ASI adalah sumber utama nutrisi bagi bayi, terutama pada usia 0-6 bulan. Kandungan gizi di dalamnya berperan penting dalam membangun daya tahan tubuh, mencegah risiko stunting, dan mendukung tumbuh kembang anak. Namun, tidak semua ibu bisa memproduksi ASI dengan lancar.

Beberapa faktor, seperti kondisi medis, efek samping obat-obatan, hingga teknik menyusui yang kurang tepat, dapat menyebabkan produksi ASI menurun. Untuk itu, penting bagi Mams memahami penyebab ASI seret dan mencari solusi yang tepat.

Simak informasi berikut untuk mengenali penyebabnya dan mempelajari tips memperlancar ASI agar kebutuhan bayi tetap terpenuhi.

Penyebab ASI Seret dan Solusinya

Banyak ibu menyusui yang mengalami tantangan dalam produksi ASI, salah satunya adalah ASI yang keluar sedikit atau bahkan seret. Kondisi ini bisa bikin khawatir karena bayi tetap butuh asupan nutrisi yang cukup.

Nah, ada beberapa penyebab yang bisa bikin produksi ASI menurun, mulai dari faktor medis hingga kebiasaan sehari-hari. Yuk, kita bahas satu per satu beserta cara mengatasinya!

Faktor Medis yang Bisa Bikin ASI Seret

1. Masalah Hormon yang Tidak Seimbang

Produksi ASI sangat bergantung pada hormon, terutama prolaktin dan oksitosin. Jika kadar hormon ini terganggu, misalnya karena hipotiroidisme (hormon tiroid rendah), tubuh bisa kesulitan memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup.

Solusi: Jika Mams curiga ada gangguan hormon, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Pengobatan atau terapi hormon yang tepat bisa membantu produksi ASI kembali normal.

2. Pengaruh Obat-obatan

Beberapa obat bisa menghambat produksi ASI tanpa disadari, misalnya obat flu yang mengandung pseudoefedrin atau pil KB dengan kandungan estrogen tinggi.

Solusi: Sebelum minum obat atau memilih alat kontrasepsi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa memilih yang aman untuk ibu menyusui.

3. Pernah Menjalani Operasi Payudara

Jika Mams sebelumnya pernah menjalani operasi pembesaran atau pengecilan payudara, bisa jadi jaringan dan saluran ASI ikut terpengaruh. Hal ini bisa menyebabkan produksi ASI lebih sedikit atau keluarnya lebih sulit.

Solusi: Diskusikan dengan konsultan laktasi atau dokter supaya bisa mencari cara menyusui yang tetap efektif, misalnya dengan posisi menyusui tertentu atau memaksimalkan teknik pumping.

    Faktor Gaya Hidup yang Bisa Bikin ASI Seret

    1. Stres dan Kurang Istirahat

    Banyak ibu baru yang mengalami stres atau kurang tidur karena harus begadang merawat bayi. Padahal, stres bisa menghambat refleks let-down, yaitu proses keluarnya ASI dari payudara.

    Solusi: Coba luangkan waktu untuk rileks, seperti tidur siang sebentar saat bayi tidur, melakukan teknik pernapasan, atau minta dukungan dari pasangan dan keluarga agar beban tidak terasa berat.

    2. Kurang Asupan Makanan Bergizi dan Air Putih

    Apa yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada produksi ASI. Jika pola makan tidak seimbang dan kurang minum, ASI bisa keluar lebih sedikit.

    Solusi: Pastikan makan makanan bernutrisi seperti sayur, buah, protein, dan lemak sehat. Jangan lupa minum air yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi.

    3. Merokok dan Konsumsi Alkohol

    Rokok dan alkohol bisa menurunkan jumlah serta kualitas ASI. Selain itu, zat berbahaya dari keduanya bisa masuk ke dalam ASI dan berdampak buruk bagi bayi.

    Solusi: Sebaiknya hindari rokok dan alkohol selama menyusui agar ASI tetap berkualitas dan aman untuk bayi.

    4. Jarang Menyusui atau Memompa ASI

    Produksi ASI bekerja berdasarkan prinsip supply and demand. Jika bayi jarang disusui atau ibu tidak rutin memompa, tubuh akan mengira ASI tidak terlalu dibutuhkan dan akhirnya produksi ASI menurun.

    Solusi: Susui bayi sesering mungkin, minimal 8-12 kali sehari. Jika sedang bekerja atau terpisah dari bayi, rajinlah memompa ASI agar produksi tetap stabil.

      14 Cara Memperlancar ASI yang Seret 

      Setelah Mams mengetahui penyebab dari seretnya ASI, selanjutnya mari kita bahas tips memperlancar ASI yang seret agar keluar dengan deras, mengutip dari Medical News Today. Berikut penjelasannya:

      Tips Alami Memperlancar ASI

      1. Menyusui 8-16 Kali Sehari

      Kenyataannya, bayi biasanya menyusu sebanyak 8-16 kali dalam sehari selama 24 jam. Untuk itu, Mams dapat merangsang kaki dan membelai kepala bayi baik ketika bayi sudah siap maupun belum untuk menerima ASI.

      Dengan memberikan ASI secara teratur setiap 2-3 jam, produksi ASI akan tetap berlimpah dan terjaga untuk jangka waktu yang lebih lama.

      2. Gunakan Dua Payudara secara Bergantian

      Untuk menjaga produksi ASI tetap baik, disarankan agar Mams menyusui bayi dengan memanfaatkan kedua payudara secara bergantian. Bayi sebaiknya disusui pada kedua sisi dengan pola menghisap dari cepat ke lambat.

      Jika bayi mulai menghisap secara lambat, ibu dapat mengubah posisi bayi ke payudara yang lain untuk memastikan keluarnya ASI tetap lancar.

      3. Memompa ASI Setelah Menyusui

      Pompa kedua payudara Mams walaupun sudah digunakan untuk menyusui. Tidak apa melakukan pompa walau telah menyusui agar ASI mengalir lancar. Apabila ASI benar-benar tersumbat, disarankan untuk mencoba pompa setiap 2 jam dengan durasi tidak lebih dari 20 menit.

      Cara pompa ASI yang benar agar produksi ASI menjadi lebih banyak, yaitu:

      1. Pilih pompa payudara yang cocok 
      2. Pastikan menggunakan pompa ASI dengan benar 
      3. Cuci tangan sebelum pompa payudara
      4. Lakukan pompa ASI secara rutin dan sering
      5. Lakukan pemompaan ASI bergantian dari kedua payudara selama 10 hingga 15 menit pada masing-masing payudara

      4. Hindari Penggunaan Botol dan Dot pada Bayi

      Mams, tidak direkomendasikan untuk menggunakan botol dan dot saat memberi minuman kepada bayi. Gunakanlah cangkir atau pipet walau masih berumur 2 minggu agar bayi terbiasa menyusui dengan kontak langsung payudara.

      5. Prioritaskan Diri Mams

      Kita semua tahu, bayi yang masih menyusui adalah prioritas Mams. Maka dari itu, Mams harus konsumsi nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, dan tidak stres.

      Untuk menghindari stres, Mams bisa melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Karena ibu yang bahagia akan menghasilkan ASI yang berkualitas. Dukungan suami juga diperlukan agar Mams senantiasa bahagia.

      6. Senam Nifas

      Olahraga seperti senam nifas dapat membantu meningkatkan produksi ASI dengan memperbaiki aliran darah dan otot di sekitar kelenjar susu.

      Menurut para pakar, melakukan senam ini secara teratur selama masa nifas (4-6 minggu setelah melahirkan) dapat meningkatkan volume ASI. Saat melahirkan, penurunan hormon estrogen dan progesteron memicu peningkatan hormon prolaktin yang merangsang produksi susu.

      Hormon oksitosin juga membantu dalam proses pengeluaran ASI dengan merangsang kontraksi kelenjar susu. Senam nifas membantu memfasilitasi proses alami ini.

      7. Segera Lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

      Selain merangsang produksi ASI, melakukan metode skin-to-skin juga memungkinkan bayi untuk mendapatkan kolostrum dari ASI. Kolostrum adalah jenis ASI pertama yang dikeluarkan oleh ibu setelah melahirkan, yang biasanya berwarna kuning.

      Nutrisi yang terkandung dalam kolostrum ini sangat penting sebagai perlindungan dan peningkatan sistem kekebalan tubuh bayi.

      8. Istirahat yang Cukup

      Selain memperoleh nutrisi yang cukup, istirahat yang memadai juga dapat membantu menghindari stres yang dapat mengurangi produksi ASI. Bahkan, strategi ini dianggap efektif dalam meningkatkan produksi ASI.

      Jika sulit untuk mendapatkan istirahat karena kesibukan merawat bayi, mintalah bantuan dari suami, anggota keluarga, atau pengasuh untuk mengambil alih tugas merawat bayi sementara Mams beristirahat agar produksi ASI meningkat.

      9. Perah dengan Teknik Power Pumping

      Power pumping adalah strategi meniru pola menyusui bayi yang sedang mengalami periode percepatan pertumbuhan. Ketika bayi mengalami periode pertumbuhan ini, mereka cenderung menyusu lebih sering dan untuk durasi yang lebih lama.

      Teknik power pumping dilaksanakan dengan langkah-langkah berikut ini:

      • Memerah kedua payudara selama 20 menit, lalu beristirahat selama 10 menit.
      • Memerah kedua payudara selama 10 menit, diikuti dengan istirahat 10 menit.
      • Melakukan pemompaan kedua payudara selama 10 menit lagi.

      Power pumping sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti jadwal pemompaan rutin, melainkan sebagai sesi tambahan. Disarankan untuk menjalankan power pumping terutama pada malam hari karena pada saat itu tingkat hormon prolaktin biasanya lebih tinggi.

      Namun, jika produksi ASI ibu sudah cukup dan lancar, lebih baik untuk tetap menyusui secara normal tanpa perlu mencoba teknik power pumping.

      10. Tingkatan Hormon Oksitosin

      Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin dan prolaktin dalam darah, yang dapat ditingkatkan dengan cara sederhana seperti menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi ibu. Interaksi dengan bayi, seperti melihat, meraba, mendengar, atau mengingatnya, juga dapat merangsang refleks oksitosin.

      Hormon prolaktin, yang lebih banyak diproduksi pada malam hari, membuat ibu merasa rileks dan mengantuk, sehingga mendukung produksi ASI. Sementara itu, hormon oksitosin membantu kontraksi otot rahim dan alveoli di payudara, mempermudah aliran ASI.

      Ada beberapa cara yang Mams dapat lakukan untuk meningkatkan hormon oksitosin, yaitu:

      • Mendekatkan bayi kepada ibu.
      • Memerah ASI sedikit dan merangsang puting.
      • Memijat bagian punggung.
      • Meningkatkan perasaan bahagia.
      • Menjadi lebih rileks dan nyaman.
      • Meningkatkan keyakinan bahwa ASI merupakan yang terbaik untuk bayi.

      Teknik Pemijatan untuk ASI Deras

      11. Pijat Payudara Sebelum Menyusui

      Pijat payudara bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASI dengan membuatnya lebih kaya nutrisi, tinggi lemak, sehingga bayi merasa lebih kenyang dan dapat meningkatkan berat badan dengan cepat.

      12. Pijat Laktasi

      Pijat laktasi adalah teknik yang digunakan untuk merangsang pelepasan hormon oksitosin agar memfasilitasi pengeluaran ASI. Teknik ini melibatkan pijatan pada area payudara, leher, punggung, bahu, dan pinggang untuk meningkatkan aliran darah dan merilekskan otot.

      Selain meningkatkan produksi ASI, pijat laktasi juga dapat membantu mengencangkan payudara dan mengatasi masalah seperti mastitis atau infeksi pada saluran susu pada Mams yang menyusui.

      Makanan yang Membantu Produksi ASI

      13. Konsumsi Makanan Bernutrisi

      Untuk menjaga kelancaran produksi ASI, ibu yang menyusui perlu memperhatikan pola makan yang kaya nutrisi seimbang. Makanan yang disarankan untuk meningkatkan produksi ASI termasuk oatmeal, labu, kacang-kacangan, alpukat, sayuran berdaun hijau, biji-bijian, dan makanan tinggi protein.

      14. Minum ASI Booster

      Menggunakan bantuan lainnya, seperti mengkonsumsi ASI Booster bisa Mams mertimbangkan untuk memperderas ASI. Mams harus memilih ASI Booster yang mengandung klabet, daun katuk, kaya akan vitamin B, dan zat besi. Nah, semua kandungan itu terdapat dalam Navila ASI Booster, Mams.

      Navila ASI Booster Terbaik

      Navila ASI Booster adalah suplemen alami yang diformulasikan khusus untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Produk ini terbuat dari bahan-bahan alami yang aman dan bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi, seperti klabet, curcuma (kunyit), moringa, dan sauropus androgynus (tanaman katuk).

      Navila ASI Booster akan membantu Mams untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI, melancarkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh Mams dan bayi serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

      A Word From Navila

      Melancarkan produksi ASI memang membutuhkan usaha, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Dengan menjaga pola makan bergizi, sering menyusui, melakukan pijatan yang tepat, serta mengelola stres, ibu bisa membantu tubuhnya menghasilkan ASI lebih banyak. Ingat, semakin sering payudara dikosongkan, semakin lancar produksinya!

      Selain itu, jangan ragu untuk mencari dukungan dari pasangan, keluarga, atau tenaga medis jika mengalami kendala. Setiap ibu punya perjalanan menyusui yang unik, jadi penting untuk tetap sabar dan tidak mudah menyerah. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli laktasi agar mendapatkan solusi terbaik sesuai kondisi masing-masing. Dengan kesabaran dan perawatan yang tepat, ASI bisa lebih lancar, dan si kecil pun tumbuh sehat dan bahagia.

      Untuk memastikan proses menyusui berjalan lebih efektif, yuk pelajari: Cara Menyusui yang Benar Menurut WHO!


      References

      • Medical News Today. What can people do to help produce more breast milk? Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-to-produce-more-milk
      • Healthline. 5 Ways to Increase Breast Milk Production. Retrieved from https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-increase-breast-milk