Peran Ayah untuk kecerdasan anak sering kali dianggap tidak sebesar peran ibu, padahal keterlibatan Ayah sangat penting dalam perkembangan anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan Ayah yang aktif memiliki kemampuan kognitif dan verbal yang lebih baik dibandingkan mereka yang kurang mendapatkan perhatian dari Ayah.

Studi dari American Psychological Association juga menyebutkan bahwa Ayah yang terlibat positif berhubungan dengan kesejahteraan emosional dan sosial anak. Anak yang rutin berinteraksi dengan Ayahnya lebih cenderung meraih prestasi akademis yang baik dan memiliki keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik, serta dampak positif pada aspek emosional, psikologis, dan perkembangan mereka.

Dampak Psikologis Peran Ayah untuk Kecerdasan Anak secara Emosional

Peran Ayah yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sangat penting dalam mendukung perkembangan emosional anak. Dengan kemampuan mengenali dan mengelola emosi, Ayah dapat menjadi contoh dalam menghadapi perasaan dan mengajarkan keterampilan hidup seperti ketangguhan, empati, dan komunikasi yang baik.

Psikolog Dr. John Gottman menegaskan bahwa peran emosional Ayah sangat krusial dalam perkembangan anak. Penelitian menunjukkan bahwa pola asuh yang berkualitas dari Ayah memberikan pengaruh positif yang unik. Senada dengan itu, Dr. Laura Markham, psikolog klinis, juga menyatakan bahwa keterlibatan emosional Ayah berdampak besar pada perkembangan sosial dan emosional anak.

Dampak Aktivitas dengan Ayah dalam Membangun Kecerdasan Kognitif

Selain kecerdasan emosional, peran Ayah sangat memengaruhi perkembangan kecerdasan kognitif pada anak. Berikut penjelasannya:

1. Melatih Pemikiran Kritis

Permainan yang melibatkan strategi seperti catur, puzzle, atau permainan papan lainnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah pada anak. Melalui permainan ini, anak belajar merencanakan, membuat keputusan, dan mengelola emosi, yang sangat penting untuk perkembangan fungsi eksekutifnya.

2. Meningkatkan Kecerdasan Verbal dan Wawasan 

Diskusi ringan tentang peristiwa sehari-hari, tempat, atau fenomena alam dapat merangsang kecerdasan verbal anak dan memperluas wawasannya. Percakapan terbuka dengan Ayah juga memperkaya kosakata anak, membangun kepercayaan diri saat berbicara, dan membantu meningkatkan kemampuan belajar anak di sekolah.

3. Mengembangkan Pemikiran Logis

Mengajak anak melakukan aktivitas sederhana, seperti merakit mainan, memasak, atau merapikan rumah, dapat melatih kemampuan berpikir terstruktur. Anak yang terbiasa berpikir logis akan lebih mudah menghadapi tantangan di sekolah dan kehidupan sehari-hari.

Peran Ayah sangat penting untuk membimbing anak dalam memahami cara kerja sesuatu dan mendorong mereka berpikir kritis dalam mencari solusi serta memahami sebab-akibat dari setiap tindakan.

Beberapa contoh aktivitas sederhana yang mendukung perkembangan kognitif anak, di antaranya:

  • Permainan papan atau kartu yang membutuhkan strategi: Membantu anak melatih keterampilan berpikir strategis dan mengambil keputusan.
  • Eksplorasi alam atau diskusi tentang lingkungan sekitar: Menumbuhkan rasa ingin tahu serta memperluas wawasan anak tentang dunia di sekitarnya.
  • Menceritakan pengalaman sehari-hari: Mengajarkan anak untuk merangkai informasi dan melatih keberanian dalam mengekspresikan pendapatnya.

Role Model Ayah dalam Berpikir dan Berinovasi

Penelitian menunjukkan bahwa anak sering meniru cara orang tua menghadapi tantangan. Ketika Ayah menunjukkan pemikiran analitis dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah sehari-hari, seperti memperbaiki barang rusak atau mengelola keuangan keluarga, anak memperoleh contoh langsung tentang cara menghadapi masalah.

Studi dari American Psychological Association menemukan bahwa anak yang melihat orang tua aktif mencari solusi memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan. Ayah yang mengajak anak berdiskusi tentang dunia sekitar, seperti bertanya “Kenapa ini bisa terjadi?” atau “Bagaimana ini bisa diperbaiki?”, merangsang kreativitas dan daya pikir kritis anak.

Dukungan Ayah dalam memberi kebebasan untuk mencoba hal baru tanpa takut gagal juga memengaruhi rasa ingin tahu dan keberanian anak dalam mengambil risiko secara aman.

Tips Praktis untuk Ayah

Beberapa tips praktis ini patut Ayah perhatikan guna mengembangkan peran Ayah untuk kecerdasan anak yang lebih baik, meliputi kecerdasan sosial dan emosional anak di masa depannya.

1. Terlibat secara Emosional

Sisihkan waktu untuk benar-benar hadir dalam kehidupan emosional anak dengan cara bertanya tentang harinya, membicarakan perasaannya, dan mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menghakimi. Keterlibatan ini menunjukkan bahwa perasaan anak dihargai dan dianggap penting.

2. Tunjukkan Cara Mengungkapkan Emosi yang Sehat

Jangan takut untuk mengekspresikan perasaan Ayah di depan anak, baik saat senang, kecewa, atau kesal. Dengan menunjukkan cara mengekspresikan emosi secara positif, Ayah mengajarkan bahwa merasakan dan mengekspresikan emosi itu normal dan sehat.

3. Ciptakan Ruang untuk Komunikasi Terbuka

Buatlah lingkungan yang aman di mana anak merasa bebas mengutarakan perasaannya. Ajak dia berbicara, dorong dia untuk berani mengungkapkan apa yang dirasakannya, dan berikan pengakuan pada emosinya, termasuk emosi yang mungkin sulit dia pahami.

4. Latih Kemampuan Memecahkan Masalah Bersama

Bantu anak mempelajari cara mengatasi masalah dengan berbicara tentang tantangan yang dihadapi dan mencari solusi bersama. Hal ini akan mengajarkan anak untuk mengelola emosinya saat menghadapi masalah dan meningkatkan rasa percaya diri dalam menyelesaikan masalah secara mandiri.

5. Tumbuhkan Empati dan Kepedulian terhadap Sesama

Ajak anak terlibat dalam kegiatan yang bisa menumbuhkan rasa peduli, seperti kegiatan sukarela atau diskusi mengenai pengalaman orang lain. Mengajak anak memahami perasaan orang lain akan membuatnya lebih sadar secara sosial dan lebih berempati.

A Word From Navila

Peran Ayah dalam keluarga ternyata jauh lebih penting daripada hanya sebagai “second adults” di dalam keluarga. Ketika Ayah terlibat secara aktif (terutama Ayah biologis), mereka membawa banyak manfaat positif bagi anak-anak yang tidak dapat diberikan oleh orang lain. 

Ayah tidak hanya menyediakan perlindungan dan dukungan finansial, tetapi juga berfungsi sebagai teladan pria bagi anak-anak. Gaya pengasuhan yang diterapkan oleh Ayah biasanya berbeda dengan gaya pengasuhan Bunda, dan perbedaan ini sangat penting untuk mendukung perkembangan anak secara sehat.” David Popenoe, Life Without Father, (New York: The Free Press, 1996), p. 163.

Bunda dan Ayah tertarik untuk melihat informasi seputar moms, baby, parenting dan family terlengkap lainnya? Yuk, kunjungi media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare.