Saat anak mulai tantrum atau membangkang, orang tua sering terpancing emosi, lalu berakhir membentak atau menghukum. Padahal, jauh di dalam hati, orang tua ingin jadi sosok yang sabar dan hangat.
Kini, semakin banyak orang tua mencari pendekatan parenting modern yang lebih tenang tapi tetap tegas. Gentle parenting adalah salah satu solusi yang ditawarkan. Gaya asuh ini menekankan empati, komunikasi, dan batasan yang penuh kasih, bukan paksaan atau hukuman.
Jika Mams ingin tahu bagaimana gentle parenting bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari, yuk lanjut baca!
Definisi dan Prinsip Utama Gentle Parenting
Gentle Parenting adalah pendekatan pengasuhan yang menekankan empati, komunikasi terbuka, dan penetapan batasan yang lembut dalam membangun hubungan antara orang tua dan anak. Berbeda dari gaya pengasuhan otoriter yang mengandalkan hukuman dan kontrol, gentle parenting justru berfokus pada membimbing anak melalui kedekatan emosional dan saling pengertian.
Menurut pakar parenting Sarah Ockwell-Smith, gentle parenting bukan berarti memanjakan anak, melainkan menghargai anak sebagai individu yang setara, dengan perasaan dan kebutuhan yang valid. Ada empat prinsip utama dalam gentle parenting:
- Empati (memahami perasaan anak).
- Rasa hormat (menghargai anak sebagai individu).
- Pemahaman (melihat perilaku anak sesuai tahap perkembangan).
- Batas yang sehat (aturan tegas tapi penuh kasih).
Data dari Cleveland Clinic menunjukkan bahwa anak yang diasuh dengan pendekatan penuh empati cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih baik dan tingkat stres yang lebih rendah di masa depan. Maka dari itu, gentle parenting bukan hanya tentang cara mengasuh, tetapi juga tentang membentuk karakter dan kesehatan mental anak secara jangka panjang.
Perbedaan Gentle Parenting dengan Gaya Asuh Lain
Berbeda dengan gaya otoriter yang kaku dan menekankan kepatuhan tanpa ruang diskusi, gentle parenting justru mengajak anak untuk memahami alasan di balik aturan. Ini berbeda pula dari gaya permissive yang terlalu longgar dan uninvolved yang minim keterlibatan orang tua. Gentle parenting mengedepankan hubungan sehat orang tua dan anak, sehingga anak tumbuh dengan rasa aman, percaya diri, dan mampu mengatur emosinya.
Jika dibandingkan secara keseluruhan, gentle parenting punya keseimbangan antara kasih sayang dan disiplin. Gaya authoritarian bisa membuat anak patuh, tapi sering kali disertai ketakutan dan harga diri yang rendah. Sementara permissive parenting bisa membuat anak merasa disayang, namun berisiko tumbuh tanpa batasan yang jelas.
Uninvolved parenting adalah yang paling berbahaya karena kurang perhatian emosional dan fisik terhadap anak. Dengan pendekatan yang penuh pengertian dan kejelasan, gentle parenting menjadi alternatif yang menumbuhkan anak secara holistik, baik secara emosional, sosial, maupun mental.
Gentle Parenting dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, pendekatan gentle parenting bisa diterapkan dalam berbagai situasi, seperti ketika anak tidak mau tidur. Alih-alih memaksa anak tidur, orang tua bisa mengakui perasaan anak dengan mengatakan, “Mama tahu kamu masih ingin bermain, tapi sekarang waktunya tidur agar besok kamu bisa bermain lagi dengan semangat.” Pendekatan ini membantu anak merasa dimengerti dan memberi si kecil kontrol atas rutinitasnya, yang pada gilirannya membuatnyalebih kooperatif.
Situasi lain yang sering terjadi adalah ketika anak tantrum di tempat umum. Alih-alih merasa malu atau marah, orang tua dapat tetap tenang dan memberikan empati, misalnya dengan berkata, “Mama melihat kamu sangat marah karena tidak mendapatkan mainan itu. Aku mengerti itu mengecewakan.” Ini membantu anak merasa dihargai dan mengajarkan cara mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat.
Begitu pula ketika anak remaja membantah, dengan mendengarkan pendapatnya dan berdiskusi secara terbuka, orang tua dapat membimbing remaja untuk memahami alasan di balik aturan yang ada. Dengan cara ini, hubungan orang tua dan anak menjadi lebih kuat, penuh rasa hormat, dan saling pengertian.
Tantangan dan Kesalahpahaman soal Gentle Parenting
Gentle parenting sering kali disalahpahami sebagai pendekatan yang membebaskan anak untuk melakukan apa saja tanpa aturan. Padahal, pendekatan ini justru menekankan pentingnya memberikan batasan yang jelas dengan cara penuh empati.
Orang tua yang menerapkan gentle parenting tetap menetapkan aturan yang konsisten, tetapi mereka melakukannya dengan pengertian dan komunikasi yang baik, bukan dengan cara keras atau menghukum. Ini membantu anak memahami alasan di balik aturan dan belajar mengelola emosinya dengan cara yang sehat.
Selain itu, gentle parenting bukan berarti membiarkan anak menjadi manja atau tidak tahu aturan. Sebaliknya, pendekatan ini membantu anak mengembangkan keterampilan emosional yang penting, seperti empati, tanggung jawab, dan kerjasama.
Namun, meskipun terlihat lembut, gentle parenting memerlukan konsistensi dan pengendalian emosi orang tua. Orang tua harus terus menetapkan batasan dengan sabar dan teguh, serta memberikan contoh pengelolaan emosi yang baik. Dengan pendekatan ini, anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri, berempati, dan mampu menghadapi tantangan hidup secara positif.
Memulai Gentle Parenting untuk Pemula
Untuk memulai gentle parenting ada beberapa langkah awal yang bisa Mams lakukan, yaitu:
Mulai dari Diri Sendiri, Kesadaran Emosional
Langkah awal dalam menerapkan gentle parenting adalah pengelolaan emosi diri. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilihat, jadi jika orang tua bisa mengendalikan perasaan kita, anak akan belajar cara mengelola perasaannya juga. Mulailah dengan meluangkan waktu untuk refleksi diri setiap hari, menggunakan teknik pernapasan saat merasa marah, dan menjadi contoh yang tenang bagi anak.
Ini bisa menjadi langkah awal dalam cara mendidik anak tanpa marah, yang banyak dicari oleh orang tua masa kini.
Atur Ekspektasi Usia Anak
Gentle parenting mengajarkan bahwa orang tua harus menyesuaikan harapan dengan kemampuan anak sesuai usianya. Misalnya, Mams tidak bisa mengharapkan si kecil yang balita bisa berbicara dengan lancar atau tidur semalam penuh tanpa terbangun.
Memahami tahap perkembangan anak membantu orang tua untuk lebih realistis dalam menetapkan harapan dan menghindari kekecewaan. Jelaskan harapan dengan cara yang mudah dipahami anak, sesuai dengan usianya.
Buat Kebiasaan Reflektif (Jurnal Parenting)
Langkah awal dalam menerapkan gentle parenting adalah menulis jurnal parenting. Ini membantu orang tua mencatat pengalaman sehari-hari dan melihat pola dalam interaksi dengan anak. Dengan menulis tentang momen positif atau tantangan, orang tua bisa merenungkan perasaan dan menemukan area yang perlu perbaikan. Ini membantu menjadi orang tua yang lebih sadar dan empatik.
A Word From Navila
Gentle parenting mengajak kita untuk melihat anak bukan hanya sebagai sosok kecil yang perlu diarahkan, tapi sebagai individu utuh yang layak didengarkan, dihargai, dan dibimbing dengan kelembutan. Pendekatan ini memang tak selalu mudah, tapi seiring waktu bisa membentuk hubungan yang lebih hangat, kuat, dan saling menghargai antara orang tua dan anak.
Memilih pola asuh memang bukan perkara sederhana. Setiap keluarga memiliki nilai, kebutuhan, dan tantangan yang berbeda-beda. Jika Mams ingin mengenal lebih banyak pilihan gaya pengasuhan yang bisa dipertimbangkan, termasuk pola asuh empatik dan pengasuhan positif, Mams bisa membaca ulasan lengkapnya di: Jenis-Jenis Pola Asuh.
References
- Sarah Ockwell-Smith. What is Gentle Parenting? Retrieved from https://sarahockwell-smith.com/2014/04/18/what-is-gentle-parenting/
- Cleveland Clinic. What Is Gentle Parenting? Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/what-is-gentle-parenting
- Integrative Psych. A Guide to Gentle Parenting: Principles and Misconceptions. Retrieved from https://www.integrative-psych.org/resources/a-guide-to-gentle-parenting-principles-and-misconceptions
- EBSCO. Gentle parenting. Retrieved from https://www.ebsco.com/research-starters/social-sciences-and-humanities/gentle-parenting
- Enpowering Parents. Managing Your Child’s Meltdowns and Tantrums. Retrieved from https://www.empoweringparents.com/article/managing-the-meltdown/
- Child Mind Institute. How to Help Children Calm Down. Retrieved from https://childmind.org/article/how-to-help-children-calm-down/
- Gentle Parenting. Age-Appropriate Expectations. Retrieved from https://www.gentle-parenting.com/post/age-appropriate-expectations