Banyak ibu menyusui yang masih ragu untuk berpuasa, takut produksi ASI menurun atau khawatir si kecil tidak mendapatkan asupan yang cukup. Wajar saja, karena selama menyusui, tubuh membutuhkan energi lebih untuk menghasilkan ASI. Tapi, tahukah Mams bahwa puasa ternyata bisa tetap aman dan bahkan membawa manfaat bagi ibu menyusui, asalkan dijalani dengan cara yang tepat?

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa puasa tidak serta-merta membuat ASI berkurang atau menurun kualitasnya. Selama ibu tetap menjaga pola makan dan cairan tubuh dengan baik, puasa justru bisa membantu proses detoksifikasi alami, menyeimbangkan hormon, dan menjaga kesehatan mental. Jadi, selain sebagai ibadah, puasa juga bisa menjadi cara alami untuk merawat tubuh dan pikiran.

Tapi bagaimana cara agar ibu menyusui tetap sehat dan ASI tetap lancar saat puasa? Apa saja manfaat puasa yang jarang diketahui? Yuk, kita bahas lebih lanjut! 

Apakah Ibu Menyusui Boleh Berpuasa?

Ibu menyusui diperbolehkan berpuasa, tetapi ada beberapa hal yang perlu Mams perhatikan agar kesehatan Mams dan si kecil tetap terjaga. Secara medis, puasa tidak selalu berbahaya, namun bisa memengaruhi kadar nutrisi dalam ASI, seperti seng, kalium, dan magnesium. Untuk mengurangi risiko ini, Mams perlu memastikan asupan nutrisi tetap terpenuhi saat sahur dan berbuka. 

Dalam Islam sendiri, ibu menyusui mendapat keringanan untuk tidak berpuasa jika dikhawatirkan berdampak pada kesehatan dirinya atau bayi. Menurut Mazhab Syafi’i, jika puasa dikhawatirkan membahayakan bayi, ibu perlu mengganti puasa di lain waktu serta membayar fidyah.

Dari segi kesehatan, puasa bisa menyebabkan dehidrasi dan penurunan energi, yang mungkin berdampak pada produksi ASI. Namun, tubuh ibu umumnya bisa beradaptasi, sehingga tidak semua ibu menyusui mengalami penurunan jumlah ASI. 

Mengutip Babycenter, bayi tetap tumbuh dengan baik meskipun ibunya berpuasa, selama kebutuhan gizi ibu tetap terpenuhi. Oleh karena itu, ibu menyusui yang ingin berpuasa sebaiknya mempertimbangkan kondisi tubuhnya dan berkonsultasi dengan dokter agar tetap aman bagi dirinya dan bayi.

Manfaat Puasa bagi Ibu Menyusui

Puasa bisa memberikan berbagai manfaat bagi ibu menyusui, asalkan kondisi tubuh tetap fit dan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan baik. Salah satu manfaatnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh, karena saat berpuasa, sistem imun bekerja lebih optimal dalam melawan infeksi. 

Selain itu, puasa juga membantu memperbaiki metabolisme dengan memanfaatkan cadangan lemak sebagai energi, sehingga bisa membantu menurunkan berat badan pascamelahirkan dengan cara yang lebih alami.

Manfaat lain dari puasa adalah membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang penting untuk menjaga energi ibu sepanjang hari. Namun, sebelum memutuskan untuk berpuasa, ibu menyusui perlu memastikan bahwa kebutuhan cairan dan nutrisi tetap tercukupi, terutama jika bayi masih dalam masa ASI eksklusif.

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Mental Busui

Puasa bisa memberikan efek positif bagi kesehatan mental ibu menyusui, terutama dalam mengurangi stres dan menjaga suasana hati tetap stabil. Saat berpuasa, tubuh mengatur ulang metabolisme yang berpengaruh pada kadar hormon stres (kortisol), sehingga Mams merasa lebih tenang. 

Selain itu, puasa juga merangsang pelepasan hormon endorfin yang membantu meningkatkan perasaan bahagia dan rileks. Dengan kondisi emosional yang lebih stabil, ibu menyusui dapat menghadapi hari-hari bersama bayinya dengan lebih nyaman dan penuh perhatian.

Selain manfaat fisik, puasa juga memberikan ketenangan batin melalui pengalaman spiritual yang lebih mendalam. Ibadah ini melatih kesabaran, meningkatkan kesadaran diri, dan memperkuat hubungan dengan Tuhan, yang secara tidak langsung membantu ibu menyusui merasa lebih damai dan terkendali. 

Dengan pikiran yang lebih tenang, Mams bisa lebih sabar dan nyaman dalam merawat bayinya, sehingga proses menyusui menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan bermakna.

Apakah Puasa Menurunkan Produksi ASI?

Puasa sering kali menjadi kekhawatiran bagi ibu menyusui, terutama terkait dampaknya terhadap produksi ASI. Namun, penelitian menunjukkan bahwa puasa sebenarnya tidak secara langsung menurunkan produksi ASI. 

Tubuh ibu memiliki mekanisme alami untuk beradaptasi, sehingga meskipun asupan makanan dan cairan terbatas dalam waktu tertentu, produksi ASI tetap bisa berlangsung dengan baik. Saat berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan energi untuk memastikan kebutuhan ASI tetap terpenuhi.

Jika dibandingkan dengan puasa, ada beberapa faktor lain yang sebenarnya lebih berpengaruh terhadap produksi ASI, seperti:

  • Asupan nutrisi dan cairan
  • Frekuensi menyusui
  • Kesehatan dan kondisi psikologis Mams
  • Perawatan payudara
  • Pola istirahat

Strategi Agar ASI Lancar dan Ibu Tetap Sehat Selama Puasa

Menjalankan puasa sambil tetap menyusui memang memerlukan perhatian ekstra agar produksi ASI tetap lancar dan kesehatan Mams tetap terjaga. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar Mams tetap kuat berpuasa tanpa mengurangi kualitas ASI untuk si kecil:

1. Jangan Lewatkan Sahur

Sahur adalah waktu penting untuk mengisi energi yang dibutuhkan selama berpuasa. Jika Mams melewatkan sahur, tubuh akan lebih cepat lemas dan asupan kalori untuk produksi ASI bisa berkurang. Pilih makanan bernutrisi agar tubuh tetap kuat sepanjang hari.

2. Konsumsi Makanan Bergizi Saat Sahur dan Berbuka

Pastikan Mams mengonsumsi makanan yang kaya protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Beberapa pilihan makanan yang baik untuk ibu menyusui saat puasa antara lain daging, ikan, telur, sayuran hijau, alpukat, dan kacang-kacangan. Ini membantu memastikan ASI tetap berkualitas dan cukup untuk bayi.

3. Pastikan Cairan Tubuh Tetap Terjaga

Kurangnya cairan bisa membuat Mams cepat lelah dan berisiko mengalami dehidrasi, yang bisa memengaruhi produksi ASI. Agar tetap terhidrasi, minumlah minimal 8 gelas air sehari. Bisa dengan membaginya menjadi 2–3 gelas saat sahur, 5–6 gelas setelah berbuka hingga sebelum tidur. Selain air putih, bisa juga ditambah dengan jus buah atau susu untuk variasi.

4. Kurangi Aktivitas Berat

Karena tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman sepanjang hari, sebaiknya hindari aktivitas yang terlalu menguras energi. Jika memungkinkan, sempatkan untuk istirahat atau tidur siang agar tubuh tetap segar hingga waktu berbuka.

5. Pompa ASI di Malam Hari

Bagi Mams yang khawatir produksi ASI berkurang saat puasa, cobalah untuk memompa ASI setelah berbuka dan sebelum sahur. Ini bisa membantu memastikan bayi tetap mendapatkan cukup ASI di siang hari.

A Word From Navila

Menjalani puasa sambil menyusui memang butuh perhatian ekstra, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan menjaga asupan nutrisi saat sahur dan berbuka, tubuh tetap bisa beradaptasi tanpa mengganggu produksi ASI. 

ASI Deres dengan ASI Booster Navila

Agar lebih tenang, Mams bisa mengandalkan Navila ASI Booster, suplemen alami yang membantu menjaga kelancaran ASI meski sedang berpuasa. Jadi, tak perlu khawatir ASI seret, puasa tetap lancar, si kecil pun tetap tercukupi kebutuhannya! 


References

  • Klik Dokter. Dampak Puasa bagi Ibu Menyusui Menurut Medis. Retrieved from https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-menyusui/dampak-puasa-bagi-ibu-menyusui-menurut-medis
  • NU Online. Ibu Menyusui Boleh Tidak Puasa. Retrieved from https://nu.or.id/kesehatan/ibu-menyusui-boleh-tidak-puasa-ACD8f
  • Cleveland Clinic Abu Dhabi. How Ramadan Can Boost your Health and Wellbeing. Retrieved from https://www.clevelandclinicabudhabi.ae/en/health-byte/ramadan/how-ramadan-can-boost-your-health-and-wellbeing
  • Healthline. 8 Health Benefits of Fasting, Backed by Science. Retrieved from https://www.healthline.com/nutrition/fasting-benefits
  • Dinas Kesehatan Banda Aceh. Puasa dan Kesehatan Mental: Dampaknya terhadap Stres dan Ketenangan Jiwa. Retrieved from https://dinkes.bandaacehkota.go.id/2025/03/01/puasa-dan-kesehatan-mental-dampaknya-terhadap-stres-dan-ketenangan-jiwa/
  • Babycentre. Breastfeeding and fasting. Retrieved from https://www.babycentre.co.uk/a1028957/breastfeeding-and-fasting