Bonding ibu dan bayi adalah hubungan emosional yang erat yang mulai terbentuk sejak bayi lahir antara ibu dan bayi. Hubungan ini tercipta melalui sentuhan, pelukan, tatapan mata, hingga suara lembut seorang ibu saat berbicara dengan bayinya. Bonding memberikan bayi rasa nyaman dan aman, sekaligus menciptakan dasar hubungan penuh kasih sayang yang akan berkembang sepanjang hidup.
Selain itu, dari segi emosional, bonding membantu bayi merasa dicintai dan dihargai, yang menjadi bekal penting untuk tumbuh menjadi individu yang percaya diri. Dari sisi perkembangan otak, interaksi yang penuh perhatian, seperti merespons tangisan atau senyuman bayi, merangsang kemampuan sosial dan kognitifnya.
Begitu penting ternyata bonding antara Bunda dan si kecil. Mari simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini, Bunda!
Pentingnya Bonding Ibu dan Bayi
Bonding antara ibu dan bayi sebenarnya sudah bisa dimulai sejak masa kehamilan. Ini adalah proses alami di mana ibu mulai merasakan ikatan emosional yang mendalam dengan janin di dalam kandungannya. Saat ibu berbicara, menyentuh perut, atau bahkan sekadar memikirkan bayinya, ada hubungan khusus yang mulai terjalin. Di saat yang sama, ibu juga mulai mengembangkan rasa identitas baru sebagai seorang ibu.
Ketika ikatan ini terbentuk dengan baik selama masa kehamilan, biasanya proses bonding setelah bayi lahir akan terasa lebih mudah dan alami. Kedekatan yang telah terbangun memberikan fondasi yang kuat untuk hubungan yang lebih erat setelah bayi hadir di dunia.
Bonding yang kuat ini bukan hanya soal perasaan nyaman, tetapi juga memiliki dampak besar pada tumbuh kembang anak. Dari segi kognitif, bayi yang merasakan perhatian dan kasih sayang yang konsisten dari ibunya cenderung memiliki perkembangan otak yang lebih optimal.
Sementara itu, dari sisi sosial, hubungan ini membantu anak belajar memahami emosi, membangun kepercayaan, dan menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain di masa depan. Sebaliknya, jika bonding kurang terjalin, hal ini dapat memengaruhi perkembangan anak di kemudian hari.
Misalnya, bayi mungkin menjadi kurang responsif terhadap lingkungannya atau mengalami kesulitan dalam membangun hubungan emosional yang stabil. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk meluangkan waktu dan perhatian untuk menjalin hubungan dengan bayi, baik selama kehamilan maupun setelah bayi lahir.
Fakta Unik tentang Bonding
Tahukah Bunda? Bayi sudah mulai membangun kedekatan dengan ibunya bahkan sebelum lahir. Saat usia kandungan memasuki 23–27 minggu, pendengaran bayi mulai berkembang. Di masa ini, bayi dapat mendengar suara ibunya, baik saat Bunda berbicara, bernyanyi, maupun berinteraksi dengan orang lain. Suara ibu menjadi hal yang sangat akrab dan menenangkan bagi bayi. Itulah mengapa banyak bayi yang langsung merasa tenang saat mendengar suara ibunya setelah lahir.
Setelah bayi lahir, salah satu cara terbaik untuk mempererat hubungan adalah melalui kontak kulit-ke-kulit. Caranya mudah, bayi diletakkan langsung di dada ibu tanpa ada penghalang pakaian. Selain menciptakan kedekatan emosional, metode ini juga memiliki banyak manfaat fisik.
Sentuhan hangat tubuh ibu membantu bayi menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, seperti menstabilkan suhu tubuh, mengatur detak jantung, dan memperbaiki pola pernapasan. Aktivitas ini juga merangsang hormon oksitosin pada ibu, yang memicu rasa kasih sayang dan kebahagiaan.
Manfaat Bonding Ibu dan Bayi
Bonding sudah bisa dimulai sejak bayi masih berada di dalam kandungan. Salah satu caranya adalah dengan mengelus perut sambil berbicara, sehingga bayi dapat mulai mengenali suara ibunya. Mengutip dari buku Ajar Keperawatan Maternitas, ada berbagai manfaat bonding bagi ibu dan bayi yang patut diketahui.
1. Meningkatkan Imunitas Anak
Ketika bayi merasa nyaman, aman, dan mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya, hal ini dapat memengaruhi kesehatannya secara positif. Rasa aman yang tercipta melalui bonding membantu mengurangi stres pada bayi, yang berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuhnya. Dengan begitu, anak lebih kuat melawan penyakit.
2. Menunjukkan Emosi Positif
Bayi bisa merasakan emosi dari ibunya meski belum bisa berbicara atau memahami sepenuhnya. Ketika seorang ibu sering menunjukkan emosi positif, seperti tersenyum atau berbicara lembut, bayi akan merasa lebih aman dan nyaman.
Rasa aman ini menjadi dasar penting bagi perkembangan emosional bayi. Bahkan, meskipun penglihatannya belum sempurna, bayi sering kali menangis saat ibunya menjauh karena ia merasa kehilangan rasa nyaman yang diberikan.
3. Meningkatkan Prestasi di Sekolah
Hubungan yang hangat dengan orang tua mendorong anak untuk lebih termotivasi belajar. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa anak yang sering menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarganya, seperti makan malam bersama, lebih mampu menghindari perilaku buruk seperti penyalahgunaan narkoba. Dia juga cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang kurang mendapat perhatian orang tua.
4. Melatih Kemampuan Berbahasa dan Emosi
Interaksi antara ibu dan bayi selama bonding menjadi momen penting untuk melatih kecerdasan bahasa dan emosinya. Saat ibu sering berbicara dengan bayi, bayi akan mulai mengenal kata-kata baru. Di sisi lain, perhatian emosional yang konsisten juga membantu bayi belajar mengenali dan mengekspresikan perasaannya dengan lebih baik.
Tips Efektif Membangun Bonding Ibu dan Bayi Sejak dalam Kandungan
Bonding ibu dan bayi bisa dimulai bahkan ketika bayi masih dalam kandungan, dan ini dapat memberikan dampak positif bagi hubungan ibu dan anak di masa depan. Berikut beberapa tips yang bisa Ibu lakukan untuk membangun bonding sejak kehamilan:
- Respon lembut gerakan si kecil dalam kandungan. Bayi dapat merasakan sentuhan dan suara, yang membantu mempererat ikatan emosional antara Ibu dan bayi.
- Mulailah berkomunikasi dengan janin sejak dini. Ibu bisa mengajak bayi berbicara, mendendangkan lagu, atau menceritakan aktivitas sehari-hari. Ini membantu bayi lebih dalam mengenal suara Bunda.
- Nikmati dan hargai setiap momen selama kehamilan. Cobalah untuk tidak terburu-buru dan fokus pada perasaan positif, kebahagiaan, dan rasa syukur.
- Beristirahat yang cukup dan hindari stres. Mengurangi stres selama kehamilan akan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan aman bagi bayi.
- Melakukan pijat bayi setelah si kecil lahir dengan minyak telon Navila. Dengan melakukan pijatan secara rutin, Bunda dan si kecil akan memiliki keterikatan batin yang kuat. Menurut APA, pijat bayi sangat berpengaruh dalam bonding ibu dan anak sehingga menciptakan kesehatan jangka panjang yang baik.
A Word From Navila
Bonding adalah pengalaman yang unik dan sangat pribadi, yang butuh waktu untuk berkembang. Tidak ada cara instan untuk mencapainya, dan ikatan ini tidak bisa dipaksakan. Selama kebutuhan dasar bayi terpenuhi, dia tidak akan merasa kesulitan meskipun ikatan awalnya tidak langsung terjalin kuat.
Seiring berjalannya waktu, ketika Bunda semakin merasa nyaman dan rutinitas mulai lebih teratur, Bunda akan semakin percaya diri dalam menjalani peran sebagai orang tua dalam merawat Si Kecil.
References
- FK UI. 9 Manfaat Bonding dengan Anak, Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mental. Retrieved from https://fk.ui.ac.id/infosehat/9-manfaat-bonding-dengan-anak-baik-untuk-kesehatan-fisik-dan-mental/
- APA. The Benefits of Baby Massage. Retrieved from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/the-benefits-of-baby-massage.aspx
- Kids Health. Bonding With Your Baby. Retrieved from https://kidshealth.org/en/parents/bonding.html
- Klik Dokter. Membangun Bonding dengan Bicara pada Bayi Sejak dalam Kandungan. Retrieved from https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/membangun-bonding-dengan-bicara-pada-bayi-sejak-dalam-kandungan
2 comments