Banyak ibu menyusui yang panik saat mendapati ASI mereka tidak keluar saat dipompa, padahal payudara terasa penuh. “Kenapa ASI aku tidak keluar saat dipompa, ya? Apa produksi ASI-ku sedikit?” Pertanyaan ini sering muncul, terutama bagi ibu baru atau ibu bekerja yang mengandalkan pompa ASI. 

Saat di rumah, ASI lancar keluar saat menyusui langsung. Tapi begitu mulai pumping di kantor, hasilnya hanya beberapa tetes. Padahal, sudah menggunakan pompa elektrik terbaik dan mencoba berbagai posisi.

Jika Mams mengalami hal yang sama, jangan langsung berpikir produksi ASI Mams menurun. Faktanya, ASI yang tidak keluar saat dipompa tidak selalu berarti produksi ASI sedikit. Ada banyak faktor yang bisa memengaruhinya, mulai dari stres, teknik pumping yang kurang tepat, hingga pemilihan pompa yang tidak sesuai.

Artikel ini akan membahas penyebab tersembunyi yang jarang dibahas dan solusi praktis agar ASI kembali lancar saat dipompa. Yuk, simak selengkapnya! 

Penyebab ASI Tidak Keluar Saat Dipompa

Kenapa asi tidak keluar saat dipompa? Ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi kelancaran proses pumping. Penyebab ini dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: faktor psikologis, faktor teknis, dan faktor medis.

1. Faktor Psikologis

Kondisi emosional ibu memiliki pengaruh besar terhadap produksi ASI, terutama dalam proses refleks let-down, yaitu refleks yang membantu ASI mengalir dari payudara.

  • Stres dan kecemasan
    Stres adalah salah satu penyebab utama ASI tidak keluar saat dipompa. Ketika ibu merasa cemas atau tertekan, hormon oksitosin yang bertanggung jawab atas refleks let-down dapat terhambat. Akibatnya, meskipun produksi ASI mencukupi, ASI tetap sulit keluar.
  • Rasa bersalah atau tekanan dalam menyusui
    Banyak ibu merasa bersalah jika produksi ASI mereka dirasa kurang atau jika mereka harus sering memompa dibandingkan menyusui langsung. Tekanan semacam ini bisa membuat ibu merasa tertekan, yang pada akhirnya menghambat keluarnya ASI.
  • Lingkungan yang tidak nyaman
    Faktor eksternal seperti tempat memompa yang kurang tenang atau minimnya dukungan dari pasangan dan keluarga juga bisa berkontribusi pada sulitnya ASI keluar. Lingkungan yang nyaman dan suportif akan membantu ibu lebih rileks dan mendukung refleks let-down.

2. Faktor Teknis yang Sering Terlewatkan

Selain faktor psikologis, teknik dan alat yang digunakan dalam pumping juga berpengaruh terhadap kelancaran ASI.

  • Kesalahan memilih pompa ASI
    Tidak semua pompa ASI cocok untuk setiap ibu. Pompa dengan kekuatan hisapan yang terlalu lemah atau terlalu kuat bisa membuat pumping tidak efektif. Selain itu, ukuran flensa yang tidak pas dengan ukuran puting dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan menghambat aliran ASI.
  • Teknik pumping yang kurang tepat
    Banyak ibu langsung menggunakan pompa tanpa melakukan pijatan atau stimulasi terlebih dahulu. Padahal, memijat payudara sebelum pumping dapat membantu merangsang refleks let-down dan memperlancar keluarnya ASI.
  • Kurangnya stimulasi sebelum pumping
    Beberapa ibu membutuhkan rangsangan tambahan untuk membantu refleks let-down, seperti mendengarkan suara bayi, melihat foto bayi, atau melakukan metode power pumping. Tanpa stimulasi yang cukup, tubuh mungkin tidak merespons pompa seperti halnya saat bayi menyusu langsung.

3. Faktor Medis

Dalam beberapa kasus, sulitnya ASI keluar saat dipompa bisa berkaitan dengan kondisi medis tertentu yang memengaruhi produksi ASI.

  • Masalah hormon
    Gangguan hormonal seperti hipotiroidisme atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat memengaruhi produksi ASI. Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang diperlukan untuk produksi dan pelepasan ASI.
  • Efek samping dari obat tertentu
    Beberapa jenis obat, seperti obat dekongestan atau kontrasepsi hormonal tertentu, dapat menghambat produksi ASI. Jika ibu mengalami penurunan produksi setelah mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mencari alternatif yang lebih aman bagi menyusui.

Cara Mengatasi ASI yang Tidak Keluar Saat Dipompa

Ketika ASI tidak keluar saat dipompa, beberapa langkah dapat diambil untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa metode yang dapat membantu:

1. Teknik Relaksasi Sebelum dan Saat Memompa

Kondisi psikologis yang tenang sangat berpengaruh pada refleks let-down, yang bertanggung jawab atas pelepasan ASI. Mams bisa mencoba mindful pumping, yaitu menenangkan pikiran dengan teknik pernapasan dalam atau meditasi sebelum memompa. 

Selain itu, aromaterapi alami seperti minyak lavender atau minyak telon juga bisa membantu menciptakan suasana rileks. Tidak hanya itu, melihat foto atau video bayi, atau melakukan kontak kulit langsung dengan bayi juga bisa merangsang hormon oksitosin, yang membantu ASI mengalir lebih lancar.

2. Teknik Stimulasi Sebelum Memompa

Salah satu metode yang efektif adalah pijat oksitosin, yaitu memijat payudara dengan gerakan melingkar sebelum memompa untuk membantu merangsang refleks let-down

Kompres hangat pada payudara juga bisa membantu melancarkan aliran ASI dengan melebarkan pembuluh darah. 

Jika Mams ingin meningkatkan produksi ASI secara signifikan, power pumping bisa menjadi solusi. Metode ini melibatkan sesi memompa dengan pola tertentu yang meniru cara bayi menyusu saat mengalami growth spurt, sehingga merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.

3. Menyesuaikan Alat dan Teknik Memompa

Ibu perlu memastikan bahwa pompa ASI yang digunakan sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi kekuatan hisapan maupun ukuran flensa yang pas, karena ukuran yang tidak sesuai bisa membuat pumping tidak efektif atau bahkan menyakitkan. 

Untuk hasil yang lebih maksimal, ibu juga bisa menerapkan teknik hands-on pumping, yaitu kombinasi antara memijat payudara dengan tangan sambil menggunakan pompa, sehingga ASI lebih banyak keluar dan payudara lebih optimal dikosongkan.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter atau Konselor Laktasi?

Jika ASI tidak keluar sama sekali dalam beberapa hari setelah melahirkan atau setelah rutin memompa, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor hormonal atau teknik menyusui yang kurang tepat, sehingga perlu evaluasi dan solusi yang sesuai.

Selain itu, jika ibu mengalami nyeri berlebihan, payudara membengkak, kemerahan, atau demam, ini bisa menjadi tanda infeksi seperti mastitis atau saluran ASI tersumbat. Penanganan medis yang cepat diperlukan untuk mencegah kondisi yang lebih serius.

Faktor psikologis juga tidak boleh diabaikan. Jika stres berat atau tekanan emosional menghambat produksi ASI, berkonsultasilah dengan tenaga medis atau konselor laktasi. Mereka dapat membantu dengan teknik relaksasi dan strategi manajemen stres agar menyusui menjadi lebih nyaman.

Jika berbagai cara sudah dicoba tetapi ASI tetap sulit keluar, mencari bantuan profesional adalah langkah terbaik agar ibu mendapatkan solusi yang tepat sesuai dengan kondisinya.

A Word From Navila

Menghadapi pertanyaan kenapa asi tidak keluar saat dipompa memang bisa membuat panik, apalagi jika payudara terasa penuh tapi hasil pumping hanya sedikit. Tapi tenang dulu Mams, ini bukan berarti produksi ASI menurun! Banyak faktor yang bisa memengaruhinya, mulai dari stres, teknik pumping yang kurang tepat, sampai pemilihan pompa yang tidak sesuai.

Selain mencoba teknik relaksasi, pijat oksitosin, dan memastikan penggunaan pompa yang tepat, Mams juga dapat mempertimbangkan suplemen alami untuk mendukung produksi ASI. Salah satu pilihan yang bisa dicoba adalah Navila ASI Booster. Suplemen ini diformulasikan khusus dengan bahan-bahan alami yang membantu meningkatkan produksi dan kualitas ASI, sehingga proses menyusui menjadi lebih lancar dan menyenangkan. 

Mengasihi Bersama ASI Booster Navila

Jika masih penasaran tentang apa yang bisa dilakukan jika ASI tidak keluar, yuk baca lebih lanjut di sini: Jika ASI Tidak Keluar, Bolehkah Minum Susu Formula?


References

  • Physician Guide to Breastfeeding. 4 Reasons Milk Is Not Coming Out When You Pump & How to Fix It. Retrieved from https://physicianguidetobreastfeeding.org/lactation/pumping/no-milk-when-pumping/
  • WHO, B. (2009). Infant and young child feeding: model chapter for textbooks for medical students and allied health professionals. Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health Professionals. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148970/
  • Harvard Health Publishing. Breath meditation: A great way to relieve stress. Retrieved from https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/breath-meditation-a-great-way-to-relieve-stress
  • Farida, S., Sulistyorini, E., & Pangestu, R. B. R. (2021, April). Oxytocin massage increase milk production during breastfeeding. In Proceeding of International Conference on Science, Health, And Technology (pp. 80-82). https://ojs.udb.ac.id/index.php/icohetech/article/view/1091
  • Corewell Health. Breastfeeding Engorgement. Retrieved from https://www.beaumont.org/conditions/breastfeeding-engorgement
  • Parents. How Power Pumping Can Increase Your Milk Supply. Retrieved from https://www.parents.com/power-pumping-7972567
  • Stanford Medicine. Maximizing Milk Production with Hands-On Pumping. Retrieved from https://med.stanford.edu/newborns/professional-education/breastfeeding/maximizing-milk-production.html