Sigma, Rizz, Cap! Mams pernah mendengar istilah-istilah ini? Istilah-istilah ini adalah bagian dari bahasa Gen Alpha, generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi digital sejak lahir. Bahasa mereka sering kali dipenuhi singkatan, emoji, dan meme yang mungkin sulit dipahami oleh generasi sebelumnya.

Pentingkah Mams memahami bahasa Gen Alpha? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui makna istilah-istilah tersebut dan cara menjalin komunikasi yang lebih baik dengan anak-anak di dunia digital ini!

Apa itu Bahasa Gen Alpha?

Bahasa Gen Alpha adalah cara komunikasi yang berkembang pesat di kalangan generasi yang lahir setelah 2010, yang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan media sosial. Mereka lebih sering menggunakan singkatan, emoji, meme, dan slang dalam percakapan sehari-hari, membuat bahasa ini unik dan cepat berubah.

Sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi dari lahir, mereka sudah sangat terbiasa dengan perangkat digital seperti smartphone dan tablet. Hal ini membuat cara mereka berkomunikasi berbeda dari generasi sebelumnya, sering kali menggunakan istilah-istilah baru yang sulit dipahami oleh orang tua atau orang dewasa lainnya, dan lebih banyak mengandalkan visual seperti gambar atau video untuk menyampaikan pesan.

Contoh Bahasa Gen Alpha

Berikut adalah beberapa contoh kata atau frasa yang populer di kalangan Gen Alpha:

contoh kata atau frasa yang populer di kalangan Gen Alpha

1. Sigma

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan aura yang dominan, mandiri, dan berperan sebagai pemimpin alami dalam kelompok. Kata “Sigma” berasal dari teori kepribadian yang awalnya diadaptasi dari huruf Yunani, di mana “Sigma male” adalah pria yang memilih jalan sendiri daripada mengikuti norma sosial yang ditetapkan.

Contoh penggunaan: “Dia benar-benar sigma, selalu mandiri dan tidak tergantung pada orang lain.”

2. Rizz

“Rizz” merupakan singkatan dari “charisma,” yang mengacu pada daya tarik seseorang yang membuat mereka menonjol di antara orang lain. Kata ini dipopulerkan melalui media sosial, khususnya di kalangan anak muda di TikTok, untuk mendeskripsikan seseorang yang sangat menarik atau berkarisma.

Contoh penggunaan: “Dia punya rizz yang luar biasa, semua orang tertarik padanya.”

3. Skibidi

Istilah ini merujuk pada serial YouTube populer, “Skibidi Toilet,” dan digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang aneh atau jahat. “Skibidi Toilet” merupakan serial yang menggambarkan situasi absurd dan sering kali digunakan untuk mengomentari sesuatu yang dianggap aneh atau tidak sesuai norma.

Contoh penggunaan: “Acara tadi malam skibidi banget, lucu tapi aneh.”

4. Ohio

Ohio digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang aneh atau tidak biasa, sering kali digunakan dalam konteks yang lucu atau sarkastik. Istilah ini muncul dari tren internet di mana hal-hal yang aneh atau tidak biasa dikaitkan dengan negara bagian Ohio di AS.

Contoh penggunaan: “Lihat video ini, benar-benar sesuatu yang Ohio!”

5. GOAT

Singkatan dari “Greatest of All Time,” istilah ini digunakan untuk menyebut seseorang atau sesuatu yang dianggap terbaik sepanjang masa dalam bidangnya. Istilah ini pertama kali populer dalam dunia olahraga, terutama untuk mengagungkan atlet legendaris seperti Michael Jordan dan Muhammad Ali.

Contoh penggunaan: “Messi itu benar-benar GOAT dalam dunia sepak bola.”

6. Gyatt

Kata ini digunakan sebagai pujian untuk seorang perempuan yang dianggap sangat menarik. Gyatt adalah kata slang yang berkembang di media sosial sebagai ungkapan kekaguman terhadap penampilan seseorang.

Contoh penggunaan: “Gyatt, dia cantik banget dengan pakaian itu!”

7. Lit

Lit adalah istilah slang yang berarti sesuatu yang sangat keren atau menarik. Istilah ini sudah ada sejak tahun 2010-an dan tetap populer di kalangan anak muda untuk menggambarkan acara atau situasi yang sangat menyenangkan.

Contoh penggunaan: “Pesta kemarin malam benar-benar lit, seru banget!”

8. Cap

Cap digunakan untuk menyebut seseorang yang suka berbohong atau mengatakan sesuatu yang tidak benar. Berasal dari frasa “no cap” yang berarti “tidak berbohong.”Kata ini populer di kalangan Gen Z dan Alpha sebagai penanda kejujuran dalam percakapan.

Contoh penggunaan: “Jangan percaya sama dia, itu semua cap.

9. Delulu

Delulu merujuk pada seseorang yang fanatik atau memiliki imajinasi berlebihan tentang idolanya. Kata ini merupakan gabungan dari “delusional” dan “halu” (halusinasi). Kata ini sering digunakan dalam komunitas penggemar suatu idola, club ataupun pop culture untuk mendeskripsikan perilaku yang terlalu fanatik.

Contoh penggunaan: “Menjadi delulu adalah solulu (plesetan solusi).”

10. Mewing

Mewing adalah teknik meletakkan lidah di langit-langit mulut dengan tujuan membentuk garis rahang yang lebih tajam. Teknik ini menjadi populer setelah diperkenalkan oleh Dr. John Mew, seorang ortodontis Inggris, dan menjadi tren di kalangan anak muda yang tertarik dengan estetika wajah.

Contoh penggunaan: “Dia sangat rizz, lihat mewingnya.”

Media Sosial sebagai Peran Utama Bahasa Gen A

Media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube sangat mempengaruhi bahasa yang digunakan oleh Gen Alpha. Tren bahasa berkembang cepat di sana, dengan banyak istilah baru yang viral dalam waktu singkat.

Gen Alpha sering menggunakan emoji, singkatan, dan meme untuk berkomunikasi, yang bisa sulit dipahami oleh generasi sebelumnya. Emoji, seperti 😂, digunakan untuk menyampaikan perasaan tanpa kata-kata, sementara singkatan seperti “TBH” (to be honest) dan “IMO” (in my opinion) mempercepat komunikasi.

Mengapa Penting Bagi Mams Memahami Bahasa Gen Alpha?

Memahami bahasa yang digunakan oleh Gen Alpha memiliki peran yang krusial dalam mendukung perkembangan sosial dan emosional anak-anak. Mams tidak harus mengerti semua hal tentang kehidupan tren Gen Alpha, Mams cukup paham saja untuk berjaga-jaga jika tren tersebut buruk, jadi Mams bisa langsung mengantisipasinya. 

Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa Mams juga harus mengerti tentang tren Gen Alpha. Berikut alasan-alasan Mams perlu mengenal dan memahami bahasa yang berkembang di kalangan generasi ini:

  • Membangun koneksi yang lebih baik dengan anak
  • Mendukung perkembangan sosial anak
  • Mengatasi masalah potensi perilaku
  • Meningkatkan keterlibatan dalam kehidupan anak
  • Menjadi teladan dalam adaptasi dan pembelajaran

A Word From Navila

Memahami bahasa Gen Alpha tidak hanya penting untuk mengikuti tren, tetapi juga untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan si kecil. Dengan teknologi yang mempengaruhi cara si kecil berkomunikasi, bahasa mereka menjadi cerminan dari dunia digital yang mereka kenal sejak lahir.

Oleh karena itu, Mams yang memahami dan terlibat dalam dunia bahasa Gen Alpha dapat lebih efektif dalam mendukung perkembangan sosial dan emosional si kecil, sekaligus menjaga hubungan yang kuat dan relevan dalam keluarga. 

Namun, seiring dengan pemahaman ini, Mams juga perlu menjaga keseimbangan, terutama terkait dengan penggunaan gadget. Untuk itu, yuk, baca lebih lanjut tentang cara mengatasi anak yang kecanduan gadget di: Cara Ampuh Atasi Anak yang Kecanduan Gadget dari Bayi Hingga Remaja.


References

  • New York Post. Bizarre Gen Alpha slang like ‘gigachad’ puzzles parents: ‘Like a foreign language’. Retrieved from https://nypost.com/2025/02/05/lifestyle/bizarre-gen-alpha-slang-like-gigachad-puzzles-parents-like-a-foreign-language/