Nyeri perut sebelum menstruasi dan awal kehamilan memang sering kali sulit dibedakan. Banyak wanita bingung karena gejalanya terasa mirip, seperti kram atau nyeri ringan di perut bagian bawah yang biasanya muncul beberapa hari sebelum menstruasi.

Memahami perbedaan ini sangat penting untuk Bunda agar tidak salah mengenali gejala yang muncul, terutama karena nyeri yang kita anggap biasa bisa saja menjadi tanda kehamilan atau kondisi kesehatan lain yang perlu penanganan khusus, seperti kista ovarium atau kehamilan ektopik.

Untuk itu, mari simak informasi tentang apa perbedaan nyeri perut haid dan hamil. Simak sampai habis ya Bunda!

Anatomi dan Sumber Nyeri pada Haid vs Kehamilan

Nyeri yang dialami saat haid dan kehamilan sering mirip karena keduanya melibatkan kontraksi rahim dan perubahan hormon, meski penyebabnya berbeda. Mengutip Mayoclinic, pada menstruasi, kontraksi rahim membantu meluruhkan lapisan endometrium, dipicu oleh prostaglandin yang meningkatkan rasa nyeri dan peradangan. Kadar prostaglandin yang tinggi membuat nyeri haid lebih intens.

Sementara itu, pada awal kehamilan, kontraksi ringan terjadi karena tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan hormon dan pertumbuhan janin, dengan tujuan mempersiapkan rahim dan otot-ototnya untuk perkembangan bayi.

Perbedaan Sensasi Nyeri Perut Haid dan Hamil

Premenstrual Syndrome (PMS) adalah kumpulan gejala yang muncul beberapa hari hingga dua minggu sebelum menstruasi dan akan hilang setelah menstruasi dimulai. Gejala PMS sering kali mirip dengan tanda awal kehamilan, meskipun perbedaannya bisa sangat halus dan bervariasi antar wanita, sehingga penting untuk mengetahui perbedaannya.

1. Nyeri pada Payudara

Nyeri pada payudara bisa terjadi pada dua kondisi: PMS dan kehamilan. Pada PMS, payudara sering terasa bengkak dan nyeri, terutama menjelang haid, dengan sensasi penuh dan berat. Nyeri haid ini umumnya hilang setelah menstruasi dimulai.

Sementara pada awal kehamilan, payudara bisa lebih sensitif, bengkak, atau terasa lebih berat. Hal ini biasanya terjadi satu hingga dua minggu setelah pembuahan dan berlangsung lebih lama karena peningkatan hormon progesteron.

2. Perdarahan atau Bercak

Saat PMS, umumnya tidak ada bercak darah atau perdarahan, kecuali saat menstruasi tiba dengan aliran darah yang lebih deras. Lalu, pada kehamilan, salah satu tanda awal kehamilan bisa berupa bercak darah ringan atau spotting, biasanya berwarna merah muda atau coklat gelap. Bercak ini terjadi sekitar 10-14 hari setelah pembuahan dan biasanya berlangsung satu hingga dua hari saja.

3. Perubahan Mood (Mood Swing)

Saat PMS, perubahan suasana hati sering terjadi, seperti mudah marah, cemas, atau mudah menangis, tapi biasanya akan mereda setelah menstruasi dimulai.Sedangkan saat awal kehamilan, perubahan suasana hati bisa lebih intens dan bertahan lebih lama. Terkadang Bunda merasa sangat bahagia, tapi bisa juga mendadak sedih atau lebih emosional.

4. Rasa Lelah

Rasa lelah sering muncul saat PMS namun akan menghilang ketika menstruasi dimulai. Olahraga ringan bisa membantu mengurangi kelelahan ini. Lalu pada kehamilan, hormon progesteron yang meningkat bisa menyebabkan rasa lelah yang lebih intens, terutama pada trimester pertama, dan bisa berlanjut selama kehamilan.

5. Mual

Mual jarang terjadi saat PMS, meskipun kadang bisa ada rasa tidak nyaman di perut. Sedangkan morning sickness atau mual adalah salah satu tanda umum kehamilan yang sering muncul sekitar satu bulan setelah pembuahan. Mual ini bisa terjadi kapan saja sepanjang hari dan tidak semua wanita mengalaminya.

6. Keinginan dan Penolakan Makanan

Saat PMS, biasanya ada keinginan untuk makan makanan manis, asin, atau berkarbohidrat, meskipun tidak berlangsung lama. Sementara itu, di awal kehamilan, Bunda mungkin merasa mual atau menginginkan makanan atau bau tertentu yang biasanya disukai.

Beberapa ibu hamil juga bisa mengalami pica, yaitu keinginan untuk makan benda non-makanan seperti es atau tanah, yang sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter.

7. Kram

Kram biasanya muncul 24-48 jam sebelum PMS dan akan mereda setelah haid dimulai. Sedangkan ada awal kehamilan, kram ringan di perut bagian bawah atau punggung bawah bisa terjadi. Kram ini biasanya terasa ringan dan bisa berlanjut beberapa minggu atau bahkan lebih lama.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Tes Kehamilan dan ke Dokter?

Waktu yang tepat untuk tes kehamilan adalah pada hari pertama terlambat haid, meskipun tes rumah dapat mendeteksi kehamilan hingga lima hari sebelum jadwal haid. Tes terlalu dini bisa menghasilkan hasil yang kurang akurat.

Jika tes menunjukkan hasil positif, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kehamilan dan mendapatkan perawatan prenatal yang optimal. Dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk konfirmasi lebih lanjut.

Bunda mau informasi terlengkap tentang Moms, Baby, Family, dan Parenting lainnya? Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu Bunda dan si kecil hebat!