Banyak orang beranggapan bahwa menjaga kelembapan kulit cukup dengan menggunakan pelembab atau minum air yang cukup. Padahal masalahnya tidak hanya tentang kelembapan, tapi juga sesuatu yang jarang dibahas: TEWL (Transepidermal Water Loss).
Banyak yang belum menyadari jika hidrasi kulit bukan sekadar minum banyak air atau menggunakan skincare yang mahal. Ada proses alami di kulit yang diam-diam menentukan seberapa baik kulit mempertahankan kelembapannya. Nah, di sinilah fungsi TEWL berperan penting. Jika tingkat TEWL tinggi, artinya kulit kehilangan terlalu banyak air, dan ini bisa menjadi tanda skin barrier sedang bermasalah.
Jadi, bagaimana cara mengontrol TEWL agar kulit tetap sehat dan terhidrasi dengan baik? Yuk, bahas lebih dalam!
Apa Itu TEWL? Apa Fungsinya untuk Kulit?
TEWL (Transepidermal Water Loss) adalah proses alami di mana air dalam tubuh menguap melalui lapisan kulit terluar (epidermis) dan menghilang ke udara. Ini berbeda dengan hidrasi kulit yang berkaitan dengan kadar kelembapan di permukaan kulit.
Bayangkan kulit seperti tembok pelindung. Jika temboknya kuat dan kokoh, air di dalamnya akan tetap terjaga. Tapi jika ada celah atau kerusakan, air bisa lebih mudah keluar. Nah, di sinilah TEWL berperan sebagai indikator kesehatan skin barrier atau pelindung alami kulit.
Ketika TEWL terlalu tinggi, artinya kulit kehilangan terlalu banyak air, yang bisa menyebabkan kekeringan, iritasi, dan bahkan memperburuk kondisi kulit sensitif. Sebaliknya, jika TEWL terkendali, kulit akan terasa lebih lembap, kenyal, dan sehat. Inilah sebabnya mengapa menjaga keseimbangan TEWL menjadi kunci dalam merawat kulit agar tetap optimal.
Jadi, fungsi TEWL adalah sebagai indikator keseimbangan hidrasi kulit. TEWL juga menjadi tolok ukur efektivitas produk perawatan kulit. Jika setelah menggunakan skincare tertentu TEWL meningkat secara signifikan, bisa jadi produk tersebut tidak cocok atau justru merusak skin barrier.Â
Faktor yang Memengaruhi TEWL
Meskipun fungsi TEWL adalah proses alami, tingkatnya bisa berbeda-beda tergantung berbagai faktor. Beberapa orang mungkin mengalami kehilangan air lebih cepat, sementara yang lain lebih mampu mempertahankan kelembapan kulitnya. Apa saja yang memengaruhi hal ini?
1. Faktor Internal
- Genetik. Setiap orang punya kondisi kulit yang berbeda sejak lahir. Ada yang memiliki skin barrier kuat, ada juga yang lebih rentan terhadap kehilangan air. Jika dalam keluarga ada riwayat kulit kering atau sensitif, kemungkinan besar TEWL juga lebih tinggi.
- Usia. Semakin bertambah usia, kulit cenderung kehilangan kelembapan lebih cepat. Produksi lipid alami yang berperan menjaga skin barrier mulai menurun, membuat air lebih mudah menguap dari kulit. Inilah sebabnya kulit bayi lebih lembut, sementara kulit lansia sering terasa lebih kering.
- Kondisi Kesehatan. Penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis membuat lapisan pelindung kulit melemah, sehingga TEWL meningkat. Kulit dengan kondisi ini lebih sulit mempertahankan air, menyebabkan kekeringan dan iritasi berulang.
2. Faktor Eksternal
- Cuaca & Lingkungan. Udara dingin dan kering bisa membuat kulit kehilangan kelembapan lebih cepat, sementara paparan angin dan panas ekstrem juga bisa mempercepat penguapan air dari kulit.
- Sinar Matahari. Radiasi UV bisa merusak struktur kulit dan melemahkan skin barrier. Akibatnya, kulit kehilangan lebih banyak air, bahkan bisa mengalami dehidrasi meskipun terasa berminyak.
- Polusi. Partikel polusi yang menempel di kulit dapat mengganggu keseimbangan lipid pelindung, membuat air lebih mudah menguap dan meningkatkan risiko iritasi.
- Skincare yang Tidak Cocok. Penggunaan produk yang terlalu keras atau tidak sesuai dengan kebutuhan kulit bisa merusak skin barrier, menyebabkan TEWL meningkat. Misalnya, eksfoliasi berlebihan atau memakai produk berbahan alkohol tinggi.
3. Gaya Hidup
- Kurang Minum Air. Kulit juga butuh hidrasi dari dalam. Jika tubuh kekurangan cairan, kulit akan kehilangan kelembapan lebih cepat, meningkatkan TEWL.
- Pola Makan. Kekurangan lemak sehat, vitamin, dan mineral bisa melemahkan skin barrier. Makanan yang kaya omega-3, misalnya, membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi TEWL.
- Stres. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat mengganggu keseimbangan kulit. Akibatnya, skin barrier melemah dan TEWL pun meningkat, membuat kulit lebih rentan terhadap berbagai masalah.
Cara Mengukur TEWL
Meskipun TEWL bukan sesuatu yang bisa dilihat langsung, ada beberapa cara untuk mengukurnya. Di dunia profesional, alat khusus digunakan untuk mendapatkan angka pasti, sementara di rumah, kita bisa melakukan tes sederhana untuk memperkirakan seberapa baik kulit mempertahankan kelembapannya.
1. Metode Profesional: Tewameter dan Alat Khusus
Bagi para ahli dermatologi dan peneliti, pengukuran TEWL dilakukan menggunakan alat bernama Tewameter. Alat ini bekerja dengan mendeteksi kadar uap air yang menguap dari permukaan kulit. Prosesnya cepat dan tidak menyentuh kulit secara langsung, sehingga hasilnya tidak terpengaruh oleh faktor luar. Selain Tewameter, ada juga alat lain seperti Vapometer yang memiliki prinsip kerja serupa.
Biasanya, pengukuran ini dilakukan di laboratorium atau klinik kecantikan untuk menganalisis kesehatan skin barrier, terutama bagi mereka yang mengalami kulit sensitif atau kondisi kulit tertentu seperti eksim dan dermatitis.
2. Metode Rumahan
Jika ingin mengetahui apakah kulit kehilangan kelembapan lebih cepat dari seharusnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa dicoba sendiri di rumah:
Tes Cermin (Uji Embun)
Coba tempelkan wajah atau telapak tangan ke cermin bersih selama beberapa detik. Setelah itu, perhatikan apakah ada bekas embun atau uap air yang tertinggal. Jika tidak ada, bisa jadi kulit sedang dalam kondisi kering dan mengalami TEWL tinggi.
Perubahan Tekstur Kulit Setelah Pakai Skincare
Setelah menggunakan pelembap atau serum, perhatikan bagaimana kulit terasa dalam beberapa menit hingga jam berikutnya. Jika kulit tetap terasa kenyal dan lembap, artinya skin barrier cukup kuat dalam menjaga air. Namun, jika kulit cepat terasa kering lagi atau malah menjadi lebih sensitif, bisa jadi fungsi TEWL sedang meningkat dan produk yang digunakan kurang efektif dalam mengunci kelembapan.
Metode rumahan ini memang tidak seakurat pengukuran profesional, tapi bisa membantu mengenali tanda-tanda awal jika kulit mengalami kehilangan air yang berlebihan. Jika masalah ini terus berlanjut, berkonsultasi dengan ahli kulit bisa menjadi langkah terbaik.
Cara Menyeimbangkan TEWL untuk Kulit Sehat
Mengontrol TEWL bukan hanya soal memilih skincare, tapi juga pola hidup yang mendukung kesehatan skin barrier. Jika terlalu banyak air yang menguap dari kulit, kelembapan alami akan berkurang, menyebabkan kulit kering, sensitif, bahkan mempercepat tanda penuaan. Berikut beberapa cara efektif untuk menjaga keseimbangan fungsi TEWL:
1. Pilih Skincare yang Mendukung Keseimbangan TEWL
- Gunakan produk dengan kombinasi humektan, emollient, dan occlusive.
Humektan (seperti hyaluronic acid dan glycerin) berfungsi menarik air ke dalam lapisan kulit. Lalu, emollient (misalnya ceramide dan squalane) membantu menghaluskan serta memperbaiki struktur kulit. Dan occlusive (seperti petrolatum atau shea butter) menciptakan lapisan pelindung agar air tidak mudah menguap dari kulit.
- Hindari produk dengan alkohol tinggi dan surfaktan keras.
Produk dengan alkohol denat atau sulfat dapat mengikis lapisan pelindung kulit dan meningkatkan TEWL. Pilihlah cleanser yang lembut dan formulasi skincare yang mendukung hidrasi jangka panjang.
2. Manfaat Minyak Alami dalam Menjaga Kelembapan Kulit
Basic oil vs. Cream oil, mana yang lebih efektif?
- Basic oil seperti minyak jojoba atau rosehip bisa langsung diaplikasikan untuk mengunci kelembapan alami kulit.
- Cream oil adalah formulasi yang menggabungkan minyak dengan bahan lain dalam tekstur lebih ringan, memberikan efek oklusif tanpa terasa terlalu berat.
Penggunaan minyak alami yang tepat dapat memperkuat skin barrier dan mengurangi kehilangan air yang berlebihan.
3. Perbaiki Pola Hidup untuk Menjaga TEWL
- Asupan Omega-3 untuk kulit lebih kuat. Makanan kaya omega-3 seperti salmon, chia seed, dan kenari membantu menjaga struktur lapisan lipid kulit, mengurangi risiko kehilangan air berlebihan.
- Pastikan tubuh tetap terhidrasi. Minum cukup air membantu kulit mempertahankan kelembapan dari dalam. Namun, hidrasi kulit bukan hanya dari air yang diminum, tapi juga dari skincare yang tepat.
- Kelola stres dengan baik. Stres kronis bisa melemahkan skin barrier dan meningkatkan peradangan, yang berkontribusi pada TEWL yang tidak seimbang. Latihan pernapasan, meditasi, atau sekadar tidur yang cukup bisa membantu menjaga keseimbangan ini.
A Word From Navila
Menjaga kadar air di kulit atau fungsi TEWL itu penting agar tetap sehat dan tidak mudah kering. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pelembap alami, seperti Minyak Telon Navila yang mengandung minyak kelapa.

Minyak kelapa dikenal bisa membantu mengunci kelembapan kulit dan mengurangi penguapan air berlebih. Selain itu, Minyak Telon Navila hanya mengandung minyak kayu putih (40%) dimana konsentrasi ini termasuk dalam kategori kulit sehat menurut Journal of General-Procedural Dermatology & Venereology Indonesia. Sehingga tidak membuat kulit kering dan terasa lebih nyaman. Gunakan Minyak Telon Navila secara rutin, terutama setelah mandi, agar kulit tetap lembap dan tidak mudah kering.
References
- Hutajulu, S., & Anggraini, D. I. (2022). Dermatitis Asteatotik Pada Wanita Usia 24 Tahun. Medical Profession Journal of Lampung, 12(1), 186-190. http://www.journalofmedula.com/index.php/medula/article/view/431
- Green, M., Kashetsky, N., Feschuk, A., & Maibach, H. I. (2022). Transepidermal water loss (TEWL): Environment and pollution—A systematic review. Skin health and disease, 2(2), ski2-104. https://academic.oup.com/skinhd/article-abstract/2/2/ski2.104/7750823
- Elkeeb, R., Hui, X., Chan, H., Tian, L., & Maibach, H. I. (2010). Correlation of transepidermal water loss with skin barrier properties in vitro: comparison of three evaporimeters. Skin Research and Technology, 16(1), 9-15. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1600-0846.2009.00406.x
- Veany, M. S. P. (2023). KORELASI USIA DENGAN TINGKAT TRANSEPIDERMAL WATER LOSS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Duta Wacana). http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8648
- Courage + Khazaka. Tewameter® TM Hex. Retrieved from https://www.courage-khazaka.com/en/scientific-products/tewameter-tm-hex
- Ilona, S. E., Cahyono, A., Ellistasari, E. Y., Irawanto, M., & Kariosentono, H. (2018). The comparison of skin irritation level between topical cajeput oil and telon oil: A pilot study. Journal of General-Procedural Dermatology & Venereology Indonesia, 2(3), 5. https://scholarhub.ui.ac.id/jdvi/vol2/iss3/5/
1 comment