Melihat sosok si kecil untuk pertama kali melalui layar Ultrasonografi (USG) tentu menjadi momen penuh haru bagi banyak calon ibu. Namun di balik rasa takjub itu, Mams perlu tahu bahwa pemeriksaan USG kehamilan bukan sekadar menyaksikan gerakan atau mendengar detak jantung janin.

Pemeriksaan ini menjadi langkah penting dalam memastikan pertumbuhan bayi berjalan baik, memantau kondisi rahim dan plasenta, serta membantu dokter mengambil keputusan medis yang tepat selama kehamilan.

Meski begitu, tidak sedikit Mams yang mungkin masih merasa bingung kapan sebaiknya melakukan USG, jenis mana yang diperlukan, atau bagaimana membaca hasilnya. Ditambah lagi, soal biaya USG dan pilihan fasilitas kesehatan juga sering menimbulkan pertanyaan. Agar Mams bisa merasa lebih tenang dan teredukasi sepanjang perjalanan kehamilan, yuk kita bahas panduan lengkapnya satu per satu.

Jenis USG Kehamilan dan Fungsinya

Setiap jenis USG kehamilan memiliki peran dan keunggulan masing-masing, tergantung pada usia kandungan, kondisi medis, serta kebutuhan pemeriksaan. Agar Mams bisa memahami tujuan dari setiap pemeriksaan yang dilakukan, berikut penjelasan tentang lima jenis USG yang umum digunakan selama kehamilan, lengkap dengan fungsinya.

USG 2 Dimensi (2D)

Jenis USG ini paling umum digunakan dan sering menjadi pemeriksaan standar dalam setiap trimester. Gambar yang dihasilkan berupa potongan datar berwarna hitam-putih, namun sudah cukup untuk memperlihatkan posisi janin, detak jantung, jumlah air ketuban, dan usia kehamilan. Walau tampilannya sederhana, mengutip Radiology USG 2 dimensi tetap menjadi acuan utama dalam pemantauan USG kehamilan karena efisien, akurat, dan mudah diakses.

USG 3 Dimensi (3D)

Berbeda dari 2D, USG 3D menampilkan gambar janin dalam bentuk tiga dimensi. Fitur ini membuat struktur wajah, tangan, dan kaki terlihat lebih nyata. USG ini umumnya digunakan untuk mendeteksi kelainan bawaan tertentu seperti bibir sumbing, sekaligus memberi Mams kesempatan lebih besar untuk mengenali bentuk bayi. Jika dibandingkan, perbedaan USG 3D dan 4D terletak pada kemampuannya menampilkan gambar diam (3D) versus gerakan langsung (4D).

USG 4 Dimensi (4D)

USG 4D menambahkan unsur waktu, memungkinkan Mams melihat pergerakan janin secara langsung di layar. Gerakan seperti menguap, menendang, atau mengisap jari bisa terekam dengan jelas, menjadikan momen USG terasa semakin dekat dan personal. Meski mengesankan secara emosional, USG 4D tidak selalu diperlukan secara medis dan lebih sering dilakukan untuk tujuan bonding.

USG Transvaginal

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan alat USG melalui vagina, umumnya pada kehamilan usia awal, sebelum 12 minggu. Teknik ini memberikan gambaran lebih jelas tentang kantung kehamilan, lokasi implantasi, dan detak jantung embrio. USG transvaginal sangat membantu untuk memastikan kehamilan berkembang pada tempat yang seharusnya, serta mendeteksi risiko seperti kehamilan ektopik sejak dini.

USG Doppler

Berbeda dari jenis lainnya, USG Doppler fokus pada fungsi aliran darah, khususnya di tali pusat, plasenta, dan jantung janin. Pemeriksaan ini penting dilakukan pada kehamilan risiko tinggi, seperti preeklamsia atau gangguan pertumbuhan janin. Melalui USG Doppler, dokter bisa memastikan si kecil menerima cukup oksigen dan nutrisi dari ibu, serta mengambil tindakan cepat bila ditemukan hambatan aliran darah.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan USG?

Idealnya, pemeriksaan USG kehamilan dilakukan minimal tiga kali selama masa kehamilan. USG pertama biasanya dilakukan pada trimester awal, antara 6–12 minggu, untuk memastikan keberadaan janin, usia kehamilan, dan lokasi implantasi. Pada fase ini, dokter juga bisa mendeteksi kehamilan ganda atau potensi masalah awal lainnya.

Pemeriksaan kedua sangat krusial dan umumnya dilakukan saat usia kehamilan memasuki 18–22 minggu. Di periode ini, organ bayi sudah terbentuk dan dapat dinilai dengan lebih rinci. Pemeriksaan ini disebut juga anatomy scan dan menjadi kesempatan penting bagi Mams untuk menggali informasi lebih dalam.

Navila All Products

Lalu, apa saja yang perlu ditanyakan saat USG trimester 2? Beberapa hal penting antara lain: apakah organ-organ janin berkembang normal, bagaimana posisi dan kondisi plasenta, jumlah cairan ketuban, serta apakah ukuran janin sesuai dengan usia kehamilan.

Sementara itu, USG ketiga dilakukan di trimester akhir, menjelang persalinan. Tujuannya adalah untuk mengecek posisi janin (apakah sungsang atau sudah masuk ke jalan lahir), memantau pertumbuhan terakhir, serta menilai kondisi plasenta dan air ketuban. Pada fase ini, dokter bisa menyarankan pemeriksaan tambahan jika diperlukan, termasuk USG Doppler untuk melihat aliran darah sebagai langkah antisipasi.

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan

Hasil USG kehamilan seringkali tampak rumit bagi Mams karena banyak singkatan medis yang digunakan. Namun sebenarnya, beberapa istilah utama bisa dengan mudah dipahami. Misalnya, BPD (Biparietal Diameter) menunjukkan lebar kepala janin, FL (Femur Length) mengukur panjang tulang paha, dan AC (Abdominal Circumference) memperlihatkan lingkar perut bayi. Data ini akan dihitung bersama untuk menentukan EFW (Estimated Fetal Weight) atau perkiraan berat janin.

Setiap angka yang muncul harus disesuaikan dengan usia kehamilan untuk melihat apakah pertumbuhan bayi sesuai harapan. Contohnya, pada usia 32 minggu, BPD normal berkisar 8,2–8,4 cm, FL sekitar 6,3–6,5 cm, dan AC 28–29 cm. Bila salah satu angka tampak menyimpang, dokter akan mengevaluasi lebih lanjut, karena bisa mengindikasikan masalah seperti gangguan pertumbuhan atau ketidaksesuaian usia kehamilan.

Meski demikian, penting untuk diingat bahwa hasil USG bersifat estimasi. Banyak faktor bisa memengaruhi akurasi, termasuk posisi janin atau kualitas alat USG. Karena itu, jangan ragu untuk berdiskusi langsung dengan dokter. Mams bisa bertanya apakah ukuran bayi sesuai usia kandungan, bagaimana kondisi plasenta, dan apakah ada hal yang perlu diperhatikan menjelang persalinan. Pemahaman ini akan membantu Mams lebih percaya diri dalam mengikuti perkembangan kehamilan.

Perkiraan Biaya USG dan Faktor yang Mempengaruhinya

Biaya pemeriksaan USG bisa berbeda-beda tergantung jenisnya dan fasilitas kesehatan yang dipilih. Untuk USG 2D, tarif umumnya berkisar antara Rp100.000 hingga Rp300.000 di klinik atau rumah sakit umum. Sedangkan untuk USG 3D dan 4D, biayanya lebih tinggi, mulai dari Rp400.000 hingga di atas Rp1.700.000, terutama di rumah sakit swasta besar dengan fasilitas dokumentasi seperti foto atau video.

Selain jenis USG, lokasi dan tipe rumah sakit juga memengaruhi harga. Pemeriksaan di kota besar seperti Jakarta cenderung lebih mahal dibanding daerah lain. RS pemerintah biasanya menawarkan tarif lebih terjangkau, terutama bila Mams menggunakan BPJS dengan rujukan yang sesuai. Untuk USG Doppler, biayanya bisa lebih variatif tergantung kompleksitas kasus, mulai dari Rp300.000 hingga jutaan rupiah.

Sebelum melakukan pemeriksaan, ada baiknya Mams menanyakan secara detail apa saja yang termasuk dalam tarif, apakah sudah termasuk konsultasi dokter, hasil cetak, atau rekaman digital. Dengan mengetahui rincian ini, Mams bisa merencanakan kontrol kehamilan dengan lebih bijak dan sesuai anggaran yang tersedia.

A Word from Navila

Pemeriksaan USG kehamilan bukan hanya pengalaman emosional melihat bayi untuk pertama kalinya, tapi juga merupakan bagian penting dari perawatan medis yang mendukung kehamilan sehat. Dengan memahami jenis-jenis USG, waktu yang tepat untuk melakukannya, cara membaca hasilnya, hingga kisaran biayanya, Mams bisa lebih siap menghadapi setiap tahap kehamilan dengan penuh keyakinan.

Ingatlah bahwa USG adalah jendela pertama untuk mengenal si kecil lebih dekat, sekaligus alat penting bagi dokter untuk memantau kondisi ibu dan janin. Makin baik Mams memahami proses ini, makin besar pula manfaat yang bisa didapat dari tiap pemeriksaan.

Sebagai pelengkap, jangan lupakan peran nutrisi dalam mendukung perkembangan janin. Yuk, lengkapi pengetahuan Mams dengan membaca panduan ini: Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester 1, 2, 3.

References

  • Cochrane. Accuracy of a first- and second-trimester ultrasound scan for identifying fetal anomalies in low-risk and unselected pregnancies. Retrieved from https://www.cochrane.org/evidence/CD014715_accuracy-first-and-second-trimester-ultrasound-scan-identifying-fetal-anomalies-low-risk-and
  • Salomon, L. J., Alfirevic, Z., Berghella, V., Bilardo, C. M., Chalouhi, G. E., Costa, F. D. S., … & Lee, W. (2022). ISUOG Practice Guidelines (updated): performance of the routine mid-trimester fetal ultrasound scan. Ultrasound in Obstetrics and Gynecology, 59(6), 840-856.
  • ACOG. Methods for Estimating the Due Date. Retrieved from https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2017/05/methods-for-estimating-the-due-date
  • Radiology. Obstetric Ultrasound. Retrieved from https://www.radiologyinfo.org/en/info/obstetricus
  • Cleveland Clinic. Ultrasound in Pregnancy. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/9704-ultrasound-in-pregnancy
  • Emedicine Health. Ultrasound. Retrieved from https://www.emedicinehealth.com/ultrasound/article_em.htm