Mungkin Mams merasa bingung saat menyusui karena si kecil tampak kesulitan menempel di payudara. Sudah coba berbagai posisi, tapi bayi tetap rewel, menyusu lama, dan sering terlihat belum kenyang. Bisa jadi ini bukan soal posisi atau ASI yang kurang, tapi karena kondisi yang disebut lip tie. Lip tie adalah ketika jaringan di bawah bibir atas terlalu pendek atau kaku, sehingga gerakan bibir bayi jadi terbatas saat menyusu.
Kondisi ini sebenarnya cukup umum, tapi sering tidak terdeteksi. Padahal, dampaknya bisa membuat proses menyusui tidak efektif dan berat badan bayi sulit naik. Data dari Canadian Family Physician menunjukkan sekitar 4–11% bayi baru lahir bisa mengalami lip tie. Yuk, kenali lebih jauh ciri-ciri dan dampaknya agar Mams bisa mengambil langkah yang tepat sejak awal!
Pengertian Lip Tie

Lip tie adalah kondisi bawaan di mana jaringan yang menghubungkan bibir atas dengan gusi (frenulum labialis) terlalu pendek atau kaku. Hal ini bisa membatasi gerakan bibir atas dan membuat bayi kesulitan menyusu. Bayi mungkin tidak bisa membuka mulut cukup lebar untuk menyegel puting dengan baik. Akibatnya, proses menyusu jadi tidak efektif dan bisa menyebabkan berat badan bayi sulit naik.
Berikut adalah ciri-ciri lip tie pada bayi yang perlu Mams waspadai:
- Kesulitan menyusu, bayi sulit menempel dengan baik pada payudara atau botol.
- Suara klik saat menyusu, tanda segel mulut bayi tidak rapat karena bibir atas tidak fleksibel.
- Pertambahan berat badan lambat, nutrisi kurang karena proses menyusu tidak efektif.
- Sering tertidur saat menyusu, bayi cepat lelah karena harus berusaha lebih keras saat menyusu.
- Puting ibu terasa sakit atau lecet, akibat pelekatan mulut bayi yang tidak optimal.
Jika bayi menunjukkan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak atau konsultan laktasi untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
Lip tie sering disamakan dengan tongue tie, padahal keduanya berbeda. Lip tie terjadi di atas, yaitu di antara bibir dan gusi atas. Sementara tongue tie melibatkan frenulum di bawah lidah. Meski gejalanya bisa mirip, lokasi dan dampaknya berbeda, sehingga penanganannya pun perlu disesuaikan.
Efek dari Lip Tie Jika Tidak Ditangani
Lip tie yang tidak ditangani bisa menyebabkan bayi kesulitan menyusu dengan baik. Bayi sering rewel karena susah melekat saat menyusu, sehingga asupan ASI tidak cukup. Akibatnya, berat badan bayi sulit naik dan pertumbuhan bisa terhambat. Kondisi ini bisa berujung pada gagal tumbuh jika terus dibiarkan tanpa penanganan.
Selain gangguan menyusu, lip tie juga berpotensi menyebabkan masalah di masa depan. Gerakan bibir atas yang terbatas dapat memengaruhi kemampuan bicara bayi saat tumbuh besar. Masalah gigi seperti celah di antara gigi depan dan risiko gigi berlubang juga sering terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengatasi lip tie sejak dini agar perkembangan bayi optimal.
Apakah Lip Tie Harus Dipotong? Ini Penjelasan Dokter
Lip tie dibagi menjadi empat level berdasarkan tingkat keparahannya. Untuk level ringan, biasanya cukup dilakukan observasi dan bantuan konselor laktasi tanpa perlu operasi. Namun, jika bayi mengalami kesulitan menyusu yang berat dan lip tie tergolong parah, tindakan pemotongan frenulum atau frenotomi bisa menjadi solusi.
Berikut tingkatan lip tie yang perlu Mams ketahui:
- Level 1 (Mucosal). Frenulum hanya menempel pada mukosa bibir tanpa mengganggu fungsi menyusu.
- Level 2 (Gingival). Frenulum menempel pada gusi, dapat menyebabkan sedikit gangguan menyusu.
- Level 3 (Papillary). Frenulum menempel pada papilla interdental, menyebabkan gangguan menyusu yang lebih signifikan.
- Level 4 (Papilla Penetrating). Frenulum menembus papilla palatina, menyebabkan gangguan menyusu yang parah dan memerlukan perhatian medis segera.
Pemotongan lip tie tidak selalu wajib dilakukan pada semua kasus. Keputusan ini tergantung pada seberapa besar lip tie mengganggu fungsi menyusu dan kenyamanan bayi. Prosedur frenotomi umumnya aman, tetapi tetap ada risiko kecil seperti perdarahan dan nyeri. Oleh sebab itu, dokter biasanya menyarankan observasi dulu jika gejala tidak serius, dan hanya merekomendasikan operasi jika memang diperlukan agar bayi bisa menyusu dengan baik.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Si Kecil Terdiagnosa Lip Tie?
Tidak semua kasus lip tie harus dipotong karena tingkat keparahannya berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga berat. Jika lip tie hanya ringan dan tidak mengganggu menyusu, biasanya cukup dengan observasi dan bantuan konselor laktasi. Namun, bila gangguan menyusu cukup berat dan tidak membaik dengan bantuan non-medis, tindakan pemotongan (frenektomi) bisa dipertimbangkan.
Keputusan untuk melakukan pemotongan lip tie harus berdasarkan evaluasi medis yang teliti. Dokter akan melihat apakah lip tie menghambat menyusu atau perkembangan mulut bayi. Bila setelah konseling dan observasi masalah tetap ada, frenektomi adalah solusi yang aman dan efektif. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisi.
A Word From Navila
Mams, memahami bahwa lip tie bisa menjadi penyebab si kecil kesulitan menyusu tentu membuka sudut pandang baru, ya. Kadang, bukan karena ASI kurang atau posisi menyusui yang salah, melainkan ada kondisi fisik kecil yang terlewat dilihat. Mengenali tanda-tandanya sejak dini bisa membantu Mams mengambil keputusan yang lebih tepat untuk kenyamanan bayi, juga ketenangan hati Mams sendiri.
Jika Mams merasa proses menyusui masih terasa menantang, seperti bayi rewel, bingung menempel, atau terlihat belum puas, mungkin ada hal lain yang perlu diperhatikan. Salah satunya bisa jadi kondisi seperti lip tie yang sering tak disadari.
Mams juga bisa lanjut membaca panduan dari Navila yang membahas situasi serupa saat bayi mengalami kebingungan puting dan bagaimana cara menanganinya secara lembut dan penuh dukungan. Yuk, baca selengkapnya di: Bingung Puting pada Bayi Bisa Diatasi dengan Tips Laktasi Ini.
References
- Segal, L. M., Stephenson, R., Dawes, M., & Feldman, P. (2007). Prevalence, diagnosis, and treatment of ankyloglossia: methodologic review. Canadian Family Physician, 53(6), 1027-1033. https://www.cfp.ca/content/53/6/1027.short
- Kotlow, L. A. (2013). Diagnosing and understanding the maxillary lip-tie (superior labial, the maxillary labial frenum) as it relates to breastfeeding. Journal of Human Lactation, 29(4), 458-464. https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0890334413491325
- Healthy Kids QLD. Effects of Untreated Lip & Tongue Ties. Retrieved from https://healthykidsqld.com.au/services/lip-tongue-tie/effect-not-treating/
- Chicago Tongue Tie. Infant Lip-Ties: 4 Potential Problems That Can Develop. Retrieved from https://www.chicagotongueties.com/blog/lip-tie-effects-on-infants/
- Tongue Tie Phoenix. 4 Levels of Lip Tie Grading and Their Effective Treatments. Retrieved from https://www.tonguetiephoenix.com/lip-tie-grading/
- Northeast Children’s Dentistry. Frenectomies for Tongue Ties and Lip Ties. Retrieved from https://necdsa.com/frenectomies/