Membesarkan anak laki-laki yang seimbang, penuh perhatian, dan siap menghadapi tantangan hidup memang bisa menjadi perjalanan yang tidak selalu mudah. Setiap anak laki-laki memiliki keunikan masing-masing. Ada yang lebih tertarik pada video game atau karakter-karakter fiksi seperti Pokémon daripada berinteraksi dengan teman-temannya. Beberapa lainnya juga memiliki energi yang melimpah, sehingga sulit untuk tetap fokus dalam satu kegiatan.
Meski begitu, ada berbagai cara membesarkan anak laki-laki yang bisa Bunda dan Ayah terapkan agar dia tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, percaya diri, dan memiliki keseimbangan dalam hidup. Hal ini bisa dimulai dengan membekalinya dengan keterampilan hidup yang berguna dan nilai-nilai positif yang akan membentuk karakter dirinya sejak dini.
Cara Membesarkan Anak Laki-Laki
Ini dia beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk membesarkan anak laki-laki supaya menjadi pribadi yang seimbang dan berkarakter.
1. Beri Tanggung Jawab Sejak Dini
Membiasakan anak laki-laki untuk mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas memang bisa jadi agak lambat. Namun, semakin sering diberikan kesempatan untuk melakukannya, semakin mudah bagi mereka untuk terbiasa. Cobalah mulai dengan tugas sederhana, misalnya meminta anak mengambilkan sendok saat Bunda sedang memasak atau merawat hewan peliharaan secara teratur. Hal ini akan membantu anak laki-laki merasa lebih bertanggung jawab dan lebih siap dalam menjalani tugas-tugas di sekolah atau kehidupan sehari-hari.
2. Biarkan Dia Mengungkapkan Emosinya
Sering kali, anak laki-laki diharapkan untuk menahan perasaan atau lebih suka menyembunyikan emosinya. Padahal, penting bagi dia untuk belajar mengenali dan mengungkapkan perasaannya, seperti rasa sedih atau marah, dengan cara yang sehat. Ketika anak merasa kesal atau sedih, biarkan dia mengekspresikan perasaan tersebut.
Setelah itu, ajak dia berbicara tentang apa yang dirasakan dan kenapa, agar bisa lebih memahami dirinya sendiri. Jika anak laki-laki menangis jangan menyuruhnya untuk berhenti, apalagi dengan berkata anak laki-laki tidak boleh menangis, karena ini akan melukai serta menutup emosinya.
3. Jangan Ragu Memberikan Kasih Sayang Fisik
Anak laki-laki juga butuh kasih sayang fisik dari orang tua, meskipun sering kali orang tua cenderung lebih sering memeluk anak perempuan. Pelukan dan ciuman akan memberi rasa aman dan nyaman bagi anak laki-laki. Meski saat tumbuh lebih besar dia mungkin mulai malu untuk menerima pelukan di depan teman-temannya, jangan ragu untuk memberi kasih sayang, misalnya dengan pelukan cepat saat tidak ada orang lain, atau mengusap punggung saat sedang bersama di dapur.
4. Biarkan Dia Menyalurkan Energi
Anak laki-laki seringkali memiliki banyak energi, dan jika tidak diarahkan dengan baik, energi tersebut bisa tersalurkan dengan cara yang kurang produktif. Pastikan dia memiliki kesempatan untuk bergerak, berlari, atau bermain fisik di luar ruangan. Namun, jangan lupa untuk mengingatkan bahwa ada waktu dan tempat tertentu yang memerlukan dia untuk lebih tenang, seperti di sekolah atau saat berada di tempat umum.
5. Jangan Khawatir Jika Dia Tidak Sesuai dengan Stereotip “Laki-Laki”
Tidak semua anak laki-laki harus sesuai dengan gambaran maskulinitas yang sering kita dengar. Misalnya, jika putra Bunda suka bermain dengan boneka atau lebih senang dengan aktivitas yang dianggap lebih feminin, itu bukan masalah. Yang penting adalah anak merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan memiliki kemampuan untuk merawat dan mengekspresikan dirinya. Yang terpenting, Bunda terus arahkan dalam hal positif.
6. Ajak Dia Mengasah Keterampilan Sosial
Membangun persahabatan memang bisa lebih menantang bagi anak laki-laki, karena dia lebih sering bermain dalam kelompok besar dan lebih kompetitif. Sebagai orang tua, Bunda bisa membantu putra Bunda dengan mengatur pertemuan atau playdate dengan teman-temannya. Hal ini bisa melatihnya untuk berbagi mainan, saling menghargai, dan berlatih bersikap baik kepada orang lain.
7. Kenalkan Musik Sejak Dini
Belajar bermain alat musik bisa memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak laki-laki. Selain memberi rasa pencapaian, musik juga dapat melatih keterampilan berpikir dan meningkatkan daya ingat anak. Jika putra Bunda lebih suka kegiatan berkelompok, mendorongnya untuk ikut paduan suara anak-anak bisa menjadi pilihan yang menyenangkan. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan sosialnya karena dia akan belajar bekerjasama dengan teman-temannya dalam berlatih.
8. Terlibat di Sekolah dan Kegiatan Belajarnya
Sebagai orang tua, sangat penting untuk tetap terlibat dalam proses belajar anak. Cobalah berbicara secara rutin dengan guru untuk mengetahui perkembangan di kelas, baik itu kekuatan maupun tantangan yang mereka hadapi. Pastikan Bunda juga memantau pekerjaan rumah anak dan dorong anak untuk membaca atau mendengarkan cerita setiap hari.
9. Beri Apresiasi untuk Perilaku Positif
Sering kali, anak laki-laki mendapat perhatian lebih banyak karena perilakunya yang dianggap sulit dikendalikan. Namun, cobalah untuk lebih fokus pada hal-hal positif yang dia lakukan. Saat anak berusaha mengendalikan emosi atau menyalurkan energi dengan cara yang baik, beri pujian dan apresiasi atas usahanya. Ini akan memberi mereka motivasi untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
A Word From Navila: Mengapa Melibatkan Anak Laki-Laki dalam Pekerjaan Rumah Tangga Itu Penting?
Selama ini, banyak orang beranggapan bahwa pekerjaan rumah tangga hanya tanggung jawab perempuan. Namun, sebenarnya pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama, dan penting untuk melibatkan anak laki-laki dalam kegiatan ini. Hal ini tidak hanya untuk mempersiapkan diri sebagai pasangan di masa depan, tetapi juga untuk membentuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan mandiri.
Mengutip Fatherly, saat anak laki-laki terlibat dalam kegiatan seperti memasak, membersihkan, atau merapikan rumah, mereka belajar keterampilan hidup yang sangat berguna untuk masa depannya. Ini juga memberikan rasa pencapaian dan kebanggaan, karena dirinya mampu mengurus diri sendiri. Tentu, saat masih kecil, ini mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan usaha dari orang tua, tetapi itu adalah investasi untuk perkembangannya di masa depan.
Selain itu, melibatkan anak laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga juga membantu menghilangkan stereotip gender yang membatasi peran. Dengan mengajarkan kepada anak laki-laki bahwa semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki tanggung jawab dalam merawat rumah, Bunda sedang membentuk generasi yang lebih adil dan setara.
Melalui hal sederhana seperti memasak bersama atau membersihkan bersama, anak laki-laki tidak hanya belajar keterampilan praktis, tetapi juga nilai-nilai seperti kerja sama, empati, dan rasa tanggung jawab. Jadi, melibatkan anak laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga adalah langkah penting untuk membesarkan mereka menjadi pribadi yang lebih utuh, mandiri, dan peduli terhadap orang lain.
Biar bunda semakin up-to-date dengan informasi seputar family, parenting, moms and baby. Mari kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Selamat Hari Ibu, Bunda Hebat!
References
- Fatherly. Want To Raise Better Boys? Start With Chores. Retrieved from https://www.fatherly.com/parenting/want-to-raise-better-boys-start-with-chores
- Babycenter. 10 tips for raising a well-rounded boy. Retrieved from https://www.babycenter.com/child/parenting-strategies/10-tips-for-raising-a-well-rounded-boy_10310246
- The Guardian. How to raise a boy: my mission to bring up a son fit for the 21st century. Retrieved from https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2021/aug/01/how-to-raise-a-boy-my-mission-to-bring-up-a-son-fit-for-the-21st-century