Bunda pasti tidak asing lagi dengan bayi yang menghisap jarinya. Kebiasaan menghisap jari pada bayi umumnya terjadi pada usia kehamilan 29 minggu dan merupakan kebiasaan alami yang dilakukan oleh 89% bayi di bulan kedua dan 100% anak pada tahun pertama usia. 

Pertanyaannya adalah perlukah Bunda khawatir dengan kebiasan ini? Jawabannya adalah tidak perlu khawatir, tetapi ada beberapa efek akibat dari kebiasaan bayi suka hisap jari ini. Yuk, cari tahu efeknya melalui informasi di bawah.

Ini Dia Alasan Mengapa Bayi Suka Hisap Jari

Menurut Mayo Clinic, bayi secara alami memiliki refleks menghisap jari mereka dimulai bahkan sebelum lahir. Menghisap jari adalah cara bagi bayi agar merasa aman dan mengatasi emosi/tantrum, termasuk rasa bosan, lelah, sedih, atau lapar.

Kebiasaan ini umumnya akan berhenti pada usia 6-7 bulan atau antara 2-4 tahun, meskipun bisa kembali saat bayi merasa cemas atau stres. Namun, jika kebiasaan ini berlanjut setelah usia 4 tahun, penting bagi orang tua untuk mengatasinya untuk mencegah dampak buruknya.

Haruskah Bayi Suka Hisap Jari Dihentikan?

Bunda, kebiasaan bayi menghisap jari sebenarnya tidak berbahaya dan bahkan memberikan rasa nyaman bagi si kecil. Namun, jika kebiasaan ini terus berlanjut hingga anak tumbuh, bisa berdampak pada perkembangan gigi dan struktur langit-langit mulut.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar kebiasaan ini diatasi sebelum anak mencapai usia 3 tahun untuk mencegah masalah jangka panjang. Jadi, meskipun wajar, ada baiknya kebiasaan ini secara perlahan dikurangi seiring bertambahnya usia anak.

Pendapat Psikologi Terkait Bayi Hisap Ibu Jari

Menurut Flow Psychology, menghisap jempol adalah kebiasaan yang umum terjadi, tidak hanya pada manusia tetapi juga pada primata lainnya, seperti simpanse. Aktivitas ini melibatkan gerakan ritmis dengan tujuan memberikan rasa nyaman dan efek menenangkan.

Pada bayi dan balita, menghisap jempol adalah refleks alami yang dimulai sejak lahir. Bayi cenderung memasukkan dan menghisap apa saja yang masuk ke mulut mereka.

Namun, kebiasaan ini biasanya berlangsung hanya beberapa bulan, menandakan bahwa ini bukan semata-mata perilaku instingtif, tetapi juga bagian dari proses eksplorasi dan kenyamanan diri.

Kenali Efek Bayi Suka Hisap Jari Ini ya Bunda

Bunda, kebiasaan bayi menghisap jari memiliki beberapa dampak yang perlu dipertimbangkan:

1. Gangguan pada Susunan Gigi 

Pengisapan jari yang terus-menerus dapat menyebabkan pergeseran gigi atau bahkan menyebabkan perbedaan pada susunan gigi.

Ini bisa menyebabkan masalah ortodontik yang memerlukan perawatan jangka panjang, seperti gigi yang tidak beraturan atau langit-langit mulut yang tinggi.

2. Cadel

Pengisapan jari yang berlebihan juga dapat menyebabkan pertumbuhan gigi yang tidak seimbang, yang dapat menghasilkan gigi yang maju (cadel).

Hal ini terjadi karena tekanan yang berulang pada jari menyebabkan perubahan pada pertumbuhan tulang rahang atas.

3. Gigi Tonggos

Kebiasaan menghisap jari dapat mengakibatkan gigi tumbuh dengan tidak sejajar atau miring (gigi tonggos). Hal ini dapat terjadi karena tekanan yang diberikan oleh jari selama pengisapan.

4. Cheilitis Angular

Kebiasaan bayi menghisap jempol dapat menyebabkan cheilitis angular, di mana ujung bibir menjadi kering dan mudah terinfeksi. Hal ini dapat menghasilkan luka pada ujung bibir yang dapat membuat bayi merasa tidak nyaman.

5. Paronikia

Paronikia, atau yang lebih dikenal dengan sebutan cantengan di Indonesia, adalah kondisi di mana bakteri menginfeksi akar kuku.

Ini disebabkan oleh tekanan yang terus-menerus pada kuku akibat pengisapan jempol, yang menyebabkan trauma minor pada kuku dan membentuk celah antara kuku dan kulit.

6. Crossbite

Crossbite, atau gigitan silang, adalah kondisi di mana susunan gigi atas dan bawah tidak sesuai atau berlawanan dari yang normal.Hal ini dapat mengakibatkan lemahnya kemampuan menggigit dan ketidakselarasan.

7. Pembentukan Kalus di Jempol Bayi

Kebiasaan menghisap jempol dapat menyebabkan pembentukan kalus di kulit jempol bayi karena gesekan yang berulang antara lidah dan kulit. Ini dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri.

Yuk, Lakukan Cara Ini untuk Menghentikan Kebiasaan Bayi Suka Hisap Jari

Menghilangkan kebiasaan bayi menghisap jari dapat menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, ini dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengurangi atau menghilangkan kebiasaan tersebut:

1. Memberikan Pengalihan

Saat bayi mencoba menghisap jari, memberikan pengalihan dapat menjadi strategi yang efektif. Ini dapat dilakukan dengan memberikan mainan atau mainan gigitan lainnya yang menarik perhatian bayi.

Dengan memberikan alternatif yang lebih memikat, bayi akan terdistraksi dari kebiasaan menghisap jari mereka.

2. Positive Reinforcement 

Positive Reinforcement adalah cara untuk memperkuat perilaku yang diinginkan. Ketika bayi tidak menghisap jari mereka, berikan pujian dan penghargaan positif. Misalnya, Bunda bisa memberi mereka pujian seperti “Bagus sekali, sayang, tidak menghisap jari hari ini!

Dengan memberikan penguatan positif, bayi akan merasa dihargai dan lebih mungkin untuk mengulangi perilaku tersebut.

3. Gunakan Perangkat Pembatas

Ada berbagai perangkat pembatas yang tersedia di pasaran yang dirancang khusus untuk mengurangi atau menghentikan penghisapan jari. Perangkat ini dapat berupa sarung tangan khusus atau alat yang dipasang di jari untuk menghalangi akses ke mulut bayi.

Dengan menggunakan perangkat pembatas ini, bayi akan kesulitan untuk menghisap jari mereka dan menjadi lebih menyadari kebiasaan mereka.

4. Jadikan Tangan Bayi Terlindungi

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan menggunakan sarung tangan atau perangkat penutup tangan saat bayi tidur atau dalam situasi di mana mereka cenderung menghisap jari.

Ini akan membantu mengurangi aksesibilitas jari mereka dan memperingatkan bayi bahwa kebiasaan tersebut tidak diinginkan.

5. Komunikasi Positif

Meskipun bayi mungkin belum sepenuhnya memahami kata-kata, memberikan komunikasi positif tentang perilaku yang diinginkan dapat membantu membangun pemahaman mereka.

Misalnya, ketika bayi tidak menghisap jari mereka, bunda bisa mengatakan dengan lembut, “Baik sekali, sayang, tidak hisap jari!” Hal ini membantu menciptakan asosiasi positif dengan perilaku yang diinginkan.

6. Beri Perhatian pada Pemicu

Perhatikan situasi atau kondisi tertentu yang mungkin memicu kebiasaan menghisap jari, seperti kebosanan atau stres, dan cari cara untuk mengatasi pemicu tersebut dengan alternatif yang lebih sehat.

Misalnya, jika bayi cenderung menghisap jari saat merasa bosan, cobalah memberikan aktivitas yang menarik untuk mengalihkan perhatian mereka. Dengan mengatasi pemicu, bunda dapat membantu mengurangi frekuensi pengisapan jari mereka.

Kesimpulannya, bayi suka hisap jari merupakan hal alamiah, jadi Bunda tidak perlu merasa khawatir akan mendapatkan penyakit yang merugikan. Namun, kebiasaan ini harap dihentikan karena akan berakibat fatal pada susunan gigi saat dewasa.

Apakah informasi ini menarik Bunda? Ingin informasi penting seputar moms and baby lainnya? Ayo Bunda kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Semoga bermanfaat ya!