7 tanda janin cacat dalam kandungan adalah informasi penting yang perlu diketahui oleh pasangan yang baru menikah dan tengah menantikan momen kehamilan. Meski kehadiran dua garis biru pada test pack membawa kebahagiaan tak terkira, Mams dan Paps tetap perlu memastikan perkembangan janin berjalan sempurna.

Pasalnya, kebahagiaan ini bisa berubah jika ada masalah dalam pertumbuhan janin di dalam rahim. Oleh karena itu, memahami tanda-tanda janin yang mungkin mengalami gangguan sangatlah penting. Berikut penjelasan lengkapnya!

7 Tanda Janin Cacat dalam Kandungan

Cacat lahir adalah kelainan pertumbuhan tidak normal pada tubuh yang terjadi selama perkembangan janin. Kelainan ini dapat mempengaruhi bagian mana pun dari tubuh bayi. 

Dokter dapat mendeteksi cacat lahir selama kehamilan, setelah bayi lahir, atau di kemudian hari selama kehidupan bayi. Seperti apa contoh cacat lahir? Beberapa cacat lahir yang paling umum seperti:

  • Bibir sumbing dan/atau langit-langit mulut sumbing.
  • Kelainan pertumbuhan tulang yang menyebabkan tubuh pendek, kehilangan anggota tubuh, atau skoliosis.
  • Kondisi jantung bawaan.
  • Kelainan kromosom (seperti sindrom Down).
  • Clubfoot (kaki pengkor).
  • Sindrom alkohol janin.
  • Anemia sel sabit.

Lalu, apa saja tanda janin cacat dalam kandungan, berikut penjelasannya:

1. Kelainan pada Gerakan Janin (Terlalu Sedikit atau Tidak Teratur)

Gerakan janin yang abnormal bisa menjadi tanda adanya masalah. Umumnya, gerakan janin mulai dirasakan pada usia kehamilan 16-20 minggu dan semakin aktif seiring bertambahnya usia kehamilan. Jika gerakan melemah atau hilang, ini dapat mengindikasikan kecacatan.

Untuk merangsang gerakan janin, bumil dapat mengusap perut, berbicara kepada bayi, atau minum minuman manis. Jika tetap tidak ada respons, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan USG.

2. Pertumbuhan Janin yang Tidak Sesuai Usia Kehamilan

Pertumbuhan janin yang tidak sesuai usia kehamilan dapat mengindikasikan adanya cacat atau kelainan. Normalnya, pertumbuhan janin diukur melalui tinggi fundus (jarak antara puncak rahim dan tulang kemaluan) atau berat janin menggunakan USG.

Tinggi fundus biasanya sebanding dengan usia kandungan dan menjadi indikator apakah janin tumbuh dengan baik. Pengukuran dilakukan dari bagian atas rahim hingga tulang kemaluan.

Jika tinggi fundus tidak sesuai rata-rata, perkembangan janin perlu dicurigai. Penyebabnya bisa berupa cairan ketuban rendah, posisi janin sungsang, atau tanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik.

3. Abnormalitas pada Detak Jantung Janin

Biasanya, detak jantung bayi bisa didengar melalui pemeriksaan USG pada usia kehamilan 9-10 minggu. Jika pada usia ini detak jantung tidak terdengar, Mams perlu waspada. Selain itu, pada kehamilan di usia lebih tua, detak jantung janin yang tiba-tiba berhenti juga bisa menjadi tanda janin cacat. 

Perlu diketahui bahwa detak jantung yang tidak terdengar juga bisa disebabkan oleh posisi bayi, dan kondisi ini membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya, apakah karena janin tidak berkembang, cacat atau ada alasan lain.

4. Temuan Kelainan saat USG

USG adalah alat penting untuk memantau perkembangan janin sekaligus mendeteksi kelainan fisik. Beberapa cacat lahir, seperti kelainan pada jantung, otak, tulang belakang, atau anggota tubuh, dapat terdeteksi sejak dini.

Contohnya adalah spina bifida, yaitu cacat tulang belakang yang tidak menutup sempurna, dan anencephaly, kelainan pada perkembangan otak. Selain itu, USG juga mampu mendeteksi tanda-tanda kelainan kromosom seperti Down syndrome melalui pengukuran ketebalan leher janin (nuchal translucency) pada trimester pertama.

5. Anomali pada Jumlah Cairan Ketuban

Ketuban adalah cairan yang mengelilingi rahim tempat bayi berada di dalam perut ibu. Cairan ketuban memiliki fungsi dan peran penting selama kehamilan. Biasanya, plasenta akan pecah sendiri saat kontraksi kehamilan atau saat waktu melahirkan tiba.

Mams harus waspada jika ketuban pecah sebelum persalinan atau pecah prematur. Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan janin telah berhenti. Ibu hamil perlu segera melahirkan ketika air ketuban telah pecah, baik melalui persalinan normal atau operasi.

6. Tidak Adanya Aktivitas Refleks yang Biasanya Dimiliki Janin

Aktivitas refleks janin, seperti gerakan menendang, menghisap jari, atau merespons rangsangan dari luar, biasanya mulai terlihat jelas pada trimester kedua dan semakin meningkat di trimester ketiga. Refleks ini menandakan fungsi saraf dan perkembangan motorik janin yang sehat. 

Jika janin tidak menunjukkan aktivitas refleks yang biasanya dimiliki pada tahap tertentu, ini bisa menandakan adanya masalah pada sistem saraf atau otot. Kondisi seperti cerebral palsy atau gangguan pada otak dapat menjadi penyebab utama terhambatnya perkembangan refleks normal ini.

7. Kelainan Ukuran Janin 

Tanda janin terindikasi cacat bisa dilihat dari ukuran janin yang kecil, yang dikenal sebagai IUGR (IntraUterine Growth Restriction). Kondisi ini terjadi karena hambatan pertumbuhan janin dalam kandungan. Beberapa penyebab IUGR antara lain anemia pada ibu hamil, diabetes, gangguan ginjal, serta masalah pada plasenta.

Plasenta memiliki peran penting dalam mendistribusikan nutrisi dari ibu ke janin. Jika plasenta bermasalah, pasokan nutrisi terganggu, yang meningkatkan risiko pertumbuhan janin yang terhambat.

Apa Penyebab Janin Cacat dalam Kandungan?

Mengutip dari Cleveland Clinic penyebab janin cacat dalam kandungan bisa berasal dari faktor genetik. Kondisi ini terjadi jika jumlah atau struktur kromosom tidak normal, seperti kelebihan, kekurangan, atau hilangnya sebagian kromosom. Beberapa sindrom seperti Down syndrome, Turner syndrome, dan Prader-Willi syndrome muncul akibat gangguan ini. Cacat genetik bisa bersifat turunan atau terjadi secara acak tanpa riwayat keluarga.

Selain faktor genetik, penyebab lainnya adalah penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak aman saat hamil. Misalnya, isotretinoin, lithium, dan obat anti-epilepsi dapat mengganggu perkembangan janin. Kandungan skincare yang tidak ramah untuk ibu hamil juga bisa berdampak negatif. Paparan zat kimia seperti alkohol, pestisida, dan polusi juga termasuk faktor risiko yang perlu dihindari.

Komplikasi kehamilan seperti infeksi atau masalah pada rahim juga dapat memicu cacat lahir. Misalnya, infeksi toksoplasmosis dan kurangnya cairan ketuban bisa mengganggu perkembangan paru-paru janin. Masa paling rentan terjadi pada 10 minggu pertama kehamilan. Meski begitu, sekitar 70% kasus cacat lahir belum diketahui penyebab pastinya.

Cara Mencegah Bayi Lahir Cacat

Apakah cacat lahir bisa dicegah? Sebagian besar jenis cacat lahir tidak bisa dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang bisa Mams dan Paps lakukan untuk mendukung kehamilan yang sehat, antara lain:

  • Rutin periksakan diri ke dokter kandungan
  • Jika Mams sedang merencanakan kehamilan atau aktif secara seksual tanpa menggunakan kontrasepsi, konsumsi vitamin prenatal yang mengandung 400 mcg asam folat
  • Hubungi dokter atau ahli kandungan segera jika merasa sedang hamil
  • Jangan minum alkohol
  • Diskusikan dengan dokter terkait obat-obatan dan suplemen yang sedang Mams konsumsi
  • Hindari menggunakan obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter

A Word From Navila

Apa yang bisa saya harapkan jika anak saya memiliki cacat lahir? Cacat lahir adalah kondisi kompleks yang bisa memicu banyak emosi. Sayangnya, sebagian besar cacat lahir tidak dapat diobati atau dicegah, sehingga sering kali membuat orang tua merasa frustasi dan khawatir.

Jika Mams merasakan tanda-tanda kemungkinan cacat lahir saat hamil, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli spesialis. Apabila anak didiagnosis mengalami cacat lahir, tim medis, termasuk dokter anak, spesialis, dan konselor genetik, siap membantu memahami kondisi ini dan memberikan panduan untuk perawatan terbaik bagi si kecil.

Ingat, cacat lahir adalah kondisi yang umum dan sebagian besar penyebabnya berada di luar kendali orang tua. Meski tidak ada langkah pencegahan untuk semua jenis cacat lahir, Mams tetap bisa mencintai, merawat, dan memperjuangkan kebahagiaan si kecil, yang merupakan anugerah dari Tuhan.


References

  • Cleveland Clinic. Birth Defects. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12230-birth-defects
  • CDC. Screening for Birth Defects. Retrieved from https://www.cdc.gov/birth-defects/diagnosis/screening-for-birth-defects.html
  • NYP. Fetal Conditions/Birth Defects. Retrieved from https://www.nyp.org/pediatrics/birth-defects?