Apakah si kecil pernah mengalami kecengklak Mams? Kecengklak adalah kondisi di mana otot dan sendi terasa kaku dan tegang, seringkali memicu rasa tidak nyaman dan rewel pada si kecil, benar tidak Mams?
Sebagai orang tua, tentu Mams pasti ingin meredakan keluhan ini dan mengembalikan keceriaan si buah hati. Nah, sebelum menghubungi dokter dan ahli karena masalah kecengklak, Mams bisa melakukan penanganan dengan melakukan pijat bayi.
Teknik pijat ini tidak hanya meredakan ketegangan otot dan sendi, tetapi juga memberikan berbagai manfaat lain bagi kesehatan dan perkembangan bayi. Yuk, simak informasi ini sampai selesai ya Mams!
- Apa itu Kecengklak pada Bayi?
- Ketahui Tanda-tanda Bayi Kecengklak Ini Mams
- Apa saja Penyebab Bayi Kecengklak?
- Bayi Kecengklak Jika Dibiarkan akan Fatal Mams
- Manfaat Pijat Bayi untuk Kecengklak
- Cara Pijat Bayi Kecengklak yang Aman dan Efektif di Rumah
- Simak Tips Mencegah Bayi Kecengklak Ini Mams
- Kapan Mams Perlu Membawa si Kecil ke Dokter?
- A Word From Navila
Apa itu Kecengklak pada Bayi?
Kecengklak pada bayi adalah kondisi yang terjadi ketika salah satu bagian tubuh bayi mengalami ekstensi berlebihan. Ini sering kali disebabkan oleh posisi yang tidak tepat saat bayi dipegang atau digendong. Posisi yang salah tersebut dapat membuat bagian tubuh tertentu, seperti lengan atau kaki, meregang secara berlebihan.
Akibatnya, jaringan lunak di sekitar area tersebut bisa mengalami cedera, dan yang lebih parah, tulang bayi yang masih rapuh dapat mengalami keretakan atau dislokasi. Bayi, terutama yang masih sangat muda seperti bayi berusia dua bulan, memiliki tulang yang sangat rentan karena proses pembentukan tulang belum sepenuhnya selesai.
Tulang si kecil masih dalam tahap pertumbuhan dan sangat lembut, sehingga mudah mengalami kerusakan jika mendapatkan tekanan atau tarikan yang berlebihan. Kondisi ini bisa menjadi serius dan memerlukan perhatian medis untuk memastikan tidak ada kerusakan permanen pada struktur tulang atau jaringan lunak bayi.
Ketahui Tanda-tanda Bayi Kecengklak Ini Mams
Saat si kecil kecengklak biasanya dia akan menangis keras karena merasa tidak nyaman. Namun, tahukah Mams, ternyata bayi kecengklak bukan hanya ditandai dengan menangis, terdapat beberapa tanda-tanda lainnya, di antaranya:
1. Demam Tinggi (37-38.5°C)

Demam adalah salah satu indikator utama yang menunjukkan bayi mengalami kecengklak. Suhu tubuh bayi yang naik hingga mencapai 37-38.5°C menjadi sinyal bahwa tubuh bayi sedang berusaha melawan suatu gangguan. Biasanya demam berada di beberapa bagian tubuhnya seperti bagian punggung hingga kepala.
2. Telapak Tangan Hangat tetapi Kondisi Tangan Normal

Keadaan di mana telapak tangan bayi terasa hangat tetapi secara keseluruhan kondisi tangannya terlihat normal bisa membingungkan. Ini menunjukkan bahwa tubuh bayi sedang berusaha mengatur suhu tubuhnya.
Kehangatan pada telapak tangan mungkin merupakan respons tubuh dalam mengalirkan darah lebih banyak ke area tersebut untuk membantu proses penyembuhan.
3. Bayi Menjadi Cengeng dan Tidak Mau Menyusu

Perubahan perilaku adalah tanda signifikan dari ketidaknyamanan pada bayi. Bayi yang biasanya tenang dan mudah menyusu mungkin menjadi lebih cengeng dan rewel ketika kecengklak.
Penolakan untuk menyusu bisa disebabkan oleh rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dialami bayi, terutama jika rasa sakit berada di area leher atau punggung yang berperan saat bayi menyusu.
4. Batuk Akibat Rasa Sakit pada Punggung dan Leher

Batuk sering kali menyertai kondisi bayi yang kecengklak. Ini terjadi karena ada bagian tubuh, terutama punggung dan leher, yang mengalami rasa sakit atau iritasi.
Batuk pada bayi bisa menjadi refleks tubuh untuk mengurangi rasa tidak nyaman atau untuk mengeluarkan iritasi dari sistem pernapasan. Jika batuk terus-menerus terjadi, ini bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut dan memperparah kondisi bayi.
Apa saja Penyebab Bayi Kecengklak?

Kecengklak ternyata ada penyebabnya, Mams perlu mengetahuinya agar segera tahu penangannya. Apa saja penyebab bayi kecengklak?
1. Trauma
Kecelakaan-kecelakaan keseharian bayi menjadi salah penyebab kecengklak. Kecelakaan ini menyebabkan bayi trauma sehingga timbullah kecengklak. Salah satu contohnya adalah bayi yang sedang belajar bergerak, seperti merangkak atau berjalan, rentan jatuh dari ketinggian, seperti tempat tidur atau meja ganti.
Benturan ini dapat menyebabkan dislokasi sendi. Selain itu, tarikan atau sentakan kuat seperti pada lengan atau kaki bayi dapat meregangkan ligamen dan kapsul sendi melebihi batasnya, juga berujung pada dislokasi.
2. Aktivitas Berulang
Gerakan berulang seperti mengayunkan bayi terlalu kencang, membungkus bayi terlalu erat, atau melakukan gerakan berulang lainnya pada sendi bayi dapat melemahkan ligamen dan meningkatkan risiko dislokasi.
3. Kelemahan Otot
Penyebab kecengklak lainnya adalah lemahnya otot pada bayi. Kelemahan otot bisa terjadi akibat bawaan lahir atau prematur. Bayi prematur umumnya memiliki otot yang lebih lemah, terutama di area leher dan pinggul, sehingga lebih rentan mengalami dislokasi sendi.
4. Faktor Lain
Beberapa faktor lain seperti kelainan struktur sendi, infeksi sendi dan adanya penyakit tertentu juga dapat menjadi faktor penyebab bayi kecengklak. Ini dapat mempengaruhi perkembangan sendi dan meningkatkan risiko dislokasi.
Bayi Kecengklak Jika Dibiarkan akan Fatal Mams
Kecengklak, atau dislokasi sendi pada bayi, adalah kondisi di mana tulang pada persendian bergeser dari posisinya yang normal. Hal ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun, namun paling sering terjadi pada sendi pinggul, leher, dan siku.
Jika kecengklak dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, dapat menimbulkan berbagai akibat fatal bagi perkembangan fisik, kognitif, dan emosional bayi. Berikut penjelasannya:
1. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Pada kasus kecengklak di leher, akan mengakibatkan terjadinya tortikolis atau kepala miring permanen. Hal ini dapat menyebabkan kelainan bentuk wajah dan mengganggu perkembangan tulang tengkorak. Kemudian jika kecengklak terjadi pada sendi pinggul, akan menghambat kemampuan bayi untuk merangkak, berjalan, dan berlari.
Bayi mungkin mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan dan keseimbangannya. Dan yang terburuk, jika kecengklak terjadi pada tulang belakang akan mengakibatkan skoliosis, yaitu kelengkungan abnormal pada tulang belakang. Hal ini dapat mengganggu postur tubuh dan fungsi paru-paru.
2. Gangguan Perkembangan Kognitif
Kecengklak yang terjadi pada leher dapat menghambat perkembangan otot-otot di sekitar mulut dan tenggorokan, yang penting untuk berbicara. Bayi mungkin mengalami keterlambatan dalam belajar berbicara dan mengucapkan kata-kata.
Kemudian jika kecengklak terjadi pada kepala akan mengganggu aliran darah ke otak, yang dapat berakibat pada gangguan belajar dan memori. Bayi mungkin mengalami kesulitan dalam memahami informasi, fokus, dan menyelesaikan tugas.
3. Gangguan Emosional dan Sosial
Kecengklak dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada bayi, ini dapat membuatnya rewel, mudah marah, dan sulit tidur. Ketidaknyamanan ini juga dapat membuat bayi sulit berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Sangat berbahaya sekali bukan Mams? Untuk itu pastikan betul keadaan si kecil baik dan selalu cek apakah mengalami kecengklak setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Jika si kecil kecengklak Mams dapat melakukan penanganan seperti pijat bayi.
Manfaat Pijat Bayi untuk Kecengklak
Pijat bayi dapat menjadi salah satu cara untuk membantu mengatasi kecengklak pada bayi. Pijatan yang lembut dan tepat dapat membantu meredakan nyeri, melancarkan peredaran darah, dan mengendurkan otot-otot yang tegang di sekitar sendi yang mengalami kecengklak. Berikut beberapa manfaat pijat bayi untuk kecengklak:
1. Meredakan Nyeri Melalui Pelepasan Endorfin
Saat bayi mengalami kecengklak, rasa sakit yang ditimbulkan dapat mengganggu kenyamanannya. Pijat bayi yang lembut dapat membantu merangsang pelepasan hormon endorfin dalam tubuh bayi. Endorfin merupakan hormon alami yang bertindak sebagai pereda nyeri. Aliran hormon ini ke seluruh tubuh membantu bayi merasa lebih nyaman dan tenang, sehingga mengurangi rasa sakit akibat kecengklak.
2. Melancarkan Peredaran Darah untuk Mempercepat Pemulihan
Kecengklak dapat menghambat aliran darah di area yang terkena. Pijat bayi dengan gerakan yang tepat dapat membantu melancarkan kembali peredaran darah. Hal ini penting untuk membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses pemulihan jaringan dan otot yang cedera akibat kecengklak.
3. Mengendurkan Otot yang Tegang untuk Meningkatkan Mobilitas
Kecengklak dapat menyebabkan otot-otot di sekitar sendi yang terkena menjadi tegang dan kaku. Kondisi ini dapat membatasi pergerakan bayi dan membuatnya merasa tidak nyaman. Pijat bayi dengan gerakan peregangan yang lembut dapat membantu mengendurkan otot-otot yang tegang tersebut. Hal ini memungkinkan bayi untuk bergerak lebih bebas dan nyaman, serta membantu mencegah kekakuan otot jangka panjang.
4. Meningkatkan Relaksasi dan Mengurangi Stres
Rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat kecengklak dapat membuat bayi merasa stres dan cemas. Pijat bayi dengan gerakan yang menenangkan dapat membantu bayi merasa lebih rileks dan tenang. Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang dialaminya, sehingga bayi dapat lebih fokus pada proses pemulihan.
5. Memperkuat Ikatan Orang Tua dan Anak
Pijat bayi merupakan momen spesial untuk menjalin ikatan antara orang tua dan anak. Sentuhan yang lembut dan penuh kasih sayang selama pijat dapat membantu bayi merasa aman dan dicintai. Hal ini dapat memperkuat ikatan/kedekatan emosional antara orang tua dan anak, yang penting bagi perkembangan emosional dan sosial bayi.
Penting untuk diperhatikan bahwa pijat bayi tidak boleh dilakukan jika bayi mengalami cedera serius atau patah tulang. Jika mengalami kecengklak serius segera konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan pijat bayi. Lakukan pijat dengan lembut dan hindari memberikan tekanan berlebihan pada area yang mengalami kecengklak.
Selain itu, perhatikan pula reaksi bayi selama pijat. Jika bayi tampak kesakitan, hentikan pijatan dan konsultasikan dengan dokter. Berikut beberapa tips melakukan pijat bayi yang kecengklak, yaitu:
- Gunakan minyak pijat bayi yang aman, seperti minyak telon Navila.
- Pastikan ruangan hangat dan nyaman.
- Lepaskan pakaian bayi yang longgar.
- Gunakan tangan Mams dengan lembut dan berikan tekanan yang ringan.
- Lakukan gerakan pijatan yang menenangkan dan mengalir.
- Perhatikan reaksi si kecil selama pijat. Jika dia tampak kesakitan, hentikan pijatan dan konsultasikan dengan dokter.
Cara Pijat Bayi Kecengklak yang Aman dan Efektif di Rumah
Sebelum melakukan pijatan persiapkan dahulu semua keperluan memijat seperti tempat yang nyaman, bantal, tisu, matras, dan yang terpenting adalah minyak pijat. Mams dapat menggunakan minyak telon yang lembut untuk memijat si kecil.
Minyak telon memiliki manfaat yang luar biasa dalam dunia kesehatan, minyak ini dipercaya dapat membantu perkembangan pertumbuhan si kecil. Salah satu minyak telon lembut yang sangat direkomendasikan untuk pijat bayi adalah minyak telon Navila.
Mengandung 5 bahan utama, yaitu minyak kayu putih, minyak kelapa, minyak anis, dan minyak zaitun, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan si kecil. Kini hadir dengan 5 varian, yaitu Arasso, Saranghae, Green Tea, Lavender, dan Kasturi.

Nah, setelah semua persiapan telah selesai Mams bisa melakukan pijatan. Berikut beberapa teknik pijatan untuk bayi kecengklak di beberapa area tubuh.
1. Kepala

- Usap kepala bayi dengan gerakan memutar searah jarum jam dengan jari-jari Mams.
- Lakukan gerakan menguleni dengan lembut di area kepala bayi.
- Pijat dahi bayi dengan gerakan meniru gerakan membuka dan menutup buku.
- Pijat telinga bayi dengan gerakan memutar lembut.
- Pijat dagu bayi dengan gerakan mengusap dari dagu ke arah telinga.
2. Leher

- Usap leher bayi dengan gerakan meniru gerakan membuka dan menutup buku.
- Lakukan gerakan menguleni dengan lembut di area leher bayi.
- Hindari memijat area tulang tengkuk bayi.
3. Punggung

- Baringkan bayi dengan posisi tengkurap di atas permukaan yang datar dan nyaman.
- Usap punggung bayi dengan gerakan panjang dari atas ke bawah.
- Lakukan gerakan menguleni dengan lembut di area punggung bayi.
- Berikan tekanan yang lebih kuat pada area yang terasa kaku atau tegang.
- Hindari menekan tulang belakang bayi.
4. Tangan

- Pegang tangan bayi dengan lembut.
- Usap lengan bayi dengan gerakan panjang dari atas ke bawah.
- Lakukan gerakan menguleni dengan lembut di area lengan bayi.
- Pijat jari-jari bayi dengan gerakan memutar.
- Lakukan gerakan meregangkan tangan bayi dengan lembut.
5. Kaki

- Pegang kaki bayi dengan lembut.
- Usap paha bayi dengan gerakan panjang dari atas ke bawah.
- Lakukan gerakan menguleni dengan lembut di area paha bayi.
- Pijat jari-jari kaki bayi dengan gerakan memutar.
- Lakukan gerakan meregangkan kaki bayi dengan lembut.
Simak Tips Mencegah Bayi Kecengklak Ini Mams
Kecengklak pada bayi adalah kondisi di mana persendian atau ligamen pada tubuh bayi mengalami peregangan atau pergeseran yang tidak normal, biasanya akibat jatuh atau gerakan tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan keterbatasan gerak pada bayi. Berikut beberapa tips untuk mencegah bayi kecengklak:
1. Ciptakan Lingkungan yang Aman
Pastikan area tempat bermain si kecil bebas dari benda-benda berbahaya atau tajam yang bisa menyebabkan jatuh atau cedera. Mams bisa menggunakan alas yang empuk seperti karpet atau matras untuk mengurangi risiko cedera saat bayi bermain atau belajar berjalan. Selalu awasi si kecil saat ia bermain, terutama jika ia berada di tempat yang berpotensi berbahaya seperti dekat tangga atau furnitur.
2. Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Mams harus memberikan banyak kesempatan bagi si kecil untuk bergerak dan bereksplorasi dengan aman. Biarkan si kecil belajar merangkak, berguling, dan berjalan sendiri tanpa terlalu banyak bantuan. Mams juga bisa menggunakan alat bantu seperti baby walker atau playpen dengan hati-hati dan sesuai instruksi.
3. Hindari Gerakan Kasar
Sangat tidak dianjurkan bagi orang tua atau pengasuh untuk mengayunkan atau melemparkan bayi ke udara. Ini akan berpotensi membuat bayi kecengklak. Jadi, hindari menarik atau mengangkat bayi dengan cara yang kasar.
4. Perhatikan Tanda-tanda Kecengklak
Jika si kecil menangis berlebihan, terlihat kesakitan, atau mengalami kesulitan bergerak, segera periksa ke dokter. Bengkak, kemerahan, dan memar di sekitar sendi juga bisa menjadi tanda kecengklak.
Kapan Mams Perlu Membawa si Kecil ke Dokter?
Kebanyakan kasus kecengklak ringan dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan oleh Mams dan menandakan bahwa si Kecil perlu dibawa ke dokter:
- Kecengklak yang parah atau tidak membaik setelah beberapa minggu.
- Bayi rewel atau sulit makan, bayi yang keccengklak mungkin rewel atau sulit makan karena kesulitan menggerakkan kepalanya.
- Bayi demam atau menunjukkan tanda-tanda infeksi lainnya.
- Bayi memiliki leher kaku.
Dokter akan memeriksa kepala dan leher bayi, dan mungkin menanyakan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan bayi. Dokter mungkin juga melakukan beberapa tes, seperti X-ray atau ultrasound, untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain kecengklak.
Pengobatan kecengklak tergantung pada penyebabnya. Jika kecengklak disebabkan oleh otot leher yang kencang, dokter mungkin merekomendasikan fisioterapi untuk membantu meregangkan otot. Jika kecengklak disebabkan oleh infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik atau obat lain untuk mengobati infeksi.
A Word From Navila
Kecengklak pada bayi sangat bisa terjadi Mams. Gerakan-gerakan yang cepat serta kasar akan melukai bagian-bagian tubuh bayi yang membuat pergeseran tulang, dan mengakibatkan kecengklak. Mams harus waspada karena jika tidak segera ditangani akan menyebabkan masalah serius.
Untuk itu, Mams perlu tahu teknik pijat bayi kecengklak dan mengaplikasikannya saat kecengklak terjadi. Namun, jika kecengklak dirasa cukup parah dan Mams ragu, segera hubungi dokter dan ahli.
Mams mau informasi tentang moms and baby terlengkap lainnya? Yuk, segera kunjungi akun media sosial Navila hanya di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Selalu bahagia bersama si kecil ya Mams, sehat selalu!