Pernah merasa kulit tetap kering meskipun sudah banyak minum air? Atau malah sering berkeringat berlebihan tanpa alasan yang jelas? Nah, ini bisa jadi karena dua hal yang sering dianggap sama, padahal berbeda: kehilangan air transepidermal (TEWL) dan keringat.

TEWL itu kehilangan air dari kulit yang terjadi tanpa kita sadari, sementara keringat adalah cara tubuh menyesuaikan suhu. Masalahnya, kalau TEWL terlalu tinggi, kulit bisa jadi kering, sensitif, dan mudah iritasi. Di sisi lain, keringat berlebih juga bisa bikin kulit rentan terhadap bakteri dan jerawat. Jadi, mana yang lebih perlu diwaspadai? Yuk, kita bahas lebih dalam supaya tahu cara mengatasinya dengan tepat!

Apa Itu Kehilangan Air Transepidermal (TEWL) dan Keringat?

Kehilangan Air Transepidermal (Transepidermal Water Loss atau TEWL) dan keringat adalah dua proses berbeda yang melibatkan pengeluaran air dari tubuh melalui kulit. TEWL adalah proses alami di mana air menguap dari dalam kulit ke udara tanpa melewati kelenjar keringat. Ini terjadi setiap saat dan tanpa kita sadari. Jika TEWL berlebihan, kulit dapat menjadi kering, kasar, bahkan lebih rentan terhadap iritasi. Biasanya, faktor seperti cuaca kering, angin, atau kerusakan lapisan pelindung kulit bikin TEWL meningkat.

Sementara itu, keringat adalah mekanisme tubuh untuk mengatur suhu. Ketika tubuh merasa kepanasan, berolahraga, atau bahkan stres, tubuh akan mengeluarkan cairan dari kelenjar keringat. Bedanya, keringat tidak hanya air, tetapi juga mengandung elektrolit seperti natrium dan kalium. Oleh karena itu, jika keringat berlebihan, akan membuat tubuh kehilangan mineral penting.

Jadi, mana yang lebih perlu diwaspadai? Keduanya penting diperhatikan, tergantung situasi dan kondisi. Jika kulit sering terasa kering, ini berarti TEWL-nya tinggi, dan kulit membutuhkan skincare yang bisa menjaga kelembapan. Namun, jika tubuh sering berkeringat berlebihan, mungkin tubuh memerlukan hidrasi dan asupan elektrolit yang cukup agar tubuh tetap seimbang. 

Faktor yang Mempengaruhi TEWL dan Keringat

Kehilangan air transepidermal (TEWL) dan keringat bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi kulit hingga lingkungan sekitar. Meskipun keduanya melibatkan pengeluaran air dari tubuh, penyebabnya sangat berbeda.

Penyebab TEWL Tinggi

TEWL meningkat ketika skin barrier rusak, biasanya akibat cuaca ekstrem, polusi, atau skincare yang tidak sesuai. Penggunaan produk berbahan keras seperti alkohol tinggi, sabun basa, atau eksfoliasi berlebihan juga memperparah kondisi ini. Misalnya, toner berbasis alkohol mungkin terasa segar, tapi lama-kelamaan bisa membuat kulit makin kering dan iritasi.

Penyebab Keringat Berlebihan

Keringat adalah mekanisme tubuh untuk mengatur suhu, dipicu oleh aktivitas fisik, panas, atau stres. Namun, kondisi seperti hiperhidrosis bisa menyebabkan keringat berlebih bahkan tanpa pemicu yang jelas, sering kali karena faktor genetik atau gangguan hormon. Contohnya, seseorang dengan hiperhidrosis bisa mengalami tangan selalu basah meski di ruangan dingin, yang dapat mengganggu kenyamanan dan kepercayaan diri.

Dampak TEWL vs Keringat pada Kesehatan Kulit

Keseimbangan kadar air dan keringat sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Jika TEWL terlalu tinggi, kulit akan kehilangan kelembapan, menjadi kering, dehidrasi, dan skin barrier melemah. Kondisi ini membuat kulit lebih sensitif dan rentan mengalami iritasi hingga peradangan, seperti dermatitis atopik.

Sementara itu, produksi keringat berlebihan juga bisa berdampak buruk. Keringat yang menumpuk menciptakan lingkungan lembap yang memicu pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga meningkatkan risiko infeksi, jerawat, dan iritasi. Selain itu, gesekan akibat keringat bisa menyebabkan ruam, biang keringat, hingga ketidaknyamanan.

Baik TEWL maupun keringat berlebih perlu diatasi dengan perawatan yang tepat agar kulit tetap sehat dan terjaga kelembapannya.

Mana yang Perlu Diwaspadai?

TEWL perlu diwaspadai jika kulit terasa kencang, bersisik, atau mudah iritasi, ini bisa menandakan skin barrier yang rusak. Kondisi ini membuat kulit dehidrasi dan rentan meradang, sehingga perawatan dengan humektan dan emollient sangat disarankan.

Sementara itu, keringat berlebih patut dicurigai jika muncul tanpa pemicu jelas, seperti saat tidak beraktivitas berat atau berada di suhu panas. Jika disertai bau tak sedap atau infeksi kulit, kebersihan dan pengendalian keringat jadi kunci. Bila keluhan makin mengganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Cara Mengatasi TEWL dan Keringat Secara Efektif

Mengelola kehilangan air transepidermal (TEWL) dan produksi keringat berlebih adalah kunci untuk menjaga kesehatan kulit. Berikut beberapa langkah efektif yang dapat dierapkan:

Mengurangi TEWL

1. Gunakan Skincare dengan Bahan Humektan, Emolien, dan Okklusif

Humektan seperti asam hialuronat menarik air ke dalam kulit, sementara emolien seperti ceramide dan squalane mengisi celah antar sel kulit agar lebih halus. Agar air tidak mudah menguap, okklusif seperti petrolatum dan dimethicone membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit.

2. Hindari Produk yang Merusak Penghalang Kulit

Hindari produk yang merusak skin barrier, seperti toner dengan alkohol tinggi atau eksfoliasi berlebihan, karena bisa mempercepat kehilangan air dan membuat kulit rentan iritasi. Sebaiknya, pilih pembersih wajah lembut dengan pH seimbang untuk menjaga kelembapan alami kulit.

3. Terapkan Teknik Layering Skincare yang Tepat

Teknik layering skincare juga penting. Gunakan produk berbahan dasar air seperti toner atau serum terlebih dahulu, lalu aplikasikan pelembap lebih kental untuk mengunci kelembapan. Dengan cara ini, kulit tetap terhidrasi dan lebih tahan terhadap faktor eksternal yang memicu TEWL.

Mengelola Keringat Berlebih

1. Gunakan Antiperspirant yang Tepat

Antiperspirant yang mengandung aluminium klorida dapat membantu mengurangi produksi keringat dengan cara menutup sementara kelenjar keringat. Penggunaannya secara rutin, terutama pada malam hari sebelum tidur, akan lebih efektif dalam mengendalikan keringat berlebih.

2. Pilih Pakaian yang Nyaman dan Menyerap Keringat

Mengenakan pakaian berbahan katun atau bahan breathable lainnya dapat membantu kulit bernapas dan mencegah penumpukan keringat yang dapat menyebabkan iritasi atau bau tidak sedap. Pakaian longgar juga membantu mengurangi gesekan yang bisa memperparah masalah kulit akibat keringat.

3. Perhatikan Asupan Makanan

Makanan tertentu, seperti makanan pedas, kafein, dan alkohol, dapat merangsang kelenjar keringat untuk bekerja lebih aktif. Mengurangi konsumsi makanan ini dapat membantu mengendalikan produksi keringat yang berlebihan.

4. Kelola Stres

Stres dan kecemasan sering kali menjadi pemicu utama keringat berlebih. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu tubuh tetap tenang dan mengurangi produksi keringat akibat respons emosional.

5. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Jika keringat berlebih mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidak dapat dikendalikan dengan metode alami, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Beberapa perawatan medis seperti iontophoresis, terapi obat, atau injeksi botox dapat menjadi solusi bagi kondisi hiperhidrosis yang lebih parah.

A Word From Navila

Menjaga kesehatan kulit penting untuk semua usia, baik bayi maupun dewasa. Salah satu cara efektif adalah memilih produk perawatan yang tepat. Minyak Telon Navila, misalnya, tidak hanya memberi rasa hangat, tetapi juga berfungsi sebagai pelembap alami. Kandungan minyak kelapanya membantu menjaga kelembapan kulit, mencegah kekeringan, dan mengurangi risiko kehilangan air transepidermal (TEWL).

Minyak Telon Terbaik Navila

Menariknya, Minyak Telon Navila memiliki tingkat TEWL yang rendah, yaitu di bawah 12 g/m²/jam, sehingga aman digunakan untuk bayi maupun dewasa. Menjadikan Minyak Telon Navila bagian dari perawatan harian bisa membantu menjaga kulit tetap lembap dan sehat. Yuk, ketahui lebih lanjut kisaran normal TEWL pada kulit di artikel: Kisaran Normal TEWL: Seberapa Banyak Kulit Kehilangan Air?


References

  • UNAIR. Manfaat Sel Punca Adiposa untuk Fungsi Barier pada Kulit Photoaging. Retrieved from https://unair.ac.id/manfaat-sel-punca-adiposa-untuk-fungsi-barier-pada-kulit-photoaging/
  • Yenny, S. W., Hakim, Z., Bramono, K., & Indriatmi, W. (2015). PERBEDAAN SKIN CAPACITANCE DAN TRANSEPIDERMAL WATER LOSS PADA KULIT NON-LESI PASIEN PITIRIASIS VERSIKOLOR DENGAN NON-PITIRIASIS VERSIKOLOR. Majalah Kedokteran Andalas, 32(2). https://scholar.ui.ac.id/en/publications/perbedaan-skin-capacitance-dan-transepidermal-water-loss-pada-kul
  • Eminence. What Is Transepidermal Water Loss And How To Stop It. Retrieved from https://eminenceorganics.com/us/blog/2021/09/20/what-transepidermal-water-loss-how-stop-it
  • Vemel. Transepidermal Water Loss, What It Is and How To Stop It. Retrieved from https://www.vemel.co.uk/transepidermal-water-loss-what-it-is-and-how-to-stop-it/
  • AAD. Hyperhidrosis: FAQs. Retrieved from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/hyperhidrosis-overview