Bayangkan setelah liburan ke daerah alam, lalu beberapa hari kemudian si kecil mulai demam tinggi dan menggigil. Jangan anggap remeh, Mams, bisa jadi itu malaria.
Apa itu penyakit malaria? Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan lewat gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakit ini masih banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia, terutama di wilayah dengan banyak genangan air atau hutan.
Ada beberapa jenis parasit penyebab malaria, seperti Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, yang bisa menyebabkan gejala ringan hingga berat. Semuanya masuk ke tubuh lewat gigitan nyamuk yang tampak biasa, tapi menyimpan risiko besar.
Fakta & Data Terbaru tentang Malaria di Indonesia
Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, terutama di Papua, NTT, dan Kalimantan. Data Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 418 ribu kasus malaria pada 2023, dan hampir 90%-nya terjadi di Papua.Â
Meski begitu, pemerintah terus berupaya mengurangi kasus malaria. Hasilnya, sudah 347 dari 514 kabupaten/kota dinyatakan bebas malaria, termasuk Jakarta, Bali, dan Jawa Timur. Namun, Papua dan Papua Barat masih jadi tantangan karena kasusnya masih tinggi.
Sementara itu, dunia sudah mulai memakai vaksin malaria RTS,S yang direkomendasikan WHO untuk mencegah malaria pada anak-anak. Tapi di Indonesia, vaksin ini belum digunakan karena masih perlu diuji apakah cocok untuk jenis malaria yang banyak ditemukan di sini, yaitu Plasmodium falciparum dan vivax. Jika terbukti efektif, vaksin ini bisa jadi harapan besar untuk mengendalikan malaria, terutama di daerah yang masih endemis.
Gejala Penyakit Malaria
Gejala umumnya meliputi demam tinggi disertai menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan kelelahan. Pada beberapa kasus, terutama yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, gejala bisa berkembang menjadi lebih serius, seperti kebingungan, kejang, atau gagal ginjal.
Malaria dapat muncul 10-15 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi, dan jika tidak segera diobati, penyakit ini bisa mengancam nyawa.
Apa Penyebab Penyakit Malaria?
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Parasit ini pertama-tama berkembang di hati, lalu menyerang sel darah merah dan menimbulkan gejala seperti demam tinggi, menggigil, lemas, dan sakit kepala.
Di Indonesia, dua jenis parasit yang paling sering ditemukan adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Nyamuk penular malaria ini biasanya aktif menggigit pada malam hari, dan hanya nyamuk betina yang menularkan karena mereka butuh darah untuk bertelur.
Lingkungan juga punya peran besar dalam penyebaran malaria. Nyamuk Anopheles suka bertelur di air tergenang, seperti di wadah bekas, selokan kotor, atau kolam yang jarang dibersihkan. Iklim tropis Indonesia yang panas dan lembap juga mempercepat pertumbuhan nyamuk dan perkembangan parasit di dalam tubuh nyamuk.
Aktivitas manusia seperti pembukaan hutan atau pembangunan pemukiman baru sering kali menciptakan tempat berkembang biaknya nyamuk. Karena itu, menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas genangan sangat penting untuk mencegah penyebaran malaria.
Apakah Penyakit Malaria Bisa Sembuh?
Malaria bisa disembuhkan, asalkan ditangani dengan cepat dan pengobatan dilakukan sampai tuntas. Jenis parasit Plasmodium yang menginfeksi juga memengaruhi jenis dan lama pengobatan. Misalnya, infeksi Plasmodium falciparum bisa lebih berat dan perlu penanganan lebih intensif dibanding Plasmodium vivax.
Namun, tantangan besar terjadi di daerah pelosok. Di banyak wilayah endemis seperti Papua atau NTT, masyarakat masih kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Kendala seperti kurangnya tenaga medis, alat diagnosa, dan ketersediaan obat membuat banyak kasus tidak tertangani dengan baik. Hal ini memperbesar risiko komplikasi dan penyebaran.
Jadi, meskipun malaria bisa sembuh, penanganan cepat dan akses layanan kesehatan yang merata adalah kunci agar angka kesembuhan terus meningkat, terutama di daerah yang paling rentan.
Penyakit Malaria Apa Bisa Menular?
Penyakit malaria ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk betina Anopheles yang terinfeksi parasit Plasmodium. Ketika nyamuk menggigit seseorang, parasit tersebut masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak di hati, lalu menyebar ke sel darah merah, menyebabkan demam dan gejala lainnya.
Penularan malaria juga bisa terjadi melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan atau persalinan. Namun, malaria tidak dapat ditularkan melalui kontak fisik langsung seperti berjabat tangan, berpelukan, atau berbagi makanan dan minuman.
Mitos yang sering beredar bahwa malaria bisa menular lewat berjabat tangan adalah salah besar. Malaria hanya bisa menyebar melalui nyamuk Anopheles yang membawa parasit, dan bukan melalui kontak langsung antar manusia.
Jadi, meskipun seseorang yang terinfeksi malaria beraktivitas dekat dengan orang lain, risiko penularannya sangat rendah selama tidak ada gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Penyakit Malaria?
Jika mengalami gejala seperti demam tinggi, menggigil, atau nyeri otot setelah bepergian ke daerah yang rawan malaria, langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera mencari pertolongan medis. Jangan menunda untuk pergi ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas atau rumah sakit.
Di sana, dokter akan melakukan pemeriksaan dan jika diperlukan, melakukan tes diagnostik cepat (RDT) untuk mendeteksi parasit malaria dalam darah. Tes ini memberikan hasil cepat dan memungkinkan pengobatan dimulai lebih awal, namun tetap diperlukan pemeriksaan mikroskopis untuk konfirmasi lebih lanjut.
Penting untuk segera memulai pengobatan setelah terdiagnosis malaria. Pengobatan malaria di Indonesia biasanya menggunakan kombinasi obat berbasis artemisinin (seperti Dihidroartemisinin-Piperakuin). Pengobatan yang tepat waktu sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Selain itu, untuk menghindari penularan ke orang lain, pastikan untuk menggunakan kelambu berinsektisida saat tidur, memakai obat nyamuk, dan menghindari berada di luar rumah pada malam hari, saat nyamuk aktif. Jangan mencoba mengobati malaria secara mandiri, karena pengobatan yang tidak tepat dapat memperburuk kondisi.
A Word From Navila
Kesimpulannya, apa itu penyakit malaria? Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Di Indonesia, terutama di daerah-daerah seperti Papua dan NTT, penyakit ini masih menjadi masalah besar. Gejalanya seperti demam tinggi, menggigil, dan rasa lemas. Jika tidak ditangani dengan cepat, malaria bisa sangat berbahaya. Meskipun pengobatannya bisa sembuh, masalah akses ke layanan kesehatan di daerah tertentu masih menjadi tantangan.

Untuk melindungi keluarga, terutama si kecil, dari gigitan nyamuk yang bisa menularkan malaria, pencegahan sejak dini sangat penting. Salah satu cara mudah dan efektif adalah dengan menggunakan Minyak Telon Navila, yang memiliki kandungan alami untuk mengusir nyamuk.Â
Minyak telon anti nyamuk ini telah teruji klinis ampuh menghalau nyamuk hingga 10 jam pemaparan. Dengan pemakaian rutin, Mams dan si kecil bisa memberikan perlindungan ekstra bagi anak-anak dari gigitan nyamuk.
References
- EMC. Hati-Hati Malaria! Kenali Gejala dan Pencegahannya. Retrieved from https://www.emc.id/id/care-plus/hati-hati-malaria-kenali-gejala-dan-pencegahannya
- Kemkes. 5 Plasmodium Sp., Parasit Penyebab Malaria. Retrieved from https://ayosehat.kemkes.go.id/5-plasmodium-sp-parasit-penyebab-malaria
- Kemkes. Kasus Malaria di Indonesia. Retrieved from https://malaria.kemkes.go.id
- Kemkes. Rencana Aksi Nasional Percepatan Eliminasi Malaria 2020-2026. Retrieved from https://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/12/Revisi-RANPEM-2020-2026.pdf
- Kemkes. NTD & Malaria. Retrieved from https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/ntd–malaria
- Kemkes. Cegah dan Kendalikan Malaria. Retrieved from https://kemkes.go.id/id/cegah-dan-kendalikan-malaria
- Kemkes. Kenali Apa itu Malaria: Gejala, Pencegahan dan Pengobatan. Retrieved from https://ayosehat.kemkes.go.id/apa-itu-malaria
- CDC. Malaria. Retrieved from https://www.cdc.gov/malaria/index.html