Setiap kali si kecil berdiri di atas timbangan, mungkin sering muncul pertanyaan di benak Mams, “Apakah berat badan anak saya sudah sesuai usianya?” Pertanyaan ini wajar karena berat badan anak bukan sekadar angka. Ini adalah cerminan kesehatan dan tumbuh kembangnya. Berat badan yang terlalu rendah bisa menjadi tanda kurang gizi, sedangkan angka yang terlalu tinggi bisa menjadi sinyal awal obesitas.

Untungnya, Mams tidak perlu menebak-nebak. Ada beberapa cara praktis untuk mengetahui apakah berat badan anak ideal, mulai dari rumus berat badan ideal anak sederhana yang bisa dipakai di rumah hingga tabel pertumbuhan WHO yang dijadikan acuan dokter di seluruh dunia. Standar ini juga mempertimbangkan perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. 

Dengan panduan ini, Mams dan Paps bisa lebih mudah menilai apakah si kecil tumbuh optimal sekaligus menemukan tips menjaga kesehatannya.

Pentingnya Memantau Berat Badan Ideal Anak

Berat badan anak merupakan indikator utama status gizi dan kesehatan. Anak yang terlalu ringan berisiko mengalami stunting, yaitu gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, yang dapat memengaruhi kecerdasan, produktivitas, dan kesehatan jangka panjang. Sebaliknya, berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik sejak dini. Penelitian The Bogalusa Heart Study menunjukkan lebih dari 60% anak obesitas sudah menunjukkan faktor risiko penyakit metabolik di usia sekolah.

Selain risiko jangka panjang, anak dengan berat badan rendah cenderung memiliki daya tahan tubuh lemah, mudah terserang infeksi, dan mengalami keterlambatan perkembangan motorik atau gangguan belajar. Sementara itu, anak dengan berat badan berlebih lebih berisiko terkena diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung. Oleh karena itu, memantau berat badan anak secara rutin menjadi langkah penting untuk mendeteksi masalah pertumbuhan lebih awal.

Cara Menghitung Berat Badan Ideal Anak dengan Rumus Praktis

Menghitung berat badan ideal anak penting untuk memantau tumbuh kembangnya. Untuk anak usia 1–10 tahun, Mams bisa menggunakan rumus berat badan ideal anak yang sederhana. Rumus ini memberi gambaran cepat apakah berat badan anak sudah sesuai usia.

Berikut ini adalah rumusnya:

  • Berat Badan Ideal (untuk usia 0-11 bulan = {usia (bulan) + 9} / 2
  • Berat badan ideal (untuk usia 1-6 tahun) = {2 x (usia dalam satuan tahun)} + 8.
  • Berat badan ideal (untuk usia 7-12 tahun) = {7 x (usia tahun) – 5} / 2.

Misalnya, anak usia 5 tahun → (5 × 2) + 8 = 18 kg sebagai acuan ideal. Atau anak usia 8 tahun → (7 x 8 – 5) / 2 = 25,5 kg. Hasil berbeda sedikit masih wajar, selama anak aktif dan sehat.

Untuk anak di atas 10 tahun, metode penghitungan lebih akurat menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Misalnya, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun memiliki berat badan 42 kg dengan tinggi badan 147 m. Untuk menghitung IMT, gunakan rumus:

  • IMT = Berat badan / (Tinggi badan)2 = 42 / 1,472 = 42 / 2,16 = 19,4

Hasil IMT anak tersebut adalah 19,4. Menurut standar WHO untuk anak laki-laki usia 12 tahun, IMT normal berada di rentang 15,0 – 20,4. Karena 19,4 masih berada di dalam rentang normal, maka berat badan anak bisa dikatakan ideal.

Penggunaan rumus berat badan ideal anak dan IMT membantu Mams memahami status gizi si kecil secara akurat, bukan sekadar mengandalkan angka timbangan. Jika hasilnya jauh dari standar, evaluasi gizi dan konsultasi dokter anak sangat dianjurkan.

Berat Badan Ideal Anak Berdasarkan WHO

WHO menyediakan standar berat badan anak berdasarkan usia dan jenis kelamin, yang dikenal sebagai kurva pertumbuhan atau tabel persentil. Data ini berasal dari ribuan anak sehat dari berbagai negara sehingga menjadi acuan global untuk memantau pertumbuhan anak.

Berat Badan Ideal Anak Berdasarkan WHO

Perbedaan antara laki-laki dan perempuan wajar karena pola pertumbuhan biologis. Bayi laki-laki cenderung lebih berat sedikit dibanding bayi perempuan pada usia yang sama. Perbedaan kecil ini tidak perlu dikhawatirkan, asalkan pertumbuhan anak tetap konsisten.

Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Anak

Genetik berperan penting dalam menentukan tinggi, metabolisme, dan kecenderungan menyimpan lemak. Anak dengan orang tua bertubuh lebih besar berpotensi memiliki berat badan lebih tinggi. Namun, genetik hanyalah fondasi, pola makan dan gaya hidup tetap menentukan hasil akhirnya.

Selain itu, asupan gizi menjadi faktor utama berikutnya. Anak yang mendapatkan makanan seimbang seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral, lebih mudah mencapai berat badan ideal. Pola makan teratur juga membantu metabolisme tetap stabil. Sebaliknya, konsumsi makanan tinggi gula atau kebiasaan makan sambil menonton TV bisa menambah kalori berlebihan.

Faktor lingkungan dan medis turut memengaruhi. Aktivitas fisik membakar kalori dan membangun otot, sedangkan kondisi medis seperti hipotiroid atau gangguan pencernaan bisa menghambat metabolisme. Lingkungan psikososial, stres, pola asuh, dan tekanan sosial juga dapat memengaruhi kebiasaan makan anak. Kombinasi semua faktor ini menentukan apakah anak akan mencapai berat badan ideal atau memerlukan intervensi khusus.

Langkah Praktis Jika Berat Badan Anak Tidak Sesuai Ideal

Jika berat badan anak di bawah standar, pastikan asupan kalori dan gizi terpenuhi. Fokus pada protein dari telur, ikan, ayam, dan kacang-kacangan. Tambahkan makanan padat energi seperti alpukat, keju, dan yogurt. Jadwalkan tiga kali makan utama dengan dua camilan sehat, dan batasi minuman manis saat makan agar nafsu makan tidak terganggu.

Jika berat badan anak berlebih, atur pola makan dan tingkatkan aktivitas fisik. Kurangi gula, camilan ultra-proses, dan minuman manis. Ajak anak bergerak minimal satu jam sehari, misalnya bersepeda, berjalan kaki, atau bermain di taman. Batasi waktu menonton TV dan bermain gadget agar energi digunakan optimal.

Navila All Products

Selain itu, bandingkan berat anak dengan kurva pertumbuhan WHO, bukan hanya angka tunggal. Selisih kecil wajar, tetapi jika jauh dari standar, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan. Profesional dapat membantu menentukan penyebab, memberikan rekomendasi nutrisi tepat, dan memastikan pertumbuhan anak tetap optimal.

A Word From Navila

Mengetahui rumus berat badan ideal anak memberikan Mams peta pertumbuhan yang jelas. Dengan rumus praktis, tabel WHO, dan IMT, Mams bisa menilai apakah si kecil berada di jalur sehat. Perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan wajar, jadi jangan terlalu khawatir bila angkanya tidak persis sama. Kunci pertumbuhan optimal tetap pada pola makan bergizi, asupan protein cukup, aktivitas fisik rutin, dan pemantauan berkala.

Selain itu, membangun kebiasaan makan sehat sama pentingnya agar si kecil tumbuh aktif dan bahagia. Temukan strategi praktis untuk menumbuhkan kebiasaan makan sehat pada anak dengan membaca panduan lengkap di sini: Cara Efektif Menumbuhkan Kebiasaan Makan Sehat pada Anak.


References

  • WHO. Malnutrition in children. Retrieved from https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/malnutrition-in-children
  • 2 Minute Medicine. The Bogalusa Heart Study: Childhood weight status and cardiovascular risk factors [Pediatrics Classics Series]. Retrieved from https://www.2minutemedicine.com/the-bogalusa-heart-study-childhood-weight-status-and-cardiovascular-risk-factors-pediatrics-classics-series/
  • IDAI. Kurva Pertumbuhan WHO. Retrieved from https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who
  • WHO. Child growth standards. Retrieved from https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards
  • Parents. Tracking Your Baby’s Growth: Month-by-Month Charts for Average Weight and Length. Retrieved from https://www.parents.com/first-year-infant-growth-chart-8546333
  • Putra, I. G. N. E., Daly, M., & Robinson, E. (2025). Psychosocial factors and the development of childhood overweight and obesity: a UK cohort study. Pediatric research, 1-7. https://www.nature.com/articles/s41390-025-04113-x