Banyak yang mengira bayi terlalu kecil untuk merasakan stres, sehingga kesehatan mentalnya sering dianggap sepele. Padahal, kesehatan mental bayi mencakup kemampuan mereka merasa aman, dekat dengan orang-orang di sekitarnya, dan berkembang secara emosional sejak dini.
Meskipun belum bisa berbicara, bayi sangat peka terhadap lingkungan, terutama terhadap emosi dan suasana hati orang tua. Oleh karena itu, memahami pentingnya kesehatan mental bayi sejak awal adalah langkah penting untuk membangun dasar emosional yang kuat bagi masa depannya.
Peran Orang Tua dalam Mendukung Kesehatan Mental Bayi
Bayi memiliki sensitivitas tinggi terhadap emosi dan suasana hati orang di sekitarnya, terutama orang tua. Jika orang tua, terutama ibu, mengalami stres berkepanjangan, dampaknya dapat terlihat pada bayi, baik secara fisik maupun emosional.
Stres yang dialami ibu selama kehamilan atau setelah melahirkan, misalnya, dapat menyebabkan bayi menjadi lebih rewel, sulit tidur, dan kesulitan menjalin hubungan sosial. Hal ini disebabkan oleh hormon stres seperti kortisol yang dapat memengaruhi perkembangan otak bayi.
Selain itu, lingkungan yang penuh tekanan, seperti konflik keluarga atau stres berat, juga dapat menghambat perkembangan area otak yang berperan penting dalam pengelolaan emosi dan kemampuan sosial bayi.
Untuk itu ada beberapa hal yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk mengurangi stres, yaitu:
- Kelola stres dengan baik, seperti dengan beristirahat cukup, melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan.
- Praktikkan mindful parenting, yaitu pendekatan pengasuhan yang mengajarkan orang tua untuk lebih sadar, tenang, dan hadir sepenuhnya dalam setiap interaksi dengan anak.
- Ciptakan lingkungan yang stabil dan positif.
- Libatkan Ayah atau pengasuh lain dalam pengasuhan.
- Tetapkan rutinitas harian untuk bayi, seperti jam tidur, waktu makan, dan bermain.
- Jaga kesehatan fisik dan emosional orang tua.
Ciri-Ciri Kesehatan Mental Bayi
Berikut adalah beberapa tanda dan ciri-ciri bagaimana kesehatan mental bayi sehat atau tidak.
Ciri-Ciri Kesehatan Mental Bayi dalam Keadaan Baik
Menurut Mayo Clinic, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kesehatan mental bayi dalam kondisi baik. Berikut adalah ciri-cirinya:
- Mampu mengenali dan memahami perasaan diri sendiri
- Dapat membaca dan memahami perasaan orang lain
- Mampu mengelola emosi yang kuat dan mengekspresikannya dengan cara yang positif
- Bisa mengatur perilaku diri dengan baik
- Mengembangkan rasa empati terhadap orang lain
- Mampu membangun dan menjaga hubungan dengan orang lain
Ciri-Ciri Bayi Kemungkinan Mengidap Penyakit Mental
Mengutip dari Mayo Clinic dan Times of India, berikut adalah beberapa ciri yang bisa menunjukkan bayi mengalami gangguan mental:
- Pola tidur yang tidak teratur
- Kesulitan saat makan
- Menangis terus-menerus tanpa henti
- Mudah merasa gelisah
- Rasa cemas atau tegang
- Takut tanpa alasan jelas
- Penurunan berat badan atau keterlambatan dalam tumbuh kembang
- Kadang-kadang detak jantung menjadi cepat dan napas jadi lebih berat
- Ledakan emosi yang tiba-tiba muncul
Tips Praktis Mendukung Kesehatan Mental Bayi
Ada beberapa tips praktis yang bisa Bunda dan Ayah lakukan demi mendukung kesehatan mental si kecil, yaitu:
1. Bangun Kedekatan dengan Aktivitas Bonding
Hubungan emosional yang kuat antara orang tua dan bayi penting untuk mendukung tumbuh kembangnya. Cobalah beberapa cara berikut:
- Pijat bayi: Sentuhan lembut saat memijat punggung, perut, tangan, kaki, dan lainnya bisa menenangkan bayi, mempererat hubungan, dan merangsang perkembangan sarafnya.
- Eye contact saat menyusui: Menatap mata bayi saat menyusui membantu mereka merasa aman dan memperkuat ikatan emosional. Ini juga mengajarkan bayi mengenali ekspresi wajah.
- Menyanyikan lagu lembut: Suara bernada lembut dapat membuat bayi merasa nyaman, terutama ketika mereka rewel.
2. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman
Suasana yang tenang dan nyaman sangat mendukung kesehatan mental bayi. Berikut tipsnya:
- Gunakan cahaya hangat: Pencahayaan redup dan hangat di kamar bayi menciptakan atmosfer yang menenangkan.
- Pasang white noise: Suara latar seperti white noise bisa membantu bayi merasa lebih rileks, terutama saat tidur, karena mengingatkan mereka pada kondisi di dalam rahim.
3. Jaga Mood Orang Tua dengan Self-Care
Orang tua yang bahagia dapat memberikan perhatian lebih maksimal pada bayi. Beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Luangkan waktu sejenak untuk diri sendiri, misalnya membaca, jalan santai, atau bermeditasi.
- Jangan sungkan meminta bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman saat merasa kewalahan.
- Pastikan pola makan, tidur, dan olahraga tetap terjaga agar tubuh dan pikiran selalu fit.
A Word From Navila: Frequently Questions
Beberapa pertanyaan seputar kesehatan mental anak ini mungkin bisa menjawab kegelisahan Bunda dan Ayah dalam mendidik si kecil, berikut rinciannya:
Sebentar lagi saya akan menjadi orang tua. Emosi dan stres seperti apa yang perlu diantisipasi?
Menjadi orang tua baru adalah perubahan besar dalam hidup. Kehadiran bayi membawa banyak perubahan dalam rutinitas harian, yang tentu memicu stres karena kita harus menyesuaikan diri dengan situasi baru.
Namun, stres ini bukanlah sesuatu yang salah, melainkan proses adaptasi yang wajar. Seiring waktu, peran orang tua akan semakin terasa lebih mudah dijalani.
Bagaimana stres berdampak terhadap perkembangan emosional anak?
Bayi dapat merasakan stres ketika merasa takut atau tidak ada yang memenuhi kebutuhannya. Orang tua berperan besar dalam membantu bayi menenangkan diri. Ketika bayi merasa tenang, mereka belajar bahwa dunia ini adalah tempat yang aman.
Namun, tidak semua bayi mendapatkan dukungan emosional yang dibutuhkan. Tanpa dukungan ini, stres yang tidak ditangani bisa mengarah pada kesulitan emosional di masa depan.
Bolehkah saya menunjukkan emosi seperti marah atau sedih di hadapan anak?
Orang tua adalah contoh pertama bagi anak. Jika orang tua merasa emosi tertentu, penting untuk mengungkapkannya dengan cara yang tepat, tanpa membebani atau menakut-nakuti anak.
Orang tua juga harus menunjukkan bagaimana cara mengelola perasaan negatif dengan cara positif, seperti mengambil napas dalam-dalam atau berbicara dengan orang lain. Kesehatan mental bukan berarti harus selalu merasa tenang dan bahagia, melainkan bagaimana kita bisa mengelola emosi dengan tepat.
Saya merasa kewalahan. Apa yang harus saya lakukan?
Ada berbagai cara untuk mengatasi stres. Orang tua perlu waktu untuk merawat dirinya sendiri, seperti mencari dukungan sosial dari teman atau keluarga.
Mengalihkan perhatian juga penting, seperti dengan membaca buku atau bersantai. Selain itu, menjaga kesehatan fisik dengan tidur cukup, makan sehat, dan berolahraga akan membantu orang tua lebih siap merawat anak.
Bagaimana saya dapat belajar menunjukkan kasih sayang dan cinta kepada anak jika saya sendiri tidak mengalaminya saat kecil?
Menjadi orang tua memang bisa terasa sulit, terutama jika kita sendiri tidak merasakannya saat kecil. Namun, ini bukan halangan untuk memberi perhatian pada anak.
Dengan tekad yang kuat, orang tua bisa memberi kasih sayang yang dibutuhkan bayi, seperti memenuhi kebutuhannya dan selalu ada untuknya, yang penting untuk membantu anak tumbuh dengan baik.
Bagaimana caranya membangun kesehatan mental yang baik di keluarga?
Penelitian menunjukkan bahwa anak membutuhkan rumah yang aman, anggota keluarga yang penuh kasih, dan rutinitas yang jelas. Anak-anak perlu lingkungan yang dapat mereka andalkan.
Menunjukkan kasih sayang dengan bermain, berbicara, atau memberikan pelukan pada anak dapat mempererat hubungan dan mengaktifkan hormon yang memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.
Bunda ingin tahu lebih banyak fakta seputar keluarga, parenting, kesehatan ibu dan bayi? Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu, Bunda hebat!