Mams mungkin pernah terkejut melihat garis-garis merah atau ungu di perut, paha, atau payudara saat hamil. Yup, itu dia si stretch mark! Banyak yang menganggap ini hanya masalah penampilan, tapi ternyata lebih dari itu. Stretch mark dapat membuat kita insecure, bahkan berdampak ke mental, apalagi kalau munculnya cepat dan makin jelas setiap minggu.

Menurut Michigan Medicine, kondisi ini dapat memicu stres pada ibu hamil, jadi bukan hanya tentang kulit, tapi juga tentang rasa nyaman secara fisik dan emosional. Stretch mark muncul karena kulit kita dipaksa meregang lebih cepat dari kemampuannya akibat pertumbuhan si kecil dalam kandungan.

Nah, di artikel ini, Navila akan membahas tuntas tentang warna-warna stretch mark dan artinya, kapan biasanya muncul, sampai cara aman mengatasinya. Yang lebih penting, ada juga info soal bahan herbal berbahaya yang harus Mams hindari selama hamil. Yuk, baca sampai tuntas supaya bisa lebih siap dan tenang menghadapi perubahan tubuh saat hamil!

Warna Stretch Mark pada Ibu Hamil, Arti & Perkembangannya

Warna stretch mark bisa jadi petunjuk tentang seberapa “baru” atau “lama” bekasnya, Mams! Yuk, kenali perubahan warnanya:

1. Warna Merah Muda (Striae Rubrae Awal)

Warna Merah Muda (Striae Rubrae Awal)

Saat pertama kali muncul, stretch mark biasanya berwarna merah muda atau kemerahan. Ini artinya kulit Mams sedang “terkejut” karena tertarik terlalu cepat, terutama di area perut, paha, dan payudara. Di fase ini, pembuluh darah di bawah kulit masih aktif, sehingga warnanya tampak kemerahan.

Jika Mams rutin pakai pelembap atau minyak alami sejak warna ini muncul, biasanya garis-garis ini bisa lebih mudah dicegah agar tidak makin dalam.

2. Warna Ungu atau Kebiruan (Striae Rubrae Lanjut)

Warna Ungu atau Kebiruan (Striae Rubrae Lanjut)

Jika warna merah muda berubah jadi ungu kebiruan, artinya peregangan di kulit sudah makin dalam. Pada tahap ini, elastin dan kolagen yaitu komponen yang bikin kulit tetap kenyal, mulai rusak, jadi kulit lebih sulit kembali ke bentuk semula.

Stretch mark ungu ini masih bisa diatasi dengan krim atau minyak yang tepat, tapi butuh waktu dan ketelatenan, ya Mams.

3. Warna Putih Keperakan (Striae Albae)

Warna Putih Keperakan (Striae Albae)

Jika garis-garis di kulit sudah berubah jadi warna putih atau keperakan, itu tandanya stretch mark sudah cukup lama dan sudah menjadi bekas luka. Biasanya ini terjadi setelah bayi lahir, atau beberapa bulan setelah stretch mark pertama kali muncul.

Walaupun stretch mark putih sulit dihilangkan sepenuhnya, perawatan rutin seperti nutrisi kulit dari dalam dan luar bisa bantu kulit tampak lebih halus.

Penyebab Stretch Mark pada Ibu Hamil

Meskipun sering dianggap hal wajar karena perut membesar, ternyata penyebab stretch mark lebih kompleks, berikut uraiannya:

1. Peregangan Kulit Akibat Pertumbuhan Janin

Saat janin tumbuh, kulit Mams akan ikut “dipaksa” melar agar ruang di perut cukup. Tapi sayangnya, kulit memiliki batas elastisitas. Jika peregangannya terlalu cepat atau berlebihan, serat elastin dan kolagen di lapisan dalam kulit dapat robek. Inilah yang membuat stretch mark muncul.

Awalnya garis ini akan berwarna kemerahan atau keunguan, lalu perlahan memudar jadi warna putih atau perak.

2. Perubahan Hormon Selama Kehamilan

Kehamilan membuat hormon dalam tubuh berubah, terutama hormon kortisol. Kortisol ini yang membuat kulit jadi lebih rapuh karena mengurangi elastin dan kolagen, sebagai dua “bahan utama” yang membuat kulit lentur dan kuat.

Itulah mengapa stretch mark mudah muncul, bahkan meskipun Mams menjaga kenaikan berat badan tetap stabil.

3. Faktor Genetik, Kalau Ibu Kita Punya, Kita Lebih Berisiko

Jika ibu kandung atau saudara perempuan Mams memiliki stretch mark saat hamil, kemungkinan besar Mams juga akan mengalaminya. Penelitian menunjukkan bahwa variasi genetik dapat mempengaruhi produksi kolagen dan elastin, serta kemampuan kulit untuk pulih dari cedera.

Stretch Mark pada Ibu Hamil Muncul Kapan?

Stretch mark pada ibu hamil biasanya muncul di trimester kedua atau ketiga, sekitar bulan ke-6 hingga ke-7, ketika perut semakin membesar. Risiko munculnya stretch mark lebih tinggi jika berat badan meningkat pesat atau jika ibu hamil anak kembar. 

Selain itu, usia ibu yang relatif muda juga cenderung membuat kulit lebih rentan, karena kadar hormon kehamilan seperti kortisol dapat melemahkan serat kolagen dan elastin, yang berfungsi menjaga kekenyalan kulit.

Waspadai Bahan Herbal yang Tidak Aman untuk Ibu Hamil

Astragalus (Astragalus membranaceus) adalah tanaman herbal yang sering digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan kulit. Namun, penggunaan astragalus selama kehamilan perlu diwaspadai. 

BioMedicine menguji astragalus pada hewan, menunjukkan bahwa ekstrak astragalus dapat meningkatkan risiko keguguran dan gangguan pada kadar hormon penting, seperti progesteron, yang mendukung kehamilan. Selain itu, astragalus dapat merangsang sistem imun, yang bisa berisiko bagi ibu hamil yang sedang menggunakan obat imunosupresan.

Meskipun beberapa sumber menyebutkan astragalus aman, bukti ilmiah yang ada masih terbatas. Mengutip Susan G. Komen menunjukkan bahwa astragalus bisa berbahaya bagi janin, sehingga ibu hamil sebaiknya menghindarinya. 

Cara Menghilangkan Stretch Mark pada Ibu Hamil Secara Aman

Ada beberapa cara yang Mams bisa gunakan dalam membantu menghilangkan stretch mark, yaitu:

Topikal (Minyak Almond, Shea Butter, dan Centella Asiatica)

Minyak almond manis kaya akan vitamin E dan asam lemak esensial yang membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit, yang penting untuk mencegah stretch mark. Penggunaan rutin minyak almond dapat mengurangi kemungkinan stretch mark pada ibu hamil. 

Shea butter, yang mengandung vitamin A dan asam lemak, meningkatkan kelembapan kulit dan elastisitasnya, sementara Centella asiatica (gotu kola) dapat merangsang regenerasi kulit dan membantu mengurangi stretch mark, seperti yang dibuktikan dalam beberapa penelitian klinis.

Nutrisi (Vitamin C, E, Zinc, dan Hidrasi)

Vitamin C membantu sintesis kolagen, yang penting untuk elastisitas kulit, sedangkan vitamin E melindungi kulit dari kerusakan oksidatif dan mempercepat penyembuhan. Zinc juga membantu regenerasi kulit dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak.

Selain itu, memastikan tubuh terhidrasi dengan baik membantu menjaga kelembapan kulit, meningkatkan elastisitasnya, dan mencegah stretch mark.

Perawatan Medis Setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, prosedur seperti microneedling dan laser fractional CO2 bisa membantu mengurangi stretch mark. Microneedling merangsang produksi kolagen, sementara laser fractional CO2 mempercepat regenerasi kulit. Keduanya efektif, namun hanya boleh dilakukan setelah melahirkan dan dengan persetujuan dokter.

A Word From Navila

Stretch mark pada ibu hamil memang umum, tapi jangan anggap remeh! Selain disebabkan oleh perubahan fisik, stretch mark juga bisa mempengaruhi kepercayaan diri. Hindari bahan herbal berisiko seperti astragalus, yang bisa berbahaya bagi janin. 

Sebagai gantinya, perawatan alami seperti minyak almond atau shea butter dapat membantu menjaga kulit tetap elastis dan mencegah stretch mark. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang cara aman mengatasi stretch mark secara alami di: Menghilangkan Stretch Mark Secara Alami.


References

  • Korgavkar, K., & Wang, F. (2015). Stretch marks during pregnancy: a review of topical prevention. British Journal of dermatology, 172(3), 606-615. https://academic.oup.com/bjd/article-abstract/172/3/606/6615819
  • Michigan Medicine. Pregnancy stretch marks cause stress and emotional burden, study finds. Retrieved from https://www.michiganmedicine.org/health-lab/pregnancy-stretch-marks-cause-stress-and-emotional-burden-study-finds
  • Picard, D., Sellier, S., Houivet, E., Marpeau, L., Fournet, P., Thobois, B., … & Joly, P. (2015). Incidence and risk factors for striae gravidarum. Journal of the American Academy of Dermatology, 73(4), 699-700. https://www.jaad.org/article/S0190-9622(15)01816-2/abstract
  • My Med. Types of stretch marks. Retrieved from https://www.mymed.com/health-wellness/interesting-health-info/how-to-get-rid-of-stretch-marks/types-of-stretch-marks
  • NHS. Stretch marks in pregnancy. Retrieved from https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/stretch-marks/
  • Better Health Channel. Stretch marks. Retrieved from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/stretch-marks
  • Cenla Dermatology. What Role Does Genetics Play in Stretch Mark Formation? Retrieved from https://cenladerm.com/what-role-does-genetics-play-in-stretch-mark-formation/
  • What To Expect. Stretch Marks During and After Pregnancy. Retrieved from https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/stretch-marks.aspx
  • Susan G. Komen. Astragalus. Retrieved from https://www.komen.org/breast-cancer/survivorship/complementary-therapies/astragalus/
  • Shahrani, M., Asgharzadeh, N., Kheiri, S., Karimi, R., Sadeghimanesh, A., Asgharian, S., & Lorigooini, Z. (2020). Astragalus fascicolifolius manna abortifacient risk and effects on sex hormones in BALB/c mice. BioMedicine, 10(4), 11. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7735977/
  • Young, G. L., & Jewell, D. (2000). Creams for preventing stretch marks in pregnancy. Cochrane Database Syst Rev, 2, CD000066. https://www.rima.org/web/medline_pdf/Creamsforpreventingstretchmarksinpregnancy.pdf
  • Naein, F. F., & Soghrati, M. (2012). Fractional CO2 laser as an effective modality in treatment of striae alba in skin types III and IV. Journal of research in medical sciences: the official journal of Isfahan University of Medical Sciences, 17(10), 928. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3698650/