Saat melihat kerak kekuningan atau putih bersisik di kulit kepala bayi, banyak orang tua langsung panik. Apakah ini tanda alergi? Kurang bersih saat mandi? Padahal, kondisi yang dikenal sebagai cradle cap ini sebenarnya hal yang wajar dan tidak berbahaya. Meski terlihat mengganggu, cradle cap biasanya tidak membuat bayi merasa tidak nyaman dan bisa hilang dengan sendirinya seiring waktu.

Namun, masih banyak mitos seputar cradle cap yang membuat orang tua bingung dalam merawatnya. Ada yang berpikir semakin sering mencuci rambut bayi, semakin cepat hilang. Ada juga yang mengira cradle cap disebabkan oleh alergi atau infeksi. Di artikel ini, kita akan membahas apa itu cradle cap, penyebabnya, cara mengatasinya dengan benar, serta kesalahan yang sering dilakukan orang tua.

Apa Itu Cradle Cap?

Cradle cap adalah kondisi kulit yang sering terjadi pada bayi, ditandai dengan munculnya bercak bersisik berwarna kuning atau putih di kulit kepala. Bercak ini terlihat berminyak atau berkerak, tetapi umumnya tidak menimbulkan rasa gatal atau sakit, sehingga tidak membuat bayi rewel.

Dalam dunia medis, cradle cap disebut sebagai dermatitis seboroik infantile atau pityriasis capitis. Kondisi ini biasanya mulai muncul saat bayi berusia sekitar tiga minggu dan paling sering terjadi pada usia tiga bulan. Meskipun lebih sering muncul di kulit kepala, cradle cap juga bisa berkembang di area lain seperti wajah, leher, ketiak, bahkan area popok. 

Penyebab Cradle Cap

Hingga kini, penyebab pasti cradle cap belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ahli menduga kondisi ini terjadi karena beberapa faktor yang saling berkaitan.

Mengutip Cleveland, salah satu penyebabnya adalah produksi minyak berlebih di kulit kepala bayi. Minyak ini kemungkinan berasal dari hormon yang masih terbawa dari ibu selama kehamilan. Akibatnya, sel-sel kulit mati yang seharusnya terkelupas justru menumpuk dan menempel di kulit kepala, membentuk kerak atau sisik yang khas pada cradle cap.

Selain itu, ada juga dugaan bahwa jamur alami bernama Malassezia, yang memang hidup di kulit bayi, turut berperan dalam kondisi ini. Namun, para peneliti belum sepenuhnya memahami bagaimana peran jamur ini dalam menyebabkan cradle cap.

Banyak orang tua khawatir ketika melihat kerak di kepala si kecil, tetapi penting untuk diketahui bahwa cradle cap bukan tanda kebersihan yang buruk dan bukan kesalahan dalam merawat bayi.

Apakah Cradle Cap Berbahaya?

Sebagian besar kasus cradle cap adalah tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya seiring waktu. Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal pada bayi, sehingga tidak memengaruhi kenyamanan si kecil. Biasanya, cradle cap akan membaik dalam beberapa minggu atau bulan tanpa perlu perawatan khusus.

Namun, ada situasi tertentu di mana Mams perlu berkonsultasi dengan dokter:

  • Jika kulit tampak merah, bengkak, atau terinfeksi, yang mungkin ditandai dengan adanya nanah atau cairan.
  • Jika cradle cap menyebar ke area lain, seperti wajah atau tubuh bayi.
  • Jika kondisi tidak membaik dengan perawatan di rumah, atau justru semakin memburuk.
  • Jika bayi tampak tidak nyaman atau rewel, yang bisa menandakan rasa gatal atau iritasi. 

Meskipun cradle cap sering kali tidak memerlukan pengobatan khusus, penting bagi orang tua untuk tetap memperhatikan kondisi kulit bayi. Jika muncul tanda-tanda yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Cradle Cap yang Efektif

Cradle cap bisa diatasi dengan beberapa metode perawatan yang aman dan efektif. Selain menggunakan produk yang tepat, pendekatan alami juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan:

1. Metode Alami: Minyak Kelapa, Minyak Zaitun dan Pijatan Lembut

Menggunakan minyak alami seperti minyak kelapa dan minyak zaitun dapat membantu melunakkan kerak cradle cap sehingga lebih mudah dibersihkan. Caranya cukup sederhana:

  • Oleskan dengan baby oil, minyak zaitun, minyak kelapa atau petroleum jelly sebelum keramas ke area kulit kepala bayi yang terkena cradle cap.
  • Diamkan selama 15-20 menit agar kerak melunak dan lebih mudah terangkat.
  • Setelah itu, gunakan sikat berbulu halus atau kain lembut untuk mengangkat sisik yang sudah melunak.
  • Terakhir, bilas kepala bayi dengan sampo bayi yang lembut untuk membersihkan sisa minyak dan kerak yang terlepas.

Selain itu, pijatan lembut juga bisa membantu mengangkat kerak cradle cap secara alami. Gunakan ujung jari untuk memijat kulit kepala bayi dengan gerakan melingkar yang lembut. Hindari menggosok terlalu keras agar tidak menyebabkan iritasi.

2. Gunakan Produk Sampo Khusus Bayi dengan Kandungan Ringan

Untuk membantu menghilangkan cradle cap, pemilihan sampo bayi yang tepat sangat penting. Gunakan sampo dengan formula ringan yang bebas dari pewangi, alkohol, dan bahan kimia keras agar tidak menyebabkan iritasi.

  • Cuci rambut bayi secara teratur, sekitar 2-3 kali seminggu, untuk mencegah penumpukan minyak dan sel kulit mati.
  • Saat keramas, pijat lembut kulit kepala bayi dan bilas dengan air hangat.
  • Hindari penggunaan sampo orang dewasa, karena kandungan deterjennya bisa terlalu keras untuk kulit bayi.

Jika cradle cap masih tetap ada atau semakin parah meskipun sudah menggunakan sampo khusus, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah diperlukan perawatan tambahan.

3. Pencegahan TEWL: Hubungan Cradle Cap dengan Kelembapan Kulit Bayi

Cradle cap juga berhubungan dengan TEWL (Transepidermal Water Loss), yaitu hilangnya kelembapan dari kulit melalui lapisan epidermis. Jika kulit bayi terlalu kering, risiko cradle cap bisa meningkat. Oleh karena itu, menjaga kelembapan kulit kepala bayi menjadi salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi kondisi ini.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah TEWL dan menjaga kelembapan kulit bayi:

  • Gunakan pelembap alami seperti petroleum jelly atau baby oil setelah keramas untuk mengunci kelembapan di kulit kepala bayi.
  • Hindari paparan suhu ekstrem, baik udara terlalu panas maupun terlalu dingin, karena bisa menyebabkan kulit bayi lebih kering.
  • Gunakan humidifier di ruangan bayi jika udara di dalam rumah terasa terlalu kering.
  • Jangan terlalu sering mencuci rambut bayi dengan sampo, karena bisa menghilangkan minyak alami yang melindungi kulit kepala.

Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua

Kesalahan umum orang tua dalam menangani cradle cap adalah menggaruk atau mengelupas kerak secara paksa. Tindakan ini dapat menyebabkan iritasi, luka, hingga infeksi karena kulit kepala bayi masih sangat sensitif. Sebaiknya, kerak dibiarkan rontok secara alami dengan bantuan pijatan lembut menggunakan jari atau kain bersih.

Selain itu, menggunakan terlalu banyak minyak dan membiarkannya terlalu lama juga bisa memperburuk cradle cap. Minyak yang menumpuk dapat menyumbat pori-pori dan mendukung pertumbuhan jamur. Solusinya, oleskan minyak secukupnya, diamkan beberapa menit, lalu cuci bersih dengan sampo bayi yang lembut agar kerak terangkat tanpa meninggalkan residu berlebih.

A Word From Navila

Cradle cap adalah kondisi umum pada bayi yang ditandai dengan bercak bersisik di kulit kepala. Meski tampak mengganggu, cradle cap tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya. Namun, penting untuk merawatnya dengan cara yang tepat, seperti menggunakan minyak alami dan sampo bayi lembut, tanpa mengelupas kerak secara paksa agar tidak menyebabkan iritasi atau infeksi.

Candlenut Oil Navila: Menutrisi Rambut Bayi Secara Alami

Navila Candlenut Oil

Untuk menjaga kesehatan rambut bayi, Candlenut Oil Navila hadir sebagai solusi alami yang kaya nutrisi. Kandungan minyak kemiri di dalamnya membantu merangsang pertumbuhan rambut, menjadikannya lebih tebal, hitam, dan berkilau. Selain itu, minyak ini juga menjaga kelembapan kulit kepala bayi, mencegah kekeringan, dan mendukung pertumbuhan rambut yang sehat.

Gunakan Candlenut Oil Navila secara rutin dengan mengoleskannya pada kulit kepala dan rambut bayi, lalu pijat lembut sebelum dibilas. Dengan perawatan alami ini, rambut bayi akan tumbuh lebih kuat dan sehat.


References

  • The Children’s Hospital of Philadelphia. Seborrheic Dermatitis (Cradle Cap). Retrieved from https://www.chop.edu/conditions-diseases/seborrheic-dermatitis-cradle-cap
  • Nobles, T., Harberger, S., & Krishnamurthy, K. (2018). Cradle Cap. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531463/
  • Healthline. How to Use Coconut Oil to Clear Up Your Baby’s Cradle Cap. Retrieved from https://www.healthline.com/health/baby/coconut-oil-for-cradle-cap
  • Cleveland Clinic. Cradle Cap. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15786-cradle-cap-seborrheic-dermatitis-in-infants
  • Nemours Kids Health. Cradle Cap (Seborrheic Dermatitis) in Infants. Retrieved from https://kidshealth.org/en/parents/cradle-cap.html
  • Klik Dokter. Ada Ketombe di Kulit Kepala Bayi? Awas Cradle Cap! Retrieved from https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/ada-ketombe-di-kulit-kepala-bayi-awas-cradle-cap
  • Micali, G., Pulvirenti, N., Dall’Oglio, F., Tedeschi, A., Quattrocchi, E., & Lacarrubba, F. (2021). Treatment of cradle cap in infants with a new cosmetic non‐steroidal gel cream: Clinical, laboratory, and instrumental evaluation. Journal of Cosmetic Dermatology, 20, 14-17. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/jocd.14095