Kehamilan adalah perjalanan luar biasa, penuh cinta, harapan, dan tentu saja perubahan fisik. Salah satu perubahan yang sering terjadi adalah munculnya stretch mark, garis-garis kecil yang jadi bagian dari kisah tumbuhnya si kecil di dalam perut.
Tapi tenang, Mams. Stretch mark itu hal yang wajar dan bisa muncul di lokasi yang berbeda-beda pada tiap ibu hamil. Mengenali sejak awal di mana saja biasanya muncul bisa membantu Moms merawat kulit lebih baik.
Sebelum kita bahas lokasi stretch mark yang paling sering muncul saat hamil, yuk pahami dulu penyebabnya dan perbedaan antara stretch mark yang masih baru dan yang sudah menetap.
Apa Itu Stretch Mark Saat Hamil?
Stretch mark saat hamil adalah garis-garis halus yang muncul karena kulit meregang terlalu cepat seiring pertumbuhan janin, mengutip Mayo Clinic biasanya mulai tampak sejak trimester kedua (sekitar minggu ke-13 ke atas). Perubahan hormon seperti kortisol dan estrogen juga berperan, karena dapat menurunkan elastisitas kulit. Gejalanya sering diawali dengan rasa gatal atau kulit yang menipis, terutama jika berat badan naik drastis.
Warna stretch mark bisa menunjukkan tingkat keparahannya. Stretch mark merah atau pink menandakan kondisi baru dan masih bisa diatasi, sedangkan yang putih sudah lama dan lebih sulit dihilangkan. Meski tidak berbahaya, menjaga kelembapan kulit dan mengontrol kenaikan berat badan bisa membantu mengurangi risikonya.
5 Lokasi Stretch Mark Paling Umum Saat Hamil
Berikut adalah beberapa lokasi stretch mark yang paling umum dialami oleh bumil, di antaranya:
1. Perut (Bagian Bawah & Samping)

Perut adalah lokasi stretch mark paling umum saat hamil karena kulit meregang cepat mengikuti pertumbuhan janin. Sekitar 70% ibu hamil mengalami stretch mark di area ini, biasanya mulai muncul pada trimester kedua, sekitar minggu ke-13 sampai 27.
Untuk mencegahnya, penting menjaga kelembapan kulit dengan rutin mengoleskan minyak alami seperti argan, almond, atau jojoba yang kaya vitamin E. Pijatan lembut juga membantu memperlancar sirkulasi darah dan merangsang regenerasi kulit.
Selain itu, konsumsi makanan kaya kolagen seperti ikan, telur, dan sayuran hijau dapat menjaga kesehatan kulit dari dalam. Jangan lupa untuk mengontrol kenaikan berat badan agar tidak terlalu cepat dengan pola makan sehat dan olahraga ringan sesuai anjuran dokter.
2. Payudara

Saat hamil, payudara membesar dan menyesuaikan diri untuk mempersiapkan produksi ASI, sehingga kulit di area ini ikut meregang dan berpotensi menimbulkan stretch mark. Selain peregangan, perubahan hormonal selama kehamilan juga mengurangi elastisitas kulit di payudara.
Untuk mengatasi dan mencegah stretch mark, ibu hamil disarankan menggunakan krim atau minyak pelembap khusus payudara yang aman selama kehamilan untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Pemilihan bra yang tepat dan mendukung juga penting agar kulit dan jaringan payudara tidak terlalu teregang.
Selain itu, menjaga hidrasi kulit dengan cukup minum air dan pelembap akan membantu mencegah kulit menjadi kering dan rentan robek.
3. Paha Bagian Dalam

Paha bagian dalam merupakan area yang cukup rentan mengalami stretch mark karena kulit di sini relatif tipis dan mengalami peregangan akibat kenaikan berat badan selama kehamilan. Peregangan kulit yang cepat dan berulang pada area ini bisa menyebabkan robekan kecil yang muncul sebagai stretch mark.
Untuk mengatasinya, disarankan untuk rutin mengoleskan pelembap yang mengandung shea butter atau cocoa butter karena bahan ini efektif menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Memilih pakaian yang longgar juga penting agar kulit di paha tidak mudah teriritasi atau lecet.
Selain itu, melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki dapat membantu menjaga sirkulasi darah dan kesehatan kulit.
4. Pinggul & Bokong

Perubahan bentuk tubuh dan peningkatan lemak tubuh selama kehamilan menyebabkan area pinggul dan bokong meregang, sehingga rentan muncul stretch mark. Bahkan, stretch mark di pinggul dan bokong bisa muncul lebih awal dibandingkan dengan perut karena jaringan kulit dan lemak di area ini cenderung lebih cepat melebar.
Untuk mencegah dan mengurangi stretch mark di area ini, ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengoleskan krim atau minyak khusus stretch mark yang dapat menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Menghindari kenaikan berat badan yang berlebihan juga sangat penting agar tekanan pada kulit tidak terlalu besar.
Pijatan lembut secara rutin dapat membantu menjaga elastisitas kulit sekaligus memperlancar sirkulasi darah di area pinggul dan bokong.
5. Lengan Atas (Area Ketiak)

Meskipun area lengan atas terutama sekitar ketiak jarang diperhatikan, stretch mark juga dapat muncul di sini, terutama bila terjadi kenaikan berat badan yang drastis selama kehamilan. Kulit di area ini relatif tipis dan kurang elastis, sehingga mudah mengalami robekan saat peregangan.
Untuk menghadapi stretch mark di lengan atas, disarankan menggunakan pelembap dengan kandungan vitamin E dan aloe vera yang dapat membantu menenangkan dan melembapkan kulit.
Selain itu, memakai pakaian yang tidak terlalu ketat sangat penting agar kulit tidak mudah teriritasi. Menjaga berat badan ideal selama kehamilan juga akan membantu meminimalkan risiko stretch mark di area lengan atas.
Apakah Stretch Mark Bisa Dicegah?
Stretch mark saat hamil memang tidak bisa dicegah 100% karena faktor hormon dan genetik, tapi risikonya bisa dikurangi. Menjaga kelembapan kulit sejak trimester pertama dengan pelembap seperti vitamin E atau cocoa butter, minum cukup air, serta menghindari kenaikan berat badan yang terlalu cepat, sangat membantu menjaga elastisitas kulit. Kulit yang terhidrasi baik dan tidak terlalu meregang berpeluang lebih kecil terkena stretch mark.
Selain itu, konsumsi makanan kaya kolagen juga penting, seperti protein dari daging atau telur, vitamin C dari buah jeruk, serta zinc dan omega-3 dari ikan. Nutrisi ini mendukung produksi kolagen yang menjaga kekuatan dan elastisitas kulit. Ditambah dengan olahraga ringan dan pola hidup sehat selama hamil, stretch mark bisa diminimalkan meski tidak sepenuhnya hilang.
A Word From Navila
Stretch mark saat hamil adalah hal yang wajar dan sering muncul di area perut, payudara, paha, pinggul, dan lengan atas. Dengan mengenali lokasi dan penyebabnya sejak dini, Mams bisa lebih mudah merawat kulit agar tetap sehat dan elastis.
Meski tak bisa sepenuhnya dicegah, stretch mark bisa dikurangi dengan menjaga kelembapan kulit, pola makan seimbang, dan perawatan rutin selama kehamilan.
Jika Mams ingin merawat kulit dengan cara yang lebih alami dan aman, yuk intip rekomendasi bahan-bahan alami yang bisa bantu jaga kulit tetap lembut dan bebas dari garis-garis membandel: 5 Bahan Alami Terbaik untuk Perawatan Stretch Mark Bumil.
References
- Mayo Clinic. Stretch marks. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stretch-marks/symptoms-causes/syc-20351139
- Verywell Health. 8 Expert Tips to Prevent Stretch Marks During Pregnancy. Retrieved from https://www.verywellhealth.com/how-to-prevent-stretch-marks-during-pregnancy-8746290
- Healthline. 7 Tips to Help Prevent Stretch Marks. Retrieved from https://www.healthline.com/health/how-to-prevent-stretch-marks
- Picard, D., Sellier, S., Houivet, E., Marpeau, L., Fournet, P., Thobois, B., … & Joly, P. (2015). Incidence and risk factors for striae gravidarum. Journal of the American Academy of Dermatology, 73(4), 699-700. https://www.jaad.org/article/S0190-9622(15)01816-2/abstract