Pernahkah Mams melihat benjolan di gusi bayi? Benjolan putih ini cukup mengganggu si kecil karena akan menyakitkan saat menyusu. Benjolan ini disebut dengan jerawat gusi. Cleveland Clinic mengungkapkan 85% bayi baru lahir akan mengalami jerawat gusi, lho Mams.
Biasanya, benjolan putih ini akan muncul di enam minggu pertama bayi baru lahir dan akan hilang dan akan hilang dengan sendirinya saat berumur 6 bulan. Lalu, apakah jerawat gusi pada bayi berbahaya? Mari simak informasi ini!
Apa itu Jerawat Gusi pada Bayi?
Jerawat gusi pada bayi, atau Epstein pearl, adalah kista gusi jinak yang berupa benjolan putih atau kuning kecil (1-3 mm) di gusi atau langit-langit mulut. Kondisi ini terjadi ketika jaringan epitel terperangkap selama perkembangan mulut bayi di rahim dan tidak dapat dicegah.
Menurut Europe PMC, benjolan putih ini sering ditemukan pada 60% hingga 85% bayi baru lahir. Kondisi ini lebih sering dialami oleh bayi dengan faktor-faktor berikut:
- Bayi yang lahir dari ibu yang berusia lebih tua
- Bayi yang lahir setelah tanggal jatuh tempo
- Bayi yang memiliki berat badan lahir yang lebih tinggi
Meskipun umumnya tidak berbahaya, benjolan ini dapat hilang dalam beberapa minggu atau bulan. Jika membesar atau mengganggu, konsultasikan dengan dokter. Sangat penting bagi Mams untuk membedakan Epstein pearl dengan kondisi lain yang dapat menyebabkan benjolan putih pada gusi atau langit-langit bayi, seperti:
- Milia: Bintik putih kecil yang umumnya muncul di hidung dan pipi bayi baru lahir.
- Stomatitis herpetik: Luka lepuh yang disebabkan oleh virus herpes simplex.
- Kandidiasis: Infeksi jamur yang menyebabkan bercak putih pada mulut.
Penting juga bagi Mams mengetahui gejala-gejala jerawat gusi pada si kecil agar mengetahui segera penanganan yang tepat. Berikut rinciannya:
- Benjolan kecil putih/merah pada gusi, biasanya berukuran 1-3 mm
- Nyeri/bengkak pada gusi
- Demam
- Kesulitan makan
Ini Dia Mams Penyebab Jerawat Gusi
Jerawat gusi, sebenarnya adalah kista gusi jinak, meskipun terlihat seperti jerawat, benjolan ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, benjolan putih pada gusi bayi tidak selalu Epstein pearl. Ada beberapa kemungkinan penyebab lain, antara lain:
1. Tumbuh Gigi
Saat gigi bayi mulai tumbuh, gusi mereka mungkin membengkak dan terasa sakit. Hal ini dapat menyebabkan benjolan putih kecil muncul di sekitar area gigi yang akan tumbuh. Benjolan ini biasanya akan hilang setelah gigi tumbuh dan gusi kembali normal.
2. Infeksi Virus atau Bakteri
Infeksi virus atau bakteri, seperti stomatitis herpetik (luka lepuh) atau kandidiasis (infeksi jamur), dapat menyebabkan benjolan putih pada gusi atau langit-langit bayi. Benjolan ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti demam, rewel, dan kesulitan makan. Jika Mams menduga si kecil mengalami infeksi, segera periksakan ke dokter anak.
3. Alergi Makanan
Alergi makanan pada bayi dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk benjolan putih pada gusi atau langit-langit. Jika Mams mencurigai si kecil menunjukkan gejala alergi terhadap makanan tertentu, konsultasikan dengan dokter anak untuk melakukan tes alergi.
4. Reaksi Obat
Beberapa obat, seperti antibiotik, dapat menyebabkan efek samping berupa benjolan putih pada gusi atau langit-langit bayi. Jika Mams melihat benjolan ini setelah memberikan obat baru kepada si kecil, hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter anak.
Bagaimana Metode Pengobatan untuk Jerawat Gusi?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya Mams, jerawat gusi umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Tapi, dalam beberapa kasus, perawatan mungkin diperlukan untuk meredakan ketidaknyamanan bayi atau mengatasi komplikasi. Berikut beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan:
1. Membersihkan Gusi dengan Air Garam Hangat
Membersihkan gusi bayi dengan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga kebersihan area di sekitar benjolan. Gunakan kain kasa steril yang dibasahi dengan air garam hangat dan bersihkan gusi bayi dengan lembut beberapa kali sehari.
2. Memberikan Obat Pereda Nyeri
Jika si kecil merasakan sakit atau tidak nyaman, dokter mungkin merekomendasikan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen. Pastikan untuk memberikan obat sesuai dosis yang dianjurkan dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum memberikan obat kepada bayi.
3. Pemberian Antibiotik (Jika Ada Infeksi)
Pada kasus yang jarang terjadi, jerawat gusi pada bayi dapat terinfeksi. Jika terjadi infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik untuk membantu melawan bakteri penyebab infeksi.
Dalam situasi yang sangat jarang, jika jerawat gusi sangat besar, terus-menerus membesar, tidak hilang dengan sendirinya, atau menyebabkan komplikasi, dokter mungkin merekomendasikan pembedahan untuk mengangkat benjolan Mams, jadi selalu waspada dan berhati-hati, ya.
Begini Cara Mencegah Terjadinya Jerawat Gusi pada Bayi
Jerawat gusi pada bayi bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Mams lakukan untuk mencegahnya:
1. Menjaga Kebersihan Mulut Bayi
Kebersihan mulut sangat penting untuk mencegah jerawat gusi pada bayi. Beberapa cara untuk menjaga kebersihan mulut bayi adalah:
- Bersihkan gusi bayi dengan kain lembut yang dibasahi air hangat setelah menyusu.
- Setelah giginya mulai tumbuh, gunakan sikat gigi khusus bayi yang lembut dan pasta gigi yang aman.
- Hindari penggunaan dot atau botol yang tidak bersih dan bisa terkontaminasi kuman.
2. Memberikan Makanan yang Sehat
Nutrisi yang baik sangat penting untuk kesehatan mulut bayi. Berikut beberapa tips untuk memberikan makanan yang sehat:
- Pastikan bayi mendapatkan ASI eksklusif atau susu formula yang berkualitas.
- Ketika bayi mulai makan makanan padat, pilih makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
- Hindari makanan manis dan bertepung yang bisa menempel pada gigi dan gusi bayi, karena bisa memicu pertumbuhan bakteri.
3. Memeriksa Gigi Bayi Secara Teratur ke Dokter Gigi
Pemeriksaan rutin ke dokter gigi sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah masalah gigi dan mulut sejak dini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Bawa bayi ke dokter gigi sejak gigi pertamanya muncul, biasanya sekitar usia 6 bulan.
- Lakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali atau sesuai rekomendasi dokter gigi.
- Dokter gigi dapat memberikan saran dan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi bayi.
Kesimpulannya, apakah jerawat gusi pada bayi itu berbahaya? Jerawat gusi pada bayi umumnya tidak berbahaya dan dapat diobati dengan mudah, ya Mams. Walaupun begitu, Mams juga harus menjaga kebersihan mulut si kecil dan memeriksakan giginya secara rutin ke dokter gigi.
References
- Cleveland Clinic. Epstein Pearls. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/epstein-pearls
- Diaz de Ortiz, L. E., & Mendez, M. D. (2018). Palatal and gingival cysts of the newborn. https://europepmc.org/article/nbk/nbk493177
- Healthline. Epstein Pearls. Retrieved from https://www.healthline.com/health/epstein-pearls