Momen pertama setelah bayi lahir adalah saat yang sangat berharga bagi ibu dan si kecil. Salah satu langkah penting yang sebaiknya tidak dilewatkan adalah Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Ini bukan sekadar tentang menyusui, tetapi juga tentang menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan bayi serta memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan keduanya.

IMD memungkinkan bayi mendapatkan kolostrum, yaitu ASI pertama yang kaya nutrisi dan antibodi untuk membangun daya tahan tubuhnya. Sementara itu, bagi ibu, proses ini membantu mempercepat pemulihan pasca melahirkan dan merangsang produksi ASI agar lebih lancar. Dengan begitu banyak manfaat, sudah seharusnya IMD menjadi bagian dari proses persalinan. Lalu, bagaimana cara melakukannya dengan benar? Yuk, cari tahu lebih lanjut!

Apa Itu Inisiasi Menyusu Dini (IMD)?

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses di mana bayi yang baru lahir ditempatkan di dada atau perut Mams segera setelah lahir, tanpa halangan kain. Tujuannya adalah agar terjadi kontak langsung antara kulit ibu dan bayi, yang membantu si kecil merasa aman dan nyaman. 

Dalam posisi ini, bayi akan mulai mencari puting Mams secara alami dan mulai menyusu sendiri. Biasanya, proses ini berlangsung setidaknya satu jam setelah kelahiran. Selama proses ini, sebaiknya biarkan bayi bergerak sendiri tanpa dipaksa, karena ini adalah bagian dari insting alaminya untuk menyusu.

IMD idealnya dilakukan segera setelah persalinan, baik itu secara normal maupun operasi caesar, selama kondisi Mams dan bayi memungkinkan. Jika Mams belum bisa melakukannya langsung, Paps atau anggota keluarga lain bisa menggantikan sementara dengan memberikan kontak kulit-ke-kulit. 

Dukungan tenaga medis dan keluarga juga berperan besar dalam kesuksesan IMD dan kelancaran pemberian ASI eksklusif ke depannya.

Manfaat IMD untuk Bayi dan Ibu

IMD bukan sekadar langkah awal dalam menyusui, tetapi juga memiliki dampak besar bagi kesehatan ibu dan bayi. Begitu bayi lahir, kontak kulit dengan ibu dan proses menyusu pertama ini memberikan manfaat jangka panjang, baik secara fisik maupun emosional.

Manfaat IMD untuk Bayi

Berikut adalah beberapa manfaat IMD untuk bayi, yaitu:

1. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Saat bayi mendapatkan kolostrum (cairan ASI yang keluar pertama kali) daya tahan tubuhnya mulai terbentuk. Kolostrum ini mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi dari infeksi, penyakit, dan gangguan kesehatan sejak awal kehidupannya. Ini menjadi langkah awal bagi bayi untuk tumbuh lebih kuat dan sehat.

2. Memperkuat Ikatan Emosional dengan Ibu

Bayi yang baru lahir masih sangat bergantung pada kehangatan dan rasa aman dari ibunya. Kontak kulit-ke-kulit yang terjadi saat IMD membantu memperkuat ikatan emosional ibu dan bayi. 

Selain itu, ini juga membuat bayi merasa nyaman, tenang, dan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru di luar rahim. Sentuhan ini juga membantu mengatur detak jantung dan pernapasan bayi, membuat mereka lebih rileks.

3. Membantu Regulasi Suhu Tubuh Bayi

Bayi yang baru lahir belum bisa mengatur suhu tubuhnya dengan baik. Dengan diletakkan di dada Mams, suhu tubuh bayi lebih stabil dan tetap hangat secara alami, tanpa perlu bantuan alat pemanas atau selimut tambahan.

4. Mendukung Keberhasilan Menyusui Jangka Panjang

IMD meningkatkan kemungkinan bayi bisa mendapatkan ASI eksklusif lebih lama. Bayi yang memulai menyusu lebih awal cenderung memiliki kemampuan menyusu yang lebih baik dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan pola menyusui di hari-hari berikutnya.

Manfaat IMD untuk Mams 

Lalu, untuk Mams berikut adalah manfaat IMD:

1. Mengurangi Risiko Perdarahan Setelah Melahirkan

Ketika bayi menyusu, tubuh Mams merespons dengan memproduksi hormon oksitosin, yang membantu rahim berkontraksi lebih cepat. Kontraksi ini berperan dalam mencegah perdarahan berlebih setelah persalinan dan membantu rahim kembali ke ukuran normalnya dengan lebih cepat.

2. Meningkatkan Produksi ASI

Isapan pertama bayi pada payudara langsung merangsang produksi hormon prolaktin, yang bertanggung jawab dalam produksi ASI. Semakin cepat bayi menyusu, semakin baik produksi ASI Mams di hari-hari berikutnya, sehingga peluang keberhasilan menyusui lebih tinggi.

3. Membantu Pemulihan Emosional Mams 

Setelah proses melahirkan yang melelahkan, sentuhan dan kedekatan dengan bayi saat IMD bisa membantu Mams merasa lebih tenang dan bahagia. Pelepasan hormon oksitosin juga membantu mengurangi risiko baby blues dan meningkatkan perasaan keterikatan dengan bayi.

4. Mengurangi Risiko Payudara Bengkak dan Tersumbat

Dengan memulai menyusui sejak dini, bayi membantu mengosongkan payudara secara alami, mencegah kondisi seperti payudara bengkak atau saluran ASI tersumbat yang bisa menyebabkan rasa nyeri.

Cara Melakukan IMD yang Benar

Berikut adalah tahapan yang dianjurkan dalam melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD):

  1. Sebaiknya suami atau anggota keluarga mendampingi Mams selama proses persalinan.
  2. Setelah lahir, bayi ditempatkan di perut Mams yang telah dialasi kain kering.
  3. Segera keringkan tubuh bayi, termasuk kepala, kecuali bagian lengan dan tangannya.
  4. Potong dan ikat tali pusat bayi.
  5. Biarkan vernix (zat lemak putih pada kulit bayi) tetap menempel, karena dapat menjaga kelembapan dan kenyamanan kulit bayi.
  6. Tanpa perlu dibedong, bayi diletakkan dalam posisi tengkurap di dada atau perut Mams agar terjadi kontak langsung antara kulit bayi dan ibu. Ibu dan bayi kemudian diselimuti bersama, serta bayi dapat diberi topi untuk menjaga suhu tubuhnya.
  7. Biarkan bayi mencari puting susu secara alami. Mams dapat membantu dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksa bayi untuk langsung menyusu.

Tantangan dalam IMD dan Solusinya

IMD (Inisiasi Menyusu Dini) memang sangat penting untuk kesehatan bayi dan keberhasilan menyusui, tetapi pelaksanaannya tidak selalu mudah. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi hambatan, seperti:

1. IMD pada Persalinan Sesar

IMD pada persalinan sesar bisa menjadi tantangan karena setelah operasi, Mams mungkin masih merasakan nyeri, kelelahan, atau mengalami efek samping anestesi yang membuatnya sulit segera melakukan kontak kulit dengan bayi. Jika Mams menjalani anestesi umum, kondisinya akan tidak sadar untuk beberapa waktu, sehingga IMD harus ditunda. 

Solusi:

  • Jika memungkinkan, anestesi regional (spinal atau epidural) lebih disarankan karena Mams tetap sadar dan bisa segera melakukan IMD setelah bayi lahir.
  • Tim medis bisa membantu meletakkan bayi di dada Mams segera setelah lahir, bahkan saat proses jahitan masih berlangsung. Posisi bayi bisa disesuaikan agar tidak mengganggu area operasi.
  • Jika Mams masih belum siap, Paps atau anggota keluarga bisa menggantikan sementara dengan melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi.

2. IMD untuk Bayi Prematur

Bayi prematur biasanya membutuhkan perawatan intensif di NICU karena kondisinya yang masih lemah, sehingga IMD sering kali tertunda.

Solusi:

  • Jika bayi belum bisa langsung disusui, kontak kulit ke kulit tetap bisa dilakukan di NICU saat bayi sudah lebih stabil. Metode ini dikenal sebagai “kangaroo care” dan sangat baik untuk menjaga suhu tubuh bayi serta mempercepat pertumbuhannya.
  • Jika bayi belum bisa menyusu langsung, Mams bisa memerah ASI untuk diberikan dengan alat bantu agar bayi tetap mendapatkan manfaat dari ASI.

3. IMD Saat Ibu dalam Kondisi Kesehatan Tertentu

Jika Mams mengalami kondisi kesehatan tertentu seperti perdarahan pasca melahirkan, tekanan darah tinggi, atau komplikasi lainnya, IMD mungkin tidak bisa dilakukan segera setelah persalinan. 

Solusi:

  • Tenaga medis akan menilai kondisi Mams terlebih dahulu. Jika Mams memerlukan perawatan lebih lanjut, maka kesehatannya harus diprioritaskan terlebih dahulu.
  • Sambil menunggu Mams pulih, Paps atau anggota keluarga bisa melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi agar tetap merasa nyaman dan mendapatkan manfaat kehangatan.
  • Jika Mams memiliki kondisi kesehatan tertentu yang berisiko, sebaiknya sudah berdiskusi dengan dokter sejak masa kehamilan untuk merencanakan IMD yang aman.

Bagaimana Inisiasi Menyusu Dini Dikatakan Berhasil?

IMD dianggap berhasil jika bayi dapat menyusu langsung dari payudara Mams dalam satu jam pertama setelah lahir. Tanda keberhasilannya terlihat dari refleks alami bayi, seperti mencari puting, membuka mulut, serta mulai mengisap dengan baik. Proses ini menunjukkan bahwa bayi siap untuk menerima kolostrum, yang penting bagi sistem kekebalan dan pertumbuhan awalnya.

Peran Ayah dalam Keberhasilan IMD

Ayah memiliki peran besar dalam keberhasilan IMD dan proses menyusui. Dukungan yang diberikan tidak hanya berdampak pada Mams, tetapi juga berkontribusi pada kelancaran produksi ASI serta kesejahteraan emosional ibu dan bayi. Berikut beberapa cara ayah dapat membantu:

1. Mendukung Mams Sejak Persalinan

Kehadiran Paps saat persalinan sangat penting untuk memberikan dukungan moral dan emosional. Suami yang hadir di sisi istri dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan rasa percaya diri Mams dalam menjalani proses melahirkan. 

Paps tidak perlu melakukan sesuatu, seperti yang dikatakan Mayo Clinic, cukup temani saja Mams dan berikan dia dukungan terbaik. Dengan begitu, Mams lebih siap untuk segera melakukan IMD setelah bayi lahir.

2. Membantu Proses IMD

Setelah bayi lahir, IMD sebaiknya dilakukan dengan membiarkan bayi merayap sendiri ke arah payudara Mams. Namun, dalam beberapa kondisi, Mams mungkin merasa lelah atau kurang mampu melakukannya sendiri. 

Di sinilah peran Paps sangat dibutuhkan, seperti membantu memastikan bayi diletakkan dengan benar di dada Mams untuk melakukan kontak kulit ke kulit. Jika Mams menjalani persalinan sesar dan belum bisa melakukan IMD, Paps bisa menggantikan sementara dengan melakukan skin-to-skin contact dengan bayi.

3. Memberikan Dukungan Fisik dan Emosional untuk Mams

Menyusui bisa menjadi tantangan, terutama di hari-hari awal setelah melahirkan. Ayah bisa membantu dengan memastikan Mams mendapatkan kenyamanan saat menyusui, seperti membetulkan posisi menyusui, memberikan bantal untuk menopang lengan Mams, atau sekadar menemani dan memberi semangat. 

Selain itu, mengurangi beban Mams dalam mengurus rumah tangga juga sangat membantu, misalnya dengan menyiapkan makanan bergizi atau mengurus keperluan rumah agar Mams bisa lebih fokus merawat bayi.

4. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik Mams

Menyusui bisa menjadi aktivitas yang melelahkan, baik secara fisik maupun emosional. Ayah bisa membantu dengan memastikan Mams mendapat istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan merasa nyaman. Selain itu, memberikan dukungan emosional dengan mendengarkan keluhan Mams, memberi motivasi, dan meyakinkan Mams bahwa dia tidak sendirian dalam proses ini sangatlah penting.

A Word From Navila

IMD bukan sekadar langkah awal dalam menyusui, tetapi juga fondasi penting bagi kesehatan bayi dan Mams. Dengan manfaat yang luar biasa, IMD adalah investasi berharga untuk masa depan si kecil. Meskipun tantangan bisa menjadi hambatan, dengan dukungan keluarga dan tenaga medis, IMD tetap dapat dilakukan secara optimal.

Selain IMD, asupan nutrisi juga berperan besar dalam kesehatan Mams menyusui dan bayi. Pastikan Mams mengonsumsi makanan yang tepat untuk mendukung kualitas ASI dan tumbuh kembang bayi! Simak rekomendasinya di sini: Makanan Sehat untuk Ibu Menyusui dan Bayi.


References

  • DA, S. R., Nursalam, N., Santoso, B., & Rachmat, H. (2016). Peran Ayah dalam Keberhasilan Program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada Bayi Yang Lahir secara Sectio Cesaria. Jurnal Ners, 11(2), 224. https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/2961
  • Poltekkes Jakarta 1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Merupakan Awal Sempurna Pemberian ASI Eksklusif Dan Penyelamat Kehidupan Bayi. Retrieved from https://www.poltekkesjakarta1.ac.id/inisiasi-menyusu-dini-imd-merupakan-awal-sempurna-pemberian-asi-eksklusif-dan-penyelamat-kehidupan-bayi/
  • IDAI. Inisiasi Menyusu Dini. Retrieved from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini
  • Ayalew, G., Gessesse, A. D., Tigabu, D., Admass, Z. E., Girma, B., Ayehu, M., … & Gudayu, T. W. (2024). Timely initiation of breastfeeding and its associated factors among immediate postpartum mother-newborn pairs in Debre Tabor comprehensive specialized hospital, South Gondar Zone, North West, Ethiopia. BMC Pregnancy and Childbirth, 24(1), 735. https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-024-06934-w
  • Mayo Clinic. Primary Care in Rochester and Kasson. Retrieved from https://communityhealth.mayoclinic.org/featured-stories/partner-role-breastfeeding