Pengasuhan berbasis gender semakin penting untuk menciptakan cara mendidik anak yang lebih inklusif dan adil, dengan memperhatikan perbedaan cara mendidik anak laki-laki dan perempuan. Peran orang tua sangat vital dalam mendukung perkembangan anak tanpa terjebak dalam stereotip gender. Dengan pendekatan ini, anak dapat tumbuh lebih percaya diri dan seimbang. Mari kita eksplorasi tren pengasuhan berbasis gender, dampaknya pada perkembangan anak, dan pentingnya mendidik tanpa kekerasan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Perbedaan Fisiologis dan Psikologis Anak Perempuan dan Laki-Laki
Perbedaan fisik dan psikologis antara anak perempuan dan laki-laki meliputi aspek perkembangan, emosional, dan sosial. Anak perempuan biasanya lebih cepat berkembang dalam hal bahasa dan komunikasi, sementara anak laki-laki unggul dalam keterampilan visual dan spasial. Secara emosional, anak perempuan lebih peka terhadap sinyal sosial, sementara anak laki-laki lebih kompetitif dan berani mengambil risiko.
Memahami perbedaan ini membantu orang tua dalam memilih pendekatan pengasuhan yang tepat, seperti mendukung anak perempuan untuk mengasah keterampilan sosial dan empati, serta membantu anak laki-laki mengelola emosi dan bersikap kompetitif dengan sehat. Namun, perbedaan gender bukanlah batasan, karena dengan dukungan yang tepat, anak-anak dari kedua gender dapat berkembang di berbagai bidang.
Tips Cara Mendidik Anak Laki-Laki
Mendidik anak laki-laki agar tumbuh kuat mental memang penuh tantangan, terutama bagi mereka yang lambat beradaptasi dengan norma sosial atau lebih suka bermain video game. Untuk membantu mereka menjadi pribadi yang seimbang, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan: mengutip Babycenter:
1. Berikan Tanggung Jawab
Anak laki-laki mungkin membutuhkan waktu untuk belajar mengikuti arahan dan menyelesaikan tugas. Ajak dia terlibat dalam kegiatan sederhana, seperti meminta mengambil sendok saat Bunda memasak pancake. Selain itu, berikan tugas rutin seperti merawat hewan peliharaan. Memiliki tanggung jawab ini akan mendukung perkembangan dirinya, baik di sekolah maupun di rumah.
2. Izinkan Dia Menunjukkan Emosinya
Meskipun banyak anak laki-laki masih diajarkan untuk menahan emosi, penting bagi Bunda untuk membiarkan putra mengekspresikan perasaannya, baik saat dia merasa sedih atau marah, asalkan tetap terkendali. Setelah dia tenang, ajaklah berdiskusi mengenai perasaannya untuk membantunya memahami apa yang sedang dirasakannya.
3. Jangan Khawatir Jika Dia Tidak Selalu “Maskulin”
Bahkan Ayah yang terlihat keras pun bisa menunjukkan sisi lembutnya. Jika putra Bunda senang memeluk boneka kesayangan, itu adalah bagian dari proses belajar emosional yang positif. Salah satu toxic masculinity yang sering ditunjukkan adalah anak laki-laki tidak boleh menangis. Ini dilarang dilakukan karena hanya akan membuat anak laki-laki memendam emosinya sehingga memengaruhi mentalitasnya.
4. Dukung Minatnya, Terlepas dari Kegiatan yang Umum untuk Laki-Laki
Jika putra Bunda tertarik untuk belajar menari, mungkin ada ejekan dari teman-temannya. Namun, dengan membangun rasa percaya diri dan mengajarkan penerimaan terhadap perbedaan, dia akan lebih siap menghadapi hal tersebut. Jadi, jika dia ingin ikut les menari, dukunglah keputusannya. Bisa jadi, tahun depan dia tertarik pada kegiatan lain seperti baseball.
5. Hargai Perilaku Positif
Perilaku anak laki-laki yang sesuai usia sering kali menantang bagi orang dewasa, terutama karena mereka sering mendapat perhatian negatif di sekolah dan rumah. Apa yang bisa Bunda lakukan? Cobalah untuk mencatat momen-momen ketika dia berperilaku baik dan sampaikan padanya bahwa Bunda menghargai usahanya dalam mengendalikan diri serta mengarahkan energinya ke aktivitas yang positif dan memuaskan.
Tips Cara Mendidik Anak Perempuan
Mendidik anak perempuan memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendalam, terutama karena perbedaan fisiologis dan sosial yang memengaruhi cara mereka tumbuh dan berkembang. Berikut tips pengasuhan anak perempuan, yaitu:
1. Ajari untuk Berani Bicara
Bantu putri Bunda untuk berani mengungkapkan apa yang dia butuhkan, baik kepada orang dewasa maupun teman sebayanya. Misalnya, jika ada teman yang berbicara kasar, dorong dia untuk mengatakan, “Aku tidak suka cara kamu ngomong sama aku.”
2. Bangun Rasa Percaya Diri dalam Menyelesaikan Masalah
Jangan langsung turun tangan setiap kali putri Bunda meminta bantuan dalam mengerjakan tugas. Sebaliknya, beri dia waktu beberapa menit lagi untuk mencoba sendiri. Ini akan membantu membangun rasa percaya diri dan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
3. Jangan Terjebak Stereotip
Jangan berasumsi bahwa seorang perempuan akan kesulitan dengan matematika atau mudah menguasai membaca hanya karena jenis kelaminnya. Begitu juga, jangan anggap dia tidak tertarik pada aktivitas seperti memancing atau bermain baseball. Biarkan minatnya berkembang, dan bantu dia mengasah kelebihannya serta memperbaiki kekurangannya.
4. Dukung Citra Tubuh yang Sehat
Saat dia bertanya, “Bunda, apakah aku cantik?” berikan jawaban yang positif seperti, “Iya sayang, putri Bunda sangat cantik!” Namun, selain memuji penampilan, cobalah juga menyoroti aksinya, misalnya, “Kamu kelihatan lincah banget waktu senam tadi,” atau “Matamu bercahaya banget pas tampil di panggung.”
5. Tampilkan Panutan Perempuan yang Inspiratif
Setiap kali ada kesempatan, seperti saat menonton berita atau membaca artikel, tunjukkan contoh perempuan hebat dari berbagai bidang, seperti senator, dokter, atlet, atau ilmuwan. Ini bisa membantu putri Bunda melihat bahwa perempuan juga bisa berkarier di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika).
Meskipun potensi anak perempuan di bidang ini sama besar dengan anak laki-laki, banyak yang belum didorong untuk mengejarnya. Data UNESCO 2020 menunjukkan hanya 28% profesional STEM di dunia adalah perempuan. Mari kita mulai mendukung mereka sejak dini untuk mengubah pandangan ini.
A Word From Navila
Kesimpulannya, perbedaan cara mendidik anak laki-laki dan perempuan dengan pendekatan yang seimbang, berbasis gender equality dan tanpa kekerasan sangat penting dilakukan. Hal ini untuk membantu mereka menjadi individu yang percaya diri serta mampu mengatasi tantangan hidup. Mari putuskan benang merah ketidakadilan antar gender ini!
Bunda tertarik untuk melihat informasi moms and baby terlengkap lainnya? Yuk, kunjungi media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare.
1 comment