Di dunia yang serba cepat dan penuh tekanan ini, banyak orang tua merasa kesulitan menghadapi tantangan dalam pengasuhan. Mindfulness parenting hadir sebagai solusi yang sederhana namun efektif. Dengan fokus pada hadir sepenuhnya di setiap momen, mindfulness membantu orang tua lebih tenang dan perhatian dalam mengasuh anak. 

Meskipun terdengar rumit, pendekatan ini bisa dimulai dengan langkah kecil dan memberi dampak positif, mengurangi stres, serta mempererat hubungan dengan anak. Mari kita jelajahi lebih lanjut bagaimana mindfulness parenting dapat membawa perubahan besar dalam pengasuhan yang lebih penuh kasih.

Definisi Mindfulness Parenting

Mindfulness parenting adalah cara orang tua dalam mengasuh anak dengan penuh perhatian dan tanpa memberikan penilaian negatif terhadap perilaku anak, mengutip dari Healthline. Artinya, Bunda dan Ayah harus lebih fokus dan menerima anak apa adanya tanpa terburu-buru menghakimi. 

Ini adalah pendekatan yang membantu orang tua untuk lebih bisa mengontrol diri, memilih respon yang lebih tenang dan bijaksana, daripada terpancing emosi atau marah yang berlebihan.

Mengutip Gottman, mindful parenting bertujuan untuk membantu orang tua merespons perilaku anak dengan lebih bijaksana, bukan sekadar bereaksi impulsif. Dengan pendekatan ini, orang tua belajar untuk menerima anak dan diri mereka sendiri, yang pada akhirnya memperkuat hubungan keluarga dan membawa banyak manfaat.

Prinsip Utama Mindfulness Parenting

Mindful parenting fokus pada tiga hal penting:

  1. Kesadaran dan perhatian pada momen sekarang
  2. Pemahaman dan tujuan dalam melihat perilaku anak
  3. Sikap yang tidak menghakimi, penuh kasih, dan menerima dalam merespons

Apa artinya ini? Lebih lanjut, mindful parenting melibatkan beberapa prinsip penting:

  1. Mendengarkan dengan penuh perhatian: Mendengarkan dengan fokus pada anak dan lingkungan sekitar, seperti suara, bau, dan pemandangan.
  2. Tidak menghakimi anak: Menerima keadaan tanpa menghakimi perasaan kita atau anak, serta melepaskan ekspektasi yang tidak realistis terhadap anak.
  3. Kesadaran penuh dan mengendalikan emosional: Mengenali perasaan yang muncul dalam interaksi dengan anak dan mengajarkan mereka untuk mengelola emosi mereka.
  4. Regulasi diri: Tidak langsung bereaksi emosional, seperti berteriak. Ini tentang berpikir terlebih dahulu agar reaksi kita lebih bijak.
  5. Kasih sayang: Meskipun tidak selalu setuju dengan perilaku anak, mindful parenting mengajarkan kita untuk memiliki empati dan pengertian terhadap perasaan anak, serta pada diri kita sendiri.

Manfaat Mindfulness Parenting

Mindful parenting memang bisa menguras waktu, tenaga, dan emosi, tetapi hasilnya sangat berharga untuk perkembangan anak. Berikut beberapa manfaat utamanya:

1. Membantu Anak Mengatur Emosi dan Perilaku

Mindful parenting mendorong gaya pengasuhan positif yang bisa mengurangi masalah perilaku. Dengan aturan yang jelas, cinta dan perhatian yang konsisten, anak cenderung memiliki perilaku positif seperti percaya diri, jujur, dan bertanggung jawab.

2. Memupuk Komunikasi Positif dalam Keluarga

Orang tua dan anak belajar mengenali dan mengungkapkan perasaan dengan tenang. Komunikasi yang terbuka dan saling menghormati membentuk dasar yang kuat untuk hubungan keluarga yang sehat, yang bermanfaat bagi mereka hingga dewasa.

3. Membantu Anak Tumbuh Menjadi Dewasa yang Sehat dan Berguna

Dengan mencontohkan perilaku seperti mendengarkan dengan fokus, mengelola emosi, dan menunjukkan rasa syukur, anak akan meniru sikap ini dan menerapkannya ketika dewasa, menjadikannya pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

4. Mencontohkan Sikap Sehat terhadap Kesalahan dan Ketidaksempurnaan

Orang tua yang berempati dan terbuka, serta mengajarkan penyelesaian masalah secara kreatif, membantu anak memahami bahwa mereka dicintai apa adanya, meskipun membuat kesalahan. Ini penting untuk membangun konsep diri yang kuat dan sehat.

5. Mengurangi Stres, Kecemasan, dan Depresi

Anak yang dibesarkan dengan perhatian dan kasih sayang cenderung merasa lebih nyaman dan tenang. Mereka juga lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan, mengembangkan ketangguhan emosional yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan dengan baik.

Contoh Penerapan Mindfulness Parenting

Bagaimana mindful parenting diterapkan dalam keseharian? Berikut beberapa contoh bagaimana pendekatan ini bisa membantu menghadapi tantangan dalam pengasuhan.

1. Si Kecil Susah Tidur?

Saat si kecil sulit tidur, cobalah untuk berhenti sejenak dan tarik napas. Jangan biarkan kekhawatiran tentang tidur malam sebelumnya menguasai pikiran Bunda. Rasa cemas atau frustrasi adalah hal yang wajar. Ingat, banyak bayi yang mengalami kesulitan tidur, dan ini bukan hal yang berlangsung selamanya.

2. Balita Rewel di Toko?

Saat anak tantrum di toko, coba lihat sekeliling. Meskipun perasaan malu atau emosi negatif bisa muncul, cobalah tetap tenang dan hadir di momen itu. Mungkin anak Bunda ingin mainan atau permen, atau bisa juga karena mereka kelelahan. 

Sebelum bertindak, pahami apa yang sedang terjadi dan terima bahwa anak bisa berperilaku berlebihan karena godaan atau kelelahan. Ingat, mereka tidak bermaksud membuat Bunda malu.

3. Anak Menolak Makan?

Suatu saat, anak mungkin menolak makanan yang sudah Bunda siapkan. Jangan langsung tersinggung, cobalah untuk bernapas dan ingat bahwa Bunda adalah seorang juru masak yang hebat. Pikirkan apa yang anak rasakan, mungkin mereka merasa ragu dengan rasa atau tekstur makanan baru. 

Setelah itu, ajak anak bicara dengan empati, jelaskan pentingnya makan, dan beri mereka pilihan makanan sehat. Jadilah contoh dengan makan dengan penuh perhatian, bukan bereaksi terburu-buru.

Perbedaan Mindfulness Parenting dengan Gaya Pengasuhan Lain

Apa yang membuat mindful parenting berbeda? Yang membedakan bukan soal teknik tertentu, tapi lebih pada memberi waktu untuk hadir sepenuhnya di setiap momen. Mungkin ini terdengar sedikit aneh, tetapi sebenarnya ini melibatkan perubahan cara berpikir yang membutuhkan waktu untuk dipahami.

Pola pengasuhan lainnya lebih fokus pada strategi atau cara mengatasi perilaku anak. Sementara itu, mindful parenting mengajak orang tua untuk mundur sejenak dan memperlambat segala hal.

Ini juga tentang mengutamakan diri orang tua terlebih dahulu, memahami perasaan kita sendiri, dan menerima emosi positif maupun negatif tanpa berusaha mengubah hasilnya.

Inti dari mindful parenting adalah menghargai pengalaman masa kecil dan melihat dunia dari sudut pandang anak. Anak-anak, terutama yang masih kecil, lebih cenderung hidup di saat ini.

Jika gaya pengasuhan lain lebih menekankan struktur dan aturan, mindful parenting lebih menekankan pada kemampuan anak untuk hadir dan merasakan setiap momen. Tujuan akhirnya adalah membantu anak belajar menghadapi stres dengan cara yang lebih tenang dan penuh perhatian.

A Word From Navila

Ketika emosi mulai memuncak dalam situasi pengasuhan, coba berhenti sejenak. Tarik napas dalam-dalam, hembuskan perlahan, dan rasakan perasaan serta keadaan sekitar, termasuk perasaan si kecil. Fokuskan diri pada momen itu tanpa memikirkan hal lain.

Bunda mungkin tidak langsung berhasil menjadi mindful, dan itu wajar. Namun, dengan waktu, Bunda akan merasakan manfaatnya. Berhenti sejenak sebelum bereaksi dapat mengurangi stres dan memberi dampak positif pada anak.

Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare untuk informasi seputar moms and baby menarik lainnya. Sehat selalu Bunda dan si kecil hebat!