Human Growth Hormone (HGH) adalah hormon anabolik yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, terutama selama masa anak-anak dan pubertas. Hormon ini membantu memperbesar serta memperluas ukuran otak, rambut, otot, dan organ tubuh lainnya.
HGH bertanggung jawab atas proses pertumbuhan manusia dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Kekurangan HGH dapat menghambat tumbuh kembang anak, menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal, misalnya anak terlihat lebih pendek dibandingkan teman seusianya.
Bagaimana cara meningkatkan human growth hormone pada anak? Temukan jawabannya di informasi berikutnya.
6 Cara Meningkatkan Human Growth Hormone pada Anak
Kekurangan nutrisi dapat menghambat produksi human growth hormone (HGH), sehingga pertumbuhan tinggi anak menjadi terhambat. Untuk mendukung pertumbuhan optimal, orang tua perlu memastikan asupan gizi anak terpenuhi dengan baik.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi HGH pada anak, berdasarkan berbagai sumber:
1. IMD, ASI Eksklusif dan MPASI
Pemenuhan gizi anak dimulai dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), diikuti pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Setelah itu, anak mulai menerima Makanan Pendamping ASI (MPASI) sejak usia 6 bulan sambil tetap disusui hingga usia 24 bulan.
MPASI perlu mengandung gizi seimbang, dengan memilih sumber karbohidrat kompleks seperti kacang-kacangan, buah, dan sayuran, sambil membatasi asupan karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan kue.
Gizi yang tercukupi pada usia 0-24 bulan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak dan mencegah risiko stunting.
2. Nutrisi Seimbang
Sebagai orang tua, penting untuk memastikan anak-anak dan remaja mengonsumsi makanan yang bervariasi dan seimbang, terutama kaya akan buah dan sayuran. Pola makan sehat ini membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Dua nutrisi utama yang harus diperhatikan adalah protein dan kalsium.
- Sumber protein: daging merah, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.
- Sumber kalsium: yogurt, susu, keju, brokoli, jeruk, sarden, dan salmon.
Kombinasi nutrisi ini mendukung kesehatan dan pertumbuhan tulang anak secara optimal.
3. Kurangi Mengonsumsi Gula
Kadar insulin yang tinggi dapat mengganggu kerja neuron yang berperan dalam melepaskan HGH. Jika si kecil terlalu banyak mengonsumsi gula, dikhawatirkan dia akan terkena obesitas yang dapat menurunkan produksi HGH.
Cobalah untuk menerapkan pola makan yang seimbang pada anak, karena apa yang dia makan memiliki dampak besar pada kesehatan, hormon, dan komposisi tubuhnya.
4. Olahraga
Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah olahraga rutin dapat meningkatkan kadar HGH setiap hari, olahraga jangka panjang tetap dapat membantu mengoptimalkan fungsi hormon dan mengurangi lemak tubuh, keduanya bermanfaat bagi produksi HGH.
Untuk itu, selain memenuhi kebutuhan nutrisinya, Bunda juga perlu mengajak si kecil berolahraga karena sangat bermanfaat di masa pertumbuhannya.
5. Cukupi Kebutuhan Tidur
HGH diproduksi tubuh dalam bentuk gelombang saat tidur, sesuai dengan ritme tubuh yang disebut ritme sirkadian. Jika tidur tidak cukup, produksi HGH bisa berkurang, sehingga tidur yang berkualitas sangat penting untuk mendukung peningkatan hormon si kecil dalam jangka panjang.
Berikut beberapa tips mudah untuk meningkatkan kualitas tidur anak:
- Hindari melihat layar ponsel atau perangkat elektronik sebelum tidur karena cahaya biru dapat mengganggu tidur.
- Ajak anak membaca buku di malam hari agar tubuh lebih rileks.
- Pastikan suhu kamar tidur nyaman agar tidur si kecil lebih nyenyak.
- Hindari minuman berkafein di sore atau malam hari agar tidak mengganggu tidur si kecil.
6. Jangan Makan Sebelum Tidur
Tubuh secara alami melepaskan hormon pertumbuhan (HGH) dalam jumlah banyak pada malam hari. Karena itu, sebaiknya hindari makan sebelum tidur. Makanan yang tinggi karbohidrat atau protein dapat meningkatkan kadar insulin dan berisiko mengganggu pelepasan HGH yang terjadi saat tidur.
Kadar insulin biasanya akan turun sekitar 2-3 jam setelah makan. Oleh karena itu, sebaiknya si kecil tidak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat atau protein 2-3 jam sebelum tidur.
Teknik Stimulasi Melalui Permainan untuk Meningkatkan HGH
Seperti yang tekah dijelaskan sebelumnya, olahraga cukup memengaruhi produksi HGH pada anak. Beberapa olahraga stimulasi yang bagus untuk peningkatan HGH pada si kecil adalah:
1. Lompat Tali
Permainan lompat tali sangat mudah dilakukan, tetapi sangat efektif. Setiap kali anak melompat, tubuh akan merasakan tekanan yang dapat merangsang produksi hormon pertumbuhannya. Selain membantu memperkuat otot kaki, lompat tali juga meningkatkan keseimbangan, koordinasi motorik, dan stamina anak, serta mendukung kesehatan jantung.
2. Bermain di Luar Ruangan
Aktivitas fisik di luar ruangan, seperti berlari, bermain bola, atau petak umpet, merupakan cara alami dan menyenangkan untuk membuat anak lebih aktif. Gerakan yang bebas dan intens di luar sangat efektif merangsang produksi HGH. Penelitian juga mengungkapkan bahwa anak-anak yang sering bermain di luar memiliki kebugaran lebih baik dan pertumbuhan optimal.
3. Melompat di Trampolin
Bermain dengan trampolin sangat bermanfaat untuk merangsang produksi HGH. Lompat-lompatan di trampolin melibatkan banyak kelompok otot, terutama kaki dan tubuh bagian tengah. Gerakan dinamis ini juga dapat mempercepat metabolisme tubuh dan merangsang sistem endokrin untuk menghasilkan lebih banyak hormon pertumbuhan.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Sebagai orang tua, sangat penting untuk memperhatikan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa anak mungkin mengalami masalah dalam pertumbuhannya yang memerlukan penanganan medis.
Berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan, yang bisa menjadi pertanda bahwa si kecil mungkin mengalami masalah pertumbuhan dan perlu segera berkonsultasi dengan dokter:
- Pertumbuhan tinggi yang tidak sesuai usia
- Tampak lebih muda dari usianya
- Terhambatnya perkembangan pubertas
- Pertumbuhan otot yang tidak memadai
- Keterlambatan dalam tumbuh gigi atau pengerasan tulang
- Kesulitan dalam mempertahankan energi
- Perubahan dalam pola tidur
- Perubahan mood atau perilaku
Jika Bunda menemukan satu atau lebih gejala ini pada anak, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau spesialis endokrinologi anak. Menangani masalah ini sejak awal akan mempermudah anak untuk mencapai potensi pertumbuhannya secara maksimal.
Bunda mau informasi terlengkap tentang Moms, Baby, Family, dan Parenting lainnya? Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu Bunda dan si kecil hebat!