Menjelang Hari Perkiraan Lahir (HPL), banyak ibu hamil mulai bertanya-tanya: “Makan apa ya biar cepat kontraksi?” Wajar, karena semakin dekat waktu persalinan, tubuh butuh persiapan ekstra. Salah satunya bisa dibantu lewat makanan tertentu yang dipercaya merangsang kontraksi alami. Tak hanya itu, makanan ini juga bisa bantu melunakkan serviks dan memberi tenaga saat proses mengejan.

Beberapa jenis makanan seperti kurma, nanas, hingga teh herbal ternyata punya manfaat tersembunyi. Ada yang mengandung senyawa mirip oksitosin, ada juga yang bantu kerja otot rahim lebih efektif. Tapi, penting juga tahu batas aman konsumsinya. Yuk, cari tahu 9 makanan yang buat agar cepat kontraksi dan bisa bantu tubuh Mams lebih siap menyambut kelahiran si kecil!

9 Makanan yang Agar Cepat Merangsang Kontraksi

Berikut adalah 9 makanan yang dipercaya dapat merangsang kontraksi jelang melahirkan, yaitu:

1. Pineapple (Nanas)

Nanas mengandung enzim bromelain yang dipercaya bisa membantu melunakkan serviks menjelang persalinan. Enzim ini bersifat proteolitik, artinya dapat memecah protein dan mempercepat pelunakan jaringan. Dalam penelitian in vitro, bromelain menunjukkan potensi dalam memicu kontraksi otot rahim.

Namun, pada manusia, bukti ilmiahnya masih sangat terbatas. Selain itu, jumlah nanas yang perlu dikonsumsi untuk mendapatkan efek tersebut cukup besar. Meski begitu, nanas tetap aman dikonsumsi dalam jumlah wajar dan kaya vitamin C yang bermanfaat selama kehamilan. Hindari konsumsi berlebihan agar tidak menyebabkan gangguan lambung.

2. Dates (Kurma)

Kurma terbukti dapat membantu mempercepat persalinan berdasarkan berbagai studi ilmiah. Sebuah penelitian pada tahun 2011 di Journal of Obstetrics and Gynaecology menunjukkan bahwa konsumsi 6 butir kurma setiap hari sejak usia kehamilan 36 minggu meningkatkan kemungkinan persalinan spontan. Wanita yang mengonsumsi kurma juga memiliki serviks yang lebih matang saat masuk ruang bersalin.

Selain itu, kurma mengandung senyawa yang mirip oksitosin, hormon pemicu kontraksi alami tubuh. Kandungan gula alami dalam kurma juga memberi energi saat proses persalinan. Karena manfaatnya cukup nyata, banyak bidan dan dokter kandungan menyarankan konsumsi kurma di trimester akhir. Kurma juga membantu mencegah sembelit pada ibu hamil.

3. Spicy Foods (Makanan Pedas)

Makanan pedas seperti sambal, cabai, atau kari dipercaya dapat merangsang kontraksi karena efeknya pada sistem pencernaan. Saat sistem pencernaan terstimulasi, aktivitas usus dapat memicu reaksi pada uterus karena letaknya yang berdekatan. Beberapa ibu melaporkan mulai kontraksi setelah makan makanan pedas.

Namun secara ilmiah, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa makanan pedas secara langsung mempercepat persalinan. Efeknya lebih bersifat tidak langsung dan tergantung sensitivitas masing-masing tubuh. Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan pedas bisa menyebabkan diare atau heartburn. Sebaiknya konsumsi dalam jumlah moderat saja.

4. Red Raspberry Leaf Tea (Teh Daun Rasberi Merah)

Teh daun raspberry merah sudah lama digunakan sebagai herbal untuk memperkuat otot rahim. Teh ini dipercaya membantu uterus berkontraksi lebih efektif saat persalinan. Sebuah studi tahun 2001 menunjukkan bahwa konsumsi teh ini dapat mengurangi durasi tahap kedua persalinan.

Meski begitu, penelitian terkait efeknya masih terbatas dan hasilnya bervariasi. Oleh karena itu, disarankan untuk meminumnya mulai trimester ketiga, bukan dari awal kehamilan. Dosis yang umum adalah 1 cangkir per hari di awal trimester tiga, meningkat jadi 2 cangkir menjelang HPL. Selalu konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsi herbal ini.

5. Ginger (Jahe)

Jahe dikenal luas karena kemampuannya meredakan mual, terutama pada awal kehamilan. Namun, beberapa orang percaya bahwa jahe juga dapat merangsang kontraksi menjelang lahiran. Ini karena jahe mampu meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek hangat pada tubuh.

Sayangnya, belum ada bukti kuat bahwa jahe benar-benar dapat mempercepat persalinan. Studi yang ada lebih fokus pada manfaatnya untuk sistem pencernaan. Meski begitu, konsumsi jahe dalam jumlah wajar tetap aman untuk ibu hamil. Hindari dosis tinggi karena bisa memicu kontraksi dini atau iritasi lambung.

6. Cinnamon (Kayu Manis)

Kayu manis mengandung senyawa aktif seperti cinnamaldehyde yang memiliki efek stimulan ringan. Dalam pengobatan tradisional, kayu manis sering digunakan untuk meredakan nyeri haid karena kemampuannya merelaksasi otot rahim. Ini juga yang jadi alasan sebagian orang percaya bahwa kayu manis bisa merangsang kontraksi.

Namun hingga kini, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan hubungan langsung antara konsumsi kayu manis dan induksi persalinan. Konsumsi dalam jumlah kecil sebagai bumbu makanan masih aman. Tapi jika digunakan sebagai suplemen atau minuman herbal, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu. Terlalu banyak kayu manis bisa berdampak negatif pada hati.

7. Eggplant (Terong)

Terong, khususnya dalam bentuk masakan “eggplant parmesan”, populer di AS sebagai makanan pemicu kontraksi secara anekdotal. Beberapa restoran bahkan mengklaim banyak pelanggannya melahirkan setelah makan hidangan ini. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Kandungan dalam terong seperti senyawa fenolik dan antioksidan memang baik untuk tubuh, tapi tidak secara langsung merangsang kontraksi. Meski begitu, terong tetap bermanfaat karena tinggi serat dan rendah kalori. Ini membantu pencernaan ibu hamil menjelang hari persalinan. Jadi boleh dikonsumsi, tapi jangan terlalu berharap jadi pemicu kontraksi alami.

8. Oats (Gandum Oatmeal)

Oatmeal adalah sumber energi kompleks yang baik untuk ibu hamil menjelang persalinan. Makanan ini kaya serat dan membantu mencegah sembelit, masalah umum di akhir kehamilan. Selain itu, oats mengandung vitamin B dan magnesium yang dapat mendukung kesehatan otot termasuk otot rahim.

Walau tidak secara langsung merangsang kontraksi, oatmeal tetap penting dikonsumsi menjelang persalinan. Energi dari karbohidrat kompleks dalam oats dapat membantu ibu bertahan saat kontraksi panjang. Sarapan dengan oatmeal ditambah buah dan kurma bisa menjadi kombinasi ideal di akhir kehamilan. Nutrisi yang seimbang akan bantu tubuh lebih siap menghadapi proses lahiran.

9. Avocado (Alpukat)

Alpukat kaya akan lemak sehat, terutama asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA), yang baik untuk perkembangan otak bayi. Kandungan potasium dan magnesium-nya juga membantu menjaga tekanan darah ibu tetap stabil menjelang persalinan. Selain itu, alpukat memberikan rasa kenyang lebih lama dan mencegah kelelahan.

Meski tidak berfungsi sebagai pemicu kontraksi langsung, alpukat sangat mendukung kondisi tubuh ibu secara keseluruhan. Energi dari lemak sehat dan nutrisi di dalamnya membantu ibu tetap kuat saat masa-masa menjelang lahiran. Kandungan folat-nya juga membantu mencegah komplikasi kehamilan. Jadi, alpukat adalah pilihan aman dan sehat jelang persalinan.

Tips Lainnya Agar Proses Persalinan Cepat dan Lancar

Selain mengonsumsi makanan yang buat agar cepat kontraksi, menjelang persalinan, beberapa jenis minuman juga dipercaya bisa membantu proses lahiran jadi lebih lancar. Teh daun raspberry merah misalnya, diyakini dapat memperkuat otot rahim, meski efektivitasnya masih perlu penelitian lebih lanjut. Air kelapa dan kaldu tulang juga bermanfaat karena kaya elektrolit dan nutrisi, membantu menjaga energi dan hidrasi tubuh. Sementara itu, air putih tetap jadi pilihan utama untuk mencegah dehidrasi saat kontraksi mulai datang.

Selain minuman, ada hal penting lain yang bisa bantu mempercepat persalinan. Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau yoga hamil dapat memperkuat otot dan memudahkan proses mengejan. Menjaga hidrasi juga penting agar tubuh tetap bertenaga. Tak kalah penting, Mams perlu tenang secara emosional, teknik relaksasi seperti napas dalam atau meditasi bisa bantu mengurangi stres dan merangsang hormon kontraksi alami.

A Word From Navila

Menjelang kelahiran, memilih makanan yang tepat agar cepat kontraksi dapat membantu tubuh Mams lebih siap menghadapi persalinan. Beberapa makanan seperti kurma dan nanas memiliki kandungan yang dipercaya dapat melunakkan serviks dan merangsang kontraksi. Selain itu, makanan sehat ini juga memberi energi tambahan yang penting untuk proses mengejan nanti. Namun, selalu ingat untuk mengonsumsi dalam batas wajar dan konsultasikan dengan dokter agar aman bagi Mams dan janin.

Setelah proses lahiran, tubuh Mams membutuhkan asupan yang mendukung pemulihan dan produksi ASI yang lancar. Nutrisi yang tepat sangat penting agar Mams tetap kuat dan si kecil tumbuh sehat. Untuk itu, Mams bisa membaca lebih banyak tentang makanan sehat untuk ibu menyusui dan bayi. Yuk, cek rekomendasi lengkapnya di: Makanan untuk Ibu Menyusui Agar Bayi Cerdas, Gemuk dan Sehat.


References

  • Parents. Is It Safe to Eat Spicy Food While Pregnant? Retrieved from https://www.parents.com/eating-spicy-food-while-pregnant-7972274
  • Al-Kuran, O., Al-Mehaisen, L., Bawadi, H., Beitawi, S., & Amarin, Z. (2011). The effect of late pregnancy consumption of date fruit on labour and delivery. Journal of obstetrics and gynaecology, 31(1), 29-31. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.3109/01443615.2010.522267
  • Miracle Cord. 12 Foods That Induce Labor (Theory vs. Science). Retrieved from https://miraclecord.com/news/foods-that-induce-labor/
  • Healthline. 5 Energizing Meals to Eat When That First Labor Contraction Hits. Retrieved from https://www.healthline.com/health/energizing-meals-to-eat-before-labor
  • Cheng, F. W., Bauer, E., Ford, N. A., Backman, K., Voutilainen, R., Pasanen, M., … & Hantunen, S. (2025). Avocado consumption during pregnancy linked to lower child food allergy risk: prospective KuBiCo study. Pediatric Research, 1-7. https://www.nature.com/articles/s41390-025-03968-4
  • Bowman, R. L., Taylor, J., & Davis, D. L. (2024). Raspberry leaf (Rubus idaeus) use in pregnancy: a prospective observational study. BMC complementary medicine and therapies, 24(1), 169. https://link.springer.com/article/10.1186/s12906-024-04465-7