Apakah Bunda pernah merasa khawatir saat payudara terasa sakit ketika tersentuh? Nyeri pada payudara adalah keluhan yang sangat umum dialami oleh wanita, tetapi tidak semua penyebabnya memerlukan perhatian khusus. Nyatanya, hampir 70% wanita mengalami nyeri payudara di beberapa waktu dalam hidup mereka.
Meskipun penyebabnya bervariasi, banyak dari rasa sakit tersebut yang bersifat sementara dan tidak terkait dengan kondisi serius. Namun, penting untuk mengetahui penyebab payudara sakit bila tersentuh, karena meskipun sering kali disebabkan oleh hal-hal ringan seperti perubahan hormon, ada juga kondisi yang memerlukan perhatian medis.
Dengan mengenali gejala-gejalanya, Bunda bisa lebih tenang dan siap mengambil langkah yang tepat. Mari kita bahas apa saja penyebab utama nyeri payudara ini!
Penyebab Utama Payudara Sakit Bila Tersentuh
Ketika merasakan nyeri pada payudara saat ditekan, banyak orang langsung khawatir dan memeriksa apakah ada benjolan, khawatir jika itu tanda kanker payudara. Nyeri payudara dalam istilah medis disebut mastalgia, namun sebenarnya kondisi ini jarang berhubungan dengan kanker payudara.
Bahkan, wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara seringkali tidak merasakan nyeri pada payudaranya. Gejala kanker payudara yang lebih umum adalah adanya benjolan di sekitar payudara dan keluarnya cairan dari puting.
Beberapa kondisi umum yang bisa menyebabkan nyeri pada payudara saat ditekan antara lain:
1. Hormon
Fluktuasi hormon adalah penyebab utama nyeri payudara pada wanita. Biasanya, rasa nyeri ini muncul 3–5 hari sebelum menstruasi dan akan hilang setelah menstruasi dimulai. Hal ini terjadi karena kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat menjelang datang bulan, yang membuat jaringan payudara membengkak dan terasa lebih sensitif.
Jika Bunda hamil, rasa nyeri di payudara bisa bertahan lebih lama, terutama selama trimester pertama kehamilan. Ini disebabkan oleh produksi hormon yang meningkat di awal kehamilan. Bahkan, bagi sebagian wanita, nyeri payudara sering menjadi tanda pertama kehamilan.
Tips untuk mengurangi nyeri payudara, yaitu:
- Batasi atau hindari konsumsi kafein.
- Pilih makanan rendah lemak untuk dikonsumsi.
- Kurangi penggunaan garam dalam makanan.
- Hindari kebiasaan merokok.
- Minum obat pereda nyeri yang bisa dibeli tanpa resep dokter.
- Konsultasikan dengan dokter jika Bunda merasa perlu mengganti pil KB atau obat hormon untuk membantu mengurangi rasa nyeri.
2. Kebiasaan Sehari-hari yang Tak Terduga
Beberapa kebiasaan sederhana bisa menyebabkan nyeri payudara tanpa kita sadari. Salah satunya adalah memakai bra yang tidak pas. Bra yang terlalu ketat bisa menekan jaringan payudara, sementara yang terlalu longgar tidak memberi dukungan yang cukup, menyebabkan payudara lebih sensitif. Pastikan memilih bra yang pas agar nyaman.
Selain itu, posisi tidur tengkurap bisa memberi tekanan langsung pada payudara, terutama jika jaringan payudara sensitif. Jika posisi ini menjadi kebiasaan, coba gunakan bantal tambahan atau ganti posisi tidur menjadi miring atau telentang.
Olahraga berat tanpa sports bra juga bisa menimbulkan nyeri. Tanpa dukungan yang tepat, gerakan payudara saat olahraga bisa menyebabkan tekanan berulang. Jadi, pastikan menggunakan sports bra untuk melindungi payudara saat beraktivitas fisik. Pemilihan bra yang tidak tepat juga dapat menyebabkan payudara kendur.
3. Kehamilan dan Menyusui
Nyeri pada puting bisa menjadi tanda awal kehamilan akibat perubahan hormon. Selama kehamilan, puting bisa menjadi lebih besar, gelap, dan lebih sensitif, sehingga mudah terasa sakit saat tersentuh atau bergesekan dengan pakaian.
Selain itu, pada masa menyusui, nyeri puting bisa disebabkan oleh posisi menyusui yang salah. Jika bayi tidak mengisap dengan benar, tekanan berlebih pada puting bisa menyebabkan iritasi. Selain itu, saat gigi bayi mulai tumbuh, si kecil mungkin menggigit puting, yang bisa sangat menyakitkan.
Tips untuk mencegah dan mengatasi nyeri saat menyusui:
- Pastikan posisi menyusui benar. Pastikan si kecil mengisap seluruh puting bersama dengan areola untuk mengurangi tekanan langsung pada puting.
- Gunakan krim khusus atau pelembap alami, seperti lanolin, untuk membantu mengurangi iritasi pada puting.
- Jika rasa sakit terus berlanjut setelah beberapa minggu pertama menyusui, segera konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan solusi lebih lanjut.
4. Infeksi Payudara
Infeksi payudara, atau mastitis, sering dialami oleh ibu menyusui, meskipun wanita yang tidak menyusui juga bisa mengalaminya. Gejala yang muncul biasanya meliputi:
- Nyeri pada salah satu payudara
- Area tertentu pada payudara terlihat kemerahan
- Pembengkakan di sekitar payudara
Infeksi ini sering kali disertai demam, membuat tubuh terasa lemas dan tidak nyaman. Jika Bunda merasakan gejala-gejala tersebut, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi dan obat pereda nyeri untuk membantu mengurangi rasa sakit serta pembengkakan. Penanganan yang tepat akan membantu Bunda merasa lebih baik dengan cepat.
5. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan nyeri pada payudara sebagai efek samping. Jika Bunda mengalami hal ini, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang sedang Bunda konsumsi. Beberapa obat yang diketahui dapat menimbulkan efek samping berupa nyeri payudara antara lain:
- Oxymethone: Biasanya digunakan untuk mengobati beberapa jenis anemia.
- Chlorpromazine: Obat yang sering diresepkan untuk gangguan kesehatan mental.
- Diuretik (obat pelancar buang air kecil): Umum digunakan untuk menangani penyakit ginjal, jantung, atau tekanan darah tinggi.
- Terapi hormon: Termasuk pil KB, terapi hormon pengganti, atau pengobatan untuk masalah kesuburan.
- Digitalis: Obat yang diresepkan untuk pasien dengan gangguan gagal jantung.
- Methyldopa: Sering digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi.
6. Pemasangan Implan Payudara
Banyak wanita memilih untuk melakukan pemasangan implan payudara untuk meningkatkan rasa percaya diri. Namun, prosedur ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau bahkan nyeri pada payudara.
Nyeri yang muncul bisa menjadi tanda bahwa implan yang dipasang mengalami masalah, seperti pecah, bocor, atau bergeser dari posisi semula. Jika Bunda merasa tidak nyaman atau nyeri setelah pemasangan implan, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan kondisi implan dan mendapatkan penanganan yang tepat.
7. Kondisi Medis Tertentu
Nyeri payudara bisa disebabkan oleh beberapa kondisi serius yang jarang dibicarakan. Salah satunya adalah fibrokistik, di mana jaringan payudara terasa padat dan bergelombang, sering kali menyebabkan ketidaknyamanan terutama menjelang menstruasi. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini perlu diperhatikan agar bisa dibedakan dari masalah lainnya.
Nyeri payudara juga bisa disebabkan oleh cedera atau trauma ringan, seperti benturan atau tekanan berlebihan selama aktivitas. Meski biasanya hilang dengan sendirinya, penting untuk waspada jika ada pembengkakan atau memar.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Meskipun nyeri payudara umumnya disebabkan oleh hal-hal ringan, ada kalanya Bunda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius. Jika nyeri pada payudara terus berlanjut dan tidak kunjung membaik, sebaiknya Bunda segera memeriksakan diri.
Selain itu, jika merasakan benjolan pada payudara, baik yang terasa sakit maupun tidak, penting untuk segera konsultasi ke dokter untuk memastikan kondisinya aman. Memeriksakan diri sejak awal bisa membantu mendeteksi masalah kesehatan dengan lebih cepat, sehingga bisa mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Jika ada gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Hubungan Antara Psikologis dan Rasa Sakit pada Payudara
Nyeri pada payudara tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisik, tapi juga kondisi psikologis. Mengutip Cleveland Clinic, stres dan kecemasan, misalnya, bisa membuat payudara terasa lebih sensitif dan nyeri. Ketika Bunda stres, tubuh mengeluarkan hormon seperti kortisol yang dapat mengganggu keseimbangan hormon lainnya, termasuk yang berhubungan dengan kesehatan payudara. Hal ini bisa menyebabkan payudara terasa lebih sakit, meskipun dalam kondisi yang biasanya tidak menyakitkan.
Untuk mengurangi rasa sakit yang dipicu oleh faktor psikologis, mindfulness atau kesadaran penuh bisa sangat membantu. Dengan fokus pada pernapasan dan tubuh secara sadar, teknik ini dapat mengurangi stres dan kecemasan, serta membantu menenangkan sistem saraf. Ini bisa membuat tubuh lebih rileks, termasuk mengurangi sensitivitas pada payudara.
A Word From Navila
Kesimpulannya, penyebab payudara sakit bila tersentuh ada banyak faktor. Nyeri payudara memang bisa sangat mengganggu, tetapi biasanya tidak berbahaya. Dokter dapat membantu meredakan gejala dengan pengobatan dan beberapa langkah perawatan mandiri. Namun, jika rasa sakitnya berlangsung lebih dari dua minggu atau semakin parah, penting untuk segera menghubungi dokter Bunda.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes untuk mencari tahu penyebab rasa sakit tersebut. Jika Bunda juga mengalami gejala lain, seperti payudara kendur, benjolan, perubahan tekstur kulit, atau keluarnya cairan dari puting, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
References
- Breast Cancer Now. Worried about breast pain? Retrieved from https://breastcancernow.org/about-us/blogs/worried-about-breast-pain/
- Johns Hopkins Medicine. Breast Pain: 10 Reasons Your Breasts May Hurt. Retrieved from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/breast-pain-10-reasons-your-breasts-may-hurt
- Medical News Today. 11 common causes of breast pain. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/311833#hormones
- Cleveland Clinic. Breast Pain (Mastalgia). Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15469-breast-pain-mastalgia
2 comments