Melihat kulit newborn mengelupas mungkin bisa membuat panik, ya, Mams. Apalagi jika ini adalah pengalaman pertama menjadi orang tua. Tapi tenang, kondisi ini umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya.
Selama di dalam kandungan, bayi terlindungi oleh cairan ketuban. Begitu lahir, kulitnya harus menyesuaikan diri dengan udara luar. Nah, proses penyesuaian ini sering membuat lapisan kulit terluar bayi mengelupas secara alami. Yuk, kenali lebih dalam agar Moms tahu kapan kondisi ini masih normal dan kapan perlu perhatian khusus!
Penyebab Kulit Bayi Newborn Mengelupas
Kulit bayi baru lahir yang mengelupas terjadi karena kulit bayi beradaptasi dari lingkungan cair ketuban ke udara luar. Selama di rahim, kulit bayi dilapisi vernix caseosa yang melindunginya. Setelah lahir, lapisan ini menghilang dan kulit mulai menyesuaikan diri dengan udara yang lebih kering.
Selain itu, kulit bayi memang belum memproduksi cukup minyak alami (sebum) untuk menjaga kelembapannya. Ditambah lagi, faktor eksternal seperti udara dingin, kelembapan rendah, hingga sabun atau produk perawatan yang terlalu keras bisa memperparah kondisi kulit kering dan mengelupas. Namun, orang tua juga perlu waspada jika pengelupasan disertai ruam merah, gatal, atau kulit pecah-pecah. Ini bisa jadi tanda eksim atau dermatitis yang butuh penanganan medis.
Berapa Lama Pengelupasan Kulit Bayi Baru Lahir?
Umumnya, kulit newborn mengelupas dalam beberapa hari setelah lahir, dan proses ini berlangsung selama 1 hingga 3 minggu. Lapisan kulit luar yang lama akan lepas dan digantikan oleh kulit baru yang lebih kuat. Lama pengelupasan bisa berbeda-beda pada setiap bayi.
Bayi yang lahir cukup bulan atau lewat waktu cenderung mengalami pengelupasan lebih jelas karena memiliki lebih sedikit lapisan pelindung alami (vernix caseosa). Sementara bayi prematur biasanya memiliki kulit yang lebih lembap dan terlindungi, sehingga pengelupasannya lebih sedikit. Faktor lain seperti suhu udara, kelembapan, dan cara perawatan kulit juga bisa memengaruhi durasi dan tingkat pengelupasan.
Apakah Kulit Bayi Baru Lahir Mengelupas Berbahaya?
Kulit bayi baru lahir yang mengelupas biasanya adalah hal yang normal dan tidak berbahaya. Kondisi ini terjadi karena kulit bayi menyesuaikan diri dari lingkungan cair di dalam rahim ke udara yang lebih kering. Proses ini tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus.
Namun, mengutip Cleveland Clinic, orang tua perlu waspada jika kulit bayi yang mengelupas disertai tanda-tanda seperti kemerahan yang parah, bengkak, luka, atau keluarnya cairan dari kulit. Kondisi ini bisa menandakan infeksi atau alergi yang perlu penanganan segera.
Selain itu, jika pengelupasan berlangsung lebih dari 3 minggu atau disertai demam, sebaiknya segera konsultasi ke dokter anak. Dokter akan membantu memastikan apakah kondisi kulit bayi normal atau membutuhkan perawatan khusus agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lebih lanjut.
Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir yang Mengelupas
Ada beberapa cara yang bisa Mams lakukan untuk merawat kulit si kecil newborn yang mengelupas, yaitu:
1. Menjaga Kelembapan Kulit Bayi
Kulit bayi baru lahir sangat tipis dan mudah kering karena lapisan pelindung kulitnya belum sempurna. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kelembapan kulitnya. Gunakan pelembap khusus bayi yang bebas pewangi dan bahan kimia keras, supaya tidak menyebabkan iritasi. Pelembap berbentuk krim biasanya lebih baik daripada losion karena dapat menahan air dan menjaga kulit bayi tetap lembap lebih lama. Oleskan pelembap secara rutin, terutama setelah mandi dan saat kulit terasa kering.
2. Menggunakan Baby Oil
Baby oil bisa membantu menjaga kelembapan kulit bayi dengan cara membuat lapisan pelindung yang mencegah air mudah keluar dari kulit. Namun, jangan pilih baby oil yang mengandung pewangi atau bahan kimia berbahaya karena bisa menyebabkan alergi atau iritasi. Gunakan baby oil secara secukupnya, terutama setelah mandi, agar kulit bayi terasa lebih halus dan tidak kering.
3. Mandikan dengan Cara yang Tepat
Mandi terlalu lama atau menggunakan air yang terlalu panas bisa membuat kulit bayi semakin kering dan mengelupas. Jadi, mandikan bayi dengan air hangat saja, tidak lebih dari 10 menit. Gunakan sabun bayi yang lembut dan tidak beraroma kuat supaya kulit bayi tidak terganggu. Setelah mandi, keringkan kulit bayi dengan cara menepuk-nepuk perlahan menggunakan handuk lembut, jangan digosok. Segera setelah itu, oleskan pelembap untuk mengunci kelembapan kulit.
4. Hindari Produk dengan Bahan Kimia Keras dan Pewangi Berlebih
Kulit bayi sangat sensitif, jadi hindari memakai produk yang mengandung bahan kimia keras seperti paraben, sulfat, alkohol, dan pewangi sintetis. Bahan-bahan ini bisa membuat kulit bayi iritasi atau alergi. Pilih produk yang memang diformulasikan khusus untuk bayi dan sudah teruji aman untuk kulit sensitif. Selalu baca label produk sebelum membeli agar tidak salah pilih.
5. Menjaga Kelembapan Ruangan
Udara yang terlalu kering, apalagi di musim dingin atau di ruangan ber-AC, bisa membuat kulit bayi cepat kering dan mengelupas. Gunakan humidifier (alat pelembap udara) dengan uap dingin di kamar bayi untuk menjaga kelembapan udara. Tapi ingat, selalu bersihkan humidifier secara rutin supaya tidak menjadi sarang bakteri atau jamur yang berbahaya untuk bayi.
6. Gunakan Pakaian Bayi yang Lembut dan Breathable
Pilih pakaian bayi dari bahan yang lembut seperti katun, karena bahan ini bisa menyerap keringat dan membuat kulit bayi tetap “bernapas.” Hindari pakaian berbahan sintetis yang bisa membuat kulit iritasi atau gatal. Jangan pakaikan pakaian yang terlalu ketat agar kulit bayi tidak tergesek dan tetap nyaman sepanjang hari.
A Word From Navila
Kulit bayi newborn yang mengelupas itu normal dan bagian dari proses adaptasi kulit si kecil dengan udara luar. Selama tidak ada tanda-tanda seperti kemerahan parah atau luka, Mams tidak perlu khawatir. Yang terpenting, jaga kelembapan kulit si kecil dengan perawatan yang lembut dan tepat supaya kulitnya tetap sehat dan nyaman.

Yuk, Mams, rawat kulit si kecil dengan Minyak Telon Navila! Minyak telon terbaik ini aman untuk kulit sensitif bayi dan membantu menjaga kelembapan kulit agar tidak kering dan mengelupas. Selain memberikan rasa hangat dan nyaman, Navila jadi teman setia untuk melindungi kulit newborn setiap hari.
References
- Telofski, L. S., Morello III, A. P., Mack Correa, M. C., & Stamatas, G. N. (2012). The infant skin barrier: can we preserve, protect, and enhance the barrier?. Dermatology research and practice, 2012(1), 198789. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1155/2012/198789
- The Bump. How to Care for Your Newborn’s Peeling Skin. Retrieved from https://www.thebump.com/a/caring-for-newborns-skin
- Medical News Today. What can you put on a newborn’s dry skin? Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/322499
- Verywell Health. Why Your Newborn’s Skin Is Peeling. Retrieved from https://www.verywellhealth.com/newborn-skin-peeling-5113033
- Cleveland Clinic. If Your Newborn Has Peeling Skin, Here’s What That Means. Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/newborn-skin-peeling