ASI menjadi sumber pokok utama bayi terkhusus umur 0-6 bulan. Kandungan nutrisi dalam ASI membantu pemenuhan gizi yang membentuk daya tahan tubuh bayi, mencegah risiko stunting, serta menjaga tumbuh kembangnya.

Namun, bagaimana jika ASI yang diproduksi oleh Bunda tidak optimal bahkan seret? 

Ada banyak faktor penyebab mengapa ASI seret keluar dari Bunda seperti dari kondisi medis tertentu, efek samping obat-obatan, hingga teknik menyusui yang kurang tepat.

Maka dari itu, mari simak informasi berikut untuk mengetahui seputar ASI Bunda dari penyebab keluar sedikit hingga tips memperlancar ASI yang seret.

Air Susu Ibu

Tips Memperlancar ASI yang Seret (Ibu Menyusui)

Air susu ibu (ASI) adalah jenis susu yang diproduksi oleh kelenjar susu wanita setelah melahirkan. ASI adalah sumber gizi utama bagi bayi manusia selama periode awal kehidupan mereka.

Susu ini mengandung nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

ASI juga mengandung zat-zat kekebalan yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.

Selain itu, ASI memiliki manfaat khusus yang tidak dapat disaingi oleh susu formula, termasuk antibodi yang diberikan ibu kepada bayi untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.

Selain manfaat gizi dan kesehatan, menyusui juga memperkuat kedekatan emosional antara ibu dan bayi serta memiliki manfaat kesehatan jangka panjang bagi Bunda.

ASI dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu:

1. Hormon Prolaktin

Prolaktin adalah hormon yang alami dihasilkan oleh tubuh wanita menjelang dan setelah melahirkan.

Ketika bayi menyusu, rangsangan pada puting akan merangsang otak untuk melepaskan hormon prolaktin.

Semakin sering Bunda menyusui, semakin banyak prolaktin yang diproduksi, sehingga produksi ASI dapat dipertahankan.

2. Hormon Oksitosin

Oksitosin berperan dalam memicu keluarnya ASI saat diperah dan membantu bayi dalam menyusu.

Hormon ini aktif saat bayi menghisap payudara, dan juga dipengaruhi oleh interaksi emosional antara ibu dan bayi, seperti melihat, menyentuh, mencium bayi, atau mendengar tangisan mereka.

Kedua hormon ini juga terpengaruh oleh kondisi psikologis dan suasana hati ibu.

Ini menjelaskan mengapa masalah psikologis pada ibu dapat mengganggu kinerja hormon-hormon tersebut, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kelancaran produksi ASI.

Kenali Penyebab ASI Keluar Sedikit dan Tersumbat Ini Bunda

Sebelum kita memasuki pembahasan tips memperlancar ASI yang seret, mari Bunda kita cari tahu dahulu apa saja penyebab ASI keluar hanya sedikit bahkan seret. Berikut penjelasannya:

1. Faktor Emosional

Gangguan emosi seperti kecemasan, stres, atau depresi bisa menghambat refleks let-down, yaitu refleks yang membantu keluarnya ASI dengan lancar saat menyusui, mengakibatkan produksi ASI yang kurang memadai.

Oleh karena itu, suasana yang tenang dan nyaman saat menyusui sangat penting untuk mengurangi stres dan merangsang produksi ASI yang cukup.

2. Efek Samping Obat-Obatan

Beberapa jenis obat, seperti pil KB hormonal, mengandung hormon estrogen yang bisa mengurangi produksi ASI Bunda yang sedang menyusui.

3. Pendarahan Parah Pasca Melahirkan

Kehilangan banyak darah pasca melahirkan dapat menghambat kelenjar hipofisis otak yang bertanggung jawab atas produksi hormon di tubuh, termasuk hormon laktasi, sehingga bisa menyebabkan ASI tidak keluar.

4. Kelainan Medis

Ibu yang sedang menyusui dan memiliki kondisi medis seperti gangguan tiroid, diabetes saat hamil, kegemukan, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau bahkan kanker payudara, mungkin mengalami perubahan pada kadar hormon yang mempengaruhi produksi ASI.

5. Kurangnya Intensitas Menyusui

Semakin sering Bunda menyusui, maka produksi ASI pun juga akan semakin meningkat.

Namun, jika Bunda jarang menyusui rangsangan produksi ASI pada tubuh pun juga akan menurun yang menyebabkan ASI seret atau keluar sedikit.

6. Konsumsi Kafein, Rokok, dan Alkohol

Bunda yang sedang menyusui sebenarnya diizinkan untuk minum minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh.

Namun, disarankan agar tidak mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein per hari, yang setara dengan 2-3 cangkir kopi atau 3-4 cangkir teh.

Terlalu banyak kafein juga dapat berdampak pada bayi, karena sebagian kafein dapat dikeluarkan melalui ASI, menyebabkan gangguan tidur dan kegelisahan pada bayi.

Selain itu, merokok juga dapat menghambat pelepasan hormon oksitosin yang penting untuk stimulasi ASI.

7. Sugesti Ibu Tentang ASI Tidak Cukup

Menurut International Breastfeeding Journal, sebagian besar ibu percaya bahwa mereka tidak bisa menghasilkan ASI cukup, namun dengan keyakinan diri yang kuat, ibu dapat meningkatkan produksi ASI mereka. 

Bunda jangan terlalu cemas ya, kita harus yakin dengan kondisi kita saat ini bahwa nantinya kita akan memberikan masa depan yang cerah kepada si kecil. Semangat Bunda!

8. Terbiasa Menyediakan Susu Formula

Kadang-kadang, ibu memberikan susu formula sebagai pengganti ASI untuk bayi. Kadang juga, susu formula digunakan sebagai sumber utama gizi bayi daripada ASI.

Ini dapat mengurangi produksi ASI karena kurangnya pemompaan dan pengeluaran yang teratur.

Lakukan Ini Bunda, Tips Memperlancar ASI yang Seret 

Setelah Bunda mengetahui penyebab dari seretnya ASI, selanjutnya mari kita bahas tips memperlancar ASI yang seret agar keluar dengan deras. Berikut penjelasannya:

1. Menyusui 8-16 Kali Sehari

Kenyataannya, bayi biasanya menyusu sebanyak 8-16 kali dalam sehari selama 24 jam.

Untuk itu, Bunda dapat merangsang kaki dan membelai kepala bayi baik ketika bayi sudah siap maupun belum untuk menerima ASI.

Dengan memberikan ASI secara teratur setiap 2-3 jam, produksi ASI akan tetap berlimpah dan terjaga untuk jangka waktu yang lebih lama.

2. Gunakan Dua Payudara secara Bergantian

Untuk menjaga produksi ASI tetap baik, disarankan agar Bunda menyusui bayi dengan memanfaatkan kedua payudara secara bergantian.

Bayi sebaiknya disusui pada kedua sisi dengan pola menghisap dari cepat ke lambat.

Jika bayi mulai menghisap secara lambat, ibu dapat mengubah posisi bayi ke payudara yang lain untuk memastikan keluarnya ASI tetap lancar.

3. Pijat Payudara Sebelum Menyusui

Pijat payudara bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASI dengan membuatnya lebih kaya nutrisi, tinggi lemak, sehingga bayi merasa lebih kenyang dan dapat meningkatkan berat badan dengan cepat.

4. Memompa ASI Setelah Menyusui

Pompa kedua payudara Bunda walaupun sudah digunakan untuk menyusui. Tidak apa melakukan pompa walau telah menyusui agar ASI mengalir lancar.

Apabila ASI benar-benar tersumbat, disarankan untuk mencoba pompa setiap 2 jam dengan durasi tidak lebih dari 20 menit.

5. Hindari Penggunaan Botol dan Dot pada Bayi

Bunda, tidak direkomendasikan untuk menggunakan botol dan dot saat memberi minuman kepada bayi.

Gunakanlah cangkir atau pipet walau masih berumur 2 minggu agar bayi terbiasa menyusui dengan kontak langsung payudara.

6. Prioritaskan Diri Bunda

Kita semua tahu, bayi yang masih menyusui adalah prioritas Bunda. Maka dari itu, Bunda harus konsumsi nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, dan tidak stres.

Untuk menghindari stres, Bunda bisa melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Karena ibu yang bahagia akan menghasilkan ASI yang berkualitas.

Dukungan suami juga diperlukan agar Bunda senantiasa bahagia.

7. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Untuk menjaga kelancaran produksi ASI, ibu yang menyusui perlu memperhatikan pola makan yang kaya nutrisi seimbang.

Makanan yang disarankan untuk meningkatkan produksi ASI termasuk oatmeal, labu, kacang-kacangan, alpukat, sayuran berdaun hijau, biji-bijian, dan makanan tinggi protein.

8. Segera Lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Selain merangsang produksi ASI, melakukan metode skin-to-skin juga memungkinkan bayi untuk mendapatkan kolostrum dari ASI.

Kolostrum adalah jenis ASI pertama yang dikeluarkan oleh ibu setelah melahirkan, yang biasanya berwarna kuning.

Nutrisi yang terkandung dalam kolostrum ini sangat penting sebagai perlindungan dan peningkatan sistem kekebalan tubuh bayi.

9. Istirahat yang Cukup

Selain memperoleh nutrisi yang cukup, istirahat yang memadai juga dapat membantu menghindari stres yang dapat mengurangi produksi ASI. Bahkan, strategi ini dianggap efektif dalam meningkatkan produksi ASI.

Jika sulit untuk mendapatkan istirahat karena kesibukan merawat bayi, mintalah bantuan dari suami, anggota keluarga, atau pengasuh untuk mengambil alih tugas merawat bayi sementara bunda beristirahat agar produksi ASI meningkat.

10. Pijat Laktasi

Pijat laktasi adalah teknik yang digunakan untuk merangsang pelepasan hormon oksitosin agar memfasilitasi pengeluaran ASI.

Teknik ini melibatkan pijatan pada area payudara, leher, punggung, bahu, dan pinggang untuk meningkatkan aliran darah dan merilekskan otot.

Selain meningkatkan produksi ASI, pijat laktasi juga dapat membantu mengencangkan payudara dan mengatasi masalah seperti mastitis atau infeksi pada saluran susu pada Bunda yang menyusui.

11. Perah dengan Teknik Power Pumping

Power pumping adalah strategi meniru pola menyusui bayi yang sedang mengalami periode percepatan pertumbuhan.

Ketika bayi mengalami periode pertumbuhan ini, mereka cenderung menyusu lebih sering dan untuk durasi yang lebih lama.

Teknik power pumping dilaksanakan dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Memerah kedua payudara selama 20 menit, lalu beristirahat selama 10 menit.
  • Memerah kedua payudara selama 10 menit, diikuti dengan istirahat 10 menit.
  • Melakukan pemompaan kedua payudara selama 10 menit lagi.

Power pumping sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti jadwal pemompaan rutin, melainkan sebagai sesi tambahan.

Disarankan untuk menjalankan power pumping terutama pada malam hari karena pada saat itu tingkat hormon prolaktin biasanya lebih tinggi.

Namun, jika produksi ASI ibu sudah cukup dan lancar, lebih baik untuk tetap menyusui secara normal tanpa perlu mencoba teknik power pumping.

12. Senam Nifas

Olahraga seperti senam nifas dapat membantu meningkatkan produksi ASI dengan memperbaiki aliran darah dan otot di sekitar kelenjar susu.

Menurut para pakar, melakukan senam ini secara teratur selama masa nifas (4-6 minggu setelah melahirkan) dapat meningkatkan volume ASI. Saat melahirkan, penurunan hormon estrogen dan progesteron memicu peningkatan hormon prolaktin yang merangsang produksi susu.

Hormon oksitosin juga membantu dalam proses pengeluaran ASI dengan merangsang kontraksi kelenjar susu. Senam nifas membantu memfasilitasi proses alami ini.

13. Tingkatan Hormon Oksitosin

Ahli mengungkapkan produksi ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin dan prolaktin dalam sirkulasi darah.

Beruntungnya, hormon-hormon ini dapat ditingkatkan dengan metode yang sederhana. Sebagai contoh, menciptakan suasana nyaman dan kebahagiaan bagi ibu.

Selain itu, refleks oksitosin juga meningkat saat ibu berinteraksi dengan bayi, seperti melihat, meraba, mendengar, dan mengingatnya.

Saat tubuh menghasilkan hormon prolaktin, ibu akan merasa lebih rileks dan mengantuk. Hormon prolaktin cenderung diproduksi lebih banyak pada malam hari.

Sementara itu, hormon oksitosin merangsang kontraksi otot rahim dan otot di sekitar alveoli (tempat penyimpanan ASI di payudara), memungkinkan aliran ASI.

Ada beberapa cara yang bunda dapat lakukan untuk meningkatkan hormon oksitosin, yaitu:

  • Mendekatkan bayi kepada ibu.
  • Memerah ASI sedikit dan merangsang puting.
  • Memijat bagian punggung.
  • Meningkatkan perasaan bahagia.
  • Menjadi lebih rileks dan nyaman.
  • Meningkatkan keyakinan bahwa ASI merupakan yang terbaik untuk bayi.

14. Minum ASI Booster

Menggunakan bantuan lainnya, seperti mengkonsumsi ASI Booster bisa Bunda mertimbangkan untuk memperderas ASI.

Bunda harus memilih ASI Booster yang mengandung klabet, daun katuk, kaya akan vitamin B, dan zat besi. Nah, semua kandungan itu terdapat dalam Navilababy ASI Booster, Bunda.

Navila ASI Booster adalah suplemen alami yang diformulasikan khusus untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.

Produk ini terbuat dari bahan-bahan alami yang aman dan bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi, seperti klabet, curcuma (kunyit), moringa, dan sauropus androgynus (tanaman katuk).

Navila ASI Booster akan membantu Bunda untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI, melancarkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh Bunda dan bayi serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Klik di sini untuk pemesanan.

Cara Memompa ASI yang Benar Agar Deras

Sebelumnya telah disinggung bahwa tips memperlancar ASI yang seret adalah dengan melakukan pompa ASI. Nah, buat bunda, ini dia beberapa cara pompa ASI yang benar agar produksi ASI menjadi lebih banyak:

  1. Pilih pompa payudara yang cocok 
  2. Pastikan menggunakan pompa ASI dengan benar 
  3. Cuci tangan sebelum pompa payudara
  4. Lakukan pompa ASI secara rutin dan sering
  5. Lakukan pemompaan ASI bergantian dari kedua payudara selama 10 hingga 15 menit pada masing-masing payudara

Konsumsi Makanan Ini Agar ASI Deras dan Banyak

Bunda, setelah mengetahui semua informasi seputar ASI yang seret, selanjutnya kita akan membahas makanan apa saja yang membuat ASI deras dan banyak. Ini dia informasi lengkapnya:

1. Biji-bijian 

Biji-bijian serta kacang-kacangan seperti almond dan kenari memiliki fitoestrogen dan protein, membantu meningkatkan produksi ASI. Mereka juga mengandung lemak sehat penting bagi perkembangan otak bayi.

2. Sayuran Hijau 

Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kangkung kaya akan zat besi dan kalsium, yang dapat meningkatkan produksi ASI.

Vitamin C yang terdapat di dalamnya juga mendukung penyerapan nutrisi. Daun katuk, sebagai contoh, mengandung fitosterol yang merangsang produksi ASI serta senyawa steroid dan polifenol yang meningkatkan kadar prolaktin.

3. Alpukat 

Alpukat kaya akan lemak sehat, termasuk lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak bayi dan meningkatkan kuantitas serta kualitas ASI.

4. Ikan

Ikan, sumber pangan kaya gizi, dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI. Contohnya, ikan salmon kaya akan mineral, vitamin (B1, B3, B6, B12), protein, dan vitamin D.

Asam lemak omega-3 dalam ikan teri membantu menurunkan tekanan darah dan peradangan, membantu relaksasi tubuh ibu menyusui, dan meningkatkan produksi ASI.

5. Air Putih

Air putih sangat penting, karena sebagian besar komposisi ASI adalah air. Konsumsi yang cukup akan menjaga tubuh tetap terhidrasi, memastikan produksi ASI optimal.

Itulah dia informasi seputar tips memperlancar ASI yang seret. Semoga bunda semua jadi makin paham.

Biar makin paham, yuk bunda kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Dapatkan informasi seputar moms and baby menarik lainnya!