Hubungan yang kuat antara orang tua dan anak merupakan fondasi penting dalam perkembangan dan kesejahteraan anak. Ketika hubungan ini dibangun dengan baik, anak akan merasa lebih aman, dicintai, dan dihargai, yang pada gilirannya mendukung perkembangan emosional, sosial, dan kognitif mereka. 

Namun, jika hubungan ini dibentuk dan dijalankan dengan tidak baik, maka anak akan menjadi merasa terancam, tidak dihargai dan dicintai serta perkembangan fisik dan emosionalnya terganggu. Jadi sangat penting Bunda dan si kecil memiliki hubungan yang baik dan hangat agar memiliki ikatan yang semakin kuat. Lalu, bagaimana cara memperkuat hubungan orang tua dan anak?

Cara Memperkuat Hubungan Orang Tua dan Anak

Hubungan yang kuat antara orang tua dan anak sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak. Keterikatan yang baik memberikan rasa aman, kepercayaan diri, dan mendukung kesehatan mental anak. 

Untuk melakukannya, beberapa cara bisa Bunda lakukan, salah satunya metode pendekatan STRONG. Pendekatan ini mengedepankan komunikasi dan pengertian antar individu yang mendalam.

Cara Memperkuat Hubungan Orang Tua dan Anak dengan Pendekatan STRONG

Berikut cara untuk memperkuat hubungan orang tua dan anak dengan metode pendekatan STRONG:

Spending Quality Time

Menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anak adalah salah satu aspek paling penting dalam membangun hubungan yang kuat dan positif.

Aktivitas bersama tidak hanya memberikan kesempatan untuk menjalin ikatan emosional tetapi juga membantu perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Berikut beberapa ide aktivitas yang bisa Bunda dan Ayah coba:

  1. Membaca buku bersama
  2. Berolahraga bersama
  3. Memasak bersama
  4. Berkebun
  5. Berjalan-jalan di alam
  6. Staycation

Dengan meluangkan waktu berkualitas dan konsisten bersama si kecil, Bunda tidak hanya memperkuat hubungan, tetapi juga memberikan dukungan yang dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Aktivitas yang menyenangkan dan rutinitas yang konsisten akan membantu menciptakan kenangan indah dan membangun fondasi yang kuat untuk hubungan keluarga yang sehat.

Teaching Important Values

Berikut ini adalah beberapa nilai penting yang perlu diajarkan oleh orang tua serta cara mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kejujuran

Cara mengajarkannya, Bunda dan Ayah harus menjadi teladan yang berbicara dan bertindak dengan jujur. Jika si kecil berbuat salah, Bunda dan Ayah jangan langsung mencerca atau memojokkan si kecil ya. Ini hanya akan membuatnya semakin takut dan akan berbohong.

Setelah berlaku jujur, Bunda bisa memberikan pujian atas penghargaan kejujuran supaya anak semakin yakin untuk berbuat jujur.

2. Empati

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan. Ini membantu anak menjadi lebih peduli dan pengertian terhadap orang lain.

Cara mengajarkannya, Bunda dan Ayah harus mengenali dahulu karakter dan cara mengekspresikan perasaan si kecil. Lalu, Bunda dan Ayah bisa membicarakan perasaan karakter orang lain. Setelah itu, ajarkan dan dorong si kecil untuk berbagi terhadap sesama atau membantu orang lain sebagai bentuk empati.

3. Tanggung Jawab

Bunda dan Ayah bisa memberikan tugas pekerjaan rumah sederhana dulu seperti merapikan mainan atau membantu menyiapkan meja makan.

Selain itu, Bunda dan Ayah bisa melatih pengambilan tanggung jawab dari yang termudah seperti menyuruh memilih baju yang paling dia sukai tanpa Bunda pilihkan, ini akan melatih tanggung jawab mereka. Jika si kecil membuat kesalahan, bantu mereka memahami konsekuensi dan bagaimana cara memperbaikinya ya Bunda, bukan malah memarahinya dengan keras.

4. Kerjasama

Cara mengajarkannya, Bunda dan Ayah bisa memainkan permainan yang membutuhkan kerjasama dan diskusikan pentingnya bekerja sama.

Ajak si kecil terlibat dalam proyek rumah tangga seperti berkebun atau memasak. Bantu dia memahami pentingnya mendengarkan pendapat orang lain dan menemukan solusi bersama.

5. Hormat

Cara mengajarkan, Bunda dan Ayah bisa mengajari anak untuk mengatakan “tolong” dan “terima kasih”, serta cara bersikap sopan kepada siapapun. Bantu anak memahami dan menghargai perbedaan budaya, pendapat, dan kepercayaan.

Respectful Communication

Gunakan komunikasi yang efektif dan empatik untuk memahami dan terhubung dengan anak. Bunda dan Ayah harus tahu jika di setiap usia anak memiliki gaya komunikasi tersendiri untuk mereka pahami. Berikut penjelasannya:

1. Bayi (0-2 tahun)

  • Gunakan bahasa tubuh: Bayi memahami komunikasi melalui ekspresi wajah, gerakan, dan intonasi suara. Seringlah tersenyum, memeluk, dan berbicara dengan lembut.
  • Respon pada tangisan: Setiap kali bayi menangis, cobalah untuk segera merespon. Ini membantu mereka merasa aman dan dihargai.
  • Bicaralah secara teratur: Meskipun bayi belum bisa merespon dengan kata-kata, berbicara dengan mereka secara teratur membantu perkembangan bahasa mereka.

2. Balita (2-5 tahun)

  • Sederhanakan bahasa: Gunakan kalimat pendek dan sederhana agar mereka mudah mengerti.
  • Gunakan visual: Anak-anak usia ini cenderung lebih responsif terhadap gambar dan cerita. Gunakan buku bergambar atau mainan edukatif untuk berkomunikasi.
  • Libatkan dalam percakapan: Ajak mereka berbicara tentang apa yang mereka lihat dan rasakan. Berikan kesempatan untuk merespon dan bertanya.

3. Anak Usia Sekolah (6-12 tahun)

  • Beri waktu untuk berbicara: Pastikan Bunda dan Ayah meluangkan waktu setiap hari untuk berbicara dengan anak tentang kegiatan dan perasaan mereka.
  • Tanyakan pertanyaan terbuka: Hindari pertanyaan ya atau tidak. Tanyakan “Apa yang paling menyenangkan dari hari ini?” untuk mendorong anak berbicara lebih banyak.
  • Ajarkan tentang emosi: Bantu anak mengenali dan mengekspresikan emosi mereka dengan kata-kata. Ini membantu mereka mengatasi perasaan dengan lebih baik.

4. Remaja (13-18 tahun)

  • Hormati privasi mereka: Remaja seringkali menginginkan ruang pribadi. Hormati privasi mereka sambil tetap terlibat dalam kehidupan mereka.
  • Bicarakan topik yang mereka minati: Cari tahu minat mereka dan gunakan itu sebagai bahan pembicaraan untuk menjaga komunikasi tetap terbuka.
  • Dengarkan dengan empati: Tunjukkan bahwa Bunda dan Ayah peduli dengan mendengarkan tanpa menghakimi. Tanyakan pendapat mereka dan hargai pandangan mereka.

Offering Affection and Appreciation

Berikut ini beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang dan mengapresiasi usaha serta prestasi anak. 

1. Memberikan Pelukan dan Sentuhan Fisik

Sentuhan fisik seperti pelukan, ciuman, dan tepukan di bahu dapat membuat anak merasa dicintai dan aman. Kontak fisik ini memiliki dampak positif dalam membangun kepercayaan diri anak dan mempererat ikatan emosional antara orang tua dan anak.

2. Menghabiskan Waktu Berkualitas Bersama

Meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama, seperti bermain, membaca buku, atau berjalan-jalan, menunjukkan bahwa Bunda dan Ayah menghargai keberadaan anak dan menikmati waktu bersamanya. Ini juga membantu dalam membangun kenangan positif yang akan dikenang anak sepanjang hidupnya.

3. Mendengarkan dengan Penuh Perhatian

Ketika anak berbicara, mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa terganggu oleh gadget atau pekerjaan lain menunjukkan bahwa Bunda dan Ayah menghargai apa yang mereka katakan.

Ini juga membantu anak merasa dihargai dan didengar, serta membangun komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.

4. Memberikan Pujian dan Dorongan

Memberikan pujian tulus ketika anak melakukan sesuatu yang baik atau mencoba sesuatu yang baru dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka. Dorongan yang positif membantu anak untuk terus berusaha dan merasa dihargai atas usahanya.

5. Menyediakan Ruang untuk Ekspresi Diri

Memberikan anak kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui seni, olahraga, atau hobi lainnya dan mengapresiasi usaha mereka dalam bidang tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan diri anak.

6. Mendukung Anak dalam Tantangan dan Kegagalan

Mengapresiasi anak tidak hanya saat mereka berhasil, tetapi juga saat mereka menghadapi tantangan dan kegagalan.

Memberikan dukungan dan motivasi untuk terus mencoba lagi menunjukkan bahwa Bunda dan Ayah menghargai usaha mereka dan percaya pada kemampuan mereka untuk bangkit kembali.

Nurturing Interests and Talents

Dengan memberikan dukungan ini, Bunda dan Ayah dapat membantu si kecil mengembangkan potensi mereka dan membangun kepercayaan diri. Berikut beberapa cara melakukannya:

1. Observasi dan Komunikasi

Luangkan waktu untuk mengamati aktivitas anak. Perhatikan apa yang mereka sukai dan bagaimana mereka menghabiskan waktu luang. Diskusikan dengan mereka tentang aktivitas yang mereka nikmati.

2. Berikan Dukungan dan Motivasi

Ketika anak menunjukkan minat terhadap suatu hal, berikan dukungan dengan cara memberikan alat atau fasilitas yang dibutuhkan. Misalnya, jika anak tertarik pada musik, sediakan alat musik atau daftarkan mereka ke kelas musik.

3. Bersikap Terbuka

Tunjukkan sikap terbuka dan dukungan terhadap minat anak, meskipun minat tersebut mungkin berbeda dari harapan atau minat orang tua. Hargai pilihan mereka dan berikan dorongan positif.

4. Kenali Potensi Unik Anak

Setiap anak memiliki keunikan dan potensi masing-masing. Perhatikan apa yang membuat anak berbeda dan istimewa. Bantu mereka untuk mengembangkan potensi tersebut dengan cara yang positif.

5. Berikan Penghargaan dan Pujian

Apresiasi usaha dan pencapaian anak, sekecil apapun itu. Penghargaan yang tulus akan meningkatkan rasa percaya diri anak dan mendorong mereka untuk terus berkembang.

6. Jangan Bandingkan dengan Anak Lain

Hindari membandingkan anak dengan saudara atau teman sebayanya. Setiap anak memiliki waktu dan cara belajar yang berbeda. Fokuslah pada perkembangan dan kemajuan mereka sendiri.

Guiding Through Conflict

Konflik yang terjadi dalam keluarga adalah hal yang wajar, tetapi cara menghadapinya akan menentukan seberapa baik hubungan tersebut bertahan dan berkembang.

1. Tetap Tenang dan Terkendali

Hindari emosi berlebihan saat menghadapi konflik. Menjaga ketenangan dapat membantu Anda berpikir lebih jernih dan mencari solusi yang baik.

2. Pahami Perspektif Anak

Cobalah untuk melihat masalah dari sudut pandang anak. Ini bisa membantu Anda lebih memahami alasan di balik perilakunya.

3. Hindari Kritik yang Menyakitkan

Hindari kata-kata yang dapat melukai perasaan anak. Kritiklah perilakunya, bukan pribadinya.

5. Berikan Contoh yang Baik

Tunjukkan sikap positif dan cara menghadapi konflik yang baik. Anak cenderung meniru perilaku orang tua, jadi jadilah teladan yang baik.

Membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak merupakan fondasi penting bagi perkembangan emosional, sosial, dan kognitif si kecil.

A Word From Navila

Strategi-strategi cara memperkuat hubungan orang tua dan anak di atas cukup berperan penting dalam memperkuat hubungan ini. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Bunda dan Ayah tidak hanya membangun hubungan yang hangat dan penuh kasih, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan anak sepanjang hidupnya.

Bunda mau informasi terlengkap tentang moms and baby lainnya? Yuk, kunjungi akun media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Semoga informasi di atas bermanfaat Bunda hebat!