapi juga merangsang aliran darah yang mendukung regenerasi kulit. Hindari tekanan terlalu kuat agar kulit tidak iritasi, terutama di trimester awal yang lebih sensitif. Perawatan yang dilakukan dengan lembut dan sabar akan memberi hasil yang lebih alami dan menyenangkan.
Penting juga untuk memperhatikan kandungan dalam krim yang digunakan. Pilihlah yang mengandung bahan aman seperti vitamin E, hyaluronic acid, atau minyak nabati alami yang dikenal membantu meningkatkan elastisitas tanpa menimbulkan risiko. Hindari produk dengan retinoid atau zat keras yang tidak disarankan untuk ibu hamil. Dengan bahan yang tepat dan cara penggunaan yang benar, Mams bisa menjaga kesehatan kulit tanpa khawatir.
Stretch mark bukan hal yang perlu ditakuti, Mams. Yang paling penting adalah bagaimana merawat kulit dengan penuh perhatian sejak awal kehamilan. Kulit yang terhidrasi dan elastis akan lebih siap menghadapi peregangan tubuh yang alami selama masa kehamilan. Jadikan rutinitas perawatan ini sebagai waktu pribadi yang menenangkan, momen kecil untuk menyayangi diri sendiri, sambil mempersiapkan hadirnya si kecil dengan penuh percaya diri.

Mulailah dengan Navila Stretch Mark Cream, krim lembut dengan kandungan alami yang aman untuk ibu hamil dan menyusui. Navila juga diperkaya dengan 6 bahan aktif pilihan yang diformulasikan untuk memberi manfaat menyeluruh:
- 12% Centella Asiatica untuk menyamarkan stretch mark dan membantu regenerasi kulit.
- 10% Curcuma Extract untuk mengurangi garis halus.
- Olive Oil sebagai pelembap alami.
- Niacinamide, Vitamin C, dan 4x Hyaluronic Acid untuk mencerahkan, meningkatkan kolagen, dan menjaga elastisitas kulit.
Dengan pemakaian teratur, Navila Stretch Mark Cream membantu menyamarkan bekas garis halus secara bertahap, membuat kulit tampak lebih halus dan sehat. Rasakan kenyamanan dan percaya diri di setiap tahap kehamilan, karena setiap perubahan di tubuh Mams adalah bagian dari keajaiban menjadi seorang ibu.
References
- Better Health. Stretch marks. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/stretch-marks
- Cantelli, M., Camela, E., Marasca, C., Fontanella, G., Blasio, C., & Fabbrocini, G. (2021). Topical oil formulation of plant extracts and vitamins as effective treatment for stretch marks and xerosis—An observational longitudinal study. Journal of Cosmetic Dermatology, 20, 9-13.
- Novita, M., Jusuf, N. K., & Putra, I. B. (2021). Relationship between skin hydration and stretch marks. Bali Medical Journal, 10(2), 935-938.
- Li, B. S., Cary, J. H., & Maibach, H. I. (2019). Should we instruct patients to rub topical agents into skin? The evidence. Journal of Dermatological Treatment, 30(4), 328-332.
- Ud‐Din, S., McGeorge, D., & Bayat, A. (2016). Topical management of striae distensae (stretch marks): prevention and therapy of striae rubrae and albae. Journal of the European academy of dermatology and venereology, 30(2), 211-222.