Momen pertama bertemu si kecil setelah melahirkan adalah pengalaman yang tak tergantikan, ya, Mams. Di tengah haru dan bahagia itu, ada satu langkah penting yang jangan sampai terlewat, Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bukan cuma soal menyusui, IMD adalah langkah awal untuk membangun kedekatan emosional antara Mams dan bayi, sekaligus jadi fondasi penting bagi kesehatannya ke depan.
Melalui inisiasi menyusu dini, bayi langsung mendapatkan kolostrum, ASI pertama yang kaya antibodi dan nutrisi penting. Selain itu, IMD juga membantu mempercepat pemulihan Mams, mengurangi risiko perdarahan, dan merangsang produksi ASI. Banyak sekali manfaat inisiasi menyusu dini yang mendukung kesehatan ibu dan bayi, bukan? Yuk, ketahui lebih lanjut pada informasi berikut ini!
Apa Itu Inisiasi Menyusu Dini (IMD)?
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses menempatkan bayi baru lahir di dada atau perut ibu dalam waktu satu jam pertama setelah lahir untuk memungkinkan kontak kulit langsung. Bayi akan secara alami mencari puting dan mulai menyusu tanpa bantuan, sebagai bagian dari insting alaminya.
Menurut WHO dan UNICEF, IMD sangat penting karena:
- Membantu bayi mendapatkan kolostrum, yaitu ASI pertama yang kaya antibodi dan nutrisi penting.
- Mengurangi risiko kematian neonatal hingga 22%, terutama karena mencegah infeksi.
- Memperkuat ikatan emosional ibu dan bayi, serta menstabilkan suhu dan napas bayi.

IMD sebaiknya dilakukan setelah persalinan normal maupun caesar, selama ibu dan bayi dalam kondisi stabil. Jika ibu belum memungkinkan, kontak kulit-ke-kulit sementara oleh Ayah atau keluarga bisa membantu.
Dukungan dari tenaga kesehatan dan keluarga sangat dibutuhkan agar IMD berjalan lancar dan jadi awal yang baik untuk pemberian ASI eksklusif.
Manfaat IMD untuk Bayi dan Ibu
IMD bukan sekadar langkah awal dalam menyusui, tetapi juga memiliki dampak besar bagi kesehatan ibu dan bayi. Begitu bayi lahir, kontak kulit dengan ibu dan proses menyusu pertama ini memberikan manfaat jangka panjang, baik secara fisik maupun emosional.
Manfaat IMD untuk Bayi
Berikut adalah beberapa manfaat IMD untuk bayi, yaitu:
- Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Kolostrum, ASI pertama yang keluar saat IMD, mengandung antibodi yang memperkuat daya tahan tubuh bayi, melindungi dari infeksi dan penyakit sejak lahir. - Meningkatkan Ikatan Emosional
Kontak kulit-ke-kulit memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi, membuat bayi merasa lebih aman dan nyaman. Hal ini juga membantu bayi lebih cepat beradaptasi dengan dunia luar. - Membantu Regulasi Suhu Tubuh
IMD menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil, karena bayi yang baru lahir belum bisa mengatur suhu tubuh sendiri. - Mendukung Keberhasilan Menyusui Jangka Panjang
Bayi yang memulai menyusui segera setelah lahir memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan ASI eksklusif lebih lama, yang berdampak positif pada kesehatan mereka di masa depan.
Manfaat IMD untuk Mams
Lalu, untuk Mams berikut adalah manfaat IMD:
- Mengurangi Risiko Perdarahan Setelah Melahirkan
Menstimulasi hormon oksitosin melalui menyusui membantu rahim berkontraksi kembali dan mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan. - Meningkatkan Produksi ASI
Isapan bayi merangsang produksi hormon prolaktin, yang memperlancar produksi ASI untuk pemberian ASI eksklusif yang lebih sukses. - Membantu Pemulihan Emosional
Sentuhan bayi membantu ibu merasa lebih tenang dan mengurangi risiko depresi pasca melahirkan atau “baby blues“. - Mengurangi Risiko Payudara Bengkak
Menyusui sejak dini membantu mencegah payudara bengkak dan saluran ASI tersumbat, yang bisa menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
Cara Melakukan IMD yang Benar
Berikut adalah tahapan yang dianjurkan dalam melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD):
- Sebaiknya suami atau anggota keluarga mendampingi Mams selama proses persalinan.
- Setelah lahir, bayi ditempatkan di perut Mams yang telah dialasi kain kering.
- Segera keringkan tubuh bayi, termasuk kepala, kecuali bagian lengan dan tangannya.
- Potong dan ikat tali pusat bayi.
- Biarkan vernix (zat lemak putih pada kulit bayi) tetap menempel, karena dapat menjaga kelembapan dan kenyamanan kulit bayi.
- Tanpa perlu dibedong, bayi diletakkan dalam posisi tengkurap di dada atau perut Mams agar terjadi kontak langsung antara kulit bayi dan ibu. Ibu dan bayi kemudian diselimuti bersama, serta bayi dapat diberi topi untuk menjaga suhu tubuhnya.
- Biarkan bayi mencari puting susu secara alami. Mams dapat membantu dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksa bayi untuk langsung menyusu.
Tantangan dalam IMD dan Solusinya
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) memang sangat penting untuk kesehatan bayi dan keberhasilan menyusui, tetapi pelaksanaannya tidak selalu mudah. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi hambatan, seperti:
1. IMD pada Persalinan Sesar
Pada persalinan sesar, Mams mungkin mengalami kesulitan untuk langsung melakukan IMD karena efek samping anestesi, nyeri pasca operasi, atau kelelahan. Dalam beberapa kasus, anestesi umum membuat ibu tidak sadar, sehingga IMD harus ditunda.
Jika memungkinkan, anestesi regional (spinal atau epidural) disarankan agar ibu tetap sadar dan bisa segera melakukan IMD. Tim medis dapat membantu meletakkan bayi di dada ibu meski proses jahitan berlangsung. Jika ibu masih belum siap, anggota keluarga bisa menggantikan sementara dengan kontak kulit ke kulit.
2. IMD untuk Bayi Prematur
Bayi prematur sering kali memerlukan perawatan intensif di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) karena kondisinya yang lebih lemah, sehingga IMD mungkin tertunda.
Meskipun bayi prematur belum bisa langsung menyusu, kontak kulit ke kulit tetap bisa dilakukan di NICU setelah bayi lebih stabil. Ini dikenal dengan metode “kangaroo care” yang bermanfaat untuk menjaga suhu tubuh dan membantu pertumbuhan bayi. Jika bayi belum bisa menyusu langsung, ibu bisa memerah ASI untuk diberikan dengan alat bantu.
3. IMD Saat Ibu dalam Kondisi Kesehatan Tertentu
Jika Mams mengalami masalah kesehatan setelah melahirkan, seperti perdarahan, tekanan darah tinggi, atau komplikasi lainnya, IMD mungkin harus ditunda.
Tim medis akan mengevaluasi kondisi ibu terlebih dahulu. Jika perlu perawatan lebih lanjut, kesehatan ibu akan menjadi prioritas. Sementara itu, anggota keluarga bisa melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi agar tetap merasa nyaman.
Bagaimana Inisiasi Menyusu Dini Dikatakan Berhasil?
IMD dianggap berhasil jika bayi dapat menyusu langsung dari payudara Mams dalam satu jam pertama setelah lahir. Tanda keberhasilannya terlihat dari refleks alami bayi, seperti mencari puting, membuka mulut, serta mulai mengisap dengan baik.
Proses ini menunjukkan bahwa bayi siap untuk menerima kolostrum, yang penting bagi sistem kekebalan dan pertumbuhan awalnya.
Peran Ayah dalam Keberhasilan IMD
Ayah memiliki peran besar dalam keberhasilan IMD dan proses menyusui. Dukungan yang diberikan tidak hanya berdampak pada Mams, tetapi juga berkontribusi pada kelancaran produksi ASI serta kesejahteraan emosional ibu dan bayi. Berikut beberapa cara ayah dapat membantu:
1. Mendukung Mams Sejak Persalinan
Kehadiran ayah saat persalinan sangat penting, baik untuk dukungan emosional maupun fisik. Menurut Mayo Clinic, dukungan moral yang diberikan oleh ayah dapat mengurangi kecemasan dan stres ibu, serta meningkatkan rasa percaya diri ibu dalam menghadapi proses persalinan. Dengan adanya dukungan ini, ibu akan lebih siap untuk melakukan IMD segera setelah bayi lahir.
2. Membantu Proses IMD
Setelah bayi lahir, ayah bisa membantu meletakkan bayi di dada ibu untuk melakukan kontak kulit-ke-kulit, apalagi jika ibu merasa lelah atau tidak bisa melakukannya sendiri. Bahkan, jika ibu menjalani caesar, ayah bisa menggantikan sementara dan melakukan skin-to-skin dengan bayi. Ini mendukung keberhasilan IMD, yang menurut WHO penting untuk kelancaran ASI eksklusif.
3. Memberikan Dukungan Fisik dan Emosional untuk Mams
Ayah juga bisa membantu ibu dengan posisi menyusui atau membantu pekerjaan rumah agar Mams bisa fokus merawat bayi. Memberikan dukungan emosional seperti memberi semangat juga sangat penting, terutama di hari-hari awal menyusui yang bisa menantang bagi ibu.
4. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik Mams
Menyusui bisa melelahkan secara fisik dan emosional. Paps dapat membantu memastikan ibu cukup istirahat, makan dengan baik, dan merasa nyaman. Dukungan ayah untuk menjaga kesehatan mental ibu juga sangat krusial dalam mendukung keberhasilan IMD dan proses menyusui.
A Word From Navila
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bukan hanya langkah pertama dalam menyusui, tetapi juga sangat penting untuk kesehatan bayi dan ibu. IMD membantu bayi mendapatkan ASI pertama yang penuh nutrisi dan antibodi, sekaligus memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Walaupun ada tantangan, dengan dukungan keluarga dan tenaga medis, IMD dapat dilakukan dengan optimal.
Selain IMD, asupan nutrisi ibu juga sangat berpengaruh pada kualitas ASI dan tumbuh kembang bayi. Pastikan ibu menyusui mengonsumsi makanan yang tepat untuk mendukung kesehatan keduanya. Temukan rekomendasinya di sini: Makanan Sehat untuk Ibu Menyusui dan Bayi.
References
- DA, S. R., Nursalam, N., Santoso, B., & Rachmat, H. (2016). Peran Ayah dalam Keberhasilan Program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada Bayi Yang Lahir secara Sectio Cesaria. Jurnal Ners, 11(2), 224. https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/2961
- Poltekkes Jakarta 1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Merupakan Awal Sempurna Pemberian ASI Eksklusif Dan Penyelamat Kehidupan Bayi. Retrieved from https://www.poltekkesjakarta1.ac.id/inisiasi-menyusu-dini-imd-merupakan-awal-sempurna-pemberian-asi-eksklusif-dan-penyelamat-kehidupan-bayi/
- IDAI. Inisiasi Menyusu Dini. Retrieved from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini
- Ayalew, G., Gessesse, A. D., Tigabu, D., Admass, Z. E., Girma, B., Ayehu, M., … & Gudayu, T. W. (2024). Timely initiation of breastfeeding and its associated factors among immediate postpartum mother-newborn pairs in Debre Tabor comprehensive specialized hospital, South Gondar Zone, North West, Ethiopia. BMC Pregnancy and Childbirth, 24(1), 735. https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-024-06934-w
- Mayo Clinic. Primary Care in Rochester and Kasson. Retrieved from https://communityhealth.mayoclinic.org/featured-stories/partner-role-breastfeeding
2 comments