Tidak semua ibu langsung mengalami kelancaran dalam produksi ASI setelah melahirkan. Beberapa ibu mungkin mendapati ASI mereka belum keluar atau hanya keluar sedikit di hari-hari pertama. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti saluran susu yang tersumbat, perubahan hormon pasca persalinan, tingkat stres yang tinggi, jenis persalinan yang dijalani (terutama jika melalui operasi sesar) hingga kondisi medis tertentu seperti perdarahan setelah melahirkan.
Situasi ini tentu bisa membuat ibu merasa cemas dan khawatir apakah si kecil mendapatkan cukup asupan. Namun, perlu diingat bahwa tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mulai memproduksi ASI dengan lancar. Dengan perawatan yang tepat, dukungan dari orang terdekat, serta pola hidup yang sehat, Mams bisa merangsang produksi ASI lebih optimal agar si kecil mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.
Untuk itu, berikut Navila rangkumkan informasi seputar cara agar asi cepat keluar setelah melahirkan sebagai solusi atas kekhawatiran Mams!
Penyebab ASI Sulit Keluar di Hari Pertama
Banyak new mams merasa khawatir ketika ASI mereka belum keluar di hari pertama setelah melahirkan. Sebenarnya, ini adalah hal yang cukup umum dan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
1. Perubahan Hormon & Kondisi Fisik
Setelah melahirkan, tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan diri, termasuk dalam produksi ASI. Hormon prolaktin, yang bertanggung jawab atas produksi ASI, bisa saja belum bekerja secara optimal. Selain itu, jika Mams mengalami pendarahan cukup banyak saat persalinan, fungsi kelenjar hipofisis, yang mengatur pelepasan hormon prolaktin, bisa terganggu, sehingga ASI jadi lebih lambat keluar.
2. Stres & Faktor Mental
Jangan salah, kondisi emosional juga berpengaruh besar! Proses persalinan yang melelahkan, kecemasan karena takut ASI tidak cukup, atau tekanan dari sekitar bisa membuat Mams stres. Saat stres, hormon oksitosin yang membantu pengeluaran ASI bisa terganggu, sehingga ASI tidak keluar dengan lancar. Itulah kenapa ibu menyusui disarankan untuk lebih rileks dan nyaman agar produksi ASI tetap optimal.
3. Kurangnya Stimulasi dari Bayi
ASI diproduksi berdasarkan prinsip supply and demand. Artinya, semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang diproduksi. Jika bayi jarang menyusu atau pelekatan (latch-on) tidak tepat, sinyal ke tubuh Mams untuk memproduksi ASI bisa berkurang. Oleh karena itu, pastikan bayi sering menyusu dan menempel dengan benar pada payudara agar ASI bisa keluar lebih cepat.
Cara Agar ASI Cepat Keluar setelah Melahirkan
Berikut adalah beberapa cara agar asi cepat keluar setelah melahirkan yang bisa Mams lakukan:
1. Teknik Skin-to-Skin & Golden Hour
Skin-to-skin contact atau kontak langsung antara kulit ibu dan bayi dapat membantu ASI cepat keluar dengan merangsang hormon oksitosin dan prolaktin. Bayi yang merasa nyaman cenderung lebih cepat menyusu, sehingga mengirimkan sinyal ke tubuh ibu untuk meningkatkan produksi ASI. Selain itu, metode ini juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi, yang berperan dalam keberhasilan menyusui.
Penelitian menunjukkan bahwa skin-to-skin contact segera setelah lahir meningkatkan peluang inisiasi menyusu dini (IMD) dan membuat bayi lebih cepat menemukan serta mengisap payudara. Hal ini membantu ASI keluar lebih cepat dan meningkatkan durasi menyusui. Oleh karena itu, kontak kulit ke kulit sangat dianjurkan agar produksi ASI optimal dan bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal.
2. Latihan Pernapasan & Relaksasi
Latihan pernapasan dan teknik visualisasi bisa menjadi cara efektif untuk membantu ibu menyusui merasa lebih rileks, sehingga produksi ASI menjadi lebih lancar. Pernapasan dalam membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi stres, dan merangsang pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam refleks let-down ASI. Caranya cukup sederhana:
- Duduklah dengan punggung tegak dan bahu rileks. Pastikan suasana sekitar tenang agar lebih mudah fokus.
- Ambil napas dalam-dalam melalui hidung, lalu biarkan perut mengembang. Hitung perlahan sampai empat saat menarik napas.
- Setelah menarik napas, tahan selama dua detik untuk memberi waktu tubuh merespons.
- Hembuskan napas secara perlahan melalui mulut sambil merasakan tubuh semakin rileks. Hitung sampai empat saat menghembuskan napas.
- Lakukan teknik ini selama 5–10 menit sebelum atau saat menyusui agar tubuh lebih tenang dan ASI lebih lancar.
Selain pernapasan, visualisasi juga dapat mendukung kelancaran ASI dengan cara membayangkan momen menyusui yang menyenangkan. Saat menyusui, ibu bisa menutup mata dan membayangkan bayi menyusu dengan tenang, merasakan kehangatan kulitnya, serta membayangkan ASI mengalir lancar memenuhi kebutuhannya.
Untuk memperkuat efeknya, ibu juga bisa mengucapkan afirmasi positif seperti “ASI saya cukup dan mengalir dengan lancar.” Kombinasi relaksasi dan pikiran positif ini dapat membantu mengurangi kecemasan, sehingga tubuh lebih siap untuk memproduksi ASI secara optimal.
3. Pijat Laktasi yang Efektif
Pijat laktasi adalah teknik sederhana yang bisa membantu melancarkan produksi ASI dengan merangsang hormon oksitosin dan prolaktin. Teknik ini mencakup pijat payudara dan pijat oksitosin pada punggung, yang dapat membantu membuka saluran ASI, mengurangi nyeri, serta mencegah pembengkakan. Berikut cara melakukannya:
Pijat Payudara
- Gerakan Melingkar: Letakkan empat jari di sekitar payudara, lalu pijat dengan gerakan melingkar selama 15–20 kali.
- Pijat dari Dasar ke Arah Puting: Tekan lembut dari bagian bawah payudara menuju puting untuk membantu mengosongkan saluran ASI.
- Pelintiran Lembut pada Puting: Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memelintir puting secara perlahan beberapa kali.
Pijat Punggung (Pijat Oksitosin)
- Posisi Tubuh: Duduk dengan tubuh condong ke depan, misalnya dengan bersandar pada meja atau bantal.
- Teknik Pemijatan: Minta bantuan seseorang untuk memijat sepanjang tulang belakang, mulai dari leher hingga tulang belikat, dengan tekanan lembut menggunakan ibu jari. Pemijatan ini merangsang pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam pengeluaran ASI.
4. Frekuensi Menyusui & Teknik Latch On yang Benar
Produksi ASI bekerja seperti sistem permintaan dan penawaran, semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan. Ini karena saat bayi mengisap, tubuh ibu mendapat sinyal untuk melepaskan hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI. Jadi, semakin sering menyusui, semakin lancar produksinya.
Agar bayi bisa menyusu dengan nyaman dan efektif, pelekatan (latch on) yang benar sangat penting. Berikut cara melakukannya:
- Posisi Ibu dan Bayi: Pastikan ibu dalam posisi nyaman, baik duduk maupun berbaring. Tubuh bayi harus menghadap ibu dengan posisi perut bayi menempel pada perut ibu. Kepala, bahu, dan panggul bayi sebaiknya berada dalam satu garis lurus.
- Pendekatan ke Payudara: Sentuhkan puting ke bibir bayi untuk merangsang mulutnya terbuka lebar. Saat mulut bayi terbuka lebar, dekatkan bayi ke payudara, bukan sebaliknya.
- Pelekatan Mulut Bayi: Pastikan mulut bayi mencakup seluruh puting dan sebagian besar areola (area gelap di sekitar puting). Dagu bayi sebaiknya menyentuh payudara, bibir bawah terpuntir keluar, dan hidung bayi tidak tertutup oleh payudara.
5. Dukungan Emosional dari Suami & Keluarga
Dukungan emosional dari suami dan keluarga berperan penting dalam meningkatkan produksi ASI, baik secara langsung maupun tidak langsung. Studi menunjukkan bahwa ibu yang mendapat dukungan dari suami lebih percaya diri dalam menyusui, yang berdampak pada refleks let-down dan kelancaran ASI.
Selain itu, keterlibatan keluarga dalam membantu tugas rumah tangga, memberikan motivasi, serta mencari informasi terkait menyusui dapat mengurangi stres ibu, sehingga produksi hormon oksitosin meningkat dan ASI lebih lancar.
Penelitian juga menemukan bahwa ibu yang mendapat dukungan penuh dari suami memiliki peluang lebih besar untuk berhasil dalam pemberian ASI eksklusif. Oleh karena itu, peran suami dan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang nyaman, penuh apresiasi, dan minim tekanan sangat penting untuk keberhasilan menyusui.
6. Nutrisi Khusus Pelancar ASI
Produksi ASI yang optimal sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan bayi. Selain teknik menyusui yang benar dan dukungan emosional, asupan nutrisi yang tepat dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Berikut beberapa superfood yang terbukti efektif sebagai pelancar ASI:
- Daun katuk
- Daun kelor
- Fenugreek
- Almond
- Pepaya hijau
- Oat
- Ikan gabus
7. Manajemen Stres & Mindfulness Parenting
Saat menyusui, Mams bisa mengalami stres akibat kurangnya dukungan, perubahan pola tidur, atau tekanan sosial. Untuk menjaga ketenangan dan melancarkan ASI, penting untuk mendapat dukungan dari orang terdekat, cukup istirahat, serta mencoba teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam.
Meditasi mindfulness bisa menjadi solusi, meditasi ini membantu Mams lebih rileks, mengurangi stres, dan menjaga produksi ASI tetap stabil. Beberapa teknik sederhana yang bisa dicoba:
- Meditasi Pernapasan: Fokus pada napas, tarik dalam lewat hidung, hembuskan perlahan lewat mulut untuk menenangkan pikiran.
- Body Scan: Perhatikan sensasi tubuh dari ujung kaki hingga kepala untuk mengurangi ketegangan.
- Mindful Eating: Nikmati setiap gigitan tanpa gangguan untuk meningkatkan kesadaran tubuh.
- Jalan Kaki Sadar: Rasakan langkah dan pernapasan saat berjalan agar lebih tenang.
Journal of Maternity Care and Reproductive Health menunjukkan bahwa latihan mindfulness bisa membantu mengurangi stres, kecemasan, dan bahkan gejala depresi pada ibu menyusui. Dengan tubuh dan pikiran yang lebih tenang, produksi ASI pun bisa lebih lancar.
A Word From Navila
ASI yang lancar setelah melahirkan bukan hanya soal produksi tubuh, tetapi juga melibatkan faktor fisik, mental, dan lingkungan. Dengan menerapkan cara agar asi cepat keluar yang tepat, Mams bisa membantu ASI keluar lebih cepat dan lancar. Tidak hanya itu, pola makan sehat serta manajemen stres juga berperan besar dalam menjaga kelancaran ASI.

Salah satu cara lain yang bisa Mams coba adalah mengonsumsi ASI Booster seperti ASI Booster Navila. Navila ASI Booster adalah suplemen berbahan alami yang diformulasikan khusus untuk mendukung produksi ASI ibu menyusui. Dengan kandungan herbal pilihan seperti klabet, kunyit (curcuma), daun kelor (moringa), dan katuk (sauropus androgynus), produk ini membantu menjaga kesehatan Mams sekaligus memberikan manfaat optimal bagi si kecil.
Mengonsumsi Navila ASI Booster secara rutin dapat membantu meningkatkan produksi dan kualitas ASI, melancarkan sistem pencernaan, serta memperkuat daya tahan tubuh Mams dan bayi. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, pertumbuhan dan perkembangan si kecil pun akan lebih optimal.
References
- Healthline. 5 Ways to Increase Breast Milk Production. Retrieved from https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-increase-breast-milk
- Kelly Mom. When will my milk come in? Retrieved from https://kellymom.com/ages/newborn/when-will-my-milk-come-in/
- LLL USA. LOW MILK SUPPLY. Retrieved from https://lllusa.org/low-milk-supply/
- Sweet, L., & Vasilevski, V. (2022). Evaluation of a new lactation device ‘Lactamo’designed to apply massage, heat or cold, and compression to the breast. International Breastfeeding Journal, 17(1), 23. https://internationalbreastfeedingjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13006-022-00466-9
- IDAI. Bagaimana menyusui dengan benar? Retrieved from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/bagaimana-menyusui-dengan-benar?
- Mardiyaningsih, E., Widyawati, W., & Hapsari, E. D. (2024). Mothers’ perception of husband support during breastfeeding: A qualitative study in Indonesia. Narra J, 4(3), e1149. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11731993/
- Healthline. Breastfeeding Diet 101: What to Eat While Breastfeeding. Retrieved from https://www.healthline.com/nutrition/breastfeeding-diet-101
- Mamuroh, L., Sukmawati, S., & Nurhakim, F. (2022). Terapi Mindfulness Untuk Mengurangi Psychological Distress Pada Ibu Hamil: Narrative Review. Journal of Maternity Care and Reproductive Health, 5(1). https://mcrhjournal.or.id/index.php/jmcrh/article/view/238