Menyusui adalah momen luar biasa yang tidak hanya mempererat bonding antara ibu dan bayi, tetapi juga memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuh kembang sang buah hati. Namun, tahukah Bunda bahwa apa yang Bunda konsumsi selama masa menyusui bisa berdampak langsung pada kesehatan bayi?
Memastikan kebutuhan gizi ibu menyusui terpenuhi sangat penting untuk mendukung kualitas ASI yang bergizi dan mendukung daya tahan tubuh bayi. Itulah mengapa memilih makanan busui agar bayi sehat menjadi salah satu prioritas utama.
Menurut penelitian NIH, membuktikan bahwa tidak ada pengurangan energi signifikan antara berpuasa dan tidak berpuasa dengan proses menyusui. Walaupun begitu, tetap penting bagi Bunda untuk memenuhi kebutuhan nutrisi menyusui selama puasa agar produksi dan kualitas ASI tetap baik
Berikut beberapa makanan dan minuman yang bisa Bunda konsumsi agar menyusui tetap sehat selama menjalani puasa:
1. Pastikan Tubuh Tetap Terhidrasi
Kebutuhan cairan sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Sebaiknya ibu mengonsumsi cairan secara perlahan selama periode buka puasa hingga sahur. Hindari minum terlalu banyak sekaligus menjelang waktu puasa karena bisa menyebabkan sering buang air kecil dan rasa haus berlebih. Bunda bisa mengonsumsi makanan yang kaya air, seperti semangka, tomat, jeruk, sayuran berkuah, dan timun.
2. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Makanan yang bergizi seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Prinsip “piring makanku” bisa diterapkan dengan membagi piring menjadi ½ sayuran dan buah, ⅓ nasi, dan ¼ lauk pauk.
Karbohidrat memberikan energi, protein membantu pertumbuhan dan memperbaiki sel tubuh, sedangkan vitamin dan mineral penting untuk kesehatan tubuh.
Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Busui selama bulan Ramadhan penting bagi Bunda memenuhi nutrisi, beberapa makanan booster ASI berikut ini bisa dijadikan pilihan yang ideal:
- Buah-buahan, seperti seperti apel, pisang, anggur, dan jeruk.
- Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan sawi.
- Makanan yang kaya protein seperti daging merah, ayam, dan ikan.
- Telur
- Makanan yang kaya lemak sehat seperti omega-3 yang ditemukan dalam ikan salmon, alpukat, dan kacang-kacangan.
- Karbohidrat kompleks seperti roti gandum, nasi merah, dan kentang manis.
3. Kurangi Makanan Tinggi Lemak dan Garam
Hindari makanan berlemak tinggi dan gorengan, karena bisa memicu peningkatan asam lambung dan kolesterol. Selain itu, makanan yang tinggi garam dapat menarik air dalam tubuh dan menyebabkan rasa haus berlebihan di siang hari.
4. Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering
Disarankan untuk makan dengan porsi kecil namun sering sepanjang waktu buka puasa hingga sahur. Misalnya:
Buka Puasa:
- 3 buah kurma + air mineral
- Puding susu + buah + air mineral
- Jus buah tanpa gula
Makan Utama:
- Nasi, sayur asem, ayam goreng, tempe bacem, pisang
- Kentang, bistik ayam, sayur campur, jeruk
Makanan Malam (Satu Jam Sebelum Tidur):
- Roti bakar keju, sosis
- Smoothies
- Salad buah
- Kolak
Sahur:
- Nasi putih, soto ayam, tempe goreng, buah naga
- Nasi putih, sayur bayam, empal, rolade tahu, semangka
5. Suplemen ASI untuk Nutrisi Tambahan
Pola makan sehat adalah kunci utama dalam mendukung nutrisi saat menyusui, tetapi suplemen dapat membantu mengisi kembali cadangan vitamin dan mineral yang mungkin berkurang selama puasa.
![ASI Deres dengan ASI Booster Navila](https://navilababy.id/wp-content/uploads/2025/01/ASI-Deres-dengan-ASI-Booster-Navila-1024x819.jpg)
Salah satu suplemen yang sangat disarankan untuk ibu menyusui selama puasa adalah Navila ASI Booster. Suplemen ini terbuat dari bahan-bahan alami yang tidak hanya menutrisi tubuh, tetapi juga membantu melancarkan produksi ASI, terutama jika ASI terasa seret. Beberapa bahan yang terkandung dalam suplemen ini antara lain:
- Katuk: Kaya akan zat besi dan vitamin, yang berfungsi meningkatkan produksi ASI, menjaga kesehatan tubuh ibu, serta mempercepat pemulihan pasca melahirkan.
- Kelor: Mengandung vitamin A, C, dan kalsium yang berperan dalam memperkuat sistem imun, menambah energi, serta mendukung kesehatan tulang dan kulit ibu.
- Kunyit: Dikenal dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidannya yang bermanfaat untuk meredakan peradangan, meningkatkan sirkulasi darah, serta membantu pemulihan pasca persalinan.
- Fenugreek: Membantu meningkatkan produksi ASI, menjaga kadar gula darah, dan memperbaiki pencernaan. Tanaman ini juga berperan dalam menambah energi dan vitalitas ibu menyusui.
Dengan bahan-bahan alami tersebut, Navila ASI Booster dapat menjadi pilihan yang sangat baik untuk mendukung kualitas ASI dan kelancaran proses menyusui selama puasa.
Kesimpulannya, mengetahui apa saja makanan busui agar bayi sehat selama puasa sangatlah penting. Meskipun jam makan dibatasi, kualitas dan kuantitas makanan tetap harus terjaga untuk memastikan kebutuhan gizi ibu dan bayi tetap terpenuhi selama bulan suci Ramadhan.
References
- Başıbüyük, M., Aktaç, Ş., Kundakçı, S., Büke, Ö., & Karabayır, N. (2023). Effect of Ramadan fasting on breast milk. Breastfeeding Medicine, 18(8), 596-601.
- Al-Qahtani, A. M., Mohamed, H., & Ahmed, A. M. (2020). Knowledge, attitude and practice of Saudi women in Najran area towards breastfeeding during Ramadan. Sudanese Journal of Paediatrics, 20(1), 42.
- Healthline. What You Need to Know About Intermittent Fasting While Breastfeeding. Retrieved from https://www.healthline.com/health/breastfeeding/intermittent-fasting-breastfeeding
- Healthline. Can You Drink Water When Fasting? Retrieved from https://www.healthline.com/nutrition/can-you-drink-water-when-fasting
- Healthline. Breastfeeding Diet 101: What to Eat While Breastfeeding. Retrieved from https://www.healthline.com/nutrition/breastfeeding-diet-101
- Mayo Clinic. Breastfeeding nutrition: Tips for moms. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breastfeeding-nutrition/art-20046912