Momen kebersamaan dengan bayi baru lahir adalah masa yang penuh keajaiban, dari senyuman pertamanya hingga genggaman tangan mungil yang hangat. Salah satu cara sederhana namun bermakna untuk mempererat kedekatan antara Mams dan si kecil adalah melalui pijat bayi. Tak hanya memberikan rasa nyaman, pijatan lembut juga bermanfaat untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak, meredakan perut kembung, serta mendukung tumbuh kembang secara fisik dan emosional.

Namun, Mams perlu memahami bahwa pijat bayi tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada teknik dan urutan yang sebaiknya diikuti agar manfaat pijatan bisa dirasakan secara optimal tanpa membahayakan si kecil. Melalui artikel ini, Mams akan mendapatkan panduan lengkap seputar pijat bayi baru lahir, mulai dari waktu yang tepat, langkah-langkah pijatan pada berbagai bagian tubuh, hingga hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum memulai. Yuk, kita pelajari bersama!

Persiapan Sebelum Memijat

Sebelum mulai memijat, penting bagi Mams memilih waktu yang tepat. Usahakan pijat dilakukan saat bayi dalam kondisi tenang, tidak terlalu lapar, tidak terlalu kenyang, dan tidak sedang mengantuk atau rewel. Saat bayi rileks, sentuhan akan lebih mudah diterima, dan efek pijat pun akan lebih terasa. Waktu terbaik biasanya setelah mandi atau sebelum tidur malam, saat suasana sudah tenang.

Selain waktu, persiapan perlengkapan juga turut menentukan kenyamanan bayi. Gunakan minyak pijat khusus untuk bayi, seperti baby oil atau minyak zaitun yang aman untuk kulit sensitifnya. Pilih alas pijat yang bersih dan empuk, seperti handuk tebal atau selimut, dan jaga suhu ruangan agar tetap hangat di kisaran 24–26°C. Ruangan yang nyaman akan membantu bayi tetap tenang selama proses pijat berlangsung.

Kebersihan tangan Mams juga tidak kalah penting. Sebelum menyentuh kulit bayi, pastikan tangan sudah dicuci bersih dengan sabun dan air mengalir. Potong kuku hingga rapi agar tidak melukai kulit halus bayi saat memijat. Dengan persiapan yang baik, pijat bisa menjadi rutinitas yang menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi kedekatan dan kesehatan si kecil.

Teknik Pijat Bayi Baru Lahir yang Aman

Menurut International Association of Infant Massage (IAIM), pijat bayi dapat dimulai sejak beberapa minggu pertama setelah kelahiran, dengan catatan bahwa bayi dalam kondisi sehat dan nyaman. IAIM menekankan pentingnya memperhatikan isyarat dan kenyamanan bayi selama proses pijat, menjadikan pijatan sebagai pengalaman yang menyenangkan dan menenangkan bagi si kecil. ​

Setiap bagian tubuh bayi memerlukan pendekatan yang berbeda. Berikut ini panduan gerakan yang bisa Mams praktikkan secara lembut dan terarah:

Kaki

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Mams ikuti:

  • Mulai dari paha ke pergelangan kaki dengan gerakan memerah (milking) secara lembut.
  • Pijat telapak kaki dengan gerakan memutar menggunakan ibu jari.
  • Tarik setiap jari kaki perlahan satu per satu.

Selain menenangkan, pijat kaki juga memberikan stimulasi sensorik yang baik untuk perkembangan saraf.

Lengan

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Mams ikuti:

  • Usap dari bahu hingga pergelangan tangan dengan gerakan ritmis dan tekanan ringan.
  • Putar pergelangan tangan ke arah searah dan berlawanan jarum jam secara perlahan.
  • Gunakan ibu jari untuk memijat telapak tangan melingkar, lalu tarik lembut jari-jarinya.

Selain memperkuat otot, pijat ini juga membantu bayi mengenali batas gerakan tubuhnya secara alami.

Dada

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Mams ikuti:

  • Letakkan telapak tangan di tengah dada, lalu gerakkan ke luar seperti membuka buku.
  • Lakukan dengan tekanan sangat ringan dan ritme yang stabil.
  • Hindari area tulang dada yang masih lunak.

Pijatan pada dada juga memberi efek menenangkan pada sistem saraf, serta memperkuat ikatan emosional melalui sentuhan yang hangat dan konsisten.

Perut

Pijatan ini hanya dilakukan setelah tali pusar benar-benar sembuh, ya Mams. Berikut caranya:

  • Gunakan gerakan memutar searah jarum jam mengikuti arah kerja usus.
  • Oleskan minyak bayi agar gerakan lebih mulus dan nyaman di kulit.
  • Hentikan jika bayi tampak gelisah atau tidak nyaman.

Lakukan hanya saat bayi dalam kondisi tenang agar pijat tidak menimbulkan ketidaknyamanan.

Punggung

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Mams ikuti:

  • Posisikan bayi tengkurap di atas alas empuk.
  • Usap dari leher hingga bokong dengan gerakan panjang dan lembut.
  • Bisa diakhiri dengan gerakan ke bawah dari bahu ke kaki.

Gerakan ini membantu merilekskan otot punggung, meredakan stres, dan memberi rasa aman pada bayi. Pijatan pada punggung juga mendukung postur tubuh dan koordinasi motorik sejak dini.

Durasi dan Frekuensi Pijat

Untuk bayi baru lahir, durasi pijat yang ideal adalah sekitar 10–15 menit per sesi. Waktu ini sudah cukup untuk memberikan manfaat relaksasi tanpa membuat bayi merasa lelah. Pijat tidak harus lama; yang terpenting adalah kualitas sentuhan dan kenyamanan bayi saat dilakukan.

Mams bisa menjadwalkan pijat sebanyak dua hingga tiga kali sehari, seperti setelah mandi pagi dan sebelum tidur malam. Konsistensi jauh lebih penting dibanding intensitas. Dengan rutin meluangkan waktu untuk pijat, bayi akan lebih mudah tidur nyenyak, memiliki sistem pencernaan yang lancar, dan merasa lebih dekat secara emosional dengan orang tuanya.

Saat memijat, selalu perhatikan respons bayi. Jika bayi tampak gelisah, menangis, atau menolak sentuhan, segera hentikan dan coba di waktu lain. Bayi memiliki cara sendiri dalam memberi tahu apakah ia nyaman atau tidak. Menghargai sinyal ini membantu menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan membuat pijat menjadi aktivitas yang ditunggu-tunggu.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun pijat bayi memiliki banyak manfaat, ada beberapa kondisi yang perlu Mams perhatikan. Hindari memijat bayi saat ia sedang sakit, demam, atau dalam kondisi medis tertentu tanpa seizin dokter. Pijatan pada saat tidak tepat bisa menambah beban pada tubuh bayi yang sedang berjuang untuk pulih.

Selain itu, selama tali pusar belum kering atau lepas sempurna, hindari pijat di area perut. Tekanan pada bagian ini bisa memicu iritasi atau infeksi. Mams sebaiknya fokus pada bagian lain seperti kaki, lengan, atau punggung. Pastikan juga seluruh peralatan bersih, dan tangan Mams dalam kondisi higienis sebelum menyentuh kulit bayi.

Yang tak kalah penting, selalu gunakan tekanan yang sangat lembut. Kulit dan otot bayi baru lahir masih rapuh, sehingga sentuhan yang terlalu kuat bisa membuatnya tidak nyaman. Bila bayi menunjukkan ketidaknyamanan, tanggapi dengan sabar dan segera hentikan. Dengan begitu, pijat tetap menjadi momen yang aman dan penuh kehangatan.

A Word From Navila

Bagi Mams, pijat bayi bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud kasih sayang dan cara alami untuk membangun ikatan dengan si kecil. Sentuhan lembut yang dilakukan secara rutin bisa membantu bayi tidur lebih pulas, mengurangi perut kembung, melancarkan peredaran darah, hingga memperkuat daya tahan tubuh secara perlahan.

Minyak Telon Terwangi Navila

Untuk mendukung pijatan yang nyaman dan menenangkan, Mams bisa menggunakan Minyak Telon Navila yang diformulasikan dengan bahan alami. Kehangatan yang pas dan aroma yang lembut membantu menciptakan suasana rileks sekaligus menjaga kelembutan kulit bayi. Jadikan pijat sebagai bagian dari rutinitas harian yang bermakna, karena sentuhan Mams adalah cinta pertama yang dikenang si kecil seumur hidup.


References

  • Andria, A., Wulandari, S., Handayani, E. Y., Ayuningtiyas, R., & Ovari, I. (2021). The Influence of Health Education on Mom’s Knowledge and Attitude About Infant Massage. International Journal on Advanced Science, Education, and Religion4(3), 139-146. http://ojs.staialfurqan.ac.id/IJoASER/article/view/154
  • Children’s Wisconsin. Infant massage (1014). Retrieved from https://childrenswi.org/publications/teaching-sheet/child-life/1014-infant-massage