Bullying adalah tindakan memanfaatkan kekuatan fisik atau emosional untuk menyakiti orang lain, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Segala bentuk bullying memiliki dampak negatif bagi korban dan pelaku, baik secara psikologis maupun sosial.

Misalnya, cyberbullying, menurut stopbullying, cyberbullying adalah bentuk bullying yang sering dilakukan secara anonim di media sosial seperti Snapchat, Twitter, atau Instagram, di mana pelaku mengejek, menyebar rumor, dan melecehkan korban tanpa diketahui identitasnya. Anonimitas ini seringkali meningkatkan tekanan pada korban.

Baik bullying langsung maupun cyberbullying bisa berakibat fatal, seperti depresi atau bahkan bunuh diri. Pelaku pun akan merasa tertekan dengan rasa bersalah dan ketakutan akan dampak buruk di masa depan. Lalu, apa dampak bullying bagi korban dan pelaku lainnya? Mari simak informasi ini!

Dampak Fisik dan Mental Bagi Korban dan Pelaku: Trauma yang Tak Terlihat

Bullying tidak hanya melukai secara fisik, tetapi juga memberikan dampak mental yang serius bagi korban maupun pelaku.

Dampak pada Korban

  1. Gangguan Mental
    Korban bullying sering mengalami gangguan kecemasan, depresi, bahkan trauma berkepanjangan seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder). Perasaan takut dan tidak aman dapat terus menghantui korban, terutama jika mereka tidak mendapatkan dukungan psikologis yang memadai. Penelitian Fekkes, Pijpers, & Verloove-Vanhorick (2004) menunjukkan bahwa korban bullying memiliki risiko depresi tiga kali lebih tinggi dibandingkan remaja yang tidak mengalami bullying.
  2. Masalah Kesehatan Fisik
    Stres akibat bullying dapat berpengaruh pada kondisi fisik, seperti gangguan tidur, sakit kepala, nyeri perut, hingga sistem kekebalan tubuh yang melemah. Dalam kasus yang lebih parah, korban dapat mengalami gangguan makan dan peningkatan risiko penyakit kronis.
  3. Penurunan Prestasi dan Isolasi Sosial
    Korban bullying cenderung kehilangan rasa percaya diri, yang menyebabkan mereka menarik diri dari lingkungan sosial dan mengalami kesulitan dalam aktivitas akademik maupun pekerjaan. Penurunan motivasi ini dapat berdampak panjang terhadap masa depan mereka.

Dampak pada Pelaku

  1. Kesulitan Mengelola Emosi
    Pelaku bullying sering kali mengalami kesulitan dalam mengelola emosi, seperti marah yang berlebihan atau perilaku impulsif. Hal ini dapat membuat mereka kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat di masa depan.
  2. Tingkat Empati yang Rendah
    Sering melakukan bullying membuat pelaku terbiasa dengan tindakan agresif dan kurang memiliki empati terhadap orang lain. Jika tidak dikoreksi, perilaku ini dapat berlanjut hingga dewasa dan berdampak pada kehidupan sosial mereka.
  3. Risiko Perilaku Kriminal
    Banyak studi menunjukkan bahwa individu yang terbiasa melakukan bullying saat kecil memiliki kemungkinan lebih besar untuk terlibat dalam tindakan kriminal di masa dewasa, seperti kekerasan fisik, penyalahgunaan narkoba, hingga tindak kejahatan lainnya.

Korban Bullying di Tempat Kerja: Apakah Ada Efek Jangka Panjang?

Bullying tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di lingkungan kerja. Korban bullying di tempat kerja sering mengalami tekanan psikologis dan dampaknya bisa sangat serius, seperti:

  1. Stres dan Kecemasan Berkepanjangan
    Korban bullying di tempat kerja cenderung mengalami stres yang berkepanjangan, yang dapat menyebabkan gangguan kecemasan, burnout, hingga depresi.
  2. Penurunan Produktivitas
    Bullying dapat membuat seseorang kehilangan motivasi untuk bekerja, sulit berkonsentrasi, dan akhirnya mengalami penurunan produktivitas.
  3. Dampak pada Karier
    Individu yang mengalami bullying di tempat kerja sering kehilangan kesempatan untuk berkembang, bahkan dalam beberapa kasus terpaksa mengundurkan diri karena tekanan yang mereka hadapi.

Bagaimana Pelaku Bullying Berisiko Mengalami Masalah Hukum di Masa Depan?

Pelaku bullying yang tidak dihentikan sejak dini dapat terus menunjukkan perilaku agresif hingga dewasa. Hal ini dapat membawa mereka ke dalam berbagai masalah hukum, seperti:

  1. Terlibat dalam Tindak Kriminal
    Banyak pelaku bullying yang kemudian terlibat dalam kejahatan, seperti pencurian, perkelahian, dan kekerasan dalam rumah tangga.
  2. Berurusan dengan Hukum
    Perilaku agresif yang terus berkembang dapat menyebabkan pelaku berurusan dengan pihak berwenang. Catatan kriminal ini dapat berdampak pada masa depan mereka, termasuk dalam hal pekerjaan dan kehidupan sosial.
  3. Penyalahgunaan Alkohol dan Narkoba
    Beberapa pelaku bullying cenderung beralih ke kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol atau narkoba sebagai bentuk pelarian atau pembenaran atas tindakan mereka.

Apakah Pelaku Bullying Bisa Berubah? Ini Jawaban Ahli!

Meskipun memiliki kecenderungan agresif, pelaku bullying tetap memiliki peluang untuk berubah jika mendapatkan intervensi yang tepat. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mereka adalah:

  1. Konseling dan Terapi
    Melalui konseling atau terapi psikologis, pelaku dapat belajar mengontrol emosinya dan memahami dampak negatif dari perilaku mereka.
  2. Dukungan dari Keluarga dan Lingkungan
    Lingkungan yang suportif, baik dari keluarga maupun sekolah atau tempat kerja, dapat membantu pelaku mengembangkan empati dan keterampilan sosial yang lebih baik.
  3. Penerapan Sanksi dan Konsekuensi
    Pemberian sanksi yang tegas terhadap tindakan bullying dapat memberikan efek jera dan membantu pelaku menyadari bahwa tindakan mereka tidak dapat diterima.

Kasus Bullying dan Dampak Sosial: Lady Gaga sebagai Contoh Nyata

Rasa sakit akibat bullying bisa meninggalkan bekas yang mendalam dan bertahan hingga bertahun-tahun, bahkan saat korban sudah tumbuh dewasa dan meraih kesuksesan. Hal ini juga dialami Lady Gaga, salah satu artis ternama dunia. 

Dalam sebuah wawancara pada tahun 2012 bersama kolumnis New York Times, Nicholas Kristof, dia mengisahkan pengalamannya sebagai korban bullying saat remaja yang begitu membekas di hati. Lady Gaga mengenang dengan jelas kejadian di masa sekolahnya, di mana ia pernah dilempar ke tempat sampah dan dipermalukan di depan umum. 

Kasus Bullying dan Dampak Sosial Lady Gaga sebagai Contoh Nyata

“Aku dipanggil dengan kata-kata kasar dan hinaan yang sangat menyakitkan, dan itu dilakukan di depan banyak orang. Sampai-sampai aku tidak mau masuk kelas. Padahal, aku termasuk siswa dengan nilai terbaik. Tapi di suatu titik saat SMA, aku benar-benar tidak bisa fokus belajar karena terus merasa malu. Aku merasa sangat rendah diri.”

Berdasarkan pengalaman pahitnya itu, Lady Gaga kemudian mendirikan Born This Way Foundation, sebuah organisasi yang berfokus untuk “memberdayakan anak-anak dan menciptakan suasana yang lebih positif di dalam dan luar sekolah.” 

Gaga bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Harvard University dan Departemen Pendidikan Amerika Serikat, demi mewujudkan misinya untuk “membuat kebaikan menjadi sesuatu yang keren dan dicari oleh anak muda.”

A Word From Navila

Dampak bullying bagi korban dan pelaku memanglah tidak main-main. Jika kita menjadi korban bullying, ingatlah bahwa kita tidak sendirian dan itu bukan kesalahan kita. Banyak orang mengalami hal yang sama, tetapi mereka sering menyimpannya sendiri karena malu atau takut. Mengabaikan masalah ini tidak akan menyelesaikan apa pun. 

Sebaliknya, penting untuk berbagi pengalaman kita dengan orang lain dan tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita untuk mencari bantuan. Jangan pernah membalas dendam atau melukai diri sendiri, karena hal tersebut hanya akan memperburuk keadaan. Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menghadapi bullying, yaitu:

  1. Coba abaikan pelaku dan tetap tenang, jika mereka tidak mendapatkan reaksi dari kita, mereka mungkin akan berhenti. 
  2. Simpan bukti jika bullying terjadi secara daring dan laporkan kepada orang tua atau pihak berwenang. 
  3. Tetaplah positif dengan mengenang hal-hal baik tentang diri kita dan cari dukungan dari teman-teman. 
  4. Jika kita melihat orang lain yang dibully, jangan ragu untuk menawarkan bantuan atau melaporkan kejadian tersebut kepada orang dewasa yang dapat membantu. 

Dengan cara-cara ini, kita tidak hanya membantu diri sendiri tetapi juga dapat menjadi dukungan bagi orang lain yang membutuhkan. Melihat dampaknya yang sangat parah bullying juga berpengaruh pada mental saat di dunia kerja. Yuk, ketahui cara menjaga kesehatan mental di dunia kerja pada artikel: Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja Menurut Ahli


References

  • DP3AP2KB NTB. Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB. Retrieved from https://dp3ap2kb.ntbprov.go.id/2023/11/30/6-dampak-bullying-bagi-korban-pelaku-yang-perlu-diwaspadai/
  • Lusiana, S. N. E. L., & Arifin, S. (2022). Dampak bullying terhadap kepribadian dan pendidikan seorang anak. Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman10(2), 337-350. https://www.jurnal.inkadha.ac.id/index.php/kariman/article/view/252
  • Stop Bullying. What Is Cyberbullying. Retrieved from https://www.stopbullying.gov/cyberbullying/what-is-it