Memasuki usia 1 tahun, kebutuhan nutrisi si kecil mulai berubah. Makanan padat kini menjadi sumber energi utama, sementara susu berperan sebagai pelengkap penting untuk memastikan asupan kalsium, protein, dan lemak sehat tetap tercukupi. Di fase ini, memilih jenis susu yang tepat bisa terasa membingungkan karena banyak opsi tersedia di pasaran.
Artikel ini akan menguraikan secara mendalam perbedaan nutrisi, fungsi, dan keamanan dari berbagai jenis susu anak 1 tahun, seperti susu UHT, susu pasteurisasi, susu bubuk full cream, hingga susu nabati. Dengan pemahaman ini, Mams bisa membuat keputusan tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil secara optimal, tanpa kebingungan tentang pilihan susu yang ada.
Susu Anak 1 Tahun, Apa Sebenarnya yang Dibutuhkan Tubuh Si Kecil?
Setelah si kecil berusia 1 tahun, kebutuhan nutrisinya mulai bergeser. Nutrisi utama kini berasal dari makanan padat seperti sayur, buah, biji-bijian, serta protein hewani atau nabati. Susu tidak lagi menjadi sumber energi utama, tetapi tetap penting untuk mendukung asupan kalsium, vitamin D, protein, dan lemak sehat yang mendukung perkembangan tulang, otak, dan jaringan tubuh secara optimal.
Berbagai jenis susu bisa diberikan, termasuk susu UHT, susu pasteurisasi, susu bubuk full cream, maupun susu nabati yang difortifikasi. Perlu diingat, “susu anak 1 tahun” bukan satu produk khusus, melainkan kategori susu aman yang memenuhi kebutuhan gizi harian. Pilihan jenis susu sebaiknya disesuaikan dengan preferensi makan, toleransi pencernaan, dan riwayat alergi si kecil. Misalnya, susu UHT praktis untuk dibawa bepergian, sementara pasteurisasi mempertahankan rasa lebih alami.
Penting juga membatasi total asupan susu sekitar 300–500 ml per hari. Jumlah ini cukup untuk menambah nutrisi tanpa mengurangi nafsu makan makanan padat atau menghambat penyerapan zat besi. Jika terlalu banyak minum susu, risiko anemia bisa meningkat karena zat besi dari makanan sulit diserap. Sebaliknya, jika terlalu sedikit, kebutuhan kalsium dan lemak sehat mungkin kurang terpenuhi. Oleh karena itu, memilih jenis dan jumlah susu yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi unik si kecil.
Susu UHT dan Susu Pasteurisasi, Mana yang Lebih Baik untuk Usia 1 Tahun?
Memahami perbedaan antara susu UHT dan susu pasteurisasi penting saat memilih susu anak 1 tahun. Susu UHT dipanaskan pada suhu sangat tinggi (±135–150°C) dalam waktu singkat, membunuh hampir semua bakteri, sehingga bisa disimpan di suhu ruang dalam kemasan steril selama berbulan-bulan. Sedangkan susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu lebih rendah (±72°C) untuk waktu singkat, cukup membunuh bakteri patogen, tetapi tetap memerlukan penyimpanan di lemari es dan dikonsumsi lebih cepat.
Dari sisi nutrisi, keduanya tetap mengandung protein, kalsium, dan lemak yang dibutuhkan anak. Pemanasan UHT sedikit mengurangi beberapa vitamin sensitif panas, meski biasanya ditambahkan kembali. Susu pasteurisasi cenderung mempertahankan rasa lebih segar dan sebagian vitamin tetap utuh. Jadi, keduanya aman sebagai pelengkap gizi, tetapi bukan susu pertumbuhan lengkap dengan prebiotik, probiotik, atau DHA.
Dalam praktik, UHT lebih fleksibel karena bisa disimpan lama tanpa pendingin, cocok untuk Mams yang membutuhkan stok praktis. Pasteurisasi lebih sesuai bagi yang mengutamakan rasa susu segar dan bersedia menyimpannya di kulkas. Keduanya mendukung nutrisi tambahan dari ASI atau makanan padat, selama tidak menggantikan makanan utama si kecil.
Apakah Susu Bubuk Full Cream Cocok untuk Usia 1 Tahun?
Susu bubuk full cream dibuat dari susu sapi utuh yang dipasteurisasi lalu dikeringkan melalui proses spray drying, sehingga stabil dan aman dari pertumbuhan mikroba. Bentuk bubuk memudahkan penyimpanan, praktis untuk rumah maupun saat bepergian. Karena teksturnya creamy dan kaya lemak, banyak si kecil mudah menerima susu ini.
Secara gizi, susu bubuk full cream kaya protein dan lemak utuh. Protein mendukung pertumbuhan jaringan tubuh, sedangkan lemak utuh penting untuk perkembangan otak. Kandungan kalsium dan mineral juga mendukung pembentukan tulang dan gigi. Dengan kalori cukup tinggi, susu ini membantu memenuhi kebutuhan energi anak yang aktif.
Meski demikian, beberapa vitamin sensitif panas bisa berkurang saat pengeringan. Susu bubuk full cream juga tidak mengandung prebiotik, probiotik, atau asam lemak tambahan seperti AA/DHA. Karena itu, susu ini cocok sebagai pelengkap gizi bagi anak yang sudah makan makanan padat dengan baik, tetapi bukan pengganti susu pertumbuhan khusus bila tujuan Mams adalah menutupi kekurangan nutrisi tertentu.
Bagaimana dengan Susu Nabati? Apakah Aman untuk Anak 1 Tahun?
Susu nabati seperti almond, oat, coconut, dan soya sering dianggap alternatif susu sapi. Namun, sebagian besar jenis nabati memiliki kandungan protein jauh lebih rendah. Almond milk dan oat milk misalnya, kurang dari 2 gram protein per gelas, sehingga tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan otak dan otot anak 1 tahun. Coconut milk tinggi lemak, tetapi protein dan kalsiumnya rendah.
Satu-satunya susu nabati yang mendekati susu sapi adalah susu kedelai (soya) fortified. Susu soya yang difortifikasi dengan kalsium, vitamin D, dan protein bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Mams perlu memastikan label kemasan mencantumkan fortifikasi, karena tanpa tambahan nutrisi, susu nabati tidak bisa dijadikan pengganti utama.
Susu nabati sebaiknya digunakan untuk anak yang alergi susu sapi atau mengikuti pola makan vegan. Jika memilih susu nabati, pastikan si kecil tetap mendapatkan makanan padat kaya protein dan mikronutrien lain. Dengan pemilihan tepat dan variasi makanan, susu nabati bisa menjadi pelengkap aman tanpa mengganggu tumbuh kembang.
A Word From Navila
Memasuki usia 1 tahun, susu berperan sebagai pelengkap penting untuk memastikan asupan kalsium, protein, dan lemak sehat tetap tercukupi, sementara makanan padat menjadi sumber nutrisi utama. Memahami perbedaan tiap jenis susu membantu Mams memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi si kecil. Susu UHT praktis dan tahan lama, pasteurisasi mempertahankan rasa segar, susu bubuk full cream kaya protein dan lemak sehat, sementara susu nabati terutama soya fortified bisa menjadi alternatif aman jika anak alergi susu sapi.
Selain susu, protein dari sumber lain tetap penting untuk mendukung pertumbuhan optimal. Mams bisa mulai mengenalkan ikan kaya nutrisi sebagai bagian dari MPASI agar kebutuhan protein, vitamin, dan mineral terpenuhi. Untuk panduan lengkap tentang pilihan ikan yang tepat, Mams bisa membaca artikel: Ikan yang Bagus untuk MPASI.
References
- Food and Wine. Why Some Milk Doesn’t Need to Be Refrigerated. Retrieved from https://www.foodandwine.com/does-milk-need-to-be-refrigerated-8644138
- MCBI. Feeding Infants and Children from Birth to 24 Months: Summarizing Existing Guidance. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/books/NBK561318/
- Children’s Hospital of Philadelphia. Making the Switch to Cow’s Milk for 1-year-olds. Retrieved from https://www.chop.edu/news/making-switch-cow-s-milk-1-year-olds
- Deshwal, G. K., Singh, A. K., Kumar, D., & Sharma, H. (2020). Effect of spray and freeze drying on physico-chemical, functional, moisture sorption and morphological characteristics of camel milk powder. Lwt, 134, 110117.





