Si kecil tampak lelah tapi tetap menolak tidur siang? Jangan khawatir, Mams tidak sendiri. Banyak orang tua mengalami hal serupa, padahal tidur siang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Sayangnya, menidurkan si kecil di siang hari sering jadi tantangan tersendiri, ada saja alasannya, dari rewel hingga terlalu aktif.
Dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas penyebab anak susah tidur siang dan cara mengatasinya berdasarkan usia dan fase tumbuhnya. Yuk, simak selengkapnya!
Penyebab Si Kecil Susah Tidur Siang
Tidur siang sangat penting untuk mendukung perkembangan otak dan fisik si kecil. Saat tidur siang, otaknya memproses dan menyimpan informasi yang baru dipelajari. Si kecil yang cukup tidur siang juga menunjukkan kemampuan motorik dan daya ingat yang lebih baik. Bahkan, manfaat tidur siang terhadap fungsi kognitif tak bisa sepenuhnya digantikan oleh tidur malam.
Penyebab si kecil susah tidur siang berbeda tergantung usia, berikut uraiannya:
Bayi (0–12 bulan)
- Bayi usia 10–12 bulan sering mengalami regresi tidur karena terlalu tertarik mengeksplorasi sekitar.
- Jika bayi mengucek mata tapi tetap aktif, itu tanda overtired akibat hormon stres seperti kortisol.
Toddler (1–3 tahun)
- Anak toddler kerap menolak tidur karena FOMO atau takut ketinggalan keseruan.
- Kesadaran sosial yang mulai berkembang membuat mereka lebih memilih aktivitas ketimbang tidur.
Pra-sekolah (3–5 tahun)
- Tidur siang mulai berkurang karena hippocampus berkembang dan memori bisa bertahan lebih lama.
- Gadget dan perubahan rutinitas seperti jadwal sekolah bisa mengganggu jam biologis tidur siang si kecil.
Kurangnya tidur siang bisa membuat si kecil lebih mudah tantrum dan sulit mengatur emosi. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang melewatkan tidur siang cenderung lebih moody, mudah marah, dan sulit fokus. Ini berkaitan dengan peningkatan hormon stres ketika tubuh terlalu lelah (overtired). Padahal, emosi yang stabil penting untuk proses belajar dan bersosialisasi.
Otak Anak Bekerja Terlalu Aktif di Siang Hari, Ini Dampaknya

Di siang hari, terutama antara pukul 09.00–14.00, otak anak berada dalam fase eksplorasi maksimal. Pada jam-jam ini, area korteks prefrontal yang berperan dalam perhatian dan kontrol diri justru sangat aktif. Hal ini membuat si kecil lebih waspada, sibuk menyerap informasi, dan cenderung menolak aktivitas pasif seperti tidur siang. Bukan karena tidak mengantuk, tapi otaknya belum siap untuk rileks.
Tidur siang sebenarnya punya peran penting dalam membantu otak si kecil memproses dan menyimpan informasi yang mereka pelajari. Proses ini disebut memory consolidation, dan terjadi saat hippocampus dan korteks prefrontal saling berkomunikasi selama tidur. Penelitian menunjukkan bahwa tidur siang meningkatkan daya ingat, kemampuan belajar, dan pengolahan emosi anak usia dini. Jadi, tidur siang bukan sekadar istirahat fisik, tapi penting untuk perkembangan kognitif.
Jika si kecil melewatkan waktu tidur siang yang ideal, sistem sarafnya bisa menjadi terlalu aktif atau overstimulasi. Akibatnya, tubuh justru mengeluarkan hormon stres seperti kortisol, yang membuat mereka semakin sulit tidur meski terlihat lelah. Inilah mengapa anak yang terlalu lelah justru sering rewel dan susah ditenangkan. Mams perlu memahami ritme biologis ini agar bisa membantu si kecil tidur siang tepat waktu.
Kesalahan Umum dalam Rutinitas Tidur Siang Anak yang Tidak Disadari
Banyak orang tua tidak sadar bahwa masalah tidur siang bukan hanya soal jadwal yang tidak konsisten, tapi juga karena jam biologis anak belum sinkron. Aktivitas yang terlalu padat atau paparan layar menjelang tidur bisa memicu lonjakan hormon kortisol, membuat si kecil justru semakin aktif, bukan mengantuk.
Jika Mams melewatkan “sleep window” atau waktu ideal anak mulai mengantuk, si kecil bisa masuk fase “second wind”, kondisi terjaga ekstrem yang justru membuatnya semakin sulit tidur. Selain itu, rewel yang dianggap belum ngantuk seringkali justru tanda si kecil sudah kelelahan berat (overtired).
Untuk membantu dia tidur siang lebih mudah, penting bagi Mams mengenali rentang “wake window” sesuai usia. Misalnya, bayi 3–6 bulan biasanya hanya kuat terjaga selama 90 menit sebelum butuh tidur lagi, sedangkan anak 1–2 tahun butuh tidur setelah 4–5 jam bangun.
Dengan mengenali tanda-tanda mengantuk, seperti mengucek mata atau mulai tenang, Mams bisa mengatur transisi tidur dengan lebih lembut. Kunci utamanya adalah menciptakan rutinitas tenang sebelum tidur dan menghindari stimulasi berlebihan menjelang waktu tidur siang.
Cara Ampuh Mengatasi Anak Susah Tidur Siang
Berikut beberapa cara yang bisa Mams lakukan dalam mengatasi susah tidur siang pada si kecil, yaitu:
Perbaiki Rutinitas Tidur Siang
Rutinitas tidur yang konsisten membantu membentuk jam biologis anak. Si kecil jadi lebih mudah mengantuk di waktu yang sama setiap harinya, termasuk saat siang. Menurut Harvard Health, ketidakteraturan bisa membuat ritme tidur kacau seperti jet lag. Pastikan juga tidur siang tidak terlalu sore agar tidak mengganggu waktu tidur malam.
Terapkan Teknik Transisi Sebelum Tidur
Transisi yang lembut membantu si kecil siap tidur tanpa drama. Membacakan buku atau memijat ringan terbukti bisa menurunkan hormon stres. Aromaterapi seperti lavender juga efektif menenangkan anak, selama digunakan dengan aman. Studi internasional menunjukkan anak lebih mudah tertidur dan tidur lebih lama dengan teknik ini.
Ciptakan Lingkungan Tidur yang Mendukung
Lingkungan yang nyaman sangat memengaruhi kualitas tidur siang anak. Kamar harus redup, tenang, dan bersuhu sejuk untuk memberi sinyal ke tubuh bahwa ini waktunya istirahat. Hindari gangguan seperti suara TV atau mainan yang berserakan. Sleep Foundation menyarankan kamar tidur harus bebas dari distraksi agar si kecil bisa tidur lebih nyenyak.
Gunakan Pendekatan Mindful Parenting
Alih-alih memaksa tidur, lebih baik validasi dulu keinginan si kecil untuk tetap bermain. Dengan pendekatan tenang dan penuh empati, dia lebih mudah diarahkan tanpa merasa dikendalikan. Kalimat sederhana seperti “Tubuh kamu butuh istirahat, ya?” bisa sangat membantu. Cara ini membuat si kecil merasa dihargai sekaligus belajar mengenali kebutuhan tubuhnya.
A Word From Navila
Susah tidur siang pada anak bukan hanya soal malas tidur. Banyak hal bisa jadi penyebab, mulai dari otak yang terlalu aktif, rasa takut ketinggalan aktivitas, hingga rutinitas tidur yang tidak konsisten. Jika terus dibiarkan, anak bisa jadi lebih rewel, sulit fokus, dan emosinya mudah meledak. Padahal, tidur siang penting untuk pemrosesan memori dan perkembangan otak si kecil. Oleh karena itu, mengetahui penyebab susah tidur siang si kecil dan cara mengatasinya sangat penting bagi Mams.

Untuk membantu si kecil lebih mudah tidur siang, Mams bisa mencoba rutinitas tidur yang konsisten, suasana kamar yang tenang, serta transisi yang lembut seperti pijatan ringan. Nah, Minyak Telon Navila bisa jadi bagian dari solusinya. Wanginya yang menenangkan membantu si kecil lebih rileks, ditambah manfaat aromaterapi dan anti nyamuk yang efektif. Jadi, waktu tidur siang pun jadi lebih nyaman dan berkualitas!
References
- University of Massachusetts Amherst. New studies examine the effects of napping on infant and preschooler brain development. Retrieved from https://www.news-medical.net/news/20240425/New-studies-examine-the-effects-of-napping-on-infant-and-preschooler-brain-development.aspx
- UK College of Medicine. Pediatric Experts Find Aromatherapy Effective for Promoting Infant Healing, NAS Recovery. Retrieved from https://medicine.uky.edu/news/pediatric-experts-find-aromatherapy-effective-2017-05-12t09-33-41
- Health Harvard. Naps: Make the most of them and know when to stop them. Retrieved from https://www.health.harvard.edu/blog/naps-make-the-most-of-them-and-know-when-to-stop-them-2018091114800
- Field, T., Field, T., Cullen, C., Largie, S., Diego, M., Schanberg, S., & Kuhn, C. (2008). Lavender bath oil reduces stress and crying and enhances sleep in very young infants. Early human development, 84(6), 399-401. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378378207002265
- Parents. The Top 10 Sleep Mistakes Parents Make. Retrieved from https://www.parents.com/baby/sleep/issues/sleep-mistakes-baby-how-to-get-baby-to-sleep/
- Sleep Consulting. Seven Common Toddler Sleep Struggles and How to Address Them. Retrieved from https://sleeploveandhappiness.com/toddler-sleep-struggles/
- Kumar, D., Yanagisawa, M., & Funato, H. (2024). Sleep-dependent memory consolidation in young and aged brains. Aging Brain, 6, 100124. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2589958924000203
- Axelsson, E. L., Williams, S. E., & Horst, J. S. (2016). The effect of sleep on children’s word retention and generalization. Frontiers in psychology, 7, 1192. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2016.01192/full
- Baby Sleep. How To Help Your FOMO Baby Sleep. Retrieved from https://www.babysleepsite.com/sleep-training/how-to-help-your-fomo-baby-sleep/
- Baby Sleep Trainer. 10-12 Month Sleep Regression (and Why it’s Not Time to Transition to 1 Nap). Retrieved from https://www.babysleeptrainer.com/10-12-month-sleep-regression-and-why-its-not-time-to-transition-to-1-nap/