Halo Bunda dan Ayah, memiliki bayi yang baru lahir dengan kulit yang sehat adalah dambaan semua orang tua.
Bunda perlu tahu, kulit bayi yang baru lahir sangatlah rentan dan sensitif. Bunda dan Ayah memerlukan perawatan ekstra agar kulit si kecil selalu terjaga.
Untuk itu, yuk simak penjelasan informasi seputar perawatan kulit bayi baru lahir dari Navila, kita akan membahas jenis kulit bayi, masalah kulit, tips perawatannya, hingga rekomendasi skincare.
Simak sampai habis ya!
Yuk, Kenalan sama Tipikal Kulit Bayi yang Baru Lahir
Kulit bayi baru lahir sangatlah halus, sensitif, dan rentan terhadap iritasi. Kulit bayi baru lahir umumnya lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa.
Hal ini membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan dan iritasi dari faktor lingkungan eksternal.
Setiap bayi yang baru lahir memiliki kondisi kulit yang berbeda-beda. Ini tergantung dari berapa lama bayi terkandung sebelum lahir di dunia.
Lapisan pelindung kulit bayi (barrier) yang baru lahir masih dalam proses perkembangan dan lebih rentan terhadap gangguan dari lingkungan eksternal dibandingkan dengan kulit orang dewasa.
Oleh karena itu, perlindungan ekstra diperlukan untuk menjaga kesehatan sel-sel kulitnya.
Selain itu, kemampuan kulit bayi dalam menahan kelembapan masih belum sepenuhnya berkembang, sehingga cenderung mengalami kekeringan lebih cepat daripada kulit orang dewasa.
Pada umumnya, kulit bayi baru lahir akan mengalami perubahan berangsur-angsur baik dari penampilan dan tekstur.
Kondisi kulit bayi baru akan nampak 100% saat menginjak usia 6-20 bulan. Kulit bayi memiliki jenisnya sendiri, Bunda dan Ayah perlu mengetahuinya agar tidak salah dalam perawatannya.
1. Kulit Normal
Kulit “Normal” merujuk pada ciri-ciri kulit bayi yang kenyal, halus, dan nyaman.
Namun, Bunda dan Ayah harus tetap waspada karena walaupun ini adalah kulit normal akan tetap rentan terhadap pengaruh luar seperti polusi udara, bakteri, dan serbuk sari, serta mungkin mengalami kekeringan.
Selama dua tahun pertama, penting untuk menjaga kelembapan dan perlindungan kulit bayi dengan rutin.
2. Kulit Kering
Kulit kering mengalami dehidrasi dan memiliki kadar lipid yang lebih rendah daripada kulit yang normal.
Hal ini mengakibatkan kulit terasa kasar dan halus, serta rentan terhadap pengelupasan, terutama saat terkena berbagai faktor seperti kondisi cuaca, udara panas, atau dingin.
Meredakan kulit kering bisa dilakukan dengan merawat dan memberikan perhatian pada kulit setiap hari.
3. Kulit Atopik
Saat ini, satu dari lima anak mengalami dermatitis atopik. Ini adalah kondisi kulit inflamasi kronis yang tidak menular, yang menyebabkan timbulnya bercak merah gatal di berbagai area tubuh dan wajah.
Peradangan kronis ini menjadi ciri khas dari kulit yang rentan terhadap atopi, dibandingkan dengan jenis kulit normal. Kondisi ini berdampak pada kualitas hidup bayi dan seluruh keluarga.
Namun, kabar baiknya, gejalanya dapat dikendalikan dengan menerapkan perilaku dan perawatan yang sesuai, sehingga intensitas dan frekuensi serangan dapat dikurangi.
Selain itu, gejalanya juga dapat berkurang seiring bertambahnya usia.
4. Kulit Sangat Sensitif
Kulit bayi yang sangat sensitif merespons secara instan dan sementara terhadap faktor-faktor sehari-hari yang ringan, produk khusus, atau rangsangan yang biasanya tidak akan menyebabkan iritasi pada kulit yang normal.
Sebagai hasilnya, kulit dapat menjadi merah, terasa gatal, atau terbakar. Namun, kulit yang sangat sensitif dapat pulih dengan cepat, tanpa memandang area tubuh yang terkena.
Ada berbagai faktor yang dapat memicu reaksi pada kulit yang sangat sensitif.
Penting untuk menghindari produk dengan pewangi, dan untuk mengatasi iritasi dan kemerahan, penting untuk memilih produk yang menenangkan yang juga melindungi kulit.
Masalah-masalah Kulit pada Bayi, Wajib Tahu!
Setelah mengetahui tentang kulit bayi, selanjutnya mari kita bahas tentang masalah-masalah yang terjadi pada kulit bayi baru lahir untuk mengetahui cara pengobatannya pada si kecil.
1. Milia
Pada minggu pertama, Bunda dan Ayah mungkin akan melihat dan merasakan adanya bintik-bintik putih kecil di wajah bayi, terutama di area hidung, pipi, dan dagu.
Milia disebabkan oleh penyumbatan pori-pori kulit.
Ini merupakan kondisi yang normal dan biasanya akan menghilang tanpa perawatan ketika bayi mencapai usia 1 hingga 2 bulan.
Oleh karena itu, disarankan bagi Bunda dan Ayah untuk tidak menggunakan krim atau salep yang dapat memperparah milia.
2. Erythema Beracun
Ini adalah bercak kemerahan yang mungkin muncul di berbagai bagian tubuh bayi yang baru lahir, kecuali di telapak kaki dan tangan.
Bercak ini biasanya muncul dalam minggu pertama setelah kelahiran dan akan sembuh sendiri tanpa memerlukan perawatan dalam waktu dua minggu.
3. Jerawat Bayi
Pada minggu ketiga atau kelima, Bunda dan Ayah mungkin akan melihat wajah bayi yang terasa kasar dan mungkin ditutupi ruam merah, serta berminyak.
Hormon yang terjadi saat kelahiran bisa meningkatkan produksi minyak dalam kelenjar kulit, yang mengakibatkan peradangan dan pembentukan jerawat pada bayi.
Bersihkanlah wajah bayi dengan menggunakan air hangat. Hindari penggunaan baby oil, krim, salep, atau produk lainnya, karena hal ini dapat memperparah ruam.
Tidak ada perawatan khusus untuk menghilangkan jerawat pada bayi yang baru lahir. Seperti halnya milia, jerawat pada bayi akan menghilang ketika pori-pori kulit mulai terbuka.
4. Goresan atau Memar
Hal yang sering terjadi saat melahirkan adalah bahwa alat bantu seperti forceps bisa meninggalkan bekas di wajah atau kepala bayi. Proses penyembuhannya mungkin memerlukan waktu hingga dua bulan.
5. Lanugo
Lanugo adalah jenis rambut halus yang umumnya muncul di bagian bahu dan punggung bayi saat lahir.
Ini adalah respons alami tubuh terhadap kondisi kesehatan dan tahap perkembangan tertentu, dan tidak menimbulkan dampak negatif tambahan. Lanugo lebih umum terjadi pada bayi prematur.
Ini Dia Tips Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir
Setelah melihat informasi di atas, kita jadi mengetahui bahwa kulit bayi sangatlah rentan terhadap gangguan dan masalah.
Maka dari itu, Bunda dan Ayah wajib tahu tips perawatan kulit bayi baru lahir agar senantiasa sehat.
1. Gunakan Produk yang Lembut
Kulit bayi sangat sensitif, jadi penting untuk menggunakan produk perawatan kulit yang dirancang khusus untuk bayi.
Pilihlah produk yang bebas pewangi, alkohol, dan bahan kimia keras lainnya yang dapat menyebabkan iritasi.
2. Jangan Terlalu sering Dimandikan
Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang sangat sensitif, direkomendasikan Bunda untuk memandikan si kecil hanya 2-3 kali seminggu.
Jika bayi yang baru lahir dimandikan setiap hari, maka akan membuat kulitnya semakin kering dan mengakibatkan dehidrasi.
3. Jaga Kelembapan Kulit
Kulit bayi cukup rentan kering sehingga Bunda dan Ayah harus melembapkannya. Berikan pelembap seperti lotion setelah mandi.
Pelembap tidak menambahkan kelembapan pada kulit, melainkan melindungi agar kelembapan yang ada di dalam kulit tidak hilang.
Gunakan pelembap secara teratur dan ibu juga bisa mengaplikasikan lapisan tebal lotion pada bayi sesuai kebutuhan.
4. Hindari Terlalu Lama di Bawah Sinar Matahari
Tabir surya (sunscreen) tidak disarankan bagi bayi yang berusia di bawah enam bulan. Lebih baik menjauhkan bayi dari sinar matahari yang terik untuk melindungi kulitnya.
Upayakan agar sinar matahari tidak langsung mengenai kulit bayi.
5. Perhatikan Tanda-tanda Iritasi
Awasi kulit bayi Bunda dan Ayah secara teratur untuk melihat adanya tanda-tanda iritasi seperti kemerahan, ruam, atau kulit kering.
Jika Bunda melihat tanda-tanda tersebut, hentikan penggunaan produk yang Bunda gunakan dan konsultasikan dengan dokter kulit atau dokter anak.
6. Ganti Popok secara Teratur
Kulit bayi rentan terhadap iritasi karena kontak dengan urine dan tinja dalam popok yang basah atau kotor dapat menyebabkan iritasi atau ruam popok.
Ganti popok secara teratur, setidaknya setiap 2-3 jam atau lebih sering jika diperlukan.
7. Gunakan Pakaian yang Lembut dan Longgar
Pilihlah pakaian bayi yang terbuat dari bahan yang lembut dan bernapas seperti katun. Hindari pakaian yang terlalu ketat karena dapat mengiritasi kulit bayi dan membatasi pergerakan si kecil.
8. Hindari Gesekan Berlebihan
Ketika membersihkan atau mengeringkan kulit bayi, hindari menggosok terlalu keras atau menggunakan handuk yang kasar.
Ini dapat menyebabkan iritasi atau bahkan luka pada kulit bayi yang sensitif. Sebaliknya, tepuk-tepuk kulit bayi dengan lembut untuk mengeringkannya.
9. Perhatikan Lipatan Kulit
Lipatan kulit bayi, seperti di lipatan lengan atau paha, memiliki kulit yang tipis dan sensitif terhadap gesekan, rentan terhadap ruam.
Masalah ini umumnya muncul ketika bayi mencapai usia tiga bulan. Pada usia tersebut, bayi cenderung menghasilkan lebih banyak air liur, yang dapat menyebabkan kemerahan dan pengelupasan kulit.
10. Jaga Kebersihan Ruang Ganti
Pastikan ruang ganti bayi Bunda tetap bersih dan steril. Bersihkan permukaan tempat Bunda dan Ayah mengganti popok bayi secara teratur dengan pembersih yang aman dan pastikan untuk mengganti alas atau kertas pembungkus popok dengan segera setelah digunakan.
Catat! Ini Rekomendasi Skincare Bayi Baru Lahir
Perawatan kulit bayi baru lahir pada dasarnya hanya membutuhkan 4 basic skincare saja, diantaranya:
1. Sabun dan Sampo
Produk pertama dalam rangkaian perawatan kulit bayi yang baru lahir adalah sabun dan sampo. Keduanya dirancang khusus untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit serta rambut bayi.
Selain membersihkan, sabun dan sampo ini juga membantu meningkatkan kelembutan dan elastisitas kulit bayi.
2. Pelembap
Untuk menjaga kelembapan kulit bayi yang baru lahir, sangat penting untuk menggunakan pelembap secara teratur.
Produk seperti lotion bayi dan minyak telon sangat cocok untuk merawat kulit bayi. Salah satu yang direkomendasikan adalah minyak telon Navila.
3. Salep untuk Ruam Popok
Ruam popok adalah iritasi kulit yang sering terjadi pada bayi akibat popok yang basah terlalu lama. Ini dapat menyebabkan kemerahan di area popok.
Untuk meredakannya, penggunaan salep khusus untuk ruam popok dapat membantu.
4. Bedak Bayi
Bedak bayi adalah bagian dari perawatan kulit bayi yang dapat membantu mencegah biang keringat.
Namun, perlu diingat untuk tidak mengaplikasikan bedak secara langsung pada kulit bayi untuk menghindari risiko masuknya bedak ke saluran pernapasan.
Lebih baik menuangkan bedak ke tangan terlebih dahulu sebelum dioleskan tipis-tipis pada kulit bayi.
Harus Tahu Juga, Tips Memilih Produk Skincare Bayi Baru Lahir
Setelah Bunda dan Ayah mengetahui basic skincare untuk si kecil ada beberapa hal yang perlu Bunda dan Ayah perhatikan sebelum membeli produk-produk skincare untuk bayi.
Berikut beberapa tips memilih produk skincare bayi baru lahir.
1. Berbahan Alami
Penting untuk Bunda dan Ayah memilih produk skincare yang terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak mengandung bahan kimia yang keras atau berpotensi iritasi bagi kulit bayi.
Bahan-bahan alami seperti minyak kelapa, minyak almond, shea butter, dan aloe vera seringkali lebih lembut dan cocok untuk kulit bayi yang sensitif.
Hindari produk yang mengandung pewarna buatan, pewangi sintetis, atau bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi.
2. Memiliki Aroma Ringan
Kulit bayi masih sangat sensitif terhadap berbagai bau dan zat kimia dalam produk skincare. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk yang memiliki aroma ringan atau bahkan bebas aroma.
Aroma yang terlalu kuat atau berlebihan dapat mengganggu kesehatan pernapasan bayi atau menyebabkan iritasi pada kulitnya.
Pilihlah produk dengan formula bebas pewangi atau menggunakan pewangi alami yang lembut dan tidak berbahaya bagi bayi.
3. Memeriksa Komposisi Produk Skincare
Untuk memilih produk perawatan kulit bayi yang baru lahir, langkah pertama adalah meneliti komposisi atau kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari daftar komposisi meliputi:
- Pastikan produk bebas dari pewangi dan pewarna, karena keduanya dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif bayi.
- Hindari produk yang mengandung bahan antibakteri atau alkohol, karena dapat menyebabkan iritasi dan kulit kering.
- Pilih produk yang tidak mengandung phthalate dan paraben, karena kedua zat tersebut berisiko menimbulkan reaksi alergi dan gangguan perkembangan pada bayi.
- Pastikan produk memiliki pH yang sesuai dengan kulit bayi, yang cenderung lebih rendah daripada orang dewasa sekitar 5,5.
- Cari produk yang mengandung bahan alami seperti minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak almond, namun perlu diperhatikan riwayat alergi bayi sebelum penggunaan. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
4. Sudah Teruji Klinis dan Terdaftar BPOM
Setelah melalui uji klinis dan mendapat registrasi dari BPOM, produk perawatan kulit untuk bayi dapat dianggap aman untuk digunakan, serta dipastikan tidak mengandung bahan yang berpotensi membahayakan kesehatan.
5. Memperhatikan Kondisi Kemasan Produk Skincare
Sebelum memilih produk perawatan kulit, penting untuk memeriksa kondisi kemasannya.
Pastikan kemasan utuh, tidak rusak, dan masih tersegel untuk menjamin keamanan penggunaan. Selain itu, periksa tanggal kadaluarsa dan informasi mengenai masa simpan setelah kemasan dibuka.
6. Perhatikan Kondisi Kulit Bayi
Semua bayi memiliki beragam jenis kulit, seperti normal, kering, atau sensitif.
Oleh karena itu, penting untuk memilih produk perawatan kulit yang cocok dengan jenis kulit bayi untuk menghindari kemungkinan iritasi.
Contohnya, jika bayi memiliki kulit sensitif, disarankan untuk memilih produk perawatan kulit yang berlabel hypoallergenic untuk mengurangi risiko reaksi alergi.
A Word From Navila
Itu dia Bunda, tips perawatan kulit bayi baru lahir. Jangan sembarangan memberikan produk skincare ke si kecil karena kulitnya yang masih sangat sensitif.
Melalui informasi ini diharapkan Bunda dan Ayah menjadi paham mengenai perawatan kulit bayi baru lahir lebih dalam.
Biar Bunda dan Ayah semakin tau informasi tentang parenting dan keluarga, ayo kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Semoga bermanfaat Bunda hebat!
4 comments